Anda di halaman 1dari 33

KONSOLIDASI DENGAN AKUSISI MELEBIHI

NILAI TERCATAT EKUITAS.

BAB 4
NAMA KEL 5 :
1. JANES R LIPTIAY ( 2018-30-144 )
2. ROSINA DHEA E ALPUTILA ( 2018-30-200 )
3. HAFIAH ( 2018-30-215 )
4. FITRIYANI SIOMPO ( 2018-30-308 )
5. JUSNI ( 2018-30-331 )
6. ROFI HISKIA LEIWAKABESSY ( 2018-30-342 )
7. NOVITA T TUHEHAY ( 2018-30-204 )
8.ANTONIA HARATILU ( 2018-30-430 )
9. MOHAMMAD RISKY TAN ( 2018-30-372 )
Konsolidasi dengan akusisi
melebihi nilai tercatat ekuitas

Karakteristik Akusisi dengan Akusisi Isu lain


konsolidasi kepemilikan dengan seputar
dengan akusisi penuh kepemilikan konsulidasian
melebihi nilai sebagian
tercatat

Prosedur Sesaat telah Sesaat


konulidasi diakusisi setelah
diakusisi

diferensia Setelah
l priode Setelah
akusisi periode
akusisi
KARAKTERISTIK KONSOLIDASI DENGAN AKUSISI MELEBIHI NILAI
TERCATAT

 PROSEDUR KONSOLIDASI
Berbagai faktor dapat mempengaruhi proses penilaian kelayakan bisnis
saat proses kombinasi bisnis.
Faktor faktor tersebut adalah prospek binis perusahaan yang akan
diakusisi terutama dalam menciptakan penghasilan tambahan bagi
perusahaan pengakusisi, kondisi industri secara umum, nilai startegis
bisnis, dan tentunya nilai wajar dari aset maupun liabilitas oleh
prusahaan yang diakusisi.

 DIFERNSIAL
 Berdasarkan PSAK 22 diferensi harus dialokasikan pada aset
terindetifikasi yang diperoleh dan/atau liablitas yang diambil alih
yang dianggap menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang
dikonsolidasian sebgai goodwill.
ASET TERIDENTIFIKASI DAN LIABILITAS DIAMBIL ALIH

Aset teridentifikasi yang diperoleh yang diambil alih secara mudah


disebabkan adanya perbedaan nilai tercatat (nilai buku) dengan nilai wajar
dari asset atau liabilitas tersebut. Menurut PSAK 22 (2010) asset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih haruslah
memenuhi definisi asset dan liabilitas menurut kerangka dasar penyusunan
penyajian laporan keuangan pada tanggal akuisisi serta merupakan bagian
yang dipertukarkan dalam proses akuisisi.

Pengklasifikasian dan penentuan asset teridentifiksi dan liabilitas yang


diambil alih perlu didasarkan pada hal-hal seperti:

1. Persyaratan kontraktual

2. Kondisi ekonomi

3. Kebijakan operasional dan akuntansinya, serta

4. Kondisi terkait lainnya yang ada pada tanggal terjadinya akuisisi


GOODWILL

PSAK 22 (2010) mendefinisikan goodwill sebagai selisih antara nilai agregat


dari

1) Imbalan yang dialikan.


2) Jumlah kepentingan nonpengendali.
3) Nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika
kombinasi bisnis dilakukan bertahahap, dan jumlah neto dari asset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

Dapat dikatakan pula goodwill mencerminkan pandangan investor (pihak


pengakuisisi) atas potensi atau nilai lebih yang dimiliki investee (pihak
diakuisisi) sehingga pihak pengakuisisi mau membayar lebih atas nilai
bersih yang dimiliki pihak diakuisisi.
GAMBAR 4.2
Perhitungan Goodwill

Imbalan diahlikan

Kepentingan Jumlah neto asset


nonpengendali teridentifikasi dan liabilitas Goodwill
diakui

Nilai wajar
kepemilikan
sebelumnya
Pembelian Dengan Diskon

 selain melakukan pembelian yg dapat menyebabkan terjadinya


Goodwill,dapat juga terjadi akuisisi dengan konsiderasi nilai
wajardikeluarkan oleinvestor lebih rendah di bandingkan.dengan
nilai wajar dari seluruh aset bersih yang dimiliki investee.kondisi ini
mengindikasikabahwasaat dilakukan akuisi terdapat G oodwill
negatif". pembelian yang dilakukan investor atas investee terjadi
pada harga diskon (bargain purchace )pembelian dengan diskon
mungkin terjadi , misalnya dalam kondisi penjua lyang dilakukan
dengan terpaksa PSAK22 (Revisi 2010) mengindikasikan bahwa
investor(pengakuisisi) harus mengakui keuntungan yang di hasilkan
dari pembelian dengan discon ini melalui laba atau rugi pada
tanggal akuisisi.namun, sebelum mengakui keuntungan tersebut
perlu dipastikan.apakah investor telah mengidentifikasi secarat tepat
dan menyeluruh yang diperoleh maupun liabilitas yang di ambil alih
oleh pihak yang diakuisisi
Konsolidasi pada periode setelah akusisi
Setelah terjadinya akuisisi atau akuisisi yang dilakukan di atas
nilai tercatat, tidak terdapat perbedaan mendasar dibandingkan
konsolidasi ketika akuisisi dilakukan pada nilai tercatat. akuisisi yang
dilakukan oleh PT. Nusantara terhadap PT. Andalas. Tabel 4.4
menyediakan internal Neraca saldo kedua perusahaan per akhir tahun
2015. Bila dibandingkan dengan akuisisi pada nilai tercatat.
Perbedaan dalam kasus kali investasi awal yang lebih tinggi.
Ilustrasi sebelum nya, selama tahun berjalan PT. Nusantara
mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp. 300.000.000.
Sedangkan PT Andalas sebesar Rp 50.000. 000. PT Nusantara,
sebagai entitas yang memiliki PT Andalas akan mencatat transaksi
terkait penerimaan dividen dari entitas anak sebagai berikut
31 Desember 2015
Kas. 50.000.000
Investasi pada PT Andalas. 50.000.000
31 Desember 2015
(12) Investasi pada PT Andalas. 200.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas. 200.000.000

(13) Bagian Laba atas PT Andalas. 50.000.000


Investasi pada PT Andalas. 50.000.000

(14) Investasi pada PT Andalas. 5.000.000


Bagian Laba atas PT Andalas. 5.000.000
 
Tabel 4.5 Ditunjukkan untuk perhitungan pengalokasian kepemilikan
atas PT Andalas
(15) Bagian Laba atas PT Andalas. 155.000.000
Dividen diumumkan. 50.000.000
investasi pada PT. andalas 105.000.000

(16e). Saham biasa PT Andalas. 800.000.000


Saldo Laba. 400.000.000
Diferensial. 300.000.000
Investasi pada PT Andalas. 1.500.000.000

(17e). Beban pokok penjualan. 50.000.000


Tanah. 210.00.000.000
Goodwill. 100.000.000
Bangunan dan peralatan. 60.000.000
Diferensial. 300.000.000
laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasian
laba bersih konsolidasian PT Nusantaran dan entitas anak untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2015 adalah Rp755.000,000. Sedangkan saldo
laba konsolidasian per tanggal 31 Desember 2015 adalah Rp1.955.000,000.
Adapun perhitungan laba bersih konsolidasian untuk PT Nusantara dan entitas
anak adalah sebagai berikut :
Laba bersih PT Nusantara 755.000,000

Dikurangi : Bagian laba atas PT


Andalas (155.000,000)
Ditambah : Porsi milik PT Nusantara atas laba(rugi) PT
Andalas 200.000,000
Ditambah : Amortisasi difrensial terkait banguna dan peralata 5.000,000
Dikurangi : Penghapusan
diferensial terkait persediaan (50.000,000)
Laba rugi konsolidasi
755.000,000

Berdasarkan perhitungan diatas dapat terlihat bahwa, ketika entitas anak


dimiiki sepenuhnya oleh entitas induk serta tidak ada penyesuaian komponen-
komponen tertentu, laba rugi konsolidasian adalah sama dengan laba rugi
yang dilaporkan oleh entitas induk.
Laba Posisi Keuangan Konsolidasian
Pada gambar 4.5 tampak laporan posisi keuangan konsolidasi
memiliki PT Nusantara dan Entitas Anak.
Konsolidasi Pada Periode Setelah Terjadinya Akusisi

Pada periode setelah periode terjadinya akuisisi, beberapa hal harus


diperhatiknenyiapkan laporan keuangan konsolidasian untuk entitas anak
yang diakuisisi tidaktatnya. Karena pada pengakuisisian yang tidak
dilakukan pada nilai tercatatsial yang perlu dialokasikan terhadap aset
diperoleh atau liabilitas diambil alih, atau bahkan goodwill . Maka, entitas
induk perlu memastikan bahwa diferensial tersebut telahat. PSAK 22 (201 0)
mensyaratkan entitas untuk mengukur dan mencatat aset yang diperoleh
maupun liabilitas yang diambil alih telah sesuai standar terkait untuk akun-
akun tersebut. Misalkan diferensial dialokasikan terhadap aset tetap yang
diukur menggunakan metode biaya historis, maka perusahaan perlu
memastikan apakah penyusutan yang dicatat telah sesuai atau
membutuhkan tambahan (pengurangan) penyusutan untuk tujuan
konsolidasian. Bila diferensial kemudian disebabkan karena munculnya
goodwill, maka sesuai PSAK 22 (Revisi 2010), entitasperlu melakukan
pengujian penurunan nilai (impairment) setiap periode pelaporan. Sebagai
ilustrasi, kita akan melanjutkan proses penyiapan laporan keuangan
konsolidasianPT Nusantara dan entitas anak. Tabel 4.7 menunjukkan neraca
saldo milik PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2016 atau dua
tahun setelah terjadinya akuisisi.
Tabel 4.7
Neraca Saldo Per 31 Desember 2016
Berdasarkan informasi yang disajikan dalam neraca saldo pada Tabel 4.7, PT
Nusantara melaporkan laba bersih Rp1.000.000.000 serta membagikan dividen
sebesar Rp400.000,000,sedangkan PT Andalas melaporkan laba bersth
Rp250,.000.000 dan membagikan dividen Rp100.000.000 Selain itu, diketahui
informasi bahwa PT Nusantara telah melakukan upaya penilaian untuk
menentukan terjadinya penurunan nilai atas investasinya pada PT Andalas. Hasil
evaluasi menunjukkan bahwa nilai wajar PT Andalas adalah lebih rendah
Rp25.000.000 dari nilai tercatat saat ini dikarenakan realisasi penghasilan yang
diberikan ternyata yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi penghasilan
ketika melakukan investasi
Atas informasi di atas, PT Nusantara akan mencatat pengakuan atas
pengumuman laba serta dividen yang diterima dari PT Andalas sebagai berikut:

Investasi pada PT Andalas 250.000.000


Pendapatan Investasi dari PT
Andalas 250.000.000

Kas 100.000.000
Investasi pada PT Andalas
100.000.000
Investasi pada PT 5.000.000
Andalas
Bagian laba dari PT
Andalas 5.000.000
Bagian laba dari PT 25.000.000
Andalas
Investasi pada PT
Andalas 25.000.000
Tabel 4.8
Perhitungan kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas per 31 Desember 2016
Adapun Jurnal eliminasi yang perlu dibuat oleh PT
Nusantara sebagai perusahaan induk adalah

Bagian Laba atas PT Andalas 230.000.000

Dividen diumumkan 100.000.000

Investasi Pada PT Andalas 130.000.000

Saham biasa – PT Andalas 800.000.000

Saldo Laba 550.000.000

Diferensial 255.000.000

Investasi pada PT Andalas 1.605.000.000

Tanah 210.000.000
Goodwill 100.000.000
Akumulasi Penyusutan – 5.000.000
Bangunan dan Peralatan
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Diferensial 255.000.000
Akumulasi penyusutan 5.000.000
Bangunan dan Peralatan
Beban Penyusutan
5.000.000

Kerugian Penurunan Nilai 25.000.000


Goodwill
25.000.000
AKUSISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN

Melanjutkan ilustrasi akuisisi yang dilakukan oleh PT Nusantara terhadap PT Andalas.


Tabel 4.10 menyediakan informasi neraca saldo kedua perusahaan per 31 Desember
2015. Dengan informasi yang sama, diketahui bahwa selama tahun berjalan PT
Nusantara mengumumkan dan membagikan dividen Rp300.000.000 sedangkan PT
Andalas mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp500.000.000. PT
Nusantara, sebagai perusahaan yang memiliki PT Andalas, akan mencatat transaksi
terkait penerimaan dividen dari anak perusahaan sebagai berikut:
31 Desember 2015

31) Kas Rp37.500.000


Investasi pada PT Andalas Rp37.500.000

Mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp50.000.000 x 75%)


PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp200.000.000 yang dapat dihitung dari
menjumlahkan seluruh pendapatan lalu dikurangi seluruh beban yang dilaporkan.

31 Desember 2015
(32) Investasi pada PT Andalas Rp150.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas Rp150.000.000

Mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp200.000.000 x 75%)


Selain itu untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi selama periode berjalan, maka
PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:

33) Bagian Laba atas PT Andalas Rp50.000.000


Investasi pada PT Andalas Rp50.000.000

(34) Investasi pada PT Andalas Rp5.000.000


Bagian Laba atas PT Andalas Rp5.000.000

Oleh karena itu, bagian dari diferensial harus dihapuskan dengan mengurangi saldo
investasi dan penghasilan yang diterima dari PT Andalas. Sementara itu, jurnal (34)
digunakan untuk menyesuaikan diferensial terkait nilai wajar bangunan dan peralatan
yang lebih rendah dibandingkan nilai bukunya. Diferensial sebesar Rp60.000.000 akan
dialokasikan kepada sisa masa manfaat aset yakni 12 tahun, maka setiap tahunnya
diferensial diamortisasi sebesar Rp5.000.000 (Rp60.000.000 : 12).
Sama halnya dengan eliminasi pada Bab 3 untuk akuisisi pada nilai tercatat, baik transaksi
terkait pembagian dividen oleh entitas anak kepada entitas induk maupun transaksi terkait
pengakuan penghasilan dari entitas anak akan dieliminasi. Jurnal eliminasi yang dibuat
mengeliminasi segala pengakuan penghasilan investasi pada buku entitas induk serta
mengeliminasikan bagian dividen entitas induk yang diumumkan oleh anak perusahaan
selama periode berjalan adalah:
35e) Bagian Laba atas PT Andalas 105.000.000
Dividen Diumumkan 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 67.500.000

Selain itu, oleh karena saat ini PT Andalas tidak dimiliki sepenuhnya oleh PT Andalas,
maka terdapat bagian atas pendapatan yang diakui maupun dividen yang dibagikan oleh
PT Andalas yang kemudian diakui oleh pemilik nonpengendali.

(36e) Bagian Laba Kepentingan Nonpengendali 50.000.000


Dividen Diumumkan 12.500.000
Kepentingan Nonpengendali 37.500.000

Jurnal eliminasi lain yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk menghapus
kepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak), serta ekuitas (aset
bersih) dari PT Andalas pada awal periode konsolidasi. Jurnal eliminasi ini juga diakui
munculnya diferensial untuk mengakui adanya perbedaan antara konsiderasi nilai wajar yang
dikeluarkan oleh PT Nusantara dengan nilai buku aset bersih dari PT Andalas pada saat
melakukan investasi awal.
37e) Saham Biasa-PT Andalas 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Diferensial 300.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.200.000.000
Kepentingan Nonpengendali 300.000.000

38e) Beban Pokok Penjualan 50.000.000


Tanah 210.000.000
Goodwill 100.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Diferensial 300.000.000
AKUSISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN

Dalam penyusunan laporan keuangan


konsolidasian tidak pada nilai tercatat
kepemilikan sebagian, hal yg perlu
diperhatikan adalah keberadaan kepentingan
nonpengendali. Karena keberadaan
kepentingan nonpengendali, PSAK 65 ( revisi
2014) mensyaratkan entitas induk untuk
menyajikan secara terpisah bagian dari
kepentingan nonpengendali pada ekuitas
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
ILUSTRASI KOSNOLIDASIAN DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN

Untuk ilustrasi pengonsolidasian laporan keuangan atas


kepemilikan sebagian, kembali kita menggunakan kasus PT
Nusantara yg mengakuisisi PT Andalas. Merujuk kembali Gambar
4.2 dengan modofikasi informasi sebagai berikut yakni PT
Nusantara membeli 75% saham PT Andalas seharga
Rp.1.200.000.000. Pada saat dilakukan akuisisi, diketahui bahwa
nilai wajar dari kepentingan nonpengendali adalah Rp.300.000.000
sedangkan nilai wajar seluruh aset dan liabilitas PT Andalas adalah
Rp.1.400.000.000, nilai buku dari seluruh ekuitas PT Andalas adalah
Rp.1.200.000.000, sehingga terdapat diferensial dari akuisisi
sebesar Rp.300.000.000 yg dialokasikan pada goodwill sebesar
Rp.100.000.000 dan aset teridentifikasi lainnya sebesar
Rp.200.000.000, sebagai gambaran, transaksi akuisisi PT Nusantara
terhadap PT Andalas ditunjukan berikut ini :
Nilai Investasi Rp. 1.200.000.000
Nilai Buku
Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Total Nilai Buku 1.200.000.000
Porsi Kepemilikan 75%
Nilai buku atas kepemilikan diakusisi Rp. 900.000.000
Perbedaan antara nilai investasi dan nila buku Rp. 300.000.000

PT. Nusantara akan mencatat transakasi akusisi PT.Andalas ini sebagai


berikut :

1 Januari 2015
(28) Investasi pada PT. Andalas 1.200.000
kas 1.200.000
( 29 ) Saham biasa – PT. Andalas 800.000.000
Saldo laba 400.000.000
Difernsial 300.000.000
Investasi pada PT. Andalas 1.200.000.000
Kepentingan nonpengendali 300.000.000

Jurnal eliminasi lainya adalah pengalokasian diferensial :

( 30 ) persediaan 50.000.000
tanah 210.000.000
goodwill 100.000.000
difernsial 300.000.000
bangunan dan perlatan 60.000.000
ISU LAIN SEPUTAR KONSOLIDASIAN

Biaya transaksi terkait Akusisi


biaya transaksi terkait akusisi dapat berupa biaya makelar, biaya
hukum dan konsultasi, biaya terkait akuntansi, biaya penilaian dan jasa
profesional lainya, biaya administrasi umum, serta biaya pendaftaran
maupun penerbitan efek jika pengakusisian menggunakan instrumen
utang atau ekuitas.

Biaya transaksi terkait akusisi dibebankan pada periode ketika biaya


tersebut terjadi atau jasa diterima kecuali untuk biaya terkait
penerbitan efek.

Anda mungkin juga menyukai