Anda di halaman 1dari 53

TRANSAKSI

ENTITAS INDUK
DAN ENTITAS
ANAK: ASET TETAP
1. JANES RIAN LIPTIAY ( 2018-30-144 )
2. ROSINA DHEA E ALPUTILA ( 2018-30-200 )
3. HAFIAH ( 2018-30-215 )
4. FITRIYANI SIOMPO ( 2018-30-308 )
5. JUSNI ( 2018-30-331 )
6. ROFI HISKIA LEIWAKABESSY ( 2018-30-342 )
7. NOVITA T TUHEHAY ( 2018-30-204 )
8.ANTONIA HARATILU ( 2018-30-430 )
9.MOHAMMAD RISKY TAN (2018-30-372 )
TRANSAKSI PENJUALAN ASET TETAP
Aset tetap sebagai salah satu aset yang penting dalam mendukung oprasional perusahaan
seringkali diperoleh entitas dari entitas induk, entitas anak atau dari entitas lain yang juga
entitas anak dari entitas induk yang sama.

Dampak terhadap pencatatan entitas induk dan jurnal eliminasi

Transaksi penjualan aset tetap antara entitas induk dan entitas anak dapat
menghasilkan keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut belum
terealisasi selama aset masih dimiliki oleh entitas anak atau entitas induk.
atas keuntungan dan kerugian yang belum teralisasi tersebut, entitas induk dia harus
memuat pencatatan.
DAMPAK TERHADAP
JURNAL ELIMINASI
Dilihat dari konsolidasi aset tetap yang
diperoleh entitas anak dari entitas
induknya atau sebaliknya harus dicatat
pada nilai perolehan dari pihak non
afilasi, dengan demikian selama aset
tetap terus digunkan oleh entitas anak
atau entitas induk, maka keuntungan
atau kerugian yang diakui entita induk
atau entitas anak belum terealisasi
keuntungan atau kerugian atas
penjualan aset tetap antara entitas induk
dan entitas anak akan terealisasi pada
saat pelepasan atau pengunaan aset
tetap.
DAMPAK TRANSAKSI PENJUALAN ASET TETAP TIDAK
DISUSUTKAN TERHADAP PENCATATAN ENTITAS INDUK DAN
JURNAL ELIMINASI

Contoh 6.1 dampak penjualan tanah terhadap pencatatan entitas induk dan jurnal eliminasi
PT. Palapa memiliki 100% saham PT.Samudra berikut adalah informasi terkait dengan transaksi
jual beli aset tetap anatara PT. P dan PT. S

• Persitiwa 1 - PT. P memperoleh tanah dari pihak nonafilasi pada harga 900.000.000
• Persitiwa 2 – PT.P menjual tanah kepada PT.S pada harga 1.000.000.000
• Peristiwa 3 – PT.S menjual tanah kepada pihak nonafilasi pada harga 1.200.000.000
Ilustasi di atas digambarkan sebagai berikut:
P1 P2 P3
PT.P PT.S

900.000.000 1.000.000.000 1.200.000.000

Keuntugan = 100.000.000 Keuntugan = 200.000.000

Total Keuntugan = 300.000.000

Bagaimana pencatatan yang harus dibuat PT.P dan jurna eliminasi yang
dibuat pada saat penyusunan laporan keuangan koslolidasian 2015:
TABEL 6.1
Dampak jurnal eliminasi skenario 1 terhadap laporan keuangan kosolidasian

AKUN PT P PT S SEBELUM ELIMINASI KONSOLODASIA


KOSOLIDASI N
Tanah - - - - -
Keuntugan - 200.000.000 200.000.000 100.000.000 300.000.000
penjualan tanah

Bagian laba atas entitas anak 100.000.000


investasi pada entitas anak 100.000.000
Mencatat keutungan yang belum terealisasi

Keuntungan penjualan tanah 100.000.000


tanah 100.000.000

Mengeliminasi sebaigian nilai perolehan dan keuntungan


Penjualan tanah
TABEL 6.2
Dampak jurnal eliminasi skenario 2 terhadap laporan keuangan kosolidasian
AKUN PT P PT S SEBELUM ELIMINASI KONSOLODASIAN
KOSOLIDASI
Tanah - 1.000.000.000 1.000.000.000 100.000.000 900.000.0000

Keuntugan 100.000.000 - 100.000.000 100.000.000 -


penjualan
tanah

Investasi pada entitas anak 100.000.000


bagian laba atas entitas anak 100.000.000

Mencatat keuntungan yang telah terealisasi

Investasi pada entitas anak 100.000.000


keuntungan penjualan tanah 100.000.000
Mencatat keuntungan transaksi hulu
Yang telah tereliminasi
TABEL 6.3
Dampak jurnal eliminasi skenario 3 terhadap laporan keuangan kosolidasian

AKUN PT P PT S SEBELUM ELIMINASI KONSOLODASIAN


KOSOLIDASI
Tanah - - - - -
Keuntugan - 200.000.000 200.000.000 100.000.000 300.000.000
penjualan
tanah

TRANSAKSI HULU PENJUALAN ASET TETAP


Contoh 6.2 Transaksi Hulu Penjualan Tanah

Berikut neraca saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2015:

 
Informasi tambahan:
1. PT Nusantara telah melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1 Januari 2015 pada nilai
bukunya, yaitu Rp 900.000.000. Nilai wajar kepentingan nonpengendali saama dengan nilai
bukunya, sebesar Rp 300.000.000.
2. Selama 2015, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp 200.000.000 dan
mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp 50.000.000.
3. Dalam tanah PT Andalas, terdapat tanah yang dibeli dari PT Nusantara pada harga sebesar Rp
150.000.000. Tanah tersebut diperoleh pada PT Nusantara pada harga Rp 120.000.000, seingga
PT Nusantara mengakui keuntungan dari penjualan tanah tersebut sebesar Rp 30.000.000.
4. Sampai 31 Desember 2015,tanah tersebut masih dimiliki oleh PT Andalas.

Prosedur Konsolidasi Tahun Pertama – 2015


Pencatatan PT Nusantara – 2015
PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan
menggunakan metode ekuitas. Maka pencatatan yang dibuat PT
Nusantara selama tahun 2015 adalah berikut:
1 Januari 2015

Investasi pada PT Andalas 900.000.000

kas 900.000.000

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas 150.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 150.000.000

31 Desember 2015

Kas 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 37.500.000
Selama periode 2015, terdapat transaksi hulu yaitu penjualan tanah oleh PT Nusantara ke Andalas
pada harga Rp 150.000.000. keuntungan sebesar Rp 30.000.000. Karena sampai dengan akhir
periode 2015, tanah masih dimiliki oleh PT Andalas, maka keuntungan atas penjualan tanah belum
terealisasi. PT Nusantara harus menangguhkan keuntungan tersebut secara penuh dan melakukan
pencatatan sebagai berikut:

31 Desember 2015

Bagian Laba Entitas Anak 30.000.000

Investasi pada PT Andalas 30.000.000

Jurnal Eliminasi – 2015


Berikut adalah peritungan nilai aset bersi PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan kepentingan
nonpengendali atas aset bersih tersebut.
 
(1e) Saham Biasa 800.000.000

Saldo Laba 400.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 120.000.000

Bagian Laba Kepentingan Nonpengendali 50.000.000

Dividen Diumumkan 50.000.000

Investasi pada PT Andalas 982.500.000

Kepentingan Nonpengendali 337.500.000

(2e) Keuntungan Penjualan 30.000.000

Tanah 30.000.000
Kertas Kerja Konsolidasian – 2015
Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk Menyusun laporan keuangan konsolidasian 2015:
Prosedur Konsolidasi Tahun Kedua - 2016
Pada periode berikutnya (2016), PT Nusantara melaporkan laba bersih dari kegiatan operasinal perusahaan
(di luar penghasilan dari anak usaha) sebesar Rp 750.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen
sebesar Rp 400.000.000. Sedangkan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp 250.000.000
dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 100.000.000. Sampai akhir 2016, tana yang diperoleh
dari PT Nusantara masih digunakan oleh PT Andalas.

Pencatatan PT Nusantara – 2016


PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan metode ekuitas. Maka
pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2016 adalah berikut:
31 Desember 2016
Investasi pada PT Andalas 187.500.000

Bagian Laba atas PT Andalas 187.500.000

31 Desember 2016
Kas 75.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 75.000.0000


Jurnal eliminasi 2016

Jurnal eliminasi (9e) merupakan jurnal


eliminasi dasar yang di buat untuk
mengeliminasi bagian laba dan dividen PT
Nusantara dan kepentingan non
pengendalian serta investasi awal PT
Nusantara di PT Andalas .

Saham biasa 800.000.000


Saldo laba 400.000.000
Bagian laba atas PT. Andalas 150.000.000
Bagian laba kepentingan non pengendali 50.000.000
dividen diumumumkan 50.000.000
investasi pada PT.Andalas 1.012.000.000
kepentingan nonpengendali 337.500.000
 
Jurnal eliminasi juga dibuat untuk mengeliminasi keuntungan penjualan tanah
yang masih belum terealisasi sampai dengan akhir 2016

(10e) investasi pada 15.000.000


PT.ndalas
Kepentingan non 5.000.000
pengendali
tanah 20.000.000

Kertas Kerja konsolidasian-2016


Tanah Dijual pada 2016
pada tahun 2016, PT Andalas menjual tanah yg diperoleh dari PT Nusantara pada
harga Atas penjualan tersebut, PT Andalas membukukan keuntungan sebesar PT
Andalas melaporkan laba bersih perolehan sebesar Rp 270.000.000.dan
mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp.100.000.000.
karena tanah yang diperoleh dari induk telah terjual. maka keuntungan penjualan
tanah PT Nusantara sebesar Telah terealisasi.oleh Karena itu, PT Nusantara harus
melakukan pencatatan atas keuntungan penjualan tanah yang telah terealisasi berikut
ini:

Investasi pada PT. 15.000.000


Andalas
bagian laba atas PT. 15.000.000
Andalas
TRANSAKSI HILIR PENJUALAN ASET TETAP TIDAK DISUSUTKAN

Contoh 6.3 Transaksi Hilir Penjualan Tanah


PT Nusantara melakukan pembelian 75% Saham PT Andalas pada 1Januari 2015
pada nilai bukunya, Yaitu Rp900.000.000. Nilai wajar kepentingan
nonpengendalian pada saat ini dengan nilai bukunya, sebesar Rp300.000.000.
Selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp
220.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp50.000.000.
Merasa saldo kedua perusahaan Per 31 Desember 2015 disajikan di Tabel 6.10
Dalam akun tanah PT Nusantara, terdapat tanah yang peroleh dari PT Andalas
sebesar Rp70.000.000. Tanah tersebut diperoleh PT Andalas dari pihak non-afilias
pada harga Rp50.000.000. sehingga PT Andalas membukukan keuntungan atas
panggung tanah tersebut sebesar Rp 20.000.000. Sampai 31 Desember 2015,
tanah tersebut masih dimiliki oleh PT Nusantara
Prosedur konsolidasi Tahun pertama- 2015
Pencatatan PT Nusantara - 2015
PT Nusantara mencatat investasi di PT Andalas dengan menggunakan
metode ekuitas. Maka Pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama
tahun 2015 adalah berikut;

1 Januari 2015
Investasi pada PT Andalas. 900.000.000
Kas. 900.000.000

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas. 165.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas. 165.000.000
 

31 Desember 2015
Kas. 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 37.500.000
 
31 Desember 2015
Bagian Laba atas PT Andalas. 15.000.000
Investasi pada PT Andalas
15.000.000

Jurnal eliminasi - 2015


Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan
kepentingan nonpengendalian atas aset bersih tersebut.
Jurnal eliminasi (7e) merupakan jurnal eliminasi dasar yang dibuat untuk
mengeliminasi bagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan
nonpengendalian serta investasi awal PT Nusantara di PT Andalas

(7e) Saham biasa. 800.000.000


Saldo laba 400.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 50.000.000
Laba kepentingan nonpengendalian. 50.000.000
Dividen diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas. 1.012.500.000

Kepentingan nonpengendalian. 337.500.000


 
Tanah yang diperoleh PT Nusantara dari PT Andalas sebelum terjual sampai
akhir 2015 sehingga dari sudut pandang konsolidasi, keuntungan Penjualan
tanah PT Andalas harus di eliminasi. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah;

(8e). Keuntungan Penjualan tanah 20.000.000


Tanah 20.000.000
Kertas kerja konsolidasian - 2015
Berikut adlaah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasian 2015.
Prosedur konsolidasi tahun kedua - 2016
Untuk periode 2016, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp250.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp100.000.00. Tanah yang
diperoleh PT Nusantara dari PT Andalas pada periode 2015 masih dimiliki PT Nusantara
sampai periode 2016 terakhir.
 
Pencatatan PT Nusantara - 2016
PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan metode ekuitas.
Maka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2016 adalah berikut::
 

31 Desember 2016
Investasi pada PT Andalas 187.500.000
Bagian laba atas PT Andalas 187.500.000

31 Desember 2016
Kas 75.000.000
Investasi pada PT Andalas 75.000.000
Jurnal Eliminasi - 2016
Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PG andalas dan bagian PT
Nusantara dan kepentingan nonpengendalian atas aset bersih tersebut.

Jurnal Eliminasi (9e) merupakan jurnal Eliminasi dasar yang dibuat untuk
mengeliminasi bagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan
nonpengendalian serta investasi awal PT Nusantara di PT andalas
9e) saham biasa 800.000.000
Saldo laba 570.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 187.500.000
Bagian laba kepentingan nonpengendalian. 62.500.000
Dividen diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.140.000.000
Kepentingan nonpengendalian 380.000.000
 

Jurnal Eliminasi diperlukan untuk mengeliminasi keuntungan atas penjualan tanah yang
belum terealisasi sampai dengan akhir periode 2016, jurnal Eliminasi yang dibuat adalah;

(10e). Investasi pada PT Andalas 15.000.000


Kepentingan nonpengendalian 5.000.000
Tanah 20.000.000
TRANSASAKSI
PENJUALAN ASET
TETAP DISUSUTKAN
DAMPAK TRANSASKSI PENJUALAN ASET TETAP DISUSUTKAN TERHADAP
PENCATATAN ENTITAS INDUK DAN JURNAL ELIMINASI

Contoh 6.4 dampak penjualan kendaraan terhadap pencatatan entitas induk dan jurnal
eliminasi
pada tanggal 31 desember 2015 PT.P menjual kendaraan kepada entitas anaknya PT.S
pada harga 200.000.000. PT.P memperoleh kendaraan tersebut pada tanggal 1 Januari
2016 pada harga 300.000.000 PT.P menyusutkan kendaraan tersebut selama 5 tahun
dengan menggunakan metode garis lurus dan tanpa nilai sisa. Nilai tercatat kendaraan
pada tanggal 31 desember 2015 adalah 180.000.000 sehingga PT.P membukukan
keuntungan penjualan kendaraan sebesar 30.000.000.
PT.S bermaksud untuk mengunakan kendaraan tersebut untuk oprasional dan
menyusutkan kendaraan selama sia masa manfaat yaitu 3 tahun, dengan mengunakan
metode garis lurus tanpa nilai sisa.
1 jan 2014 31 des 2015
PT.P PT.S
300.000.000 210.000.000

Keuntungan 30.000.000

1 Januari 2014
Kendaraan 300.000.000

kas 300.0000

31 desmber 2014 dan 2015

Beban 60.000.000
penyusutan
akumulasi 60.000.000
penyusutan
31 deaember 2015
Kas 210.000.000

Akumulasi penyusutan 120.000.000

kendaraan 300.000.000
keuntungan penjualan 30.000.0000
kendaraan

31 desember 2015

Kendaraan 210.000.000

kas 210.0000

Bagian laba atas 30.000.000


entitas anak
investasi pada 30.0000
entitas anak
TRANSAKSI HULU
PENJUALAN ASET TETAP DI
SUSUTKAN

Untuk memperoleh pemahaman komprehensif tentang prosedur konsolidasi dimana


terdapat transaksi hulu penjualan aset tetap diusutkan (bangunan), digunakan contoh
yang melanjutkan cointoh di bab sebelumnya dengan menyesuaikan saldo beberapa
akun terkait dengan transaksi penjualan tanah oleh induk ke entitas anaknya.

Contih 6.5 Transasksi Hulu Penjualan Bangunan


Berikut neraca saldo PT Nusantara dan PT Andalas perusahaan per 31 Desember 2015
Informasi tambahan:
1. PT Nusantara telah melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1 Januari pada
nilai bukunya, yaitu Rp900,000,000. Nilai wajar kepentingan nonpengendali sama
dengannilai bukunya, sebesar Rp300.000.000.
2. Selama 2015, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp200.00,000 dan
mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 50.000.000
3. PT Andalas telah melakukan pembelian bangunan milik PT Nusantara pada 31
Desember 2015 seharga Rp230.000.,000 Bangunan tersebut diperoleh PT Nusantara pada
I Januari 2006 pada harga Rp400.000.000. Umur manfaat atas bangunan tersebut
diperkirakan 20 tahun. PT Nusantara menyusutkan bangunan tersebut dengan metode
garis lurus dan tanpa nilai sisa
4. PT Andalas menggunakan bangunan tersebut sclama sisa masa manfaat bangunan,
yaitu 10 tahun. PT Andalas menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan
bangunan dan memperkirakan bahwa nilai sisa bangunan tersebut adalah nol.
Prosedur Konsolidasi Tahun Pertama – 2015
Pencatatan PT Nusantara -2015

PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan metode ekuitas.


Maka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2015 adalah sebagai berikut

I JANUARI 2015
Investasi pada PT Andalas 900.000.000

Kas 900.000.000

31 DESEMBER 2015
Investasi pada PT Andalas 150.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 150.000.000

31 DESEMBER 2015
Kas 37.500.000

Investasi pada PT Andalas 37.500.000


Selama periode 2015, terdapat transaksi hulu yaitu penjualan bangunan oleh PT
Nusantara ke PT Andalas pada harga Rp230.000.000. Atas penjualan bangunan
tersebut, PT Nusantara membukukan keuntungan sebesar Rp30.000.000. Karena
sampai dengan akhir periode 2015, bangunan masih dimiliki oleh PT Andalas, maka
keuntungan atas penjualan bangunan tersebut secara penuh dan melakukan pencatatan
sebagai berikut

31 DESEMBER 2015

Bagian Laba atas Entitas Anak` 30.000.000

Investasi pada PT Andalas 30.000.000

Jurnal Eliminasi -2015


Berikut ini adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan
kepentingan nonpengendali atas aset bersih tersebut
Jurnal eliminasi (12e) merupakan jurnal eliminasi dasar yang dibuat untuk mengeliminasi
bagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali serta investasi awal
PT Nusantara di PT Andalas
Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Bagian Laba atas 120.000.000
Bagian Laba kepentingan non pengendali 50.000.000
Dividen Diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 982.500.000
Kepentingan Nonpengendali 337.500.000
Kertas kerja konsolidasian -2015
Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan
konsolidasian 2015 :
Bangunan yang dibeli PT Andalas dari PT Nusantara pada tahun 20 15 digunakan olch PT
Andalas untuk operasional perusahaan. Olch karena itu, keuntungan penjualan bangunan
PT Nusantara telah terealisasi sebagaian pada tahun 2016. Besarnya keuntungan yang
terealisasi di tahun 2016 adalah sebesar selisih beban penyusutan yang dicatat PT
Andalas dan beban penyusutan yang seharusnya, jika aset tersebut masih dimiliki oleh PT
Nusantara.
Nilai beban penyusutan bangunan yang dicatat PT Andalas setiap periodenya adalah
Rp23,000.000(Rp230.000.000 - RpO / 10 tahun). Sedangkan beban penyusutan yang
seharusnya jika bangunan masih dimiliki PT Nusantara adalah Rp20.000.000
(Rp400.000.000 - Rpo/ 20tahun). Terdapat perbedaan beban penyusutan sebesar
Rp3.000.000. Sehingga besarnya keuntungan penjualan yang terealisasi pada tahun 2016
sebesar Rp3.000.000. Atas keunrungan penjualan bangunan yang terealisasi, PT
Nusantara akan membuat jurnal berikut :

31 DESEMBER 2016

Investasi pada PT Andalas 3.000.000

Bagian Laba atas Entitas Anak 3.000.000


Jurnal Eliminasi -2016
Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan
kepentingan nonpengendali atas aset bersih berikut
Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusu laporan keuangan konsolidasian 2016
Transaksi Hilir Penjualan Aset Tetap Disusutkan :
untuk memperoleh pemahaman secara komperhensif tentang prosedur konsolidasi
dimana terdapat transaksi hilir penjualan aset tetap yang disusutkan (peralatan). Berikut
neraca saldo PT Nusantara dan PT Andalas perusahaan per 31 Desember 2015.
Informasi tambahan :

1. PT Nusantara telah melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1


Januari 2015 pada nilai bukunya, yaitu Rp900.000.000 nilai wajar kepentingan
nonpengendali sama dengan nilai bukunya, sebesar Rp300.000.000

2. selama 2015, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar


Rp250.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp50.000.000

3. PT Nusantara telah melakukan pembelian peralatan milik PT Andalas pada


31 Desember 2015 seharga Rp150.000.000. peralatan tersebut diperoleh PT
Nusantara pada 1 Januari 2013 pada harga Rp250.000.000 umur manfaat atas
peralatan tersebut diperkirakan 5 tahun. PT Andalas menysutkan peralatan
tersebut dengan metode garis lurus dan tanpa nilai sisa.

4. PT Nusantara menggunakan peralatan tersebut selama sisa masa manfaat


peralatan, yaitu selama 2 tahun. PT Nusantara menggunakan metode garis
lurus untuk menyusutkan peralatan dan memperkirakan bahwa nilai sisa
bangunan tersebut adalah nol.
Prosedur konsolidasi tahun pertama – 2015
pencatan PT Nusantara-2015

PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan metode


ekuitas. Maka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2015 adalah
berikut :

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas 187.500.000
Bagian Laba atas PT Andalas 187.500.000
mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (250.000.000x75%)

31 Desember 2015
Kas 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 37.500.000
mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (50.000.000x75%)
Kertas Kerja Konsolidasian-2016
Ilustrasi Komprehensif

Ilustrasi berikut untuk memberikan gambaran secara komprehensif dampak transaksi antara
induk dan entitas anak terhadap penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Ilustrasi ini
meliputi transaksi penjualan persediaan dan jasa yang telah dibahas pada Bab 5 serta penjualan
aset tetap yang dibahas pada Bab 6.
PT Pandawa telah melakukan pembelian 80% saham PT Satria pada tanggal 1 januari 2015
pada harga Rp800.000.000. Pada tanggal tersebut, nilai wajjar kepentingan nonpengendali
sebesar Rp200.000.000. Sehingga total nilai wajar PT Satria adalah Rp1.000.000.000. Nilai aset
bersih PT Satria pada 1 januari 2015 sebesar Rp800.000.000. Perhitungan diferensial dari
akuisisi PT Pandawa terhadap PT Satria dapat ditunjukkan melalui perhitungan berikut:

Nilai Akuisisi oleh PT Pandawa + nilai wajar kepentingan nonpengendali 1.000.000.000


Nilai buku aset bersih PT Satria
Saham biasa 500.000.000
Saldo laba 300.000.000
800.000.000

Diferensial antara nilai wajar dan nilai buku 200.000.000


Diferensial yang disebabkan oleh perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku beberapa
aset PT Satria sebesar Rp150.000.000, sedangkan sisanya merupakan goodwill.
Berikut perincian dari total diferensial diatas:

Diferensial
Persediaan Rp25.000.000
Tanah Rp75.000.000
Bangunan Rp50.000.000
Goodwill Rp50.000.000

Informasi Tambahan:
1. Selama 2015, PT Satria melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp400.000.000
dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp100.000.000.
2. Dalam penjualan PT Pandawa tahun 2015, terdapat penjualan kepada PT Satria
sebesar Rp400.000.000 dengan beban pokok penjualan sebesar Rp250.000.000.
Sampai 31 Desember 2015, persediaan tersebut baru terjual 40%.
3. Dalam penjualan PT Satria tahun 2015, terdapat penjualan kepada PT Pandawa
sebesar Rp200.000.000 dengan beban pokok penjualan sebesar Rp80.000.000.
Sampai 31 Desember 2015, persediaan tersebut belum terjual seluruhnya.
1. Pada bulan Desember 2015, PT Pandawa menyewakan peralatan kepada PT Satria. Atas
jasa tersebut, PT Satria harus membayar biaya sebesar Rp26.000.000. Sampai akhir
2015, PT Satria belum melakukan pembayaran.
2. Pada 1 januari 2015, PT Pandawa menjual tanah kepada PT Satria seharga Rp650.000.000. Tanah
tersebut dibeli PT Pandawa 5 tahun yang lalu pada harga Rp625.000.000.
3. Pada 31 Desember 2015, PT Satria menjual peralatan kepada PT Pandawa pada harga
Rp140.000.000. PT Satria sudah menggunakan peralatan tersebut selama 3 tahun dan
kemungkinan peralatan tersebut masih digunakan 5 tahun lagi. Peralatan tersebut
diperoleh PT Satria pada harga RP240.000.000 dan diperkirakan nilai aset pada akhir
masa penggunaan adalah nol. PT Pandawa dan PT Satria menggunakan metode yang
sama dalam menyusutkan peralatan, yaitu metode garis lurus.

Prosedur Konsolidasian Tahun 2015


Pencatatan PT Pandawa 2015
PT Pandawa mencatat investasinya di PT Satria dengan menggunakan metode ekuitas. Maka
pencatatan yang dibuat PT Pandawa selama tahun 2015 adalah:
1 januari 2015
Investasi pada PT Satria 800.000.000
Kas 800.000.000

31 Desember 2015
Investasi pada PT Satria 320.000.000
Bagian laba atas PT Satria 320.000.000

31 Desember 2015

Kas 80.000.000
Investasi pada PT Satria 80.000.000
Karena persediaan yang menyebabkan munculnya diferensial pada akuisisi seluruhnya terjual,
maka diferensial sebesar Rp25.000.000 seluruhnya diamortisasi. Sedangkan bangunan
memiliki sisa umur manfaat bangunan tersebut adalah 10 tahun, sehingaa diferensial akan
diamortisasi selama 10 tahun. Nilai amortisasi tiap tahunnya adalah Rp5.000.000
(Rp50.000.000/10 tahun). Pada tahun 2015, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill.
Sehingga amortisasi diferensial yang harus dicatat untuk tahun 2015 sebesar Rp30.000.000
(Rp25.000.000 + Rp5.000.000) dikali dengan porsi kepemilikan PT Pandawa.

31 Desember 2015
Bagian Laba atas PT Satria 30.000.000
Investasi pada PT Satria 30.000.000
Atas transaksi penjualan persediaan dari PT Pandawa ke PT Satria, PT Pandawa memperoleh
keuntungan sebesar Rp150.000.000 (Rp400.000.000 – Rp250.000.000). Sampai akhir 2015,
persediaan tersebut baru terjual sebesar 40%. Sehingga terdapat keuntungan yang belum
terealisasi sebesar Rp90.000.000 (Rp150.000.000 x 60%). Atas keuntungan yang belum
terealisasi tersebut, maka PT Pandawa membuat pencatatan berikut

31 Desember 2015
Bagian Laba atas PT Satria 90.000.000
Investasi pada PT Satria 90.000.000

Atas transaksi penjualan persediaan dari PT Satria ke induknya, PT Satria memperoleh


keuntungan sebesar Rp120.000.000 (Rp200.000.000 – Rp80.000.000). Sampai akhir
2015, seluruh persediaan tersebut belum terjual, sehinggan seluruh keuntungan belum
terealisasi. Karena transaksi ini merupakan transaksi hilir, maka PT Pandawa akan
mencatat sebesar bagian kepemilikannya saja. Berikut pencatatan yang dibuat oleh PT
Pandawa:

31 Desember 2015
Bagian Laba atas PT Satria 96.000.000
Investasi pada PT Satria 96.000.000
PT Pandawa memperoleh keuntungan sebesar Rp25.000.000 (Rp650.000.000 – Rp625.000.000)
atas penjualan tanah ke entitas anaknya. Tanah tersebut masih dimiliki oleh PT Satria sampai
akhir 2015, sehingga seluruh keuntungan belum terealisasi. Berikut pencatatan yang dibuat oleh
PT Pandawa:
31 Desember 2015
Bagian Laba atas PT Satria 25.000.000
Investasi pada PT Satria 25.000.000

Pada 31 Desember 2015, PT Satria menjual peralatannya kepada PT Pandawa. Pada tanggal
penjualan, nilai tercatat peralatan tersebut adalah Rp150.000.000 (Rp240.000.000 –
Rp90.000.000). Harga jual peralatan tersebut Rp140.000.000. Sehingga PT Satria
membukukan kerugian penjualan peralatan sebesar Rp10.000.000. Karena transaksi ini
merupakan transaksi hilir, maka PT Pandawa akan mencatat sebesar bagian kepemilikannya
saja. Pencatatan yang akan dibuat PT Pandawa akan menambah saldo Investasi pada PT Satria
dan Bagian Laba atas PT Satria karena transaksi penjualan peralatan tersebut menyebabkan
kerugian. Berikut pencatatan yang dibuat oleh PT Pandawa:
31 Desember 2015
Investasi pada PT Satria 8.000.000
Bagian Laba atas PT Satria 8.000.000

Berikut adalah buku besar Investasi pada PT Satria dan Bagian Laba atas PT Satria per 31
Desember 2015:
Thank you

Anda mungkin juga menyukai