Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1 :

Lita Amalia
Reva
Syaviera Putri
Alifah
Vina Eryan Saputri
Infeksi
Nosokimi
al
Pengertian Infeksi
Nosokomial
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi
di lingkungan rumah sakit. Seseorang dikatakan
mengalami infeksi nosokomial jika infeksinya
didapat ketika berada atau menjalani
perawatan di rumah sakit. Infeksi nosokomial
bisa terjadi pada pasien, perawat, dokter, serta
pekerja atau pengunjung rumah sakit.
Penyebab Infeksi Nosokomial
Infeksi nosokomial disebabkan oleh bakteri yang ada di rumah sakit. Bakteri tersebut bisa didapat dari
orang lain yang ada di rumah sakit, bakteri yang menjadi flora normal (bakteri yang secara normal ada di
dalam tubuh dan pada keadaan normal tidak menyebabkan gangguan) orang itu sendiri, atau bakteri yang
mengontaminasi lingkungan dan alat-alat di rumah sakit. Selain bakteri, jamur, virus, atau parasit juga dapat
menjadi penyebab infeksi nosokomial. Bakteri yang resisten adalah ketika antibiotik menjadi kurang efektif
untuk membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan
anjuran dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan bakteri yang ada di dalam tubuh
manusia berubah karakter dan menjadi tahan terhadap antibiotik.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Infeksi Nosokomial
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena infeksi nosokomial, antara lain:
• Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS atau menggunakan obat
imunosupresan.
• Menderita koma, cedera berat, luka bakar, atau syok.
• Memiliki akses atau sering kontak dengan pasien yang sedang menderita penyakit menular, tanpa
menggunakan alat pelindung diri yang sesuai standar operasional (SOP).
• Mendapatkan perawatan lebih dari 3 hari atau dalam jangka panjang di ICU.
• Berusia di atas 70 tahun, bayi dan anak-anak.
• Memiliki riwayat mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang.
• Menggunakan alat bantu pernapasan, seperti ventilator.
• Menggunakan infus, kateter urine, dan tabung endotrakeal (ETT).
• Menjalani operasi, seperti operasi jantung, operasi tulang, operasi penanaman peralatan medis (misalnya alat
pacu jantung atau implan), atau operasi transplantasi organ.
Tanda Dan Gejala Infeksi Nosokomial
Gejala yang diderita oleh penderita infeksi nosokomial
dapat bervariasi, tergantung penyakit infeksi yang
terjadi. Gejala yang dapat muncul antara lain :
• Demam
• Ruam di kulit
• Sesak napas
• Denyut nadi yang cepat
• Tubuh terasa lemas
• Sakit kepala
• Mual atau muntah
Gejala lain juga bisa timbul sesuai jenis infeksi nasokomial yang
terjadi, seperti :
01 03
Infeksi aliran darah, dengan gejala berupa Infeksi luka operasi, dengan
demam, menggigil, tekanan darah menurun,
atau kemerahan dan nyeri pada tempat gejala berupa demam,
pemasangan infus bila infeksi terjadi melalui kemerahan, nyeri, dan
pemasangan infus keluarnya nanah pada luka.

02 04
Infeksi saluran kemih, dengan
Pneumonia, dengan gejala gejala berupa demam, sakit saat
berupa demam, sesak buang air kecil, sulit buang air
napas, dan batuk kecil, sakit perut bagian bawah
berdahak. atau punggung, dan terdapat
darah pada urine.
Dampak Infeksi
Dampak infeksi nosokomial tidak hanya menimbulkan
Nosokomial
kerugian dalam segi materi pasien namun juga dari sisi
kesehatan pasien. Beberapa dampak infeksi nosokomial
yang sering terjadi dan harus diwaspadai, antara lain:
• Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu dampak infeksi
nosokomial yang sering terjadi.
Hal ini diakibatkan masuknya bakteri dari usus dan uretra ke
dalam saluran kemih disebabkan pemasangan kateter di
rumah sakit.
• Infeksi Paru
Penderita yang mengalami gangguan pada organ
pernapasan rentan terserang infeksi paru akibat bakteri
maupun mikroorganisme melalui tenggorokan. Penderita
gangguan paru kronis umumnya mengkonsumsi antibiotik
dan ventilator pernapasan dalam rentang waktu yang cukup
lama, dan merupakan salah satu infeksi nosokomial.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk infeksi nosokomial
adalah dengan menghentikan asal mikroba yang tersebar,
media yang digunakan mikroba untuk menularkan infeksi,
serta cara mikroba menyalurkan infeksi pada pasien lainnya.
Pencegahan Infeksi Nosokomial
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi ini
adalah :
Jaga kebersihan
Mencuci lingkungan rumah
Tangan
Penting bagi semua orang yang sakit
Lingkungan rumah sakit perlu
berada di rumah sakit untuk mencuci dibersihkan dengan cairan
tangan dengan cara yang benar pembersih atau disinfektan.
sesuai rekomendasi WHO. Ada 5 Lantai rumah sakit perlu
waktu wajib untuk cuci tangan saat dibersihkan sebanyak 2–3 kali
berada di rumah sakit, yaitu: per hari, sementara dindingnya
a. Sebelum memegang pasien.
b. Sebelum melakukan prosedur dan tindakan perlu dibersihkan setiap 2
kepada pasien. minggu.
c. Setelah terpapar dengan cairan tubuh
(misalnya darah, urin, atau feses).
d. Setelah menyentuh pasien.
e. Setelah menyentuh barang-barang di
sekitar pasien.
Lanjutan..

Tempatkan pasien Gunakan APD (alat


Gunakan alat sesuai berisiko di ruang pelindung diri) sesuai
dengan prosedur isolasi SOP
Tindakan medis dan penggunaan alat Penempatan pasien harus sesuai Staf dan setiap orang yang terlibat
atau selang yang menempel pada dengan kondisi dan penyakit dalam pelayanan di rumah sakit
tubuh, seperti infus, alat bantu napas, yang diderita. Contohnya, pasien perlu menggunakan alat
atau kateter urine, harus digunakan dengan daya tahan tubuh yang pelindung diri sesuai SOP, seperti
dan dipasang sesuai SOP (standar rendah atau pasien yang sarung tangan dan masker, saat
operasional prosedur) yang berlaku berpotensi untuk menularkan melayani pasien.
di tiap-tiap rumah sakit dan sarana
penyakit ke pasien lain akan
kesehatan.
ditempatkan di ruang isolasi.
Terimakasih!!!

Anda mungkin juga menyukai