Anda di halaman 1dari 40

Atrial Fibrilasi

Diajukan kepada:
dr. Nurhayadi Aji Sulistyo, Sp.JP
Disusun oleh:
Rizkan Triatmaja
20194010045
Nama : Ny. S
Usia : 58 tahun
Alamat : Magelang Tengah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status : Menikah
Tgl MRS : 19 Februari 2020
Keluhan Utama:
Tangan terasa nyeri
Riwayat Penyakit Sekarang
Tangan kanan tiba-tiba tidak bisa digerakkan dan tidak
terasa kurang lebih sejak pukul 22.00. Kemudian dibawa ke
RS Harapan dan diminta untuk ke RSU.
Saat di RSU tangan sudah bisa digerakkan, nyeri (-) dan
kesemutan sudah hilang

Riwayat Penyakit Dahulu


(-)

Riwayat Penyakit Keluarga


(-)
Pemeriksaan Fisik
Leher : JVP meningkat (-), pembesaran
Kepala
kelenjar tiroid (-), pembesaran
Wajah : simetris (+), perot (-)
limfonodi (-) disfagia (-)
Mata: conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-) edem palpebra (-/-), nistagmus (-) Thoraks :
Ins : Simetris (+), retraksi dada (-),
Hidung: sekret (-), epistaksis (-) penggunaan otot pernafasan (-)
Mulut: bibir pucat (+), l bicara pelo (-) Pal : Pengembangan paru & vocal fremitus
dbn, NT (-), cardiomegali (+)
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), sekret (-) Per : Sonor
Aus : Pulmo : SDV +/+ , Rh -/-, Wh -/-
Cor : S1 S2 irreguler, bising jantung (-),
Abdomen Pulsus deficit (+)
Ins: cembung, tidak ada sikatrik
Ekstremitas
Aus: bising usus (+) , peristaltik (+)
- Akral tangan kanan dingin, nadi radialis terasa
Per: tympani +
lemah dengan SpO2 99% namun muncul
Pal: supel (+) nyeri tekan (+) epigastrik,
lama.
murphy sign (-) nyeri suprapubic (-), hepar lien
- Akral tangan kiri hangat, nadi radialis terasa
tidak teraba (-)
kuat dengan SpO2 99% muncul cepat.
DEFINISI

• Takiaritmia supraventrikular yang khas


• Aktivasi atrium yang tidak terkoordinasI
• Perburukan fungsi mekanis atrium.
KONSEKUENSI KLINIS AF

• Konduksi atrioventricular
• Perubahan Hemodinamik
• Tromboemboli
DIAGNOSIS

Ciri-ciri AF pada gambaran EKG umumnya sebagai berikut:


1. EKG permukaan menunjukkan pola interval RR yang ireguler
2. Tidak dijumpainya gelombang P yang jelas pada EKG permukaan.
Kadang-kadang dapat terlihat aktivitas atrium yang ireguler pada
beberapa sadapan EKG, paling sering pada sadapan V1.
3. Interval antara dua gelombang aktivasi atrium tersebut biasanya
bervariasi, umumnya kecepatannya melebihi 450x/ menit.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Waktu Presentasi
KLASIFIKASI
Berdasarkan ciri pasien

• AF Sorangan
(Lone)
• AF Non-valvular
• AF Sekunder
• AF Valvular
KLASIFIKASI
Berdasarkan kecepatan laju respon ventrikel

FA dengan respon ventrikel normal: Laju ventrikel 60- 100x/menit


KLASIFIKASI
Berdasarkan kecepatan laju respon ventrikel

FA dengan respon ventrikel cepat: Laju ventrikel >100x/ menit


KLASIFIKASI
Berdasarkan kecepatan laju respon ventrikel

FA dengan respon ventrikel lambat: Laju ventrikel <60x/ menit


Penegakan Diagnosis
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
• Beberapa gejala ringan yang mungkin dikeluhkan pasien antara lain:
• Palpitasi.
• Derajat keparahan (skor ERHA)

• Mudah lelah atau toleransi rendah terhadap aktivitas fisik


• Kelemahan umum, pusing
• Evaluasi penyakit-penyakit komorbiditas yang memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap inisiasi
FA (misalnya hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertiroid, penyakit jantung
valvular, dan PPOK).
Pemeriksaan Fisik
Neurologis : tanda TIA, peningkatan refleks
pada hipertiroid
Tanda Vital : denyut nadi umumnya irregular dan
cepat, sekitar 110 – 140x / menit, tetapi jarang
melebihi 160 – 170x / menit. Paru : tanda gagal jantung (ronkhi / efusi
pleura), mengi

Kepala & Leher : eksoftalmus, pembesaran tiroid,


Jantung : pergeseran punctum maximum atau
jvp meningkat, sianosis, bruitz pada arteri karotis
adanya suara jantung tambahan S3. S2 yang
mengeras, Pulsus Deficit

Abdomen Ekstremitas bawah : sianosis, jari tabuh,


Acites , hepatomegaly atau kapsul heapr yang edema, ekstremitas dingin, melemahnya nadi
teraba mengencang perifer
Nyeri kuadran kiri atas
Pemeriksaan Penunjang

• Darah lengkap (anemia, infeksi)


• Elektrolit, ureum, kreatinin serum (gangguan elektrolit atau gagal ginjal)
• Enzim jantung seperti CKMB dan atau troponin (infark miokard sebagai
pencetus FA)
• Peptida natriuretik (BNP, N-terminal pro-BNP dan ANP) memiliki asosiasi
dengan FA. Level plasma dari peptida natriuretik tersebut meningkat pada
pasien dengan FA paroksismal maupun persisten, dan menurun kembali
dengan cepat setelah restorasi irama sinus.
• Fungsi tiroid (tirotoksikosis)
Pemeriksaan Penunjang

• EKG.
• Foto Toraks.
• Echocardiography.
• CT scan & MRI.
Tatalaksana AF
Tujuan:
1. Pencegahan Stroke
• Terapi anti trombotik
• Penutupan aurikel atrium kiri

2. Kendali Laju
• Tatalaksana fase akut
• Tatalaksana jangka panjang

3. Kendali Irama
• Tatalaksana fase akut
• Tatalaksana jangka panjang
• Kendali laju fase akut
Tatalaksana
• Kendali irama fase akut
fase akut
• Terapi pil dalam saku

• Kendali laju jangka panjang


• Kendali irama jangka panjang
Tatalaksana • Kardioversi elektrik
jangka panjang • Ablasi atrium kiri
• Ablasi dan modifikasi nodus atrioventrikular (NAV)
• Terapi tambahan (upstream therapy)
Pencegahan stroke.1

FA Valvular :
FA Sorangan :
penyakit rematik mitral, katup
tanpa penyakit struktur
jantung protease, operasi
kardiovaskular lain. Termasuk
perbaikan katup mitral
Hipertensi/ penyakit paru
terkait, abnormalitas jantung
(LAE) dan pasien dibawah 60
tahun.
H : Hypertension
A : Abnormal renal or liver
function
S : History of Stroke
B : History of Bleeding
L : Labile INR Value
E : Elderly
Gambar diagram pemilihan terapi
antikoagulan:
D : Antithrombotic Drugs and
•AKB : Anti Koagulan Baru alcohol
•AVK : Antagonis Vitamin K
•Garis padat: pilihan terbaik
•Garis putus-putus: pilihan alternatif
Huruf C yang dimaksud:
1. Disfungsi LV sedang-berat (LVEF
≤40%)
2. pasien gagal jantung baru yang
butuh rawat inap tanpa
memandang nilai EF

Sumber : 2014 AHA/ACC/HRS Guideline for the Management of Patients With


Atrial Fibrillation: Executive Summary
Antitrombotik

Antikoagulan Antiplatelet Trombolitik

Anti Vitamin K Antikoagulan Baru - Aspirin


Ateplase
(AVK) (AKB) - Clopidogrel

- Warfarin - Dabigatran
- Coumadin Etexilate
- Rivaroxaban
- Apixaban
Kendali laju fase akut Target 80 – 100 bpm

Hemodinamik Stabil AF + HF / AF+ Hipotensi AF + Preeksitasi

- Beta Blocker
- Digoksin
- Antiaritmia kelas I :
- CCB Non-Dihidropiridin (pada Propafenon,
- Amiodaron
fungsi Sistolik yang baik) Disopiramid, Mexiletine

Pada layanan primer yang


AFSVR jauh

- Atropin (0,5mg) iv - CCB ( Diltiazem 30mg / Verapamil 80mg )


Kardioversi - Beta Blocker ( Propanolol 20-40mg,
Bisoprolol 5mg atau metoprolol 50 mg )
Tatalaksana jangka panjang
• AF simptomatik yang sudah terjadi lama  terapi yang dipilih “kendali laju”
 jika masih ada keluhan  lanjut dengan “kendali irama”
• Kendali laju : dipertimbangkan sebagai terapi awal pada pasien usia tua&
keluhan minimal. (skor EHRA 1)
• Kendali irama : dipertimbangkan pada pasien yang masih simptomatik ( skor
EHRA ≥ 2) meski kendali laju sudah optimal
Kendali laju jangka panjang
• Kendali laju optimal : keluhan berkurang & mencegah kardiomiopati akibat takikardi.
• Kendali laju longgar  target : respon ventrikel <110x/mnt saat istirahat.
• Kendali laju ketat  target : <80x/mnt. Jika dgn kendali laju longgar masih ada keluhan.
• BB  direkomendasikan pada AF dgn gagal jantung dan EF rendah/ adanya riwayat infark miokard.
• Jika monoterpi tidak cukup, tambahkan digoksin, namun sebaiknya hanya diberi pada pada pasien
gagal jantung sistolik yang tidak punya aktivitas tinggi.
• Amiodaron  diberikan jika obat lain tidak optimal
Kendali Irama Jangka Panjang
• Tujuan : mengurangi simptom
• Pilihan utama : obat anti aritmia
• Pengubahan irama AF ke sinus (kardioversi) dengan obat, paling efektif dilakukan dalam 7 hari
setelah terjadinya AF namun kurang efektif pada AF persisten.
• Kendali irama dipertimbangkan pada pasien :
• Gagal jantung akibat AF
• Pasien muda simptomatis
• AF sekunder akibat kelainan yang telah di koreksi (iskemia, hipertiroid)
• Kardioversi yang tersedia di indonesia :
• Amiodaron  penggunaan jangka panjang  efek toksik
• Propafenon  tidakboleh pada PJK / gagal jantung sistolik.

Anda mungkin juga menyukai