Anda di halaman 1dari 21

ANEMIA DEFISIENSI BESI

1
Anemia Def. Besi (ADB) :
anemia yg timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi utk eritropoesis, krn cadangan
besi kosong (depleted iron store) yg pd akhirnya
mengakibatkan pembentukan haemoglobin
berkurang

2
• Ditandai dgn :
• - Anemia mikrositik hipokrom
• - cadangan besi kosong

Epidemiologi:
- paling sering djumpai di negara tropik
- berkaitan dgn taraf sosial ekonomi
- mengenai sepertiga penduduk dunia

3
METABOLOISME BESI

 Merupakan trace elemen vital yg dibutuhkan utk


pembentukan HB, mioglobin dan berbagai enzim
 penyerapan besi di usus, penyerapan bagus utk besi yg
bersumber dari hewani
 besi terdapat dlm jar. tubuh brp :
1. senyawa besi fungsional : besi yg membentuk
senyawa yg berfungsi dlm tubuh ( hemoglobin, mioglobin,
enzim-enzim)

4
2. besi cadangan: yg dipersiapkan bila masukan
besi berkurang (feritin, hemosiderin)
3. besi transport, besi yg berikatan dgn protein ttt
dlm fungsinya mengangkut besi dr satu
kompartemen ke kompartemen lainnya, mis :
transferin

 laki-laki dws mempunyai kandungan besi normal 50


mg/kgBB, perempuan dws 35 mg/kgBB

5
PENYERAPAN BESI

• 1. Fase luminal : besi dlm makanan diolah dalam


lambung kmdn siap diserap di duodenum
• 2. Fase mukosal : proses penyerapan dlm mukosa
usus yg merupakan suatu proses aktif
• 3. fase korporeal : meliputi proses transportasi besi
dlm sirkulasi, utilisasi besi oleh sel-sel yg
memerlukan dan penyimpanan besi (storage) oleh
tubuh
6
KLASIFIKASI DERAJAT DEFISIENSI BESI
 Deplesi besi ( iron depleted state ) : cadangan besi
menurun ttp penyediaan besi utk eritropoesis blm
terganggu
 eritropoesis defisiensi besi : cadangan besi kosong,
penyediaan besi utk eritropoesis ttp blm timbul anemia
secara laboratorik
 anemia defisiensi besi : cadangan besi kosong disertai
anemia defisiensi besi

7
ETIOLOGI

• 1. Rendahnya masukan besi


• 2. gangguan penyerapan
• 3. kehilangan besi akibat perdarahan
menahun

8
kehilangan besi sbg akibat perdarahan menahun :
- saluran cerna : tukak pektik, pemakaian salisilat dan
OAINS, kanker lambung, kanker kolon, hemoroid, infeksi
cacing tambang
- saluran genitalia perempuan : menorragia, metroragia
- saluran kemih: hematuria
- saluran nafas: hemaptoe
 faktor nutrisi : akibat kurangnya jlh besi total dlm
makanan, kualitas besi (bioavailabilitas) besi yg tdk baik
( makanan banyak serat, rendah vitamin C, rendah
daging) 9
 kebutuhan besi meningkat: prematuritas, anak dlm
masa pertumbuhan, kehamilan
 gangguan absorpsi besi ; gastrektomi, kolitis
kronik

10
PATOGENESIS
 Perdarahan menahun kehilangan besi
cadangan besi makin menurun ( iron depleted stated/
negative iron balance), ditandai oleh feritin serum ,
absorbsi besi dlm usus , pengecatan besi dlm sumsum
tulang (-) bila berlanjut ,cadangan besi menjadi
kosong sama sekali, penyediaan besi utk eritropoesis
berkurang gangguan pada bentuk eritrosit , anemia
secara klinis blm tjd ( iron def. erythropoiesis), saturasi
transferin , TIBC bila jlh besi menurun terus,
eritropoesis semakin terganggu, kadar hb anemia
defisiensi besi
11
PERUBAHAN FUNGSIONAL NON ANEMIA PD
DEFISIENSI BESI
1. Sistem neuromuskular yg mengakibatkan
gangguan kapasitas kerja
2. gangguan terhadap proses mental dan
kecerdasan
3. gngguan imunitas dan ketahanan terhadap infeksi
4. gangguan terhadap ibu hamil dan janin yang
dikandungnya
12
GEJALA ANEMIA DEFISIENSI BESI
 GEJALA UMUM ANEMIA : lemah, lesu, cepat lelah, mata
berkunang-kunang, telinga berdenging
 GEJALA KHAS DEFISIENSI BESI :
- koilonychia : kuku sendok (spoon nail)
- atrofi papil lidah: permukaan lidah licin dan mengkilap
krn papil lidah menghilang
- stomatitis angularis ( cheilosis)
- disfagia
- atrofi mukosa gaster
- pica : keinginan utk makan makanan yg tdk lazim 13
Sindrom Plummer Vinson/ Paterson kelly :
kumpulan gejala yg terdiri dr anemia mikrositik
hipokrom , atrofi papil lidah dan disfagia.

14
15
 GEJALA PENYAKIT DASAR : gejala cacing tambang,
gejala kanker kolon, dll

PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
- MCV, MCH,MCHC
- SI, TIBC, FERITIN

16
DIGNOSIS ADB
 ANAMNESIS
 PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN LABOR :
-MCV < 80 fl, MCHC < 31%
- besi serum < 50 mg/dl, TIBC>350 mg/dl, Saturasi
transferin < 15%
-Feritin serum <20 mg/l
-pengecatan SST dgn biru prusia (perls stain) negatif
- dgn pemberian sulfas ferosus 3x 200 mg/hari slm 4
mgg, Hb naik > 2g/dl
17
DIAGNOSIS BANDING :
 ANEMIA AKIBAT PENYAKIT KRONIK
 THALASSEMIA
 ANEMIA SIDEROBLASTIK

18
TERAPI ADB :
 TERAPI KAUSAL : TERAPI THDP PENYEBAB ANEMIA
 PEMBERIAN PREPARAT BESI :
ORAL : SF, Ferrous fumarat, ferrous gluconat
- SULFAS FEROSUS 3X200 MG, DIBERI SAAT
LAMBUNG KOSONG, DIBERI SELAMA 3-6 BLN
- DOSIS PEMELIHARAAN 100-200 MG/HARI
- sebaiknya dengan vit.c 3x 100 mg
- diit tinggi Fe : hati, daging

19
 terapi besi parenteral , indikasi :
- tdk toleran thdp pemberian besi oral
- kepatuhan thdp obat yg rendah
- gannguan pencernaan
- penyerapan besi terganggu
- kehilangan darah yg banyak
- kebutuhan besi yg besar dlm waktu pendek
- pd CKD

20
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai