Anda di halaman 1dari 38

DBD, TIFOID, MALARIA,

DIARE, SEPSIS

 Dr. Yunita SpPD FINASIM


MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Dapat menjelaskan konsep DBD, Tifoid,
Diare, Sepsis
2 Dapat menjelaskan penyebab &
patofisiologi
3 Dapat menjelaskan manifestasi klinis
4 Dapat menjelaskan pemeriksaan
penunjang
5 Dapat menjelaskan penatalaksanaan
2
DEMAM BERDARAH DENGUE

Pengertian
Penyebab
Manifestasi
Klinis
Patofisiologi
Pem.penunjang
Aedes Aegypti Tata laksana
DENGUE
• Definisi : penyakit demam akut karena
virus dengue (serotipe A, B, C, D) yg
ditularkan oleh Aedes aegypty (WHO)
• Kriteria Demam Dengue/Dengue Fever
– Demam tinggi tiba2 (tipe pelana)
– Manifestasi perdarahan
– Nyeri otot & sendi
– Ruam pada kulit
– Lekopenia
4
Vektor

5
Kriteria DHF (WHO 1997)
• Demam akut, tinggi selama 2-7 hari, bifasik
• Manifestasi perdarahan : RL (+), perdarahan
kulit atau mukosa, perdarahan sal.cerna
• Trombositopenia (<100.000)
• Tanda plasma leakage (kebocoran plasma)
– Hemokonsentrasi (Hematokrit ) > 20%
– Penurunan hematokrit >20% setelah
rehidrasi
– Tanda kebocoran plasma lain : efusi pleura,
asites, hipoproteinemia, hiponatremia
6
Derajat DHF

Inkubasi 3-5 hari


• Derajat I : demam dengan RL (+)
• Derajat II : demam dengan
perdarahan spontan
• Derajat III : tanda dini renjatan
• Derajat IV : DSS dengan syok

7
Pemeriksaan Fisik
• Demam
• Injeksi konjungtiva, mialgia,
artralgia
• Tanda perdarahan : ptekie,
purpura, ekimosis
• Hepatomegali
• Tanda kebocoran plasma : efusi
pleura, asites, edema kandung
empedu
8
Patogenesis Syok pada DBD

9
Pemeriksaan Penunjang
• DPL : lekopenia, trombositopenia,
hemokonsentrasi
• Serologi : IgM-IgG dengue (+),
protein virus NS1 dengue
• Foto thorak : sudut kostofrenikus
tumpul
• USG abd : double layer dinding
kandung empedu, asites
10
Tatalaksana
• Pengobatan
– Antipiretik bila demam
– Atasi syok (cairan)
– Atasi trombositopenia sesuai
indikasi
• Pencegahan
– Pemberantasan vektor
– Pemberantasan sarang nyamuk

11
TIFOID
Pengertian
Penyebab
Patogenesis
Manifestasi
Klinis
Pem.penunjang
Tifoid Tata laksana
Komplikasi
DEMAM TIFOID

• Definisi : penyakit sistemik akut


disebabkan oleh kuman
Salmonella typhi atau S.paratyphi
• Etiologi:
– S typhi
– S.paratyphi A
– S.paratyphi B
– S.paratyphi C
13
Patogenesis & patologi
• Penularan  makanan/minuman
yang terkontaminasi kuman
• Tergantung pada agent, host,
environment
• Kuman yg masuk ke mulut
faring  usus halus  v.porta 
hati sirkulasi  plak Payeri 
sembuh

14
Manifestasi Klinis
• Inkubasi : 10-14 hr
• Diagnosis
– Febris remitten
– Bradikardi relatif
– Leukopenia
– Kultur darah (minggu 1-2)
– Feces & urine (minggu 3-5)
– Widal test (STO)
– Serologi (sensitifitas 100%,
spesifisitas 90%)
15
Tatalaksana
• Umum 
– Istirahat
– diet rendah serat
• antibiotika kloramfenikol,
tiamfenikol, kotrimoksazol,
ampisilin/amoksisilin,
sefalosporin gen III, kuinolon

16
Komplikasi
• Intestinal : perdarahan usus,
perforasi, ileus paralitik,
pankreatitis
• Ekstra intestinal
 kardiovaskular, darah, paru,
hepatobilier, ginjal, tulang,
neuropsikiatrik

17
MALARIA

Pengertian
Penyebab
Manifestasi
Klinis
Pem.penunjang
Tata laksana
Malaria
MALARIA
• Definisi : penyakit infeksi yang disebabkan
parasit genus plasmodium, yg hidup &
berkembang biak dalam SDM (eritrositik)
atau jaringan (ekstra eritositik) dengan
nyamuk Anopheles sebagai vektor. (WHO
2010)
• Etiologi :
– P.falsiparum  malaria tropika (maligna)
– P.vivax  malaria tertiana benigna
– P.malariae  malaria kuartana
– P.ovale  malaria ovale
19
Manifestasi Klinis

Hospes  perantara & definitif


• Fase dingin (frigoris)
• Fase panas (febris)
• Fase keringat (sudoris)

• splenomegali

20
Siklus Hidup Parasit Malaria

21
Siklus Hidup Parasit Malaria

22
Beda klinis malaria
P.falciparum P.vivax P.malaria
Inkubasi 8-10 hr 10-15 hr 30-40 hr
Interval 36 jam 48 jam 72 jam

Pemeriksaan :
 Darah tepi
 Dipstick

23
Tatalaksana
• Obat anti malaria  klorokuin,
primakuin, sulfadoxin, pirimetamin,
kina, doksisiklin, artemeter.
• Komplikasi
– Hiperpireksia
– Syok
– Anemia
– Anuria
– Koagulasi intravaskular diseminata
24
DIARE

Pengertian
Penyebab
Manifestasi Klinis
Pem.penunjang
Penatalaksanaan
Diare
DIARE INFEKSI
• Definisi : perubahan frekuensi bab lebih sering
dari normal, >3x/hari disertai perubahan
konsistensi feses menjadi lebih encer
• Klasifikasi : akut (<14 hari), persisten (2-4
minggu) dan kronik (> 4 minggu)
• Etiologi
– Bakteri (inkubasi 12-72 jam)
– Virus (inkubasi singkat)
– Protozoa (inkubasi lama)
– Jamur
– Toksin dalam makanan (<6 jam) 26
Etiologi
Toksin Bakteri

Bacillus cereus Vibrio cholerae


E.colienterotoksigeni
Staph.aureus k
Clostridium Shiga toxin-
spp.enterotoxin producing E.coli
E.Colienteroinvasif
Salmonella
Shigella
Campylobacter
Clostridium difficile 27
Etiologi
Protozoa Virus

Giardiasis Rotavirus
Cryptosporidium Norovirus
Microsporidiosis
Disentri amuba
Isosporidiasis

28
Manifestasi Klinis
• Keluhan : sindroma disentri, gejala
penyerta, riw.makanan, sanitasi, riw.
keluarga, RPD
• Pemeriksaan :
– PF : VS, tanda dehidrasi
– DPL, elektrolit, ureum, kreatinin,
feses

29
Tata laksana
• Suportif • Etiologis
– Rehidrasi cairan & – Kuinolon
elektrolit – Kotri
– Adsorbent – Kloramfenikol
– Probiotik – Tetrasiklin
– Antimotilitas – Metronidazol
– Flukonazol

30
SEPSIS

Pengertian
Penyebab
Patogenesis
Diagnosis
Tatalaksana

DBD
SEPSIS
• SIRS : pasien yang memiliki dua atau
lebih kriteria sbb :
– Suhu >38 C atau < 36 C
– Denyut jantung > 90 x/menit
– Respirasi > 20x/menit
– Lekosit > 12.000/mm3
• Sepsis : adalah SIRS ditambah sumber
infeksi yang diketahui (kultur positif)
• Syok sepsis : TD < 90 mmHg, urine <0,5
ml/kg/jam, trombosit < 100.000
32
Penyebab Infeksi, SIRS, Sepsis

Bone, R., Balk, R., Cerra, F., Dellinger, R., Fein, A., Knaus, W., Schein, R., et al. (1992). Definitions for sepsis and organ failure and guidelines for the
use of innovative therapies in sepsis. The ACCP/SCCM Consensus Conference Committee. American College of Chest Physicians/Society of
Critical Care Medicine. Chest, 101(6), 1644–1655.
Patogenesis
Unbalanced Immune Reaction

Mediators of
Tissue Factor Inflammation

Procoagulant State

ROS
Microvascular
Thrombosis Capillary
Vasodilation
Leak
Diagnosis
• Anamnesis : demam, sesak, disorientasi,
perdarahan, mual-muntah
• Pemeriksaan fisik : hipotensi, sianosis,
iskemik jaringan perifer, kd ikterik
• Pemeriksaan penunjang : DPL, urine, fc
koagulasi, GD, fungsi ginjal, fungsi hati, AGD,
kultur darah

37
Tatalaksana
• Non farmakologis : stabilisasi, nutrisi
• Farmakologis :
– Cairan
– Obat vasoaktif
– Inotropik
– Sodium bikarbonat
– PPI atau AH2 bloker
– Kortikosteroid dosis rendah
– Kp heparin pada DIC
– Antibiotika
• Komplikasi : ARDS, DIC, ARF, perdarahan SCBA, gagal
hati, disfungsi SSP, kematian
38
Click to
THANK YOUadd title
• Click to add text

Anda mungkin juga menyukai