Sistem Manajemen :
kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3
Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pelaksanaan
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja
yang meliputi :
(1) norma keselamatan kerja
(2) norma kesehatan kerja
(3) norma kerja
(4) pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi
dalam hal kecelakaan kerja
UU No. 14/1969
Paragraf 5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 86 UU No.13/2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama;
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pasal 87 UU No.13/2003
Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
Kebijakan K3
Peninjauan Ulang dan menjamin
Peninjauan Komitmen
& Peningkatan
Ulang&
Peningkatan
Manajemen
oleh manajemen
Perencanaan
K3
Pengukuran
dan
Evaluasi Penerapan
K3
Wajib
dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor
dan terintegrasi dgn sistem Manajemen
Perusahaan
Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :
- 5 prinsip dasar
- 12 unsur/elemen
S H
MOM Regulation No. 05 OSH MS jo. Article 87 Act No.13 Year
o fO
2003 on Man Power
o le
1996
e R der
1994 MOM Regulation No. 04/1995 on OSH Company Services
h
T ehol
t ak
1992 MOM Regulation No: 02/1992 on OSH Expert S
1988 MOM Degree No.1261/1988 on Third Company of Boiler Technical Inspection
1970
p. 86 p. 87
UU
No.1/1970
UU PP - SMK3
No.1/1970
a.l. :
Salah satu jenis limbah yang banyak
dibicarakan karena memerlukan
pengelolaan khusus adalah limbah
yang tergolong
Bahan Berbahaya dan Beracun
(disingkat B3)
Pasal PP 19/1994
01 PP 12/1995 Cari dan Pelajari !!
17 PP 18/1999
20 + 21 PP 85/1999
35 + 36 PP 74/2001
43
49
UMUM KHUSUS
-Ijin Pengelolaan -Pengumpulan
-Ijin Penyimpanan dan Pelumas Bekas
Pengumpulan -Program Kendali B3
-Pengolahan -Pengawasan oleh
-Penimbunan Daerah
-Simbol dan Label
-Dokumen Limbah B3
Penentuan Limbah B3
Lakukan uji
Toksikologi
LD50
Tidak Ya
Limbah Limbah
Limbah B3
Radioaktif Non – B3
Limbah Limbah
Industri Domestik
Prinsip Pengelolaan B3
• Jangan memproduksi
limbah B3
• Minimisasi Limbah B3
• Reduction, Recovery,
Reuse dan Recycling
• Pembuangan secara aman
(tidak membahayakan
kesehatan masyarakat dan
lingkungan hidup)
Komponen Dalam Sistem Pengelolaan Limbah B3
Perolehan Kembali
Penghasil Limbah
Penggunaan Kembali
Penyimpanan
“On Site”
Penyimpanan
Sementara
Pengumpulan
Pengangkutan
Pengangkutan
Pengangkutan
Pengolahan
Pembuangan
Akhir
Penanganan Limbah B3 terdiri dari :
1. Penandaan Limbah B3
2. Kemasan Limbah B3
3. Penyimpanan Limbah B3
4. Pengumpulan Limbah B3
5. Pengangkutan Limbah B3
Label & Symbols
• Pemberian simbol dan label pada setiap kemasan B3
dimaksudkan untuk mengetahui klasifikasi B3 sehingga
pengelolaannya dapat dilakukan dengan baik guna mengurangi
risiko yang dapat ditimbulkan dari B3
• Label
• Tulisan yang menunjukkan antara
lain karakteristik dan jenis bahan
kimia berbaya & beracun.
• Symbol
• Gambar yang menyatakan karakteristik
bahan kimia berbaya & beracun.
Klasifikasi Bahan Kimia
• PPRI 74/2001
• US – DOT
• NFPA 704 M
• HMIS/HMIG
Klasifikasi
• PPRI 74/2001
• mudah meledak (explosive); LPG, Mg
• pengoksidasi (oxidizing);
• sangat mudah sekali menyala ( extremely flammable );
• sangat mudah menyala ( highly flammable );
• mudah menyala (flammable); Mg
• amat sangat beracun (extremely toxic );
• sangat beracun ( highly toxic);
• beracun (moderately Toxic ); Battery
• berbahaya (harmful ); Chloroform
• korosif (corrosive); Iodine
• bersifat iritasi (iritant);
• berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the
environment); Solar, Oli bekas, CFC
• karsinogenik (carcinognenic ); Cromium, Asbestos,
• teratogenik (teratogenic); Smoke detektor
• mutagenik (mutagenic).
Klasifikasi
US - DOT
Klasifikasi
NFPA 704 M HMIS/HMIG
Hazard Labels
• NFPA 704 M HMIS/HMIG
Kemasan Limbah B3
Prinsip-prinsip kemasan B3 :
Undang-undang
Ketenagkerjaan
Pasal 86 Pasal 87
• UU No.1/1970
• Per. Menaker No. 05/Men/1996 PP Penerapan
• Kep.Menaker No. SMK3
Kep.19/Men/1997
Sangsi pelanggaran
SMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3
Na
tu ra
l In
sti
nc
ts
Sup
Injury Rates
e rvis
i on
Self
Teams
Reactive Dependent Independent Interdependent
• Safety by Natural • Management • Personal Knowledge,
Commitment Commitment, and
• Help Others Conform
Instinct • Condition of
• Compliance is the Standards
• Others’ Keeper
Employment • Internalization • Networking Contributor
Goal • Fear/Discipline
• Delegated to Safety • Personal Value • Care for Others
• Rules/Procedures • Organizational Pride
Manager • Supervisor Control, • Care for Self
• Lack of Management Emphasis, and Goals • Practice, Habits
Involvement • Value All People • Individual Recognition
• Training
44
Keuntungan-keuntungan
Audit
Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)
Menteri
Evaluasi
Direktur (1 kali dlm 1 th)
Auditor
Persyaratan Auditor Eksternal Senior
1. Pengalaman sbg Auditor Eksternal SMK3 minimal 1 th
2. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit Eksternal
SMK3 minimal 10 kali
3. Tlh menjadi ketua tim audit dari Audit Eksternal SMK3
minimal 3 kali
4. Tlh melakukan verifikasi laporan Audit Eksternal minimal 3
kali
Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)
Menteri
Direktur Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
RENCANA TAHUNAN AUDIT
Mekanisme
DIREKTUR
Permohoana Audit