Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI

S U P P LY
CHAIN

DEVI DIAN ANANDA


D W I P U T R I R A H M AWA T I
J A G FA R   S O D I K
Definisi Strategi Supply Chain
Tujuan Strategis Pada Supply Chain

Karakteristik Produk dan Pasar


Strategi Supply Chain ; Efisien atau Responsif
Kesesuaian Antara Strategi Supply Chain Dengan Kebijakan Taktis
Decopling Point (DP) Pada Supply Chain
Pengetian PP
Perbedaan Posisi DPP pada Supply Chain
Postponent : Menggeser Posisi DP/OPP ke Hilir

Mengelola DP / OPP yang Berbeda Pada Suatu Supply Chain


DEFINISI STRATEGI SUPPLY CHAIN

Keputusan dan aksi guna mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditentukan

ex : pendirian pabrik baru


Penambahan kapasitas produksi
penggabungan dua fasilitas produksi
perancangan produk baru
pengalihan tanggung jawab pengelolaan tersedia ke supplier
Dll
TUJUAN STRATEGIS PADA SUPPLY CHAIN
Kemampuan Supply
Chain Aspirasi Pelanggan

Beroperasi secara efisien


Harga yang terjangkau

Beroperasi secara benar


Produk berkualitas

Beroperasi secara cepat

Pengiriman tepat waktu


Fleksibel menghadapi
perubahan

Banyak variasi
Inovatif menghasilkan produk
baru
KARAKTERISTIK PRODUK DAN PASAR

ASPEK FUNGSIONAL INOVATIF


Siklus Hidup Panjang, bisa > 2 thn Pendek, antara 3 s/d 1 thn

Variasi per Kategori Sedikit, 10 s/d 20 variasi Banyak, bisa mencapai ribuan

Volume per SKU Tinggi Rendah

Peramalan permintaan Relatif mudah, akurasi tinggi Sangat sulit, kesalahan ramalan
tinggi
Tingkat kekurangan produk Hanya 1% s/d 2 % Bisa sampai 10% s/d 40%

Kelebihan persediaan di akhir musim Jarang karena musim jualan sangat Sering terjadi
jualan panjang
Biaya penurunan harga jual Mendekati 0% 10% s/d 25%

Margin keuntungan perunit yang Rendah Tinggi


terjual dengan harga normal
2.4 strategy supply chain : efisien atau responsif

Produk fungsional dan inovatif memiliki karekteristik yang berbeda menyebabkan


strategi supply chain yang berbeda. SCM untuk produk fungsional seharusnya berfokus
pada upaya untuk meminimumkan ongkos-ongkos fisik di sepanjang supply chain.
Sebaliknya pendekatan untuk menciptakan efesiensi tidak akan cocok untuk untuk
produk inovatif

Untuk produk inovatif supply chain harus mampu mengurangi ongkos akibat
memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit pada musim jual. Dengan memperbaiki
metode peramalan dan meningkatkan kemampuan responsif pada pasar

Lebih responsif -> riset pasar -> meningkatkan kemampuan inovasi ->
produk baru yang disukai pelanggan
Strategic fit adalah menciptakan kesesuaian antara karakteristik
produk(pasar) dan strategy supply chain, yang menyebabkan
suplly chain bertahan dan unggul dipasaran .
2.5 kesesuaian antara strategy supply chain dengan kebijakan taktis

Strategi supply chain harus tercemin pada kebijakan atau keputusan taktis supply
chain

Kebijakan lokasi fasilitas berpengaruh besar terhadap ongkos-ongkos fisik maupun


respon suatu suplly chain. SC yang mementingkan efesiensi fisik akan memilih
mendirikan pabrik ditempat tenaga kerja yang murah atau dekat dengan bahan
baku.
Keputusan taktis efisien responsif
Tempatkan pabrik ditempat yg ongkos tenaga Lokasi dekat pasar, akses ke tenaga yg
Lokasi fasilitas kerjanya murah terampil dan teknologi yang memadai

Tingkat utilitas sistem produksi harus tinggi Sistem produksi harus fleksibel dan ada
Sistem produksi kapasitas ekstra

Upaya meminimasi tingkat persediaan Diperlukan persedian pengaman di tempat


Persediaan yang tepat

Pengiriman sendiri atau subkontrakkan pihak Diperlukan transportasi cepat


Transportasi ketiga

Supplier dgn harga dan kualitas sebagai kriteria Supplier berdasarkan kecepatan,
Pasokan utama flesibelitas dan kualitas

Fokus ke minimalisasi ongkos Gunakan modular design dan tunda


Pengembangan produk diferesiansi produk sebisa mungkin
DECOUPLING POINT PADA SUPPLY CHAIN
OPP/DP

Lean Agile
 Komponen/modul standard  Customized products
 Fokus pada efisiensi fisik  Fokus pada kecepatan dan flexibility
 Sedikit variasi  Banyak variasi
 Volume tinggi  Volume rendah
 Ketidakpastian permintaan rendah  Ketidakpastian permintaan tinggi
 Produksi berdasarkan ramalan  Produksi berdasarkan permintaan
 Independent demand  Dependend demand
 Sistem produksi: flow shop/batch  Sistem produksi: job shop/project
 SL (service level)berdasarkan ketersediaan  SL (service level) berdasarkan kesepakatan lead time
PERBEDAAN POSISI DPP PADA SUPPLY CHAIN

Biasanya proses produksi secara umum bisa diklasifikasikan menjadi


empat bagian utama yaitu
 perancangan produk,
 fabrikasi komponen,
 perakitan menjadi produk akhir dan
 pengiriman ke pelanggan

Proses produksi dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok


1. Make to Stock (MTS)
2. Assembly to Order (ATO)
3. Make to Order (MTO)
4. Engineer to Order (ETO)
POSTPONEMENT : MENGGESER POSISI DP/OPP KE HILIR

Menggeser DP ke arah hulu


 Akan menciptakan produk-produk denganbanyak variasi,
 mengurangi ketergantungan terhadapramalan permintaan,
 mengurangi persediaan barang setengahjadi dan
 mengurangi resiko keusangan persediaan.

Mengubah posisi ke arah hilir berarti


 memperbanyak proses-proses standard dalam supply chain dan
 membatasi proses customized hanya pada langkah-langkah terakhir.
Salah satu strategi penting pada supply chain yang terkait dengan pergeseran posisi DP/OPP (Order Penetration Point)
adalah postponement.
- Postponement pada dasarnya menunda differensiasi produk sampai ada pesanan dari pelanggan.
- Postponement sangat penting bagi supply chain yang menangani produk-produk inovatif.
- Postponement bisa mengurangi resiko suatu produk menumpuk berlebih di akhir musim jualnya.

Pengiriman langsung persediaan ke eselon terakhir


 Mengirim langsung persediaan ke eselon terakhir pada jaringan distribusi akan
mengurangi waktu tunggu pelanggan yang ingin membeli produk,
 Tapi juga berarti meningkatkan resiko suatu wilayah kelebihan produk sementara
wilayah lain kekurangan pada suatu periode tertentu.
 Sehingga perlu dimungkinkan adanya pengiriman antar wilayah (dari yang kelebihan
persediaan ke wilayah yang kekurangan).
 Kegiatan pengiriman antar dua eselon yang sejajarpada jaringan distribusi dinamakan
transhipment.
MENGELOLA DP/OPP YANG BERBEDA PADA SUATU SUPPLY CHAIN

Manajer supply chain harus bisa membedakan cara mengelola masing-masing sistem produksi dan mengukur
kinerja apa yang perlu dikukur dan dimonitor karena di sebuah perusahaan mungkin ada sebagian sisitem produksi
yang memproduksi produknya relatif standar dan sebagian lagi digunakan memproduksi produk-produk dengan
banyak varian.
Terima kasih
&
Salam sejahtera

Anda mungkin juga menyukai