Anda di halaman 1dari 37

Sistematika tumbuhan adalah suatu bidang yang

mempelajari keanekaragaman , identifikasi, penamaan ,


klasifikasi dan evalusi tumbuhan.

Tujuan dasar taksonomi tumbuhan :


1. Menginventarisasi flora di muka bumi
2. Memberikan metode untuk identifikasi dan komunikasi
3. menghasilkan system klasifikasi yang terpadu dan
universal
4. Menunjukan implikasi evalusi dari keanekaragaman
tumbuhan
5. memberikan nama ilmiah tunggal dalam bahasa latin
untuk setiap kelompok tumbuhan di muka bumi yang
amsih hidup maupun sudah menjadi fosil.
Dasar-dasar dari sistematika (taksonomi) adalah
-klasifikasi
- identifikasi
- Nomenklatur

Klasifikasi adalah pengelompokan tumbuhan dalam


system menurut kategori tertentu ( sifat yang sama dan
moyang(tetua ) yang sama.

Identifikasi adalah pemberian nama suatu tumbuhan


dengan menggunakan pustaka (kunci determinasi dalam
buku flora atau majalah), gambar-gambar dalam pustaka,
specimen herbarium yang telah diketahui namanya,
tumbuhan segar yang telah diketahui namanya dan
Nomenklatur botani adalah system pemberian nama atau
tata nama tumbuhan secara ilmiah beradsarkan kode
international tata nama tumbuhan. Dengan pertama
menunjukan genus huruf awal ditulis dengan huruf besar
dan kata kedua penunjukan species ditulis huruf kecil.
Semua kata harus dicetak miring atau digaris bawahi.

Tata nama pada taksonomi pada suku kata terakhir


1. Divisi
- mycota (untuk fungi atau cendawan )
- phyta (untuk tumbuhan lainnya missal ganggang, lumut,
paku-pakuan dan tumbuhan berbiji)
2. Subdivisi
-mycotina (untuk fungi)
- phytina (untuk tumbuhan lainnya)
3. Kelas
-mycetes (untuk fungi)
- phyceae (untuk ganggang)
-opsida (untuk tumbuhan lainnya)
4. Subkelas
-mycetidae (untuk fungi)
-phycidae (untuk ganggang)
-idea( Untuk tumbuhan lainnya)
5. Ordo(bangsa)
-ales
6. Subordo
- ineae
7. Famili (suku)
-ceae
8. Subfamili
-oideae
9. Genus
10. Species

Sistematika tumbuhan secara garis besar dibagi 2 :


1. Sistematika tumbuhan tingkat rendah
Tumbuhan yang alat perkembangbiakan belum
menggunakan biji.
2. Sistematika tumbuhan tingkat tinggi
Tumbuhan yang alat perkembangbiakan yang telah
menggunakan biji sebagai alat perkembangbiakan
I. Sistematika tumbuhan tingkat rendah secara garis besar
ada 2 :
a. Divisi Pteridophyta (paku-pakuan)
b. Divisi Bryophyta (lumut)
Divisi Pteridophyta (paku-pakuan)
Ciri-ciri
 Memiliki berkas pengangkut (xilem dan floem)
 Punya akar, batang dan daun sejati
 Bersifat kosmopolit
 Berkembang biak dengan menghasilkan spora
 Berakar serabut. Sel-sel akarnya berdiferensiasi
menjadi kulit luar (epidermis) kulit dalam (korteks)
dan silinder pusat (terdapat xilem dan floem)
 Habitat di dataran rendah, tepi pantai dan 350 m di
atas permukaan laut terutama di daerah lembap
 Daun muda melingkar atau menggulung
Berdasarkan bentuk daun tumbuhan paku dibedakan
atas:
a. Daun mikrofil (daun kecil, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun
dan sel belum berdiferensiasi)
b. Daun makrofil (daun besar, bertangkai dan bertulang daun dan sudah
berdiferensiasi menjadi epidermis dan mesofil daun yang terdiri atas
jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons) serta
stomata.

Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku


dapat dibedakan atas:
a. Daun tropofil mrpkn daun yang khusus utk fotosintesis/ asimilasi
b. Daun sporofil mrpkn daun yang berfungsi utk menghasilkan spora.
Namun daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga
disebut troposporofil
 Batang tumbuhan paku berupa batang yang tumbuh
mendatar dalam tanah yg disebut rimpang (Rizom),
namun ada juga beberapa jenis paku yg batangnya
tumbuh menjulang ke atas, misalnya paku pohon.
 Tumbuhan paku memiliki kotak spora / sporangium.
Pada sporangium dihasilkan spora. Sporangium
terkumpul dalam satu wadah yang disebut Sorus.
Sorus terdapat di bagian permukaan bawah daun. Pada
sorus muda terdapat selaput yang disebut Indusium.
Pada sporangium terdapat sel penutup berdinding
tebal dan berbentuk cincin (annulus). Bila annulus
kekeringan akan menyebabkan selnya mengerut ,
sehingga sporangium akan pecah dan mengeluarkan
spora.
Metagenesis Tumbuhan Paku
Spora

Protalium (generasi gametofit)

anteridium arkegonium
spermatozoid ovum

Zigot

Tumbuhan paku (generasi sporofit)

Sporofil

Sporogonium

Spora
Generasi sporofitnya lebih dominan dari
pada generasi gametofitnya.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan:
a. Paku Homospora (Isospora)
adlh: tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora.
contoh: Lycopodium sp (paku kawat)
b. Paku Heterospora (aniospora)
adlh: tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu, makrospora
(gamet betina, ukuran besar) dan mikrospora (gamet jantan, ukurannya
kecil).
contoh: Marsilea sp (semanggi) dan Selaginella sp (paku rane).
c. Paku peralihan
adlh: peralihan antara paku homospora dan heterospora. Tumbuhan ini
menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama, tetapi berbeda jenis
kelaminnya (gamet jantan dan gamet betina)
contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda)
Siklus hidup paku heterospora Siklus hidup paku peralihan
Klasifikasi

 Tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi


yaitu:
a. Psilotophyta
b. Lycophyta
c. Sphenophyta
d. Pterophyta
a. Psilotophyta (paku purba)
tumbuhan paku ini hidup di zaman purba dan dapat
ditemukan dalam bentuk fosil,kecuali Psilotum yang
masih dapat ditemukan.
ciri-ciri: - tidak punya daun atau daun kecil-kecil
- sporangium terletak di ujung
cabang
- homospora
contoh:Psilotum nudum
b. Lycophyta (paku kawat)
Ciri-ciri: - berdaun kecil, tersusun spiral,
- sporangium terkumpul dalam strobilus
(kerucut, runjung) dan muncul di ketiak
daun
- batang seperti kawat
contoh: Lycopodium clavatum
c. Sphenophyta (paku ekor kuda)
ciri-ciri: - berdaun kecil, tunggal dan tersusun melingkar
- sporangium tersusun dalam strobilus
- tumbuh di dataran tinggi, batang berongga,
berbuku-buku dan tumbuh tegak
contoh: Equisetum debile

d. Pterophyta (paku sejati)


Merupakan tumbuhan paku yang banyak ditemukan,
umumnya disebut pakis. Daun paku ini besar, daun muda
menggulung, sporangium terdapat pada sporofil.
Contoh: Adiantum cuneatum (suplir)
Marsilea crenata (semanggi)
Asplenium nidus (paku sarang burung)
 Sebagai tanaman hias, cth: Adiantum sp, selaginella,
Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa)
 Penghasil obat-obatan, cth: Aspidium sp, Lycopodium clavatum,

Dryopteris filix-mas
 Sebagai sayuran, cth: Marsilea sp
 Sebagai bahan pupuk hijau, cth: Azolla pinnata
 Sebagai salah satu bahan dalam karangan bunga, cth:

Lycopodium cernuum.
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

A. Tumbuhan berbiji terbuka


(Gymnospermae)
B. Tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae)
Perawakan Tumbuhan Berbiji :
1.Pohon, misalnya : jati, duku,kelapa,cemara
2.Perdu, misalnya : mawar, kembang sepatu
3.Semak, misalnya : arbei
4.Herba, misalnya : sayur-sayuran dan bunga lili
Tumbuhan berbiji disebut juga Anthophyta
(tumbuhan berbunga)

Ciri-ciri:
a.Merupakan kormus sejati (dapat dibedakan akar,
batang dan daun)
b.Adanya biji yang dihasilkan bunga melalui proses
fertilisasi(pembuahan)
c.Memiliki jaringan pembuluh
d.Umumnya memiliki klorofil, dan hanya beberapa
yang bersifat parasit (tdk punya klorofil)
Tumbuhan Gymnospermae
Ciri-ciri
1. Biji tidak terbungkus oleh daun buah
2. Umumnya berbentuk pohon besar, keras, dan
berkayu
3. Berakar tunggang dan batangnya bercabang-
cabang
4. Daunnya kaku, sempit, dan jarang yang pipih
5. Belum memiliki bunga sesungguhnya
6. Umumnya berkelamin tunggal dan kadang-
kadang berkelamin dua
7. Alat perkembangbiakan terletak di permukaan
luar daun buah (susunan strobilus)
Siklus hidup pinus (Gymnospemae)
Tumbuhan biji terbuka dapat
dikelompokan menjadi divisi:
1. Coniferophyta (konifer)
2. Cycadophyta (sikas)
3. Ginkgophyta (ginko)
4. Gnetophyta

1. Coniferophyta (konifer)
Ciri-ciri : - Daun berbentuk jarum
- Hidup sebagai perdu, pohon
- Memiliki strobilus berbentuk kerucut
- Strobilus jantan menghasilkan serbuk
sari dan strobilus betina
- Memiliki biji bersayap tipis dan mudah
diterbangkan angin
Contoh : Pinus merkusii (pinus)
2. Cycadophyta (sikas)
Ciri-ciri :- Ditemukan di daerah tropis
sampai sub-tropis
- Batang tidak bercabang
- Daun majemuk, seperti kulit
tersusun sebagai tajuk di
puncak batang
- Berumah dua (alat kelamin
jantan dan betina terdapat
pada tumbuhan yang berbeda)
Contoh : Cycas rumphii (pakis haji)

3. Ginkgophyta (ginko)
Ciri-ciri :- Merupakan pohon besar, bisa
mencapai 30 m
- Daun lebar berbentuk seperti kipas,
dengan tulang daun berbentuk
menggarpu dan mudah gugur
- Berumah dua
- Biji memiliki kulit luar
berdaging dan kulit dalamnya
keras
Contoh : Ginkgo biloba (Ginko)

4. Gnetophyta
Ciri-ciri : - Strobilus jantan tersusun
majemuk
- Daun berhadapan atau
melingkar
- Berupa pohon atau liana
Contoh : Gnetum gnemon (melinjo)
Manfaat dari tumbuhan Gymnospermae:
• Sebagai bahan untuk industri kertas,korek api
dan perabot rumah tangga. Cth: pinus dan
damar(Agathis alba)
• Tanaman hias. Cth: pakis haji
• Bahan obat. Cth: balsam (Abies balsamea),
Ginkgo biloba (buahnya untuk obat daya ingat)
• Bahan makanan. Cth: melinjo
• Penghasil getah. Contohnya getah terpentin
(pinus) dan getah resin (pohon damar)
Tumbuhan Angiospermae
Ciri-ciri:
1. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon,
perdu, semak, liana atau herba
2. Ada yang berubah satu atau berumah dua
3. Biji dibungkus oleh daun buah, sehingga tidak
tampak dari luar
4. Sudah memiliki bunga yang sesungguhnya
5. Daunnya bervariasi
Siklus hidup tumbuhan berbunga
• Semua Angiospermae digolongkan dalam divisio
Anthophyta. Divisio ini terdiri atas dua kelas yaitu:
Monocotyledonae (monokotil) dan Dycotyledonae
(dikotil).
Tabel perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil:
Monokotil Dikotil
1. Memiliki kotiledon (berkeping) 1. Memiliki dua kotiledon
tunggal 2. Memiliki akar tunggang
2. Memiliki akar serabut 3. Batang memiliki kambium
3. Batang tidak berkambium (pertumbuhan melebar)
(tidak mengalami pertumbuhan 4. Memiliki pembuluh pengangkut
sekunder) (xilem dan floem) yang tersusun
4. Memiliki pembuluh pengangkut dalam lingkaran
(xilem dan floem) tersebar 5. Bertulang daun menyirip atau
5.Tulang daun sejajar atau menjari
melengkung 6. Bunga memiliki bagian-bagian
6.Bunga memiliki bagian-bagian berjumlah 2, 4,5 atau kelipatannya.
dengan kelipatan 3
• Beberapa contoh famili pada tumbuhan monokotil:
a. Liliaceae : kembang sungsang (Gloriosa
superba) dan Lilium longiforum
(lilia gereja)
b. Amaryllidaceae: Agave cantala (kantala)
c. Poaceae : Oryza sativa dan Zea mays
d. Zingiberaceae : Curcuma domestica (kunyit),
Zingiber officinalle (jahe)
e. Musaceae : Musa paradisica (pisang)
f. Orchidaceae : Phalaenopsis amabilis (anggrek
bulan)
g. Arecaceae : Cocos nucifera (kelapa), Areca
catechu (pinang)
h. Areceae : Colocasia esculenta (talas)
• Beberapa contoh famili pada tumbuhan dikotil:
a.Euphorbiaceae : Manihot utilisima (ubi
kayu)
b.Moraceae : Ficus benjamina
(beringin)
c.Papilonaceae : Vigna cinesis (kacang
panjang) Arachis hypogea
(kacang tanah)
d.Caesalpiniaceae : Caesalpinia pulcherima
(kembang merak),
Tamarindus indica (asam)
e.Mimosaceae : Mimosa pudica (sikejut)
f. Malvaceae : Gossypium sp, Hibiscus
tiliaceus (waru)
g.Bombacaceae : Durio zibethinus (durian)
h.Rutaceae : Citrus aurantifolia
• Myrtaceae : Psidium guajava (jambu
biji), Eugenia aromatica
(cengkeh)
• Verbenaceae : Tectona grandis (jati)
• Labiatae : Coleus tuberotus (kentang
hitam)
• Convolvulaceae : Ipomoea reptans
(kangkung)
• Apocynaceae : Alamanda cathartica
(alamanda)
• Rubiaceae : Coffea arabica (kopi
arabica), Morinda
citrifolia (mengkudu).
Manfaat dari tumbuhan Angiospermae:
• Bahan pangan : padi, jagung, kedelai,
kelapa, kacang tanah,
tomat buncis, tebu.
• Bahan sandang : kapas (Gossipium sp)
• Bahan obat-obatan : kina, jahe
• Bahan bangunan : jati (Tectona grandis),
meranti (Shorea sp)

Anda mungkin juga menyukai