Anda di halaman 1dari 26

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

KEGIATAN ANGKUTAN UDARA


KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

1. Kebutuhan Transportas:

Transportasi dari orang atau barang tidak dilakukan hanya untuk


keinginan itu saja, tetapi untuk mencapai tujuan lainnya,
kebutuhan akan transpotasi oleh karena itu disebut sebagai
kebutuhan yang turunankan(derived demand) yang datang dari
kebutuhan untuk suatu komuditi atau jasa. Pada dasarnya
kebutuhan transportasi diturunkan dari:
- kebutuhan seseorang untuk berjalan dari sutu lokasi ke lokasi
lainnya untuk mengikuti suatu kegiatan( misalnya bekerja,
berbelanja),
- Kebutuhan dalam mengangkut barang tertentu untuk
membuat membuat tersedianya barang tadi pada tempat-tempat
dimana dia dapat dikonsumsi.

2. Fungsi kebutuhan.
Gambar berikut adalah gambar dari fungsi kebutuhan(permintaan)
yang memperlihatkan hubungan antara kuantitas yang dibutuhkan
dengan harga. Dari fungsi tersebut dapat dilihat bahwa jika harga
naik maka kuatitas yang dibutuhkan turun.
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)

4.6. MetodePeramalan Demand Transportasi dengan Teknik Delphi


Peramalan demand(kebutuhan) transportasi dengan teknik Delphi:
- Dipergunakan untuk meramalkan kebutuhan transportasi dimasa
mendatang khususnya untuk wilayah atau rencana rute yang belum ada
datanya.
- Kebutuhan demand transporatsi diperkirakan dengan cara meminta
pendapat sekelompok tenaga ahkli dalam bidangnya, pendapat tenaga ahkli
tersebut kemudian dihimpun oleh petugas khusus yang ditunjuk untuk itu.
Setelah data diolah oleh petugas khusus tadi, kemudian dikonfirmasikan lagi
kepada tenaga akhli bersangkutan, demikian dilaksanakan berulang kali
sampai dipandang telah didapat hasil akhir peramalan untuk wilayah/rute
yang ingin diketahui kebutuhan transportasinya dimasa mendatang.
4.7. Metode Peramalan demand transportasi dengan teknik deret Waktu :
- Metode smoothing( Metode Past data, M.rata-rata kumulatif, M. rata-rata
bergerak, M.exponential smoothing), Metode Box Jenkins, Metode proyeksi
trend dengan regresi.
4.8.Metode peramalan Demand Transportasi denan Teknik sebab-akibat( metode
causal) :
- Metode regresi dan korelasi, model Ekonometri, model input – output.
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)
4.5. Fungsi Demand Transportasi
- Fungsi demand (kebutuhan) transportasi menyatakan hubungan
antara Kuantitas kebutuhan(Q) denga Harga(P). Secara matematis
dinyatakan Q = f(P),dalam hal ini P disebut variabel bebas,dan Q
disebut varibel tak bebas. Jadi disini harga menentukan jumlah
kebutuhan. Jika harga naik jumlah kebutuhan akan turun,
sebaliknya jika harga turun maka jumlah permintaan naik.
- Gambar grafik fungsi demand transportasi:

P1

Q
Q1
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)

4.9.Metode Peramalan Demand Transportasi dengan Metode Past Data


Peramalan demand(kebutuhan) transportasi dengan metode past data:
- Data masa lalu dipergunakan untuk meramalkan kebutuhan
transportasi dimasa mendatang,

misalnya data seseorang ingin mengetahui jumlah kebutuhan suatu


jenis bahan dimasa mendatang
(juni 2010 ),
maka sebagai dasar peramalan untuk
bulan juni 2010 dipakai data kebuthuhan bulan Mei 2010,
andai kata kutuhan pada bulan Mei 2010 125 unit,
maka ramalan kebutuhan untuk bukan juni 2010 adalah 125 unit.
Kalau kenyataannya pada bulan juli kebutuhan 150 unit, maka ramalan
kebutuhan untuk bulan Juli 150 unit.
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)

4.10. Metode Peramalan demand transportasi denganMetode Rata-rata Kumulatif


- Metode peramalan Demand Transportasi denan metode rata-rata
kumulatif, adalah peramalan dengan menggunakan rata-rata seluruh
data masa lalu untuk meramalkan kebutuhan pada masa mendatang.

- Misal data masa lalu :


bulan Januari = 45 unit
Februari = 56 unit
Maret =51 unit
April = 60 unit
maka ramalan untuk bulan Mei = ¼( 45+56+51+60) = 53 unit.
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)

4.9.Metode Peramalan dengan Metode Rata-rata Bergerak Tunggal


Peramalan demand(kebutuhan) t dengan metode rata-rata bergerak
tunggal:
- Data masa lalu dipergunakan untuk meramalkan kebutuhan
transportasi dimasa mendatang,
misalnya data jumlah kebutuhan untuk bulan
Pebruari Rp 15
Maret Rp 28
April Rp 26
Mei Rp 28
Juni Rp 30

Maka ramalan kebutuhan transportasi untuk bulan


Juli 2010 adalah 1/5(15+28+26+28+30)= Rp. 27,40.

- Jika kenyataan kebutuhan pada Juli Rp.35, maka ramalan kebutuhan untuk
bulan Agustus adalah 1/5(28+26+28+30+35) = Rp. 29,40.
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)

4.10. Metode Peramalan demand dengan Metode Rata-rata tiga


- Metode peramalan Demand Transportasi dengan metode rata-rat
tiga bulan , adalah peramalan dengan menggunakan rata-rata data
masa lalu untuk periode tiga bulan terakhir untuk meramalkan
kebutuhan pada masa mendatang.
- Misal data masa lalu :
bulan Januari = 250 unit,
Februari = 160 unit,
Maret =210 unit,
April = 215,5 unit,
Mei = 315 unit,
Juni = 180,5 unit;
maka ramalan untuk bulan April = 1/3( 250+160+210) =206,7 unit.
Ramalan kebutuhan untuk bulan Mei = 1/3(160+210+ 215,5) = 195,2 unit,
dst.
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

3 .GAMBAR FUNGSI DEMAND


Harga, P
Keterangan :
P = Harga
Q = Kuatitas yang dibutuhkan

P2 f(P) = Fungsi kebutuhan

P1

Q = f(P)

O
Q2 Q1 Kuantitas yang dibutuhkan,Q
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

4. ELASTISITAS DEMAND
Elastisitas harga dari kebutuhan/permintaan adalah rasio dari persentase perubahan
jumlah barang/jasa X yang diminta dengan persentase perubahan harga barang/jasa
X

Harga, P
Keterangan :
P = Harga
Q = Kuatitas yang dibutuhkan

P2 f(P) = Fungsi kebutuhan

P1

Q = f(P)

O
Q2 Q1 Kuantitas yang dibutuhkan,Q
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

4. ELASTiSITAS DEMAND
Elastisitas harga dari kebutuhan/permintaan adalah rasio dari persentase perubahan
jumlah barang/jasa X yang diminta dengan persentase perubahan harga barang/jasa
X.
-Dapat dihitung dengan rumus:

(Q1 _ Q2 )/Q1

EP = ------------------ ... (1)

(P1 – P2 )/P1
Jenis-jenis elatisitas: (1). Inelastis sempurna, E P = 0
(2). Elastis sempurna, EP = ~

, (3). Unitary Elastis, E P = 1


(4). Inelastis, EP < 1
(5). Elastis, EP > 1
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

-Mengukur Elastisitas dengan Menggunakan konsep Derivasi

Jika diketahui fungsi demand/permintaan Q = f( P ), maka elastisita titik


dengan rumus:

dQ/Q dQ P
EP = ----------------- = -------- X == .....(2)
dP/P dQ Q

Dimana :
dQ/dp = derivasi kuantitas terhadap harga
P = harga
Q = kuantitas yang diminta
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Gambar Grafik EP
P
P
EP = ~
EP =0

Q Q

PP P

EP = 1
Ep = >1

Q
Q
P

Ep = < 1

Q
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

-Contoh soal :
Hitunglah elastisitas harga dari kebutuhan/permintaan bila mana diketaui fungsi
permintaan Q = f( P ) bila P1 = 3500 maka Q1 = 1000 dan bila P2 = 3550 maka Q2
= 980

Harga, P
(Q2 ­_ Q1 )/Q1 (980 – 1000)/1000
EP = ----------------- = --------------------------

P2 (P2 – P1 )/P1 (3550 – 3500/3500)

= - 1,4

P1

Q = f(P)

O
Q2 Q1 Kuantitas yang dibutuhkan,Q
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

- contohsoal: Mengukur Elastisitas dengan Menggunakan konsep Derivasi

Jika diketahui fungsi demand/permintaan Q = 200 - 25 P , diketahui pada P = 4 maka


Q = 100. Dari sini didapat dQ/dP = -25. Maka elastisita titiknya dengan rumus:

dQ/Q dQ P 4
EP = ----------------- = -------- X ==== -25 x ----- = - 1
dP/P dQ Q 100
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Peramalan Permintaan(demand)
1) Demand transportasi udara : dapat dikelompokkan menjadi demand angkutan
penumpang, barang, pos.
2).Jenis – jenis peramalan :
a.Apabila dilihat dari sifat penyusunannya terdapat :
(1). Peramalan Yang Subyektif :
Jika dilihat dari sifat penusunannya, yaitu peramalan yang didasarkan atas
perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau
judgement dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil
ramalan tersebut. Contoh : teknik Delphi (Delphi Technique). Metode/model
peramalan ini sering dipakai untuk rute penerbang yang baru akan dibuka dimana
data untuk peramalannya belum ada.

(2). Peramalan Yang Obyektif :


Adalah peramalan yang didasarkan atas data yang relevan masa lalu, dengan
menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.
b. Apabila dilihat dari janggka waktu terdapat :
(1). Peramalan jangka panjang ( > 1,5 tahun )
(2). Peramalan jangka pendek ( < 1,5 tahun ).
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Peramalan Permintaan(demand)

4). Rumusan Matematis Model – model peramalan :

(1). Model Linier : Y = a + bX

(2). Model garis parabola : Y = a + bX + cX 2

(3). Model Ekponensial : Y = a + b X

(4). Model logistic : 1/Y = a + bX

(5). Kurve Gomperz : Y = kabX


Dimana : Y = variabel tetap; X = variabel bebas; a,b,c,k = konstanta
Kriteria pemilihan model matematik terbaik didasarkan atas :
- koefisien korelasi besar
- Rata – rata kesalahan kuadrat paling kecil
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Peramalan Permintaan(demand)
3). Jenis – jenis Metode peramalan obyektif :

(1). Time series :


Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola
hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu,
yang merupakan deret waktu.metode deret waktu terdiri dari :
- metode smoothing,
- metode Box Jenkins,
- metode proyeksi trend dengan regresi

(2). Korelasi(causal methods) :


Terdiri dari :
- metode regresi dan korelasi,
- model ekonometri dan
- model input output
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan :
Berikut akan diberikan contoh penerapan model Linier : Y = a + bX, untuk
meramalkan penjualan perusahaan A untuk tahun 2016, 2017, 2018, adapun
perkembangan jumlah penjualan produk tiap tahunnya adalah seperti terlihat dalam
tabel berikut.
JUMLAH PENJUALAN
NOMOR TAHUN PRODUK A
(dalam unit)

1 2010 110

2 2011 125

3 2012 120

4 2013 135

5 2014 140

6 2015 160
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :

* Menggambar grafik fungsi peramalan berdasarkan data dalam tabel.


Penjualan
(unit)

(200

150

100

50

2010 11 12 13 14 15 16 17 18 Tahun
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :

* menghitung a dan b dari persamaan Y = a + bX,


Setelah dhitung dengan rumus : diperoleh a= 109,52 dan b = 8,86

* Jadi diproleh persamaan regeresinya Y = 109,52 + 8,86X


Sehingga penjualan :
untuk tahun 2016 : Y2016= 109,52 + 8,86(6) = 162,68
untuk tahun 2017 : Y2017 = 109,52 + 8,86(7) = 171,54
untuk tahun 2018 : Y2018= 109,52 + 8,86(8) = 180,40

* menghitung r dan R2(koefisien penentu) :


diperoleh r = 0,95 dan R2 = 0,90
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :

* Melaksankan Significance Test :


. F test, didapat F ratio = 34,24 > F test= 7,71 ini berarti b significant
berbeda dari nol

* Melaksanakan T test, didapat :


. T testa= 42,354 > T tabel(0,95,4) = 2,776
. T testb = 5,852 > T tabel( 0,95,4) = 2,776, ini berarti baik a atau b
berbeda nyata( singnificant) dari nol

* kesinpulan persamaan regresi Y = 109,52 + 8,86X adalah benar secara


statistik
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

5. Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan :
b. Berikut akan diberikan contoh penerapan model Linier : Y = a + bX, untuk
meramalkan penjualan perusahaan B untuk jumlah perwakilan penjualan 17 dan 20,
adapun perkembangan jumlah penjualan produknya adalah seperti terlihat dalam
tabel berikut.

JUMLAH PENJUALAN
TPERWAKILAN
NOMOR PRODUK B
PENJUALAN
(dalam unit)

1 3 4

2 7 10

3 12 18

4 10 16

5 13 21

6 15 26
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

5. Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :

* Menggambar grafik fungsi peramalan berdasarkan data dalam tabel.

Penjualan
(unit)
21

16

10

3 7 10 12 13 15 jml perwakilan
penjualan
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :

* menghitung a dan b dari persamaan Y = a + bX,


Setelah dhitung dengan rumus : diperoleh a= -1,977 dan b = 1,781

* Jadi diproleh persamaan regeresinya Y = -1,977 + 1,781X


Sehingga untuk :
jumlah perwakilan penjualan :
untuk X = 17 : Y = -1,997 + 1,781(17) = 28,3 unit
untuk X = 20 : Y = -1,997 + 1,78(20) = 33,6 unit
untuk X = 25 : Y = ......?

* menghitung r dan R2(koefisien penentu) :


diperoleh r = 0,993 dan R2 = 0,985
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)

5. Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :

* Melaksankan Significance Test :


. F test, didapat F ratio = 286,88 > F test= 7,71 ini berarti b significant
berbeda dari nol

* Melaksanakan T test, didapat :


. T testa= 4,696 > T tabel(0,95,4) = 2,776
. T testb = 16,962 > T tabel( 0,95,4) = 2,776, ini berarti baik a atau b
berbeda nyata( singnificant) dari nol

* kesinpulan persamaan regresi Y = -1977 + 1,781X adalah benar secara


statistik

Anda mungkin juga menyukai