1. Kebutuhan Transportas:
2. Fungsi kebutuhan.
Gambar berikut adalah gambar dari fungsi kebutuhan(permintaan)
yang memperlihatkan hubungan antara kuantitas yang dibutuhkan
dengan harga. Dari fungsi tersebut dapat dilihat bahwa jika harga
naik maka kuatitas yang dibutuhkan turun.
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)
P1
Q
Q1
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)
- Jika kenyataan kebutuhan pada Juli Rp.35, maka ramalan kebutuhan untuk
bulan Agustus adalah 1/5(28+26+28+30+35) = Rp. 29,40.
IV. DEMAND TRANSPORTSI(lanjutan)
P1
Q = f(P)
O
Q2 Q1 Kuantitas yang dibutuhkan,Q
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
4. ELASTISITAS DEMAND
Elastisitas harga dari kebutuhan/permintaan adalah rasio dari persentase perubahan
jumlah barang/jasa X yang diminta dengan persentase perubahan harga barang/jasa
X
Harga, P
Keterangan :
P = Harga
Q = Kuatitas yang dibutuhkan
P1
Q = f(P)
O
Q2 Q1 Kuantitas yang dibutuhkan,Q
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
4. ELASTiSITAS DEMAND
Elastisitas harga dari kebutuhan/permintaan adalah rasio dari persentase perubahan
jumlah barang/jasa X yang diminta dengan persentase perubahan harga barang/jasa
X.
-Dapat dihitung dengan rumus:
(Q1 _ Q2 )/Q1
(P1 – P2 )/P1
Jenis-jenis elatisitas: (1). Inelastis sempurna, E P = 0
(2). Elastis sempurna, EP = ~
dQ/Q dQ P
EP = ----------------- = -------- X == .....(2)
dP/P dQ Q
Dimana :
dQ/dp = derivasi kuantitas terhadap harga
P = harga
Q = kuantitas yang diminta
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
Gambar Grafik EP
P
P
EP = ~
EP =0
Q Q
PP P
EP = 1
Ep = >1
Q
Q
P
Ep = < 1
Q
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
-Contoh soal :
Hitunglah elastisitas harga dari kebutuhan/permintaan bila mana diketaui fungsi
permintaan Q = f( P ) bila P1 = 3500 maka Q1 = 1000 dan bila P2 = 3550 maka Q2
= 980
Harga, P
(Q2 _ Q1 )/Q1 (980 – 1000)/1000
EP = ----------------- = --------------------------
= - 1,4
P1
Q = f(P)
O
Q2 Q1 Kuantitas yang dibutuhkan,Q
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
dQ/Q dQ P 4
EP = ----------------- = -------- X ==== -25 x ----- = - 1
dP/P dQ Q 100
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
Peramalan Permintaan(demand)
1) Demand transportasi udara : dapat dikelompokkan menjadi demand angkutan
penumpang, barang, pos.
2).Jenis – jenis peramalan :
a.Apabila dilihat dari sifat penyusunannya terdapat :
(1). Peramalan Yang Subyektif :
Jika dilihat dari sifat penusunannya, yaitu peramalan yang didasarkan atas
perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau
judgement dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil
ramalan tersebut. Contoh : teknik Delphi (Delphi Technique). Metode/model
peramalan ini sering dipakai untuk rute penerbang yang baru akan dibuka dimana
data untuk peramalannya belum ada.
Peramalan Permintaan(demand)
Peramalan Permintaan(demand)
3). Jenis – jenis Metode peramalan obyektif :
Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan :
Berikut akan diberikan contoh penerapan model Linier : Y = a + bX, untuk
meramalkan penjualan perusahaan A untuk tahun 2016, 2017, 2018, adapun
perkembangan jumlah penjualan produk tiap tahunnya adalah seperti terlihat dalam
tabel berikut.
JUMLAH PENJUALAN
NOMOR TAHUN PRODUK A
(dalam unit)
1 2010 110
2 2011 125
3 2012 120
4 2013 135
5 2014 140
6 2015 160
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :
(200
150
100
50
2010 11 12 13 14 15 16 17 18 Tahun
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :
Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :
5. Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan :
b. Berikut akan diberikan contoh penerapan model Linier : Y = a + bX, untuk
meramalkan penjualan perusahaan B untuk jumlah perwakilan penjualan 17 dan 20,
adapun perkembangan jumlah penjualan produknya adalah seperti terlihat dalam
tabel berikut.
JUMLAH PENJUALAN
TPERWAKILAN
NOMOR PRODUK B
PENJUALAN
(dalam unit)
1 3 4
2 7 10
3 12 18
4 10 16
5 13 21
6 15 26
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
5. Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :
Penjualan
(unit)
21
16
10
3 7 10 12 13 15 jml perwakilan
penjualan
KEBUTUHAN TRANSPOR (AIR TRANSPORT EKONOMIC)
Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :
5. Peramalan Permintaan(demand)
5). Penerapan Rumusan Matematis Model – model peramalan (lajutan):
Solusi :