Anda di halaman 1dari 22

PENINGKATAN KAPASITAS

DUKUNGAN KELUARGA DALAM


MANAJEMEN PENYAKIT KRONIS

Ners. EMMELIA RATNAWATI, M.Kep., Sp.Kep.Kom


PENDAHULUAN
• Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
merupakan salah satu program pemerintah dalam
mewujudkan VISI dan MISI pada agenda ke-5 yaitu
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
• Tertuang dalam rencana strategis Kemenkes 2020-2024,
yaitu
1. Peningkatan kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi
2. Percepatan perbaikan gizi masyarakat
3. Peningkatan pengendalian penyakit
4. Penguatan Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas)
5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan
• Dasar Pelaksanaan PIS-PK: Permenkes No 39 Tahun
2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
• Prioritas Program Keluarga Sehat Pada Pengendalian
Penyakit tidak menular:
1. Menurunkan prevalensi hipertensi
2. Mempertahankan prevalensi obesitas pada 15,4
3. Menurunkan prevalensi diabetes
4. Menurunkan prevalensi kanker
Menurut Riskesdas tahun 2018,
• Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun
keatas meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%
• Prevalensi obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas meningkat dari
14,8% menjadi 21,8%
• Prevalensi merokok penduduk usia ≤ 18 tahun meningkat dari 7,2%
menjadi 9,1%
• Prevalensi kanker meningkat dari 1,4 per mil menjadi 1,8 per mil
• Prevalensi stroke pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 7
menjadi 10,9 per mil
• Prevalensi gagal ginjal kronis ≥ 15 tahun meningkat dari 2,0 per mil
menjadi 3,8 per mil
• Prevalensi Diabetes Mellitus pada penduduk umur ≥ 15
tahun meningkat dari 6,9 % menjadi 10,9%
• Prevalensi aktivitas fisik kurang pada penduduk umur ≥
10 tahun meningkat dari 26,1% menjadi 33,5%
• Prevalensi konsumsi buah/sayur kurang pada penduduk
umur ≥ 5 tahun meningkat dari 93,5% menjadi 95,5%
Penyakit kronis

Memerlukan perawatan yang sistemik, perawatan


rutin dan terorganisir

Meningkatkan perawatan primer dan sekunder

Konseling kesehatan dan gaya hidup, Pendidikan


kesehatan dan tindak lanjut
Pemberdayaan
masyarakat
melalui keluarga
menuju
kemandirian
Definisi Keluarga
• Sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,
adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan social dari
tiap anggota keluarga (Friedman, 2013)
• Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Depkes RI, 1988)
Dukungan keluarga ( Friedman, 2013)
• Sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota
keluarganya, berupa
Dukungan informasional
Dukungan penilaian
Dukungan instrumental
Dukungan emosional
Dukungan informasional
• Dukungan yang diberikan keluarga kepada anggota
keluarga melalui penyebaran informasi
• Jenisnya: memberikan informasi, nasehat, dan petunjuk
cara penyelesaian masalah, sugesti.
Dukungan instrumental
• Dukungan yang berupa bantuan fasilitas praktis dan
konkrit dalam hal kebutuhan keuangan, makan, minum,
dan istirahat
Dukungan emosional
• Dukungan keluarga meliputi dukungan dalam bentuk
afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan,
dan didengarkan
• Ekspresi empati, perhatian, pemberian semangat,
kehangatan pribadi, cinta atau bantuan emosional
Dukungan Penilaian atau Penghargaan
• Keluarga bertindak membimbing dan menengahi
pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator
identitas anggota keluarga diantaranya support,
penghargaan, dan perhatian
Peningkatan Kapasitas

Pengetahuan Pencegahan
Manajemen
primer,
Sikap Penyakit
sekunder, dan
Ketrampilan Kronis
tersier
Manajemen Penyakit Kronis
• Perawatan diri
Manajemen •

Manajemen nutrisi
Manajemen stres
Diri •

Protokol sesuai penanganan
Dukungan sosial

• SMS
• Internet
Telenursing •

Telepon
Video
• Komputer Sistem Informasi
Pencegahan penyakit kronis di Indonesia
• Sosialisasi pencegahan dan pengendalian factor risiko
penyakit tidak menular
• Meningkatkan kemandirian dengan perilaku CERDIK
• Melakukan deteksi dini dan tindak lanjut factor risiko
penyakit tidak menular
• Meningkatkan program peningkatan kualitas hidup
Bagaimana meningkatkan kapasitas
dukungan keluarga?
Pengetahuan
Sikap
Ketrampilan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

• Dukungan Berhenti Merokok (p.22)


• Dukungan keluarga merencanakan perawatan (p.26)
• Dukungan kepatuhan program pengobatan (p.26)
• Edukasi berat badan efektif (p.52)
• Edukasi berhenti merokok (p.52)
• Edukasi diet (p.54)
• Edukasi kesehatan (p.65)
• Edukasi proses penyakit (p.106)
• Edukasi pengukuran tekanan darah (p.87)
• Manajemen berat badan (p.158)
• Promosi dukungan keluarga (p.360)
• Skrining kesehatan (p.402)
• Terapi relaksasi (p.436)
Promosi Dukungan Keluarga (p.360)
Definisi: Meningkatkan partisipasi anggota keluarga dalam perawaan
emosional dan fisik
Tindakan
Observasi
o Identifikasi sumber daya fisik, emosional, dan pendidikan keluarga
o Identifikasi kebutuhan dan harapan anggota keluarga
o Identifikasi persepsi tentang situasi, pemicu kejadian, perasaan, dan perilaku klien
o Identifikasi stressor situasional anggota keluarga lainnya
o Identifikasi gejala fisik akibat stress (mis: mual, muntah, ketidakmampuan)
Terapeutik
o Sediakan lingkungan yang nyaman
o Fasilitasi program perawatan dan pengobatan yang dijalani anggota keluarga
o Diskusikan dengan keluarga yang akan dilibatkan dalam perawatan
o Diskusikan kemampuan dan perencanaan keluarga dalam perawatan
o Diskusikan jenis perawatan di rumah
o Diskusikan cara mengatasi kesulitan dalam perawatan
o Dukung anggota keluarga untuk menjaga atau mempertahankan hubungan keluarga
o Hargai keputusan yang dibutuhkan keluarga
o Hargai mekanisme perawatan yang digunakan keluarga
Edukasi
o Jelaskan kepada keluarga perawatan dan pengobatan yang dijalani klien
o Anjurkan keluarga bersikap asertif
o Anjurkan meningkatkan aspek positif dari situasi yang dijalani klien
EDUKASI DIET (p.54)
Definisi: mengajarkan jumlah, jenis, dan jadwal asupan makanan yang diprogramkan
Tindakan:
Observasi
o Identifikasi kemampuan keluarga menerima informasi
o Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
o Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
o Identifikasi persepsi klien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan
o Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan
Terapeutik
o Persiapkan materi, media, dan alat peraga
o Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan Pendidikan kesehatan
o Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
o Sediakan rencana makanan tertulis, jika perlu
Edukasi
o Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
o Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
o Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika perlu
o Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diety yang dianjurkan
o Anjurkan melakukan olah raga sesuai toleransi
o Ajarkan cara membaca label dan memilih makanan yang sesuai
o Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program
Kolaborasi
o Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai