Anda di halaman 1dari 51

Materi PLPG

PAIKEM

Pembelajaran Aktif, Interaktif, Kreatif,


Efektif, dan Menyenangkan

PAINO
Pembelajaran Atraktif, Integratif, dan
Inovatif
Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
1. tujuan
- berkenaan dg. aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik
- kompleksitas tujuan: tingkat tinggi atau rendah?
- apa memerlukan keterampilan akademik?
2. bahan atau materi pembelajaran
- materi berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu
- ada prasyarat tertentu atau tidak untuk mempelajari materi ybs.
- ketersediaan buku sumber?
3. siswa
- tingkat kematangan siswa
- minat, bakat, dan kondisi siswa
- gaya belajar siswa
4. yang lain
- apa hanya cukup dg. satu strategi? Apa hanya satu-satunya strategi?
nilai efektivitas dan efisiensi strategi ybs.
-
Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
dalam Standar Proses Pendidikan

1. Berorientasi pada tujuan (sebagai komponen utama)

2. Aktivitas (bukan menghafal akan tetapi berbuat/


mengalami)

3. Individualitas (adanya perubahan perilaku siswa secara


individual)

4. Integritas (bukan hanya mengembangkan kemampuan


kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
Pendekatan Pembelajaran yang Mendidik
1. Pembelajaran Pemecahan masalah dan
Kontekstual
2. Pendekatan Kooperatif
3. Belajar dengan Menulis
4. Pembelajaran Berbasis Masalah
5. Pertanyaan Inovatif
6. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Pembelajaran
7. Pebelajaran Kreatif dan Produktif
8. Pembelajaran Keterampilan Pemecahan masalah Sosial.

(Baca Modul Metode Pembelajaran bab 6-8, halaman 33-112)


1. Kontruksivisme
Konstruktivisme adalah proses membangun dan
menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif
siswa berdasarkan pengalaman.
Menurut konstruktivisme, pengetahuan memang berasal
dari luar tetapi dikonstruksi oleh dalam diri seseorang.
Pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting yaitu:
obyek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan
subjek untuk mengintrepretasi objek tersebut.
Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorong
agar siswa bisa mengkonstruksi pengetahuannya melalui
proses pengamatan dan pengalaman nyata yang
dibangun oleh individu sipembelajar.
2. Bertanya
Dengan pertanyaan, guru dapat memancing siswa
agar dapat menemukan jawabannya sendiri.
Pertanyaan guru dapat menjadikan pembelajaran
lebih produktif, yaitu berguna untuk:
a) menggali informasi ttng kemampuan siswa dlm
penguasaan pelajaran
b) membangkitkan motivasi siswa untuk belajar
c) merangsang keingintahuan siswa terhdp sesuatu
d) memfokuskan siswa pd sesuatu yang diinginkan
e) membimbing siswa untuk menemukan atau
menyimpulkan sesuatu.
3. Inkuiri,
Inkuiri : proses pembelajaran didasarkan pada
pencarian dan penemuan melalui proses berfikir
secara sistematis.
Proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa
langkah, yaitu: 1) merumuskan masalah, 2)
mengajukan hipotesa, 3) mengumpulkan data, 4)
menguji hipotesis, 5) membuat kesimpulan.
Penerapan asas inkuiri pada CTL dimulai dengan
adanya masalah yang jelas yang ingin dipecahkan,
dengan cara mendorong siswa untuk menemukan
masalah sampai merumuskan kesimpulan.
Asas menemukan dan berfikir sistematis akan
dapat menumbuhkan sikap ilmiah, rasional,
sebagai dasar pembentukan kreatifitas.
Masalah
Misalkan ABCD adalah segiempat sebarang. Tentukan
Rumus Luas segiempat sebarang tersebut.
Hipotesis
Luas Segiempat ABCD = ½ .AC.BD.Sin dimana  :
sudut antara AC dan BD
4. Masyarakat Belajar (learning community).
Landasan : Pendapat Vygotsky,yg menyatakan bahwa
pengetahuan dan pengelaman anak banyak dibentuk oleh
komunikasi dengan orang lain.
Permasalahan tidak mungkin dipecahkan sendirian, tetapi
membutuhkan bantuan orang lain untuk saling
membutuhkan.
Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan
orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan
hanya guru.
Penerapan melalui belajar kelompok, dan sumber-sumber
lain dari luar yang dianggap tahu tentang sesuatu yang
menjadi fokus pembelajaran.
6. Refleksi
Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman
yang telah dipelajarinya dengan cara
mengurutkan dan mengevaluasi kembali kejadian
atau peristiwa pembelajaran telah dilaluinya
untuk mendapatkan pemahaman yang dicapai
baik yang bernilai positif atau tidak bernilai
(negatif).
Melalui refleksi siswa akan dapat memperbaharui
pengetahuan yang telah dibentuknya serta
menambah khazanah pengetahuannya.
7. Penilaian nyata
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk
mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar
yang dilakukan siswa.
Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui :
1) apakah siswa benar-2 belajar atau tidak.
2) apakah pengalaman belajar mempunyai pengaruh
positif terhdp pekemb siswa baik intelektual, mental,
maupun psikomotorik.
Penerapan : Penilaian dilakukan terus menerus selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, dan dilakukan secara
terintregasi. Dalam CTL keberhasilan pembelajaran tidak
hanya ditentukan oleh perkembangan kemampuan
intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek.
Jenis-Jenis
Model Pembelajaran PAIKEM

1. Kontekstual
2. Kooperatif
3. Quantum Teaching
4. Terpadu
I. Pembelajaran Kontekstual
1. Konsep Pembelajaran yang mendorong
guru untukmenghubungkan antara
materi dengan situasi nyata siswa
(students based- situation)
2. Proses pendidikan yang menolong siswa
melihat makna dalam materi akademik
dng cara menghubungkan konteks
lingkungan keseharian mereka.
Pembelajaran Kontekstual
Adalah konsep belajar yang mendorong
guru untuk menghubungkan materi dengan
situasi dunia nyata siswa
Landasan filosofis: konstruktivisme
Pilar: 1. Saling ketergantungan
2. Diferensiasi
3. Pengorganisasian diri
Landasan filosofi CTL
Konstruktivimisme, yaitu filosofi belajar yang
menekankan bahwa belajar tidak hanya
sekedar menghafal tetapi siswa harus
mengkonstruksi pengetahuan sendiri.

Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan


menjadi fakta-fakta atau proposisi yang
terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan
yang dapat diterapkan.
Akar Konstruktivisme adalah filsafat
pragamatisme yang digagas oleh John Dewey
(awal abad ke 20), yaitu sebuah filosofi belajar
yang menekankan pada pangembanagan
minat dan pengalaman siswa.
 Anak akan belajar lebih baik jika
lingkungan diciptakan alamiah.
 Belajar akan lebih bermakna jika anak
mengalami apa yang dipelajari bukan
hanya mengetahuinya.
 Pembelajaran yang berorientasi target
penguasaan materi terbukti hanya berhasil
dalam kompetensi “mengingat” jangka
pendek, tetapi gagal dalam membekali
anak memecahkan persoalan dalam
kehiduapan jangka panjang.
Komponen Pembelajaran
Kontekstual
1. Konstruktivisme/Constructivism
2. Bertanya/Questioning
3. Menemukan/Inquiry
4. Masyrakat belajar/Learning Community
5. Pemodelan/Modelling
6. Penilaian sebenarnya/Authentic assessment
7. Pembelajaran Terpadu/Integrated
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
BERBASIS CTL
Kerjasama
Saling menunjang
Menyenangkan
Tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
Menggunakan berbagai sumber
Siswa aktif
LANJUTAN …
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
Sharing dengan teman
Siswa kritis, guru kreatif
Dinding kelas dan lorong-lorong penuh
dengan hasil karya siswa, peta-peta,
gambar, artikel, humor dll
Laporan kepada orang tua bukan hanya
raport, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil
praktikum, karangan siswa dll.
II. Pembelajaran Kooperatif
1. Adalah PP yg berfokus pada penggunaan kelompok
kecil untuk bekerjasama
2. Elemennya:
1) Saling ketergantungan positif
2) Interaksi tatap muka
3) Akuntabilitas individual
4) Ktrampilan jalin hubngan antar pribadi
CIRI-CIRI PEMBL KOOPERATIF
1. saling ketergantungan positif
2. interaksi tatap muka dan dialog
3. akuntabilitas individual (Penilaian kelompok yang
didasarkan atas rata-rata penguasaan semua
anggota kelompok secara individual)
4. Komunikasi antar kelompok Mengembangkan
ketrampilan sosial
5. Evaluasi kelompok dan proses kelompok
Teknik Kooperatif
A. STAD (Student Achievement Division)
B. Jigsaw
C. Group Investigation
D. Struktural
1) Mencari Pasangan
2) Bertukar Pasangan
3) Berkirim Salam dan soal
4) Bercerita berpasangan
5) Dua Tinggal Dua
6) Kancing Gemerincing
A.Student Achievement Division
Langkahnya:
a. Buat kelp a 4-5 orang, heterogen
b. A anggota pakai lembar akademik, saling
membantu untuk menguasai bahan ajar
c. Scr periodik guru melakukan evaluasi
d. Beri skor terhadap hasil penguasaan thd bahan ajar
B. Jigsaw
Langkah:
1. Buat kelompok sesuai jml materi
2. Kaji materi bersama, tiap anggota hrs
menguasai
3. Buat kelompok baru yang terdiri dari anggota
lama, masing2 satu orang
4. Tiap anggota klp baru yg merupakan duta
anggota klp lama bertanggung jawab untuk
menjelaskan kepada anggota kelompok baru
C.Group Investigation
1. Buat beberapa topik, 5 atau 6
2. Siswa memilih topik
3. Kelompokkan siswa yang setopik
4. Merencanakan Kerjasama
5. Menerapkan kerjasama
6. Menganalisis dan mensintesis
7. Penyajian hasil
8. Evaluasi
D. Struktural
1) Mencari pasangan
Langkahnya:
a) Siapkan kartu-kartu (sejumlah siswa) yang berisi
konsep
b) Bagikan kepada siswa
c) Siswa diminta mencari pasangannya, sesuai aturan
guru
d) Diskusikan hasilnya
D.Struktural
2) Bertukar Pasangan
a) Buat siswa berpasangan ( 2-2 )
b) Beri tugas utk diselesaikan scr pasangan
c) Minta siswa bergabung dengan pasangan lain, lalu
tukar pasangannya
d) Mintakan kpd pasangan baru untuk saling
menjelaskan. Lalu kembali ke pasangan lama.
e) Temuan baru dari pasangan baru, disampaikan
kepada pasangan lama
D. Struktural
3) Berkirim salam dan Soal
a) Buat kelompok, dan minta menulis soal yang akan
dikirim ke kelompok lain
b) Tiap kelompok mengirim utusan utk
menyampaikan soal ke klp lain
c) Tiap klp mengerjakan soal
d) Jawaban masing-masing klom dicocokkan dng
jawaban klp yang membuat soal
D. Struktural
4) Bercerita Berpasangan
Langkah:
a) Bagi bahan menjadi dua
b) Lakukan Brainstorming ttg bahan
c) Siswa dipasangkan
d) Bahan pertama –siswa 1, dua– siswa 2
e) Siswa dengar/baca bhan dng catat frasa
f) Saling bertukar catatan
g) Menulis karangan dst
D. Struktural
5) Dua tinggal dua tamu
a) Buat kelompok2 beranggota 4 orang
b) Berikan tugas untuk diselesaikan
c) Dua orang bertamu, 2 orang tinggal
d) Yang tinggal, mmbrikn info ke tamunya
e) Tamu pulang, dan sharing ke anggota
f) Klp mencocokkan dan bahas hasil kerja
D) Struktural
6) Keliling kelompok
a) Buat kelompok
b) Beri tugas kelompok
c) Salah satu anggota klp membrikan pandangan dan
pemikiran ttg tugasnya
d) Siswa berikutnya juga memberikan konstribusi
e) Lakukan terus sampai semua siswa dapat giliran
D) Struktural
7) Kancing gemerincing
a) Siapkan kotak yang berisi kancing atau benda kecil
lainnya
b) Beri tiap siswa jml kancing yang sama
c) Tiap kali berbicara, dia harus mletakkan salah satu
kancingnya di tengah
d) Jika salah satu habis duluan, tidak boleh bicara lagi
shg semua temannya juga kancingnya habis
III. Quantum Teaching
Landasan teori: sugestologi, kecerdasan ganda,
pemrogaman neurolinguistik, eksperensial
Karateristik umum
- berpangkal pada psikologi kognitif
- bersifat konstruktivis
- memusatkan perhatian pada interaksi yg bermutu
dan bermakna
- menekankan percepatan belajar
-
Beberapa Contoh Teknik Model Pembelajaran Kuantum
1. Peta Konsep
Peta konsep dikembangkan oleh Tony Buzon tahun 1970-
an yang didasarkan pada bekerjanya otak.
Otak kita mengingat informasi dalam bentuk gambar,
simbol, bentuk-bentuk, suara musik dan perasaan.
Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi
seperti pohon dengan cabang dan rantingnya, sehingga
untuk dapat mengingat kembali dengan cepat apa yang
telah kita pelajari sebaiknya belajar kita meniru
bekerjanya otak yaitu seperti pohon dengan cabang dan
rantinnya disertai gambar, warna simbul pola dan
asosiasi, yaitu dalam bentuk peta konsep/pikiran yang
menyerupai pohon.
b. Cara Membelajarkan Peta Konsep Secara Klasikal.

Cara pembelajaran dengan peta konsep ini perlu disajikan


dengan metode tugas kerja kelompok. Adapun contoh
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
 Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan
 Sajikan gambar
 Gunakan pertanyaan tentang segiempat
 Sambil bertanya guru mencoba menstrafer jawaban
siswa dalam bentuk peta konsep
 Perbaiki peta konsep yang belum terstruktur menjadi
terstruktur
 Setelah gambar peta konsep jadi di papan tulis, guru
meminta siswa untuk membuat peta konsep secara
berkelompok berdasarkan sub-sub materi yang ada,
atau menurut apa yang dipikirkan
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
kemudian siswa kerja kelompok untuk membuat peta
konsep. Batasan waktu misal, 15-20 menit.
Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk
memberikan penjelasan jika ada kelompok yang bertanya.
Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep,
pengelompokkan dan atributnya
Setelah selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk
mempresentasikan hasil pekerjaanya.
Jika diperlukan guru perlu memberikan penjelasan
terhadap materi yang belum dapat dipahami siswa.
Berikan masukan terhadap hasil pekerjaan siswa,
Lakukan postest tentang konsep yang dikuasai
Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara
pembelajaran yang dilakukan guru sebagai evaluasi untuk
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
2. Teknik Memori
Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi
ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak
(brain-based technique). Karena metode yang digunakan
se jalan dengan cara otak beroperasi dan berfungsi,
maka hal itu akan meningkatkan efektivitas dan efisiens
otak dalam menyerap dan menyimpan informasi.
a. Melatih Imajinasi
Sekarang coba anda melakukan satu hal. Sambil
menutup mata, coba bayangkan dalam pikiran anda
hal-hal berikut ini:
1. Bayangkan sebuah baju kaos tanpa kerah, herwarna
merah, mempunyai satu saku di bagian tengah.
 Sekarang bayangkan baju kaos ini membesar
sampai 5 kali dari ukuran semula.
 Bayangkan baju kaos ini mempunyai kepala,
kaki dan tangan.
 Bayangkan baju kaos ini mengajak anda
berbicara, berkenalan dengan anda.
 Bayangkan anda mendengar baju kaos itu
berkata, "Hi... Bu guru apa kabar hari ini?
Senang berkenalan dengan anda. Siapa nama
anda?" apa anda hari ini senang mengikuti
PLPG? Seriuskah anda? Mengapa anda ngantuk
seperti muridmu? Apa anda ndak malu dengan
pengajarnya kalau ngantuk? Kalau ngantuk
makan dulu saja.
b. Teknik Rantaian Kata
Teknik ini adalah melatih merangkai membuat
kalimat/cerita dari kata-kata yang sudah ada.
Contoh :
1. Semesta
2. variabel
3. Konstanta
4. fungsi
5. persamaan
c. Teknik Plesetan Kata
Teknik plesetan kata digunakan untuk
mengingat istilah-2 yang sulit.
Kata yang dibuat adalah yang mudah dan
menarik untuk diucapkan.
Contoh :
1. Mejikuhibiniu
2. Mervenbumaryusauneplu
d. Sistem Pasak Lokasi
Misalnya anda diminta untuk menghapal
cerita nama hewan yang dilindungi di
Indonesia seperti di bawah ini
1. Bangau Hitam
2. Biawak Pohon
3. Burung Udang
4. Harimau Sumatra
5. Monyet Hitam
6. Kakak Tua Raja
7. Orang Hutan Kalimatan
8. Jalak putih ?
Karena ada sepuluh data, maka kita membutuhkan sepuluh lokasi Kita
ambil rumah anda sebagai contoh. Sekarang kita tentukan lokasinya.

1. Jalan di depan rumah anda


2. Pintu pagar rumah anda
3. Halaman depan rumah
4. Pintu masuk utama
5. Ruang tamu
6. Tembok di ruang tamu
7. Ruang keluarga
8. Lemari es (yang ada di ruang makan)

Sekarang setelah kita menentukan lokasi, kita akan menempatkan atau


mencantolkan data dengan lokasi. Seberapa kuat informasi ini akan
tertanam dalam memori anda bergantung pada dua hal, yaitu:

Seberapa baik anda menentukan alur lokasi (harus berurutan).


Seberapa baik anda melakukan visualisasi.
Untuk itu anda harus melakukan atau
membayangkan hal berikut ini sewaktu anda
pulang ke rumah. Dalam proses anda masuk ke
rumah, anda melihat hal berikut ini :
1. Bayangkan ada seekor bangau hitam yang berdiri
di jalan di depan rumah anda.
2. Pada pintu pagar rumah anda ada seekor biawak
yang menggigit sebatang pohon (biawak pohon).
3. Dihalaman didepan rumah anda hinggap seekor
burung yang membawa udang diparuhnya
(burung udang)
4. Saat mau mau masuk ke rumah, pintu dijaga
oleh seekor harimau Sumatra yang sedang
mengaum
Teknik Akronim (Jembatan keledai)
Teknik akrostik adalah teknik menghafal dengan
cara mengambil huruf depan dari materi yang
ingin diingat dan kemudian digabungkan sehinga
menjadi singkatan atau kata atau kaimat yang
lucu.
Contoh:
 Mejikuhibiniu (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu),
 Hari libur naik kuda, rabu kamis free (singkatan dari unsur

kimia golongan IA: H, Li, Natrium, K, Cs, Fr)


 Cewek sinting genit senang plembungan(singkatan dari unsur

kimia golongan IV A: C, Si, Gn, Sn, Pb)


Contoh Penerapan Model Quantum
Pada pembelajaran Menggambar grafik Trigonometri
dengan sofware Mathematics
Kegiatan Pendahuluan
1. Memberikan Apersepsi dengan menyajikan Contoh grafik
fungsi trigonometri
2. Memberikan motivasi dengan menjelaskan kegunaan
Sofware Mathematics
3. Menjelaskan tentang pembelajaran yang diterapkan
Kegiatan Inti
1.Menugaskan siswa untuk membaca cara menggunakan
sofware
2.Guru mendemostrasikan cara menggambar grafik dengan
sofware ini.
Beberapa siswa mencoba latihan penggunaan Sofware
Mathematica
Pemberian tugas kepada siswa secara kelompok untuk
melakukan analisis secara konvensional.
Pemberian tugas untuk analisis dengan menggunakan
Software Mathematics Pembelajaran.
Presentasi hasil tugas siswa secara bergantian dalam
diskusi kelas.
Penyampaian tanggapan oleh kelompok lain

Penutup
Penyampaian tanggapan, evaluasi dari guru terhadap hasil
kerja siswa serta ringkasan hasil pembelajaran.
Post test berupa tugas analisis data.
Pemberian tugas individu analisis keruangan dengan
software Mathematics
5 Pilar Pendidikan
1. Learning to believe the God
Belajar utk beriman dan bertaqwa kpd Tuhan
2. Learning to Know
Belajar utk memahami dan menghayati
3. Learning to Do
Belajar utk melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Learning to Be
Belajar utk membangun dan menemukan jati diri
5. Learning to Live together
Belajar utk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
Soal latihan
Materi Model Pembelajaran Kontekstual
Pilihan ganda
1. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang mendorong
guru untuk ... .
a. Mengajarkan dengan berbagai media secara bersamaan.
b. Menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa.
c. Melakukan kolaborsi berbagai disiplin ilmu.
d. Mengembangkan materi dari suatu permasalahan.

2. Berikut ini adalah ciri-ciri pendekatan CTL, kecuali... .


a. Belajar berdasar pengalaman
b. Berpikir tingkat tinggi
c. Berpusat pada guru
d. Siswa kritis dan kreatif
3. Dalam pendekatan kontekstual tugas pokok guru adalah... .
a. Mengajar b. Memberi tugas c. Mengarahkan d. Mengistruksi.

4. Landasan filosofi pendekatan kontekstual adalah konstruktivisme yang


menekan bahwa ... .
a. Belajar perlu tempat yang edukatif
b. Belajar dengan media secara lengkap.
c. Belajar dengan mengalami dan tidak sekedar menerima.
d. Belajar perlu dengan menghafal.

5. Ciri kelas yang menggunakan pendekatan CTL adalah sebagai berikut,


kecuali:
a. Sharing dengan teman
b. Pengalaman nyata
c. Guru kreatif
d. Menggunakan satu sumber.
6. Ada tujuh komponen penting dalam CTL, kecuali diantaranya
adalah ...
a. Masyarakat belajar
b. Konstruktivisme
c. Inquiry
d. Menyenangkan

7. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi dapat berasal dari siswa,
pakar
dari luar, internet. Konsep tersebut dalam CTL disebut...
a. Masyarakat belajar
b. Konstruktivisme
c. Inquiry
d. menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai