Anda di halaman 1dari 53

Perspektif

Pendidikan
SD
Nur Alfyfadhilah Rusydi, S.Pd.,M.Pd.
Modul 10

POTRET PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH DASAR
TUJUAN KHUSUS:

1. Mejelaskan Potret Pembelajaran di SD


2. Mejelaskan Pembaharuan Pembelajaran di
SD
POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA
POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA
POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA
POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA
POTRET PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 1
SARANA
PRASARANA
A. DAN
KETERJANGKA
UAN WILAYAH
Ada sekolah yag dilengkapi
degan fasilitas yang memadai
dan ada pula yang masih dalam
kondisi serba terbatas.
Kendala proses belajar mengajar yang selama ini
ditemukan adalah kurang memadainya sarana
dan prasarana penunjang yang ada. Sarana
prasarana pendidikan merupakan salah satu
komponen yang menunjang keberhasilan atau
ketercapaian tujuan pendidikan. Bagi yang
mengajar di daerah geografis terpencil sarana
prasarana kurang mendukung sehingga yang
materi yang disampaikan adalah kenyataan yang
ditemukan setiap hari. Bagi yang mengajar di
daerah yang telah dilengkapi dengan sarana
prasarana maka akan lebih mudah dan maju.
1.  Letak geografis yang jauh sehingga untuk
menjangkaunya diperlukan waktu dan alat transportasi yang
memadai.

2. Kurangnya sinkron informasi antar instansi yang terkait.

3. Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya


jumlah siswa,

4. Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah


karena kombinasi keterbatasan sarana, dukungan keluarga
dan keramahan alam.
Yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan
prasarana bagi suatu sekolah, yaitu:
Bagaimana kondisi sarana dan
prasarana dan keterjangkauan
wilayah sekolah yang berada di
lingkungan anda?
B. METODE PEMBELAJARAN

Ada beberapa alasan banyak guru belum kompeten yaitu:

1.Guru belum menguasai bahan ketika belajar atau kuliah dan guru
mengajarkan yang bukan bidangnya,
2. Banyak guru yang dalam mengajar hanya menggunakan model yang sama,
mereka kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai
perkembangan anak didik dan sesuai teori pendidikan yang baru.
Bagaimana potret penerapan metode pembelajaran
di lingkungan sekolah tempat anda betugas?
 C. KETIDAKMERATAAN JUMLAH GURU

Perbandingan antara guru yang mengajar di


daerah terpencil dengan guru yang mengajar
di kota sangat jauh. Dari segi kuantitas, jumlah
guru sebetulnya telah memadai, tetapi sisi
pemerataan dan kualitasnya belum sesuai.
Berikan gambaran konndisi jumlah
guru di lingkungan sekolah tempat
anda bertugas, menurut anda apakah
sudah memadai?
KEGIATAN BELAJAR 2

PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN
YANG DITERAPKAN DI SEKOLAH
DASAR
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstekstual adalah salah satu strategi
adalah konsep belajar pembelajaran yang
yang membantu guru berhubungan dengan :
mengaitkan anatara materi 1. Fenomena kehidupan
yang diajarkannya dengan A. PEBELAJARAN
sosial masyarakat, bahasa,
situasi dunia nyata siswa KONTEKSTUAL
lingkungan hidup, harapan
dan mendorong siswa dan cita tumbuh.
membuat hubungan anatar 2. Fenomena dunia
pengetahuan yang pengalaman dan
dimilikinya dengan pengetahuan murid.
penerapannya dalam 3. Kelas sebagai fenomena
kehidupan sehari-hari. sosial.
Pembelajaran Konstekstual melibatkan 7  komponen utama pembelajaran
efektif yaitu :

1.     Konstruktivisme( constructivism)
2.     Bertanya (questioning)
3.     Menemukan (inquiry)
4.     Masyarakat belajar (learning community)
5.     Pemodelan (modeling)
6.     Penilaian sebenarnya (authentic assessment)
Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang
tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkandan
menganalisis data, memecahkan masalah tertentu
dengan baik secara individu maupun kelompok.
B. PEMBELAJARAN PAKEM

PAKEM dalam perspektif guru


adalah, guru aktif memantau
kegiatan belajar siswa, memberi
PAKEM merupakan salah satu umpan balik, mengajukan
strategi pembelajaran yang pertanyaan yang menantang, dan
didefinisikan sebagai pembelajaran mempertanyakan gagasan siswa.
yang partisipatif, aktif,kreatif, Kreatif mengembangkan kegiatan
efektif, dan menyenangkan. PAKEM yang beragam, dan membuat alat
bantu belajar
berusaha memfasilitasi siswa agar
sederhana.  Efektif, sehingga
lebih banyak mengalami belajarb pembelajaran mencapai tujuan
bersama dengan berbagai karakter pembelajaran,
manusia sehingga siswa lebih siap dan menyenangkan ,yaitu anak
terjun ke masyarakat. tidak takut salah, tidak takut
ditertawakan, dan tidak dianggap
sepele.
PAKEM dalam perspektif siswa adalah siswa aktif bertanya,
mengemukakan gagasan, kreatif, merancang / membuat
sesuatu, dan menulis / mengarang, efektif, menguasai
ketrampilan yang diperlukan, dan menyenangkan sehingga
siswa berani mencoba / berbuat , berani bertanya, berani
mengemukakan pendapat.
Dalam menata ruangan kelas,
hendaknya dibuat menarik. Misalnya
dengan memajang berbagai hasil karya
siswa, berbagai sumber belajar yang
dapat membuat suasana kelas
menyenangkan, Aktivitas mental siswa
merupakan hal yang lebih penting untuk
dilatih dari pada aktivitas fisik,  Aktivitas
semacam ini muncul jika suasana
belajar berlangsung dengan nyaman,
sehingga siswa bebas dari rasa takut
ditertawakan, diabaikan, atau dimarahi
oleh guru.
Model pembelajaran kooperatif dan kolaboratif merupakan suatu model pembelajaran
yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok yang bersifat heterogen
(kemampuan, suku dan budaya, serta jenis kelamin). Model pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk mencoba menyelami
karakteristik kehidupan yang heterogen dengan berbagai macam perbedaan karakter
yang ada.

C. PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF


Lanjutan...

Menurut Nur (http://www.duniaguru.com) semua model pembelajaran,


termasuk kooperatif dan kolaboratif ditandai dengan adanya struktur
tugas, struktur tujuan, dan struktur penghargaan yang berbeda antara
model pembelajaran. Tujuan model pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat, dan siswa
dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta
pengembangan keterampilan sosial.
Selanjutnya...

Model pembelajaran ini didasarkan pada teori konstruktivisme yang dikembangkan Vygotsky
(sosial dan emosional) yang menyimpulkan bahwa siswa mengonstruksi pengetahuan atau
menciptakan makna atas dasar pemikiran dan hasil interaksi dalam sustu konteks sosial.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan aktivitas mengaktifkan,
menyentuhkan, mempertautkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membentuk pemahaman
melalui penciptaan kegiatan, pembangkitan penghayatan, internalisasi, proses penemuan jawaban
pertanyaan, dan rekonstruksi pemahaman melalui refleksi yang berlangsung secara dinamis, atas
dasar keberagaman pemikiran sebagai wujud nyata perbedaan yang ada di antara para siswa.
Perhatikan ilustrasi berikut!

Ilustrasi:

Pak Gun adalah guru kelas 6 di sebuah SD di daerah yang mata pencaharian
penduduknya adalah menyadap nira kelapa kemudian diproses menjadi gula jawa.
Jumlah siswa kelas 6 yang diajar pak Gun berjumlah 25 siswa. Suatu ketika, dalam
mata pelajaran IPS, Pak Gun mengajarkan materi sumber daya alam dan rangkaian
kegiatan ekonomi. Aktivitas pembelajaran yang dipilih adalah dengan menugaskan
secara kelompok, yang masing-masing terdiri atas 5 siswa, untuk mengidentifikasi
siklus perekonomian yang menjadi mata rantai di desa mereka selama satu minggu.
Selajutnya..

Dari 5 kelompok yang terbentuk, Pak Gun memberikan tugas yang berbeda. Kelompok 1-2
diberi tugas mendeskripsikan manfaat industri pengolahan gula jawa dalam menciptakan
lapangan pekerjaan masyarakat. Kelompok 3-4 diberi tugas untuk mengevaluasi harga gula
jawa di tingkat perorangan, tengkulak, dan harga pasaran. Sementara kelompok 5 diberi tugas
untuk melihat risiko yang dihadapi penyadap ketika melakukan aktivitas keseharian di musim
hujan. Dalam paparan tiap kelompok, masing-masing kelompok mengajukan argumen masing-
masing ada yang pro dan ada yang kontra. Kelompok 3 menganggap bahwa tengkulak menjadi
sumber malapetaka yang memainkan harga hula jawa, sedangkan kelompok 4 berpendapat
bahwa tengkulak justru membantu memudahkan para warga menjual gula jawa hasil olahannya.
Selanjutnya...

Pak Gun memberikan ulasan yang sangat positif bahwa semua hasil
pendeskripsian yang mereka sampaikan benar. Pak Gun justru senang dengan
adanya perbedaan pendapat antara siswa. Pak Gun kemudian menyimpulkan
bahwa terdapat sisi positif dan negatif adanya tengkulak bagi penyadap nira.
Selain mendapatkan keuntungan yang kecilkarena sudah dililit sistem ijon, mereka
tidak ada piliha lain karena memang itulah mata pencaharian yang layak untuk
mereka dengan kondisi desa yang berbukit-bukit, tanah pertanian memang tidak
bersahabat.
 
Terdapat lima langkah yang telah dilakukan Pak Gun
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif:

1. Pembelajaran berbasis masalah, karena di awal pembelajaran


siswa diminta mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu
dam siswa diminta untuk mencatat permasalahan yang muncul,
yaitu mata rantai kehidupan para penyadap nira kelapa. Dalam
hal ini Pak Gun merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam
memecahkan masalah yang ada serta mengarahkan siswa
bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan perspektif
yang berbeda dengan mereka.
2.  Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar, karena Pak Gun
memberikan penugasan yang dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang dalam konteks
kehidupan para penyadap nira kelapa di lingkungan tempat tinggal, yaitu bagaimana para
masyarakat dihadapkan pada pilihan pekerjaan menjadi penyadap nira dan permasalahan yang
menyertainya.

3.  Pemberian aktivitas kelompok, karena aktivitas belajar yang dilakukan oleh anak secara
berkelompok selama satu minggu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Pak Gun
dapat memperluas perspektif serta membangun interpersonal untuk berhubungan
dengan orang lain. Pak Gun membagi siswa menjadi 5 kelompok merupakan strategi
yang tepat untuk mengefektifkan hasil yang diharapkan. yang menyertainya.
4.    Pembuatan aktivitas belajar mandiri, karena Pak Gun secara tidak langsung telah
mengarahkan para siswa untuk mencari, menganalisis dan menggunakan informasi dengan
sedikit atau bahkan tanpa bantuan guru. Hal ini sesuai dengan pembelajaran kontekstual yaitu
siswa harus mengidentifikasi masalah yang menjadi penugasan, menyediakan waktu yang
cukup, menyusun refleksi, serta berusaha tanpa meminta bantuan guru supaya dapat
melakukan proses pembelajaran secara manduru bersama kelompoknya (independent
learning).
5.   Penerapan penilaian autentik, karena yang dilakukan Pak Gun di
akhir pembelajaran sudah membantu siswa untuk menerapkan
informasi akademik dan kecakapan yang telah diperoleh pada situasi
nyata untuk tujuan tertentu sehingga dapat membantu siswa untuk
menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.
Hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan
pembelajaran yang efektif, yaitu mempersiapkan dalam
bentuk analisis masalah di lingkungan sekitar yang
disesuaikan dengan silabus, kemudian mengidentifikasi
kompetensi yang akan dicapai untuk memilih model
pembelajaran yang tepat. Selain itu, guru harus memberikan
penghargaan kepada siswa.
Jelaskan bentuk pembaharuan
pembalajaran apa yang
pernah/akan anda lakukan di
sekolah tempat anda bertugas!
Silahkan unggah jawaban bapak /ibu pada link berikut!

https://forms.gle/1p71mgMX7SbK9rTt6
MODUL 11

EVALUASI PROGRAM
PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH DASAR
Tujuan Khusus:

● Menjelaskan pengertian evaluasi program dan evaluasi pembelajaran’


● Menjelaskan tujuan dan manfaat evaluasi program dan evaluasi
pembelajaran
● Mendeskripsikan cara melakukan evaluasi program pembelajaran
● Memetakan potret evaluasi program pembelajarann di SD
● Menyimpulkan kondisi kenyataan evaluasi program pembelajaran di SD
KEGIATAN BELAJAR 1

HAKIKAT DAN POTRET


EVALUASI PROGRAM
PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH DASAR
A. Hakikat evaluasi program & evaluasi program pembelajaran

● evaluasi program ialah pendekatan formal yg digunakan untuk menilai kebijakan, pekerjaan
dalam satu program tertentu
● Evaluasi program pembelajaran ialah penilaian dalam seluruh aspek pembelajaran,mulai dari
kurikulum, silabus, perencanaan pembelajaran, buku, alat peraga, lingkungan, pelaksanaan
pembelajaran serta hasil belajar siswa
Tujuan evaluasi program pembelajaran

Untuk mengetahui apakah :


1. Lingkungan sekolah menunjang terjadinya pembelajaran
2. Rencana pembelajaran yg dibuat guru dapat dilaksanakan
3. Siswa terlibat secara aktif
4. Guru bersemangat
5. Penilaian proses pembelajaran secara sistematis
6. Hasil belajar siswa memenuhi harapan guru
Manfaat evaluasi program pembelajaran

● Siswa mendapat pelayanan pendidikan yg lebih baik


● Guru mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan
● Sekolah berani menjamin keandalan program pembelajaran yang ditawarkan
● Masyarakat akan merasakan kepuasan terhadap pelayanan pendidikan yang didapatnya
B. Potret evaluasi pembelajaran

● Evaluasi tingkat sekolah : melalui rapat guru


● Evaluasi program secara formal :
melibatkan komite sekolah
KEGIATAN BELAJAR 2

LANGKAH-LANGKAH DAN
TINDAK LANJUT EVALUASI
PROGRAM PEMBELAJARAN
A. LANGKAH-LANGKAH EVALUASI
PROGRAM PEMBELAJARAN DI SD
1. Kapan Evaluasi Program di Lakukan?

Ditingkat kelas dapat


dilakukann pada setiap akhir Di tingkat sekolah, evaluasi program dapat
pembelajaran dengan dilakukan diakhir semester dan di akhir
menganalisis hasil belajar tahun ajaran atau tahun akademik.
siswa dan melakukan refleksi.
2. Cara melakukan evaluasi program pembelajaran

● Dengan merefleksi di akhir pembelajaran


● Dengan melibatkan satu tim penilai di setap akhir semester
● Dengan menggunakan PTK
Evaluasi program pembelajaran oleh guru

1. Menilai / meriview RPP


2. Menilai proses pembelajaran melalui refleksi dan dialog siswa
3. Menganalisis hasil belajar siswa
4. Menyimpulkan kualitas
3. Evaluasi program pembelajaran oleh sekolah

1. Menentukan KKM untuk setiap mapel


2. Mengkoordinasikan ulangan semester, UAS dan UKK
3. Menentukan kenaikan kelas
4. Melaporkan hasil penilaian mapel pada akhir semester
5. Melaporkan pencapaian hasil belajar ke Dinas Pendidikan Kota
Penyusunan evaluasi program pembelajaran

1. Mengembangkan desain evaluasi


2. Mengembangkan instrumen
3. Mengumpulkan data / mengevaluasi
4. Menganalisis data
5. Menyusun laporan
B. Tindak lanjut evaluas i pembelajaran

● Guru dapat menindak lanjuti hasil penilaiannya dengan segera ketika merancang pembelajaran
berikutnya ayau dengan menerapkan langkah2 PTK
● Sekolah dapat menindak lanjuti sesuai dengan temuan saat proses pembelajaran
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai