Anda di halaman 1dari 39

UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA

“Entrepreneur University”

Bisnis Internasional
Pertemuan 8
Aji Priambodo, S.Kom., M.Si.
Program Studi Manajemen
Universitas Perwira Purbalingga

6/3/21 www.unperba.ac.id 1
UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Kontrak Pembelajaran
• Waktu Perkuliahan
• Absensi
• Sarana dan Prasarana Perkuliahan
• Kuis
• Tugas Terstruktur
• Ujian Tengah Semester
• Ujian Akhir Semester

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 2


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Materi
• Konsep Dasar Kepabeanan
• Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
• Daerah Pabean
• Kawasan Pabean
• Tempat Penimbunan Sementara
• Tempat Penimbunan Pabean
• Tempat Penimbunan Berikat

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 3


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Konsep dasar Kepabeanan


• Kepabeanan berdasarkan definisi yang terdapat dalam UU no 10
Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dalam UU No. 17 Tahun
2006 adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar
daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.
• Fokus yang pertama adalah kegiatan pengawasan terhadap
masuknya barang-barang dari luar daerah pabean (impor) dan
keluarnya barang-barang ke luar daerah pabean (ekspor).
• Fokus kedua adalah pemungutan pajak-pajak lalu intas barang
berupa bea masuk dan bea keluar.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 4


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Konsep dasar Kepabeanan

• Tanggungjawab dan kewenangan melakukan pengawasan dan


pemungutan atas lalu lintas barang impor atau ekspor ini
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), yaitu
salah satu unit kerja eselon 1 dibawah Kementerian Keuangan

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 5


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


• Tugas
• Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan dan dipimpin oleh
Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
• Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan
optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 6


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


• Fungsi
1. Perumusan kebijakan di bidang penegakan hukum, pelayanan
dan pengawasan, optimalisasi penerimaan negara di bidang
kepabeanan dan cukai;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, penegakan
hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di bidang
kepabeanan dan cukai;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi
penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi
penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai;

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 7


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


5. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi
penenmaan negara di bidang kepabeanan dan cukai;
6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 8


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Daerah Pabean

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 9


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Daerah Pabean
• Melalui penjelasan umum Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, yang menyebutkan bahwa
• “PPN adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di Daerah Pabean
yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan
distribusi”
• Lalu, dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah diatur bahwa
• “Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi
wilayah darat, perairan, dan ruang udara di atasnya. serta tempat
tertentu Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen yang
didalamnya berlaku Undang-Undang yang mengatur mengenai
kepabeanan”

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 10


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Daerah Pabean
• Kemudian, berdasarkan pasal yang telah disebutkan tadi, dapat
pula disimpulkan yang termasuk dalam daerah pabean adalah
yang meliputi:
1. Wilayah darat Indonesia;
2. Wilayah perairan Indonesia;
3. Ruang udara di atas Indonesia;
4. Tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang
di dalamnya berlaku Undang-Undang Kepabeanan; dan
5. Landas Kontinen yang didalamnya berlaku Undang-Undang
Kepabeanan.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 11


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Daerah Pabean
• Wilayah Darat Indonesia
• Wilayah darat Indonesia berbatasan dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua
Nugini, dan Timor Leste. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2008 tentang Wilayah Negara pada Pasal 6 ayat 1 huruf a.
• Wilayah Perairan Indonesia
• Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 4 Prp Tahun 1960 tentang Perairan
Indonesia, yang ditetapkan sebagai wilayah perairan Indonesia adalah laut
wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia
• Ruang Udara di Atas Indonesia
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara
pada Pasal 6 ayat 1 huruf c diatur bahwa batas ruang udara di Indonesia
mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnya dengan
angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 12


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Daerah Pabean
• Tempat Tertentu di ZEE
• ZEE diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983
tentang ZEE, yang mengatur bahwa ZEE adalah jalur di luar dan
berbatasan dengan laut wilayah Indonesia sebagaimana
ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang
perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah di bawahnya,
dan air di atasnya dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut
diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 13


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Daerah Pabean
• Landas Kontinen
• Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973
tentang Landas Kontinen Indonesia mengatur bahwa landas
kontinen merupakan dasar laut dan tanah di bawahnya di luar
perairan wilayah Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 4 Prp Tahun 1960 sampai kedalaman
200 meter atau lebih, di mana masih mungkin diselenggarakan
eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam. Adapun batas luar
landas kontinen suatu negara diatur berdasarkan Pasal 76 ayat 6
Konvensi Hukum Laut 1982, yaitu tidak boleh melebihi 350 (tiga
ratus lima puluh) mil dari garis pangkal dari mana lebar laut
teritorial diukur.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 14


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 15


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 16


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Kawasan Pabean
• MERUJUK Pasal 1 angka 3 UU Kepabeanan, kawasan pabean adalah
kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar
udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang
yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (DJBC).
• Adapun tempat lain dalam kawasan pabean yang ditetapkan untuk
lalu lintas barang di antaranya seperti kawasan perbatasan yang di
dalamnya terdapat pos lintas batas atau pos pemeriksaan lintas
batas.
• Tempat lain tersebut dapat berupa tempat yang dipergunakan
untuk lalu lintas barang impor dan/atau ekspor di kantor tempat
penyelesaian kewajiban pabean atas layanan pos sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan perundang-undangan mengenai pos.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 17


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Kawasan Pabean
• Kawasan pabean di area Pelabuhan Laut atau Bandar Udara tempat
pemasukan atau pengeluaran barang, umumnya merupakan area
terbatas (restricted) sebagai area penumpukan barang-barang
impor maupun barang ekspor.
• Di lokasi ini didirikan gudang atau lapangan penimbunan
sementara untuk menampung barang-barang impor atau barang
ekspor yang belum diselesaikan formalitas kepabeannya.
• Kawasan pabean di terminal kedatangan penumpang dari luar
negeri adalah area terbatas untuk pemeriksaan barang-barang
penumpang yang dilakukan petugas Bea Cukai. Lokasinya berada di
terminal kedatangan penumpang dari luar negeri. Posisi counter
pemeriksaan adalah setelah counter pemeriksaan paspor.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 18


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Kawasan Pabean
• Pada prinsipnya, barang impor harus dibawa ke kantor pabean
dan dibongkar di Kawasan pabean, demikian juga dengan barang
ekspor. Dalam hal tertentu, pembongkaran barang impor atau
barang bermuatan ekspor dapat dilakukan di luar Kawasan
paben setelah mendapat izin dari Kepala Kantor Pabean yang
mengawasi lokasi bersangkutan.
• Untuk mencegah adanya barang impor yang dibongkar di luar
Kawasan pabean atau barang ekspor yang dimuat di luar
Kawasan pabean, maka Bea dan Cukai melaksanakan patrol.
Dalam patrol dibekali dengan senjata api, demikian juga dengan
kapal lautnya.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 19


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 20


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Tempat Penimbunan Sementara


• Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 23 tahun 2015,
Tempat Penimbunan Sementara yang selanjutnya disingkat TPS
adalah bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang
disamakan dengan itu di Kawasan Pabean untuk menimbun
barang, sementara menunggu pemuatan atau pengeluarannya.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 21


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Tempat Penimbunan Sementara


• Area penumpukan untuk barang-barang yang dikemas dengan
kontainer berbentuk lapangan terbuka disebut dengan Container
Yard (CY). Di area inilah kontainer-kontainer milik importir atau
eksportir yang menyewa container secara keseluruhan, tidak
berbagi dengan pengiriman barang lainnya (Full Container Load).
• Sistem penyewaan container yang penyewaanya berbagi dengan
pemilik lainnya disebut dengan Less Container Load (LCL) dan
area pergudangan tempat penimbunan sementara ini dikenal
dengan nama Cointainer Freight Station (CFS)

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 22


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 23


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Tempat Penimbunan Pabean

• Tempat Penimbunan Pabean adalah bangunan dan/atau lapangan


penimbunan atau tempat lain yang disamakan dengan itu yang
disediakan oleh pemerintah di kantor Pabean, yang berada
dibawah pengelolaan DJBC untuk menyimpan barang yang
dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan
barang yang menjadi milik negara berdasarkan UU Kepabeanan.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 24


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Barang yang dinyatakan tidak dikuasai


• Barang yang dinyatakan tidak dikuasai = barang yang
penempatannya dalam suatu tempat penimbunan diambil alih
apparat pabean karena ketentuan penimbunan yang tidak dipenuhi
importir, tetapi barang tersebut masih tetap milik importir atau
eksportir.
• Jenis barang yang dinyatakan tidak dikuasai:
• 1. Barang yang ditimbun di TPS yang melebihi jangka waktu
• a. 30 hari di TPS di area pelabuhan
• b. 60 hari di TPS di luar area pelabuhan 2
• 2. Barang yang tidak dikeluarkan dari TPB (Tempat Penimbunan
Berikat) yang telah dicabut izinnya dalam jangka waktu 30 hari
• 3. Barang kiriman pos melalu Kantor Pos Lalu Bea

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 25


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Barang yang dinyatakan tidak dikuasai


• Semua barang impor/ekspor yang telah dinyatakan sebagai
barang tidak dikuasai dipindahkan ke Tempat Penimbunan
Pabean (TPP), selanjutnya aparat pabean memberitahukan
secara tertulis kepada pemilik barang impor/ekspor bahwa
barang yang tidak dikuasai akan dilelang jika tidak diselesaikan
dalam jangka waktu 60 hari sejak disimpan di TPP.
• Barang yang tidak dikuasai dilelang melalui lelang umum, yaitu
proses pelelangan untuk umum yang dilakukan oleh pejabat
lelang negara. Harga terendah dari barang yang akan dilelang
minimal sebesar bea masuk dan pungutan impor lainnya serta
biaya lainnya.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 26


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Barang dikuasai negara


• Barang dikuasai negara adalah barang yang untuk sementara
waktu, penguasaanya berada pada negara sampai dapat
ditentukan status barang yang sebenarnya.
• Barang yang dikuasai negara meliputi:
• 1. Barang yang dibatasi atau dilarang, yaitu barang yang menurut
perundangan dilarang atau dibatasi untuk dimpor dan tidak
diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar.
• 2. Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah oleh DJBC
• 3. Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di
Kawasan Pabean oleh pemilik yang tidak dikenal

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 27


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Barang dikuasai negara


• Barang yang dikuasai negara disimpan di Tempat Penimbunan
Pabean.
• Barang yang dikuasai negara terdiri dari
• 1. Barang yang busuk segera dimusnahkan
• 2. Karena sifatnya yang tidak tahan lama, merusak dan berbahaya,
atau kepengurusannya memerlukan biaya tinggi, maka segera
dilelang dengan memberitahukan secara tertulis oleh pemiliknya
• 3. Merupakan barang yang dilelang atau dibatasi dinyatakan sebagai
barang milik negara
• Pemilik barang dikuasai negara dapat mengajukan keberatan secara
tertulus kepada Menteri Keuangan dalam jangka waktu 30 hari dan
Menteri diberikan waktu 90 hari sejak diterimanya permohonan
keberatan untuk memberikan keputusan

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 28


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Barang menjadi milik negara


• Pengertian barang milik negara adalah barang yang semula milik
individu/perusahaan dan karena terdapat pelanggaran tertentu,
kepimilikanya beralih ke negara.
• Barang yang menjadi milik negara menjadi kekayaan negara dan
disimpan di Tempat Penimbunan Pabean.
• Penyelesaian barang milik negara dapat berupa pelelangan,
dihibahkan, atau dimusnahkan. Alternatif penyelesaian barang
mempertimbangkan jenis barangnya, jika berupa alat elektronik
akan dilelang, jika berupa kendaraan bermotor akan dilelang
atau dihibahkan pada instansi pemerintah yang membutuhkan.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 29


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Barang menjadi milik negara


• Barang yang menjadi milik negara meliputi:
• 1. Barang yang dinyatakan tidak dikuasai yang merupakan barang yang
dilarang
• 2. Barang yang dinyatakan tidak dikuasai yang merupakan barang yang
dibatasi yang tidak diselesaikan oleh pemiliknya dalam jangka waktu 60
hari terhitung di Tempat Penimbunan Pabean
• 3. Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di Kawasan
pabean oleh pemilik yang tidak dikenal yang berasal dari tindak pidana
• 4. Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan oleh pemilik
yang tidak dikenal di Kawasan pabaen yang tidak diselesaikan oleh
pemiliknya dalam jangka waktu 30 hari sejak disimpan di Tempat
Penimbunan Pabean
• 5. Barang yang dikuasai negara yang merupakan barang yang dilarang
atau dibatasi

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 30


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Tempat Penimbunan Berikat


• Tempat penimbunan berikat adalah bangunan dan/atau lapangan atau
kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk
menimbun barang dengan tujuan tertentu, dengan mendapatkan
penangguhan bea masuk.
• Dalam TPB dimungkinkan untuk melakukan aktivitas penimbunan,
produksi, pengetesan, rekondisi, gabungan, daur ulang, dsb.
• 6 Jenis TPB yang dapat didirikan:
• 1. Kawasan Berikat
• 2. Gudang Berikat
• 3. Tempat Penyelenggara Pameran Berikat (TPBB)
• 4. Toko Bebas Bea (TBB)
• 5. Tempat Lelang Berikat (TLB)
• 6. Kawasan Daur Ulang Berikat (KDUB)

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 31


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Kawasan Berikat

Kawasan Berikat adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk menimbun barang impor dan/atau
barang yang berasal dari daerah pabean, untuk diolah atau digabungkan, yang hasilnya
terutama untuk diekspor.
Contoh kawasan berikat di Indonesia adalah Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang berlokasi di
Jakarta, Tanjung Emas Ekspor Processing Zone (TEPZ) yang belokasi di sekitar pelabuhan
Tanjung Emas, Semarang dan kawasan berikat di Pulau Batam.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 32


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Gudang Berikat
Gudang Berikat adalah Tempat Penimbunan Berikat
untuk menimbun barang impor, dapat disertai 1 atau
lebih kegiatan berupa pengemasan, penyortiran,
penggabungan, pengepakan, penyetelan,
pemotongan, atas barang-barang tertentu untuk
dikeluarkan Kembali.
Gudang Berikat dapat berfungsi untuk menimbun
dan menyediakan barang impor untuk didistribusikan
kepada perusahaan industri.
Kelompok industri yang memanfaatkan Gudang
Berikat ini adalah industri manufaktur, industri
pertambangan, industri alat berat, dan industri
perminyakan

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 33


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Tempat Penyelenggara Pameran Berikat


• TPPB adalah bangunan atau kawasan dengan batas-batas
tertentu yang didalamnya dilakukan kegiatan usaha
penyelenggaraan pameran barang hasil industri asal impor dan
atau barang hasil industri dari dalam daerah Pabean yang
penyelenggaraanya bersifat internasional.
• Penetapan sebagai TPPB dan pemberian izin dilakukan oleh
Kementerian Keuangan.
• Barang pameran tidak diselesaikan dalam waktu 30 hari sejak
pameran berakhir menjadi barang dinyatakan tidak dikuasai.
Apabila lebih dari 30 hari tidak diselesaikan, maka ditetapkan
menjadi barang dikuasai negara.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 34


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Toko Bebas Bea

Toko Bebas Bea adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk menimbun barang asal impor
dan/atau barang asal daerah Pabean untuk dijual kepada orang tertentu.
Tujuan utama TBB ini adalah untuk menyediakan barang-barang konsumsi bagi penumpang
yang akan bepergian ke luar negeri, turis-turis asing, dan tamu-tamu negara pemegang paspor
diplomatik dan pemegang yellow card. Pembeli diwajibkan menunjukkan paspor dan/atau
boarding pass.

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 35


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Tempat Lelang Berikat

• Tempat Lelang Berikat adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk menimbun barang
impor dalam jangka waktu tertentu untuk dijual secara lelang.
• Penetapan TLB dan pemberian izin penyelenggara TLB sekaligus pengusaha TLB
dengan Keputusan Menteri Keuangan.
• Syarat-syaratnya adalah:
• 1. Memiliki bukti kepemilikan atau penguasaan suatu tempat atau bangunan yang
mempunyai batas-batas yang jelas
• 2. Memiliki Suar Izin Tempat Usaha, Dokumen Lingkungan Hidup, Surat Izin Usaha
Lelang, dan izin lainnya
• 3. Telah dikukuhkan sebagai PKP dan telah menyampaikan SPT PPh tahun pajak
terakhir.
6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 36
UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Kawasan Daur Ulang Berikat


• Kawasan Daur Ulang Berikat adalah Tempat Penimbunan Berikat
untuk menimbun barang impor dalam jangka waktu tertentu
yang didalamnya dilakukan kegiatan daur ulang limbah asal
impor dan/atau asal daerah Pabean sehingga menjadi produk
yang mempunyai nilai tambah serta nilai ekonomi yang lebih
tinggi.
• Untuk mendapatkan penetapan sebagai tempat KDUB dan izin
penyelenggaraan KDUB dilaksanakan dengan Keputusan Menteri
Keuangan

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 37


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

Latihan Soal/Bahan Diskusi


• 1. Apakah yang dimaksud dengan Kepabeanan dan apa saja fokusnya?
• 2. Sebutkan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai!
• 3. Apakah yang dimaksud dengan daerah pabean, dan sebutkan
wilayahnya!
• 4. Apakah yang dimaksud dengan kawasan pabean?
• 5. Apakah yang dimaksud tempat penimbunan sementara?
• 6. Apakah yang dimaksud: Container Yard, Full Container Load, Less
Container Load, dan Container Freight Station?
• 7. Sebutkan perbedaan barang yang dinyatakan tidak dikuasi negara,
barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara!
• 8. Apakah yang dimaksud dengan Tempat Penimbunan Berikat?
• 9. Apakah yang dimaksud dengan Kawasan Berikat?
• 10. Apakah yang dimaksud dengan Gudang Berikat?

6/3/21 Aji Priambodo – Bisnis Internasional 38


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
“Entrepreneur University”

6/3/21 www.unperba.ac.id 39

Anda mungkin juga menyukai