Anda di halaman 1dari 27

Interaksi Obat dan Makanan

Berdasarkan Daur Hidup


Patients at Risk for Food-Nutrient
Interactions

• Patient with chronic disease


• Elderly
• Fetus
• Infant
• Pregnant woman
• Malnourished patient
• Allergies or intolerances
Faktor-faktor yg dapat mempengaruhi
respons individu terhadap obat
• Dosis yg diberikan : kepatuhan
minum obat dan kesalahan
pemilihan obat
• Dosis yg diminum: faktor2 1. Kondisi fisiologi
farmakokinetik 2.
3.
Kondisi patologi
Faktor genetik
• Kadar di tempat kerja obat: 4.
5.
Interaksi obat
toleransi
faktor2 farmakodinamik
• Intensitas farmakologik (respons
penderita)
Bayi dan Anak
• Pemberian obat pada usia bayi dna anak
berbeda dengan dewasa
• Untuk perhitungan dosis pd bayi dan anak
didasarkan pada usia
1. 0-1 tahun
2. 1-5 tahun
3. 6-12 tahun
Kondisi fisiologik bayi-anak yg
mempengaruhi respon
1. Berat badan, dosis obat untuk bayi-anak
berdasarkan mg/kgBB laju metabolisme
pada anak lebih tinggi
2. Luas permukaan tubuh, lebih tepat untuk
menentukan dosis obat pd bayi-anak
Bayi prematur dan neonatus (bayi usia 0-1
bulan)
• Respon terhadap obat pada usia ini sangat spesifik,
disebabkan oleh karena:
1. Fungsi hepar yg belum sempurna (proses
glukuronidase dan biotransformasi)
2. Fungsi sekresi ginjal belum sempurna, fungsi ginjal
pada usia ini baru mencapai 6-070%
3. Kapasitas ikatan protein plasma (ikatan dg albumin)
rendah
4. Sawar darah otak serta sawar kulit belum sempurna
• Anak- anak sulit untuk mengkonsumsi obat dalam bentuk tablet
atau kapsul
• Ada obat-obat yg bersalut gula dimana tujuannya obat diberikan
dalam bentuk tsb adalah untuk melindungi dari asam lambung
sehingga obat dapat diabsorbsi dengan baik di usus
• Terdapat 2 cara untuk mempertahankan kemampuan kerja obat
jika terpaksa memberikan obat dalam bentuk kapsul/tablet pada
anak2, yaitu
1. Kapsul dibuka kemudian dicampurkan dengan jus buah-buahan
2. Mencampurkan obat dalam kapsul/tablet salut gula dengan
larutan sodium bicarbonat
Interaksi Obat dengan Makanan pd Proses
Absorbsi
Obat Keterangan

Eritromisin Diberikan saat perut kosong

Penisilin Diberikan 1 jam sebelum makan atau 2


jam sesudah makan

Itrakonazol tablet Diberikan bersamaan dengan makanan

Itrakonazole sirup Diberikan saat perut kosong

Teofilin Berhati-hati jika diberikan bersama dg


makanan berlemak
Interaksi Vitamin dan Obat
Vitamin Obat Keterangan
Vitamin A Kolesteramin Menurunkan absorbsi Vitamin A
Minyak Meningkatkan efek hipoprotombin
Neomycin
Warfarin

Asam Folat Kloramfenikol Menurunkan respon thd asam folat


Fenitoin Meningkatkan metabolisme fenitoin
Sulfasalazine Menurunkan absorbsi asam folat

Fe Antasid Menurunkan absorbsi krn berikatan


Kloramfenikol dengan Fe
Kuinolon Menurunkan absorbsi
Tetrasiklin
Orang Tua
• Lansia seringkali dijumpai menderita berbagai
macam penyakit kronik
• Kondisi tsb akan mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh kondisi kesehatan
• Karena penyakit yg diderita Lansia sering
mengkonsumsi banyak obat yg memudahkan
terjadinya interaksi
Perubahan respon usia lanjut
• Penurunan fungsi ginjal
• Perubahan komposisi tubuh
• Perubahan faktor farmakodinamik
• Adanya berbagai macam penyakit
• Penggunaan banyak obat
Perubahan fungsi ginjal
• Mulai usia 30 tahun fungsi ginjal mengalami
penurunan sebesar 1% tiap tahunnya
• Penurunan kemmapuan filtrasi gnjal pada usia
65 tahun sebesar 30%
Perubahan komposisi tubuh
• Pengurangan berat badan
karena berkurangnya massa
otot Mempengaruhi
metabolisme obat,
• Pengurangan cairan tubuh distribusi obat dan
pengeluaran sisa2 obat
• Peningkatan massa lemak
tubuh
Perubahan faktor farmakodinamik
• Peningkatan sensistivitas reseptor, terutama
reseptor di otak dan penurunan kemampuan
homeostasis
• Memudahkan terjadinya reaksi alergi obat
Berbagai Penyakit dan Penggunaan Banyak
Obat
• Berbagai macam penyakit yg diderita Lansia
dapat mempengaruhi status gizi dan
menurunkan kemampuan untuk menerima
obat
• Obat-obatan yg jumlahnya banyak dapat
menyebabkan risiko terjadinya interaksi antar
obat dna interaksi dengan makanan yg lebih
besar
Prinsip Umum Penggunaan Obat Pada Lansia

• Menggunakan obat yang betul-betul diperlukan


• Memilih obat yg rasio manfaat-risikonya paling
besar
• Memulai pengobatan dengan dosis minimal
terlebih dahulu
• Memeriksa setiap efek samping yg dapat
ditimbulkan dari obat yg dikonsumsi dan
kemungkinan interakasi dari obat
Obat-obat yang dapat memicu penurunan
berat badan pada lansia
Mekanisme penurunan BB Obat

Disfagi (kesulitan menelan) Antikolinergik, anti kanker, kortikosteroid, Fe,


NSAID

Mual,muntah,diare atau anoreksia Antibiotik, antikanker, simetidine,


digoxin,eritromycin, garam besi, levodopa,
metformin,metronidazole, NSAID,
spironolakton, teofilin

Penurunan kemampuan pengosongan Antikolinergik, kafein, Calcium Chanel Blocker,


lambung Klonidin, Fe, teofilin, antidepresan
Obat-obat yang dapat memicu
penurunan berat badan pada lansia
Mekanisme penurunan BB Obat

Peningkatan pengosongan lambung Eritromycin, laxative, metoklopramid,


misoprostol

Perubahan pengecapan Allopurinol, angiotensin converting enzyme


inhibitor, antihistamin, aspirin, captopril,
carbamazepin, digoxin, aspirin, Fe,levodopa,
metformin, metronidazole, nifedipine,
penicillin, fenitoin

Penurunan kemampuan makan Antidepresan, antiemetik, antihistamin,


muscle relaxan
Ibu Hamil
• Selama kehamilan terjadi beberapa perubahan
fisiologis pada ibu hamil yg disebabkan karena
adanya janin dalam rahim
• Perubahan fisiologis ibu hamil meliputi:
1. Perubahan pada sistem kardiovaskuler
2. Perubahan pada sistem respirasi
3. Perubahan pada sistem gastrointestinal
4. Perubahan pada sistem urinaria
5. Perubahan fungsi hepar
Proses absorbsi obat
• Absorbsi obat pada ibu hamil dipengaruhi oleh:
1. Adanya keluhan mual muntah yg menyebabkan menurunnya
kemampuan absorbsi obat perlu modifikasi jadwal peberian
obat
2. Perubahan hormonal
* konsentrasi hormon progesteron pd ibu hamil lebih tinggi
* hormon progesteron menyebabkan penurunan waktu
pengosongan lambung dan meningkatkan waktu berada dalam
usus onset kerja obat berkurang
3. Perubahan jumlah sekresi cairan saluran cerna
Pada trimester awal terjadi peningkatan produksi cairan lambung
dan penurunan keasaman lambung yg dapat mempengaruhi
proses absorbsi obat
Proses distribusi obat
• Pada trimester tiga terjadi peningkatan jumlah
plasma yg mencapi 50%
• perlu dosis obat yg lebih tinggi untuk obat2 yg
didistribusikan melalui cairan tubuh untuk
mencapai dosis terapeutik
Transfer Obat melalui Plasenta
• Plasenta merupakan membran lipid bilayer yg
bukan penghalang bagi obat untuk dapat
melewatinya
• Sebagian besar obat akan melewati sawar
plasenta melalui proses transport aktiv, difusi
fasilitasi, fagositosis dan pinositosis
Obat yang mempengaruhi status gizi ibu
hamil
1. Antiepilepsi dan vitamin K
* obat antiepilepsi seperti fenobarbital,
fenitoin dan karbamazepin terbukti melewati
sawar plasenta dan menyebabkan
penurunan enzim pada hepar yg
mempengaruhi produksi vitamin K
*Bayi yg lhir dari ibu yg mengkosumsi obat
antiepilepsi atau bayiprematur dianjurkan
untuk mendapatkan suntikan vitamin K
2. Antagonis asam folat

*aminopterin,metotrexate,sulfasalazine,pirim
etamin dan trimetoprim  antagonis asam
folat
* karbamazepin, fenitoin, primidone dan
fenobarbital  menghambat absorbsi asam
folat
Ibu Menyusui
• Pada ibu menyusui yg menjadi fokus perhatian
adalah apakah obat dapat mempengaruhi ASI
• ASI dibagi menjadi:
1. Kolostrum, keluar dalam 24 jam pertama
setelah bayi lahir
2. ASI transisional
3. ASI matur
Obat yang dapat meningkatkan produksi ASI

• Pengaturan produksi ASI dilakukan oleh hormon


prolactin dan oxytocin
• Obat –obat yang mengandung dopamine terbukti
dapat menghambat produksi ASI
• Obat yang dapat meningkatkan produksi ASI
adalah jenis obat-obatan antidopaminergik
seperti metoklopramid dan domperidone
• Klorpromazin juga dapat meningkatkan produksi
ASI dengan cara memblok reseptor dopamin
Obat-obat yang mengurangi produksi ASI

• Obat KB yang mengandung progestin dan


estrogen
• Konsumsi alkohol juga dapat menurunkan
produksi ASI karena akan mengganggu
kemampuan pengeluaran ASI dari payudara

Anda mungkin juga menyukai