Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI

IDIOLOGI NEGARA
O L E H : I R FA N I S L A M I , L C . M H .
PENGERTIAN IDEOLOGI

• Ideologi berasal dari kata:


 Idein (Yunani) atau Idea yang berati : gagasan,
bentuk,konsep, cita-cita, pengertian dasar.
 logos artinya : Ilmu, ajaran.
• secara harfiah ideologi diartikan sebagai ilmu tentang ide,
cita-cita, gagasan atau buah pikiran

• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan


sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup.
PENGERTIAN IDEOLOGI
a. Sastrapratedja (2001: 43): ”Ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran
yang berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang
teratur”.
b. Soerjanto (1991: 47): “Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat
kemampuannya menjaga jarak dengan dunia kehidupannya”.
c. Mubyarto (1991: 239): ”Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan
simbol-simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi
pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan
masyarakat atau bangsa itu”.
KONSEP IDEOLOGI

• Konsep Machiavelli:
 Ada tiga aspek dalam konsep ideologi, yaitu agama,
kekuasaan, dan dominasi
 Machiavelli menengarai bahwa hampir tidak ada orang
berbudi yang memperoleh kekuasaan besar, “hanya dengan
menggunakan kekuatan yang terbuka dan tidak berkedok”,
kekuasaan dapat dikerjakan dengan baik, hanya dengan
tipuan.
 “tujuan menghalalkan segala macam cara”
• Konsep Marx:
Marx mengandaikan bahwa kesadaran tidak menentukan
realitas, tetapi realitas material-lah yang menentukan
kesadaran.
Ideologi timbul dari “cara kerja material yang terbatas”
Tesis Antitesis Sintesis

Feodal sbg
Borjuis sbg Dalam
penguasa dan
penguasa dan Komunis, tidak
petani sbg
buruh/proletar ada lagi
pekerja/tertinda
sbg tertindas perbedaan kelas
s
TEORI IDEOLOGI

 Martin Seliger: Ideologi sebagai sistem kepercayaan


(belief System)
 Alvin Gouldner: Ideologi sebagai Proyek Nasional
wacana politis yang melibatkan otoritas atau tradisi
atau retorika emosi.
 Paul Hirst: Ideologi sebagai Relasi Sosial dan sistem
perwakilan yang mengandung konsekuensi dan arti
politis
MACAM-MACAM IDEOLOGI NEGARA

1. Marxisme-Leninisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam


perspektif evolusi sejarah yang didasarkan pada dua prinsip;
 pertama, penentu akhir dari perubahan sosial adalah perubahan dari
cara produksi;
 kedua, proses perubahan sosial bersifat dialektis.
2. Liberalisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif
kebebasan individual, artinya lebih mengutamakan hak-hak individu.
3. Sosialisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif
kepentingan masyarakat, artinya negara wajib menyejahterakan
seluruh masyarakat atau yang dikenal dengan kosep welfare state.
4. Kapitalisme; suatu paham yang memberi kebebasan kepada setiap
individu untuk menguasai sistem pereknomian dengan kemampuan
modal yang ia miliki
URGENSI PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
• Adanya tantangan globalisasi:
a. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap
pengaruh timbal balik.
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam
berbagai kelompok dengan pluralisme etnis dan religius.
c. Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda
bekerjasama dan bersaing sehingga tidak ada satu pun ideologi yang
dominan.
d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi
tetap bersifat plural dan heterogen.
e. Nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi menjadi
nilainilai yang dihayati bersama, tetapi dengan interpretasi yang
berbeda-beda
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL
• Makna Ideologi Pancasila, yaitu sebagai keseluruhan
pandangan cita-cita, keyakinan, dan nilai bangsa Indonesia
yang secara normatif perlu di wujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Pancasila bukanlah idiologi yang tertutup bagi ide baru dan
realitas, melainkan Ideologi Terbuka.
SECARA STRUKTURAL PANCASILA SEBAGAI
IDIOLOGI TERBUKA MEMILIKI 3 (TIGA)
DIMENSI YAITU :
1. Dimensi Idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila bersifat sistematis, nasional dan menyeluruh.

2. Dimensi Normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung


dalamPancasila perlu dijabarkan norma, sebagaimana terkandung
dalam norma kenegaraan.

3. Dimensi Realistis, adalah sebagai idiologi yang harus mampu


mencerminkan realita hidup dan berkembang dalam masyarakat,
dan dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara konkrit baik
dalam kehidupan sehari-hari mupun dalam penyelenggaraan
negara
IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA

Perwujudan Pancasila sebagai Kesepakatan atau Nilai Integratif


Bangsa
• Pancasila sudah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai
sarana pemersatu, artinya sebagai suatu kesepakatan bersama
bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya disetujui sebagai
milik bersama.
• Pancasila menjadi social ethics dalam masyrakat yang heterogen.
• Dengan etika sosial negara bertindak sebagai penengah di antara
kelompok masyarakatnya, negara tidak perlu memaksakan
kebenaran suatu nilai, negara tidak mengurusi soal benar tidaknya
satu agama dengan agama lain melainkan yang menjadi urusannya
adalah bagaimana konflik dalam masyarakat tidak terjadi.
PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA
DENGAN IDEOLOGI LAINNYA.
Ideologi
Ideologi Liberal Ideologi Sosialis Ideologi Pancasila
Aspek
Demokrasi komunis,
Demokrasi Liberal,
kepentingan negara lebih Demokrasi
1. Politik Kepentingan warga negara
utama berdasarkan ancasila
lebih utama

Kapitalisme, Setiap
individu bebas melakukan Monopoli negara, Milik
2. Ekonomi usaha untuk meraih perseorangan dibatasi Ekonomi kerakyatan
keuntungan sebesar- negara
besarnya

1. Agama dianggap candu


1. Negara
1. Negara terpisah dengan masyarakat
berdasarkan
urusan agama 2. Warganegara bebas
Ketuhanan YME
3. Agama 2. Agama menjadi urusan beragama, bebas tidak
2. Negara menjamin
pribadi setiap warga beragama dan bebas pula
kebebasan
negara untuk propaganda anti-
beragama
agama.

Anda mungkin juga menyukai