Anda di halaman 1dari 13

Perencanaan

Obat
Kelompok 5 :
1. Putri Selviani 18330112
2. Hendrina R Parera 18330114
3. Fatiyah Azzahrah 18330115
4. Marrisya Yosita 18330119
5. Ryan Saputra 18330122
 
Definisi Perencanaan Obat

Menurut PP No 72 Tahun 2016, Perencanaan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan
periode pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai hasil
kegiatan  pemilihan (melalui penyusunan formularium rumah sakit) untuk menjamin
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
Menurut Suandy E (2003) secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan
organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-
strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Menurut Robbins Stephen and Coutler Mary (2004) perencanaan adalah sebuah proses yang
dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan
organisasi tersebut secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh
pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
Tujuan Perencanaan Obat

1. Untuk mementukan arah pekerjaan

2. Menetapkan volume kegiatan

3. Pencarian, pemilihan dan


meramalkan sumber daya

4. Kontrol produksi

5. Penentuan parameter output

6. Memilih bentuk evaluasi


Manfaat Perencanaan
1. Memudahkan penetapan tujuan
2. Memudahkan pengenalan masalah kesehatan
3. Memudahkan penentuan dan pemilihan sumber daya
4. Memudahkan penyusunan kegiatan yang akan dilakukan
5. Memudahkan penetapan besarnya biaya
6. Memudahkan penentuan waktu pelaksaan
7. Memudahkan penetapan tempat kegiatan
8. Memudahkan penentuan sasaran
9. Memudahkan penetapan target yang akan dicapai
10. Memudahkan penyususanan indikator pencapaian
11. Memudahkan bentuk evaluasi yang akan dilakukan
Fungsi Perencanaan

1. Perencanaan sebagai pengarah


2. Perencanaan sebagai minimalisasi
ketidakpastian
3. Perencanaan sebagai minimalisasi
pemborosan sumber daya
4. Perencanaan sebagai standar standar
dalam pengawasan kualitas
Dasar Perencanaan

01 02 03
Adanya tujuan Fungsi manajemen Adanya
keterbatasan
sumber daya

04 05
Factor waktu Pedoman
Macam Macam Perencanaan

Perencanaan Perencanaan
dipandang dari segi dipandang dari segi
waktu pelaksanaan intensitas penggunaan

Perencanaan Perencanaan
dipandang dari segi dipandang dari segi
tingkatan rencana ruang lingkup
Tahap Perencanaan Obat

1. Tahap pemilihan obat


2. Tahap komplikasi pemakaian obat
3. Tahap perhitungan kebutuhan obat
4. Tahap proyeksi kebutusan obat
5. Tahap penyelesaian rencana obat

You could enter a subtitle here if you need it


Metode Perencanaan Obat
Metode perencanaan adalah cara atau tehnis dalam merumuskan dan
menentukan kebutuhan obat sehingga dapat diperoleh rancangan kebutuhan
obat untuk periode tertentu. Berdasarkan metode tertentu maka tenaga
perencana akan memilih metode yang tepat dan sesuai dengan yang
diinginkan. Metode inilah yang akan membantu dalam perencanaan obat.
Secara konseptual banyak metode yang digunakan oleh perencana. Misalnya
metode konsumsi dan metode morbiditas.
Menurut Kepmenkes RI (2008) dalam merencanakan kebutuhan obat perlu
dilakukan perhitungan secara tetap. Perhitungan kebutuhan obat dapat
dilakukan dengan menggunakan metode konsumsi dan atau metode
morbiditas.

1. Metode Konsumsi : Menurut Depkes RI (2004) untuk merencanakan kebutuhan obat


yang akan datang dapat digunakan metode Konsumsi
2. Metode Morbiditas : Menurut Depkes RI (2004) metode morbiditas adalah
perhitungan kebutuhan obat didasarkan pada pola penyakit.
3. Metode kombinasi : Metode kombinasi merupakan gabungan dari metode konsumsi
dan metode epidemiologi.
Kesimpulan
1. Menurut PP No 72 Tahun 2016, Perencanaan adalah kegiatan untuk
menentukan jumlah dan periode pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai sesuai hasil kegiatan  pemilihan (melalui
penyusunan formularium rumah sakit) untuk menjamin terpenuhinya kriteria
tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
2. Tujuan perencanaan meliputi ; menentukan arah pekerjaan, menetapkan
volume kegiatan, pencarian, pemilihan dan meramalkan sumber daya, kontrol
produksi, penentuan parameter output dan memilih bentuk evaluasi.
3. Manfaat dari perencanaan yaitu ; memudahkan penetapan tujuan,
memudahkan pengenalan masalah kesehatan, memudahkan penentuan dan
pemilihan sumber daya, memudahkan penyusunan kegiatan yang akan
dilakukan, memudahkan penetapan besarnya biaya, memudahkan penentuan
waktu pelaksanaan, memudahkan penentuaan tempat kegiatan, memudahkan
penentuan sasaran, memudahkan penetapan target yang akan dicapai,
memudahkan penyusunan indikator pencapaian dan memudahkan bentuk
evaluasi yang akan dilakukan.
4. Fungsi dari perencanaan meliputi : Perencanaan sebagai pengarah, perencanaan
sebagai minimalisasi ketidakpastian, perencanaan sebagai minimalisasi
pemborosan sumber daya, perencanaan sebagai penetapan standar dalam
pengawasan kualitas.
5. Dasar perencanaan meliputi : Adanya tujuan, fungsi manajemen, adanya
keterbatasan sumber daya, faktor waktu, dan pedoman
6. Perencanaan terdiri dari beberapa macam diantaranya, berdasarkan segi waktu
pelaksanaan ; Perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah dan
perencanaan jangka pendek.
7. Aspek perencanaan meliputi : Tujuan (visi), misi, evaluasi, rekomendasi dan
perbaikan
8. Tahap perencanaan obat terdiri dari ; tahap pemilihan obat, tahap kompilasi
pemakaian obat, tahap perhitungan kebutuhan obat, tahap proyeksi kebutuhan obat
dan tahap penyesuaian rencana pengadaan obat.
9. Metode perencanaan obat meliputi : Metode konsumsi, metode morbiditas dan
metode kombinasi
Daftar Pustaka
1. Depkes, RI.2004. Sistem Kesehatan Nasional.Jakarta : Sekretariat Jendral Depkes.
2. Permenkes. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor72 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan kefarmasian di Rumah sakit.Jakarta : Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
3. Permenkes. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan kefarmasian di Apotek.Jakarta : Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
4. Robbins Stephen and Coutler Mary. 2002. Manajemen. Jakarta: Penerbit; Indeks
Group Garamedia.
5. Robbins Stephen and Coutler Mary. 2004. Manajemen.Jakarta : Penerbit; Indeks
Group Garamedia.
6. Siregar, Charles J. P. 2003. Farmasi Rumah Sakit: Teori Penerapan. Jakarta: EGC.
7. Suandy, E,. 2003. Perencanaan Pajak. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
8. Suhadi, Rais M.K. 2015. Perencanaan Puskesmas. Jakarta : Penerbit Trans Info
Media

Anda mungkin juga menyukai