Anda di halaman 1dari 26

Kelomp

ok 1
1. Risky Ramadan Bonde
2. Candra Hapsari Maharani
3. Muhammad Ath Thoriq
Iwan Putra
4. Rizky Prayogo
5. Erliyana Efendi
6. Putri Rizki Hidayati
ri A.
A. Negara
B.

C.

D.
Negara dan
B. Bagaimana
dan Konstitusi

konstitusi RI
C. Penjelasan
Konstitusi RI
Bagaimana konsep
konstitusi
konsep negara
RI
Penjelasan UUD
UUD 1945
amandemen/hasil
RI
negara dan
dan

1945 sebelum
amandemen/hasil amandemen
D. Sistematika
Sistematika Tatanan
Tatanan
sebelum
amandemen

Perundangan
Perundangan RI RI
E.
E. Penjelasan
Penjelasan bilamana
bilamana diketahui
diketahui
atau
atau didapati
didapati suatu
suatu produk
produk
hukum
hukum ternyata
ternyata tidak
tidak sesuai
sesuai
atau
atau bertentangan
bertentangan dengan
dengan yang
yang
di
di atasnya,
atasnya, sebagai
sebagai akibatnya
akibatnya
produk
produk hukum
hukum tersebut
tersebut harus
harus
ditarik/dibatalkan
ditarik/dibatalkan
A.
Negara
dan
Konstitus
i RI
"staat" (Belanda dan Jerman). "state" (Inggris). "Etat" (Perancis). Kata "Staat,
Stare, etat” itu diambil dari kata bahasa latin yaitu "status" atau
“statum“, artinya keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang
memiliki sifat yang regak dan tetap. Kata "status" atau "statum" lazim
diartikan sebagai "standing" atau "station" (kedudukan) yang
dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia
Istilah
negara
Istilah negara mulai dikenal pada masa Renaissance di
Eropa dalam abad XV
Sekarang, negara identik dengan wilayah milik masyarakat
tertentu
 
a. Beberapa arti dari
kata negara
Negara merupakan integrasi kekuasaan politik, organisasi pokok kekuatan politik, agency (alat) masyarakat yang
memegang kekuasaan mengatur hubungan antar manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala kekuasaan di
dalamnya. Dengan demikian negara mengintegrasikan dan membimbing
Keberadaan Negara adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya.
Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi.
B.Konst
Konstitusi adalah
Konstitusi adalah hukum
hukum dasar
dasar yang
yang dijadikan
dijadikan pegangan
pegangan
dalam penyelenggaraan
dalam penyelenggaraan suatu
suatu negara.
negara. Konstitusi
Konstitusi dapat
dapat berupa
berupa
hukum dasar
hukum dasar tertulis
tertulis yang
yang lazim
lazim disebut
disebut Undang-undang
Undang-undang
dasar
dasar
dan dapat
dan dapat pula
pula tidak
tidak tertulis.
tertulis.

Konstitusi merupakan
Konstitusi merupakan hukum
hukum yang
yang lebih
lebih tinggi
tinggi
atau bahkan
atau bahkan paling
paling tinggi
tinggi serta
serta paling
paling fundamental
fundamental sifatnya,
sifatnya,
karena konstitusi
karena konstitusi itu
itu sendiri
sendiri merupakan
merupakan sumber
sumber legitimasi
legitimasi

i Konstitusi negara
Konstitusi

sebagai
negara Indonesia,

sebagai sumber
sumber hukum
Indonesia, yaitu

hukum formil,
yaitu Undang-Undang

formil, selama
Undang-Undang Dasar

selama ia
ia merupakan
Dasar
1945
1945
merupakan hukum
hukum
dasar tertulis
dasar tertulis

tusi
yang mengatur
yang mengatur masalah
masalah kenegaraan
kenegaraan
B.
Bagaimana konsep
negara dan konstitusi
RI
Berangkat dari sejarah yang panjang atas
perebutan kemerdekaan bangsa Indonesia,
dan melalui perdebatan panjang para pendiri
republik ini, maka bersepakatlah Negara
Kesatuan (unitaris) adalah keputusan final
dari bentuk Negara Indonesia.
A.
Konsep Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
CF Strong
(2004: 115)
Menyebutkan bahwa ”Hakikat negara kesatuan adalah negara yang
kedaulatannya tidak terbagi, atau dengan kata lain, negara yang
kekuasaan pemerintah pusatnya tidak terbatas karena konstitusi negara
kesatuan tidak mengakui adanya badan pembuat undang-undang selain
badan pembuat undang- undang pusat.
Pemerintah pusat mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam
lapangan pemerintahan. “

NEXT
Konsep
Konstitusi
B.
Konsepsi Konstitusi
Negara Indonesia
bersumber pada
Undang-undang Dasar Republik
1945. Mekanisme
konstitusional Indonesia
Demokrasi Pancasila
Mekanisme
pelaksanaan demokrasi
Pancasila bersumber
pada konstitusi atau NEXT....
Undang-undang Dasar
1945.
LANJU
TAN
TAN
Para penyusun Undang-Undang Dasar 1945 menganut arti konstitusi lebih luas daripada undang-
undang dasar, sebab dalam Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 dikatakan :”Undang-
Undang Dasar suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukumnya dasar negara itu. Undang-
Undang Dasar adalah hukum yang tertulis, sedang di sampingnya Undang-Undang Dasar
berlaku juga Hukum Dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis”.
C.
Penjelasan UUD 1945
sebelum amandemen/
hasil amandemen
Undang-undang Dasar 1945
yang merupakan hukum
dasar dan sebagai landasan
dalam menetapkan dan
mengatur organisasi negara
Indonesia, sehingga
memberikan jaminan
legitimasi terhadap
Sistem Ketatanegaraan Indonesia Sebelum
dan Sesudah Amandemen UUD 1945
antara lain:
a. Kekuasaan memberikan pertimbangan
kenegaraan kepada pemerintah ,
disebut juga kekuasaan konsultatif
dilakukan oleh dewan c. Kekuasaan mengadakan pemeriksaan
Pertimbangan Agung. keuangan Negara , disebut
b. Kekuasaan membentuk kekuasaan eksaminatif atau
perundangundangan Negara atau kekuasaan inspektif, dilakukan
kekuasaan legislative, dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat d. Kekuasaan mempertahankan
bersama dengan presiden. perudang-undangan Negara atau
kekuasaan Yudikatif, dilakukan
oleh Mahkamah Agung (C.S.T Kansil
: 1978,83).
Dalam prinsip
UUD 1945
ini ,
Republik Indonesia tidak menganut asas Trias Politica seperti yang diajarkan Montesqueau,
Indonesia tidak menganut asas pemisahan kekuasaan , melainkan pembagian kekuasaan.
Kekuasaan tertinggi negara justru disatukan bukan dipisahkan dalam satu lembaga tertinggi
negara yang merupakan penjelmaan seluruh rakyat Indonesia (MPR). Kekuasaan legislatif
dilimpahkan kepada DPR bersama-sama dengan presiden. Kekuasaan eksekutif di tangan presiden,
kekuasaan yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan, namun sebagian
juga di tangan presiden. Selain itu juga terdapat DPA (Dewan Pertimbangan Agung) dan BPK
(Badan Pengawas Keuangan) yang masingmasing sebagai lembaga tinggi Negara yang berfungsi
untuk menjamin jalannya pemerintahan yang efektif (Oetojo Oesman & Alfian: 1991,295).
D. Sistematika
Tatanan
Perundanga
n RI
Hukum merupakan landasan pembangunan dari segala aspek
kehidupan yang bermakna teraktualisasinya fungsi hukum
sebagai alat rekayasa sosial/pembangunan (law as a tool of
social eingineering), instrumen penyelesaian masalah (dispute
resolution), dan instrumen pengatur perilaku masyarakat
(social control).
hal penting yang harus diperhatikan
Dalam melaksanakan pembangunan
hukum
1. institusi, termasuk aparat yang terlibat
terlibat didalamnya,
didalamnya, mekanisme
mekanisme kerja
kerja institusi
institusi hukum,
hukum,
serta sarana dan prasarana penunjang yang diperlukan untuk itu, dalam hal hal ini
ini
biasa disebut dengan elemen kelembagaan (elemen institusional);
2. materi hukum dan prosedur-prosedurnya atau elemen elemen kaidah
kaidah aturan
aturan (elemen
(elemen
instrumental);
3. kesadaran hukum dan budaya hukum masyarakat yang menjadi subyek subyek hukum yangyang
bersangkutan yang menyandang hak dan kewajiban yang yang ditentukan
ditentukan oleh
oleh norma
norma
aturan itu (elemen subjektif dan kultural).
tercakup pengertian sistem hukum yang
harus dikembangkan dalam kerangka
negara hukum Indonesia berdasarkan
UUD NRI Tahun 1945. Jika dinamika yang Dalam keseluruhan
berkenaan dengan keseluruhan aspek,
elemen dan hierarki dan komponen elemen, komponen,
tersebut tidak bekerja secara seimbang
dan sinergis, maka hukum sebagai satu hierarki dan aspek-
kesatuan sistem juga tidak dapat
diharapkan tegak sebagaimana aspek yang bersifat
mestinya. Sistem hukum yang dibangun
oleh Indonesia cenderung mewarisi
sistemik dan saling
tradisi Eropa Kontinental (civil law)
yang cenderung mengutamakan
berkaitan satu sama
perhatiannya pada pembuatan hukum
(law making), yakni pentingnya
lain itulah,
peraturan perundang-undangan
tertulis atau statutory law atau
statutory legislations.
E Penjelasan bilamana
diketahui atau didapati

.
suatu produk hukum
ternyata tidak sesuai atau
bertentangan
dengan yang di atasnya,
sebagai akibatnya produk
hukum tersebut
harus ditarik/dibatalkan
a. Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan

Peraturan perundang- undangan yang tersusun secara


hierarkis tersebut mengandung konsekuensi bahwa
suatu peraturan perundang-undangan yang lebih
rendah tingkatannya tidak boleh bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
tingkatannya.

- KETETAPAN MPR No. lll/IVIPR/2000 -


a.Peraturan Perundangan yang lebih tinggi
kedudukannya dijadikan landasan bagi
peraturan perundangan yang lebih rendah

b.Peraturan perundangan yang tingkatny lebih


rendah, harus memiliki dasar hukum dari
peraturan perundangan yang lebih tinggi

c.isi peraturan perundangan yg rendah tidak


isi tata urutan peraturan
perundangan dengan
boleh menyimpangi peraturan
perundangan yang lebih tinggi

d.peraturan perundangan hanya bisa


dicabut/diganti dngan peraturan
perundungan yang lebih tinggi/sederajat prinsipnya
e.Peraturan perundangan yang mengatur materi
sejenis harus diberlakukan peraturan yang
baru.Selain itu, materi yang lebih khusus
diutamakan dari pada peraturan
perundangan yg lebih umum

NEXT
Asas pembentukan
perundangan yang baik
a. kejelasan tujuan
a.kejelasan tujuan
b.kelembagaan
b.kelembagaan // pejabat
pejabat pembentuk
pembentuk yang
yang tepat
tepat
c.Kesesuaian
c.Kesesuaian antara jenis,hierarki,dan materi muatan;
antara jenis,hierarki,dan materi muatan;
d.Dapat
d.Dapat dilaksanakan;
dilaksanakan;
e.Kedayagunaan
e.Kedayagunaan dan dan kehasilgunaan;
kehasilgunaan;
f.Kejelasan
f.Kejelasan rumusan;dan
rumusan;dan
g.Keterbukaan.
g.Keterbukaan.
B. Proses pembatalan Undang-
undang yang dilakukan MK
4 jenis bidang dalam pengujian undang-
undang saat proses persidangan
yang diatur dalam PMK
No.06/PMK/2005 :
4. macam pengujian hasil
1. Pemeriksaan Pendahuluan,
penelusuran kepustakaan yang
2. Pemeriksaan Persidangan,
dilakukan MK:
N 3. Rapat Permusyawaratan Hakim
E (RPH),
1. Pengujian norma hukum
X 4. Pengucapan Putusan.
2. Pengujian konstitusionalitas
 
T undang-undang;
3. Pengujian formil; dan
4. Pengujian materiil
Implikasi
Pembatalan UU
Oleh MK Pada

1.
Menyebabkan sinkronisasi dan
harmonisasi perundang-undangan
C.
Peraturan
Perundang-
secara horizontal (antar undang-
undang) dan secara vertikal ke
bawah (peraturan perundang-
undangan Di
undangan dibawah undang-
undang) Indonesia

NEXT
Lanjutan…
2.
Pengharmonisaian perundang-undangan
yang mengacu pada pembentukan dan
perubahan undang-undang tersebut,
yaitu dengan pengharmonisasian
terhadap pancasila, asas-asas peraturan
perundang-undangan, dan konvensi-
konvensi yang juga termasuk acuan dari
pengharmonisasian peraturan
perundang-undangan, supaya tidak lagi
bertentangan dengan UUD 1945
N
E
X
T
Hal-hal Yang Menyebabkan Materi

d. Muatan UU bertentangan dengan


UUD 1945

1. Tidak mengikuti pedoman yang dianjurkan oleh A. Hamid S. Attamimi digunakan 3 (tiga) pedoman yaitu:

1. Dari ketentuan dalam Batang Tubuh UUD 1945.


2. Berdasarkan Wawasan Negara berdasarkan atas hukum (rechtstaat).
3. Berdasarkan wawasan Pemerintahan berdasarkan sistem Konstitusi.

NEXT
2.UU.No.12
Materi muatan UU tidak berpedoman pada
Th.2011 Pasal 10 ayat (1) tentang
UU.No.12 Th.2011 Pasal 10 ayat (1) tentang
Pembentukan Peraturan Perundang
1.
1. Pengaturan
Pengaturan lebih -undangan,
lebih lanjut
lanjut mengenai
mengenai
ketentuan
ketentuan UUD
UUD NKRI
NKRI 1945;
1945;
yang berisi :
2. Perintah suatu undang-undang
2. Perintah suatu undang-undang
untuk
untuk diatur
diatur dengan
dengan undang-
undang-
undang;
undang;

3.
3. Tindak
Tindak lanjut
lanjut atas
atas putusan
putusan
Mahkamah
Mahkamah Konstitusi;
Konstitusi; dan
dan atau
atau

LANJUTAN…. 4.
4. Pemenuhan
Pemenuhan kebutuhan
kebutuhan hukum
hukum
dalam
dalam masyarakat
masyarakat
contoh UUD yang
dicabut/dibatalkan
Pemuatan Kembali Norma Undang-Undang
yang Telah Dibatalkan oleh Putusan MK
dalam UU No.1 Tahun 2015.Yaitu :

“UU No.32 Tahun 2004.Pasal 59 ayat (1)”

Anda mungkin juga menyukai