Anda di halaman 1dari 12

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI

SALAH SATU PARAMETER PERSATUAN


DAN KESATUAN
Oleh: T. Sy. SakinahBANGSA
Alwi

20xx. 00. 00
A.Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional
1. Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional
 “Integration” berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Kata ini berasal dari bahasa latin integer,
yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat diartikan
sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
 “Nation” artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda latar belakang
nya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.
Jadi, pengertian Integrasi Nasional adalah Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa
dengan pemerintah dan wilayahnya, pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan
berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah.
Terdapat tiga periode dalam Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional
yaitu:

a. Periode Pengusulan Pancasila


b. Periode Perumusan Pancasila
c. Periode Pancasila
2. Jenis Integrasi
• Integrasi Bangsa : Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu kesatuan

wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional.

• Integrasi Wilayah : Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit
sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
• Integrasi Nilai : Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara
tertib social.
• Integrasi Elit Massa : menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-
perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
• Integrasi Perilaku: Integrasi tingkah laku (perilaku integratif) menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang
terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama.
3. Faktor yang menentukan tingkat
Integrasi suatu negara
 Adanya ancaman dari luar
 Gaya politik kepemimpinan
 Kekuatan lembaga–lembaga politik
 Ideologi Nasional
 Kesempatan pembangunan ekonomi.
Alasan di perlukannya pancasila
STEP

01 dalam kajian sejarah bangsa


indonesia
1. Pancasila Sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai identitas kultural dapat ditelusuri dari kehidupan


agama yang berlaku dalam masyarakat Indonesia. Karena tradisi dan
kultur bangsa Indonesia dapat diitelusuri melalui peran agama-agama
besar, seperti: peradaban Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Agama-
agama tersebut menyumbang dan menyempurnakan konstruksi nilai,
norma, tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam
masyarakat.
STEP

02
Alasan di perlukannya pancasila dalam
kajian sejarah
bangsa indonesia
2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan


keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal
perbuatan. Setiap pribadi mencerminkan keadaan atau halnya sendiri,
demikian pula halnya dengan ideologi bangsa.
STEP Alasan di perlukannya pancasila dalam kajian sejarah STEP

03 04
bangsa indonesia
3. Pancasila sebagai Pandangan 4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Hidup
bangsa Indonesia Sebagaimana dikatakan von Savigny
bahwa setiap bangsa mempunya
Pancasila sebagai pandangan hidup jiwanya masing-masing, yang
berarti nilai-nilai Pancasila melekat dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau
dalam kehidupan masyarakat dan jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa
dijadikan norma dalam bersikap dan bangsa lahir bersamaan dengan
bertindak. Ketika Pancasila berfungsi lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa telah ada sejak dahulu kala bersamaan
Indonesia, maka seluruh nilai dengan adanya bangsa Indonesia.
Pancasila dimanifestasi ke dalam
kehidupan bermasyarakat.
Alasan di perlukannya pancasila dalam
kajian sejarah
bangsa indonesia
5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa


disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar
negara Indonesia. Kesepakatan para pendiri negara tentang Pancasila
sebagai dasar negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada
waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.
Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

2. Sumber Sosiologis Pancasila


1.Sumber Historis Pancasila
Unsur-unsur sosiologis yang membentuk Pancasila sebagai ideologi
negara meliputi hal-hal sebagai berikut: 
Pancasila memilki landasan historis yang kuat. a.      Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat ditemukan dalam
Secara histories,sejak zaman kerajaan unsur kehidupan beragama masyarakat Indonesia dalam berbagai
bentuk kepercayaan dan keyakinan terhadap adanya
Pancasila sudah muncul dalam kehidupan bangsa kekuatan gaib.
kita. Agar nilai-nilai Pancasila selalumelekat b.     Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab  dapat  ditemukan
dalam dalam hal saling menghargai dan menghormati hak-hak
kehidupan bangsa Indonesia, maka . nilai-nilai orang lain, tidak bersikap sewenang-wenang.
c.    Sila Persatuan Indonesia yang dapat ditemukan dalam
yang terkandung dalam setiapPancasila tersebut Bentuk solidaritas, rasa setia kawan, rasa cinta tanah air
kemudian dirumuskan dan disahkan menjadi yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.
dasar Negara. Sebagaisebuah dasar Negara, d.     Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan dapat ditemukan dalam
Pancasila harus selalu dijadikan acuan dalam bentuk menghargai pendapat orang lain, semangat
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, musyawarah dalam mengambil keputusan.
berbangsa dan bernegara.Semua peraturan e.    Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
perundang-undanganyang ada juga tidak boleh tercermin dalam sikap suka menolong, menjalankan gaya
hidup sederhana, tidak menyolok atau berlebihan.
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Sumber Politis Pancasila
Sebagaimana diketahui bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam Pancasila bersumber dan digali dari local wisdom, budaya, dan
pengalaman bangsa Indonesia, termasuk pengalaman dalam berhubungan
dengan bangsa-bangsa lain. Nilai-nilai Pancasila, misalnya nilai
kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan pedesaan yang pola
kehidupan bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh
semangat kekeluargaan sebagaimana tercermin dalam sila keempat
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam
mengambil keputusan yang mencerminkan musyawarah.
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai