PEMERINTAHAN
YANG BAIK
WILLEM R. MAKUNIMAU
2002010430
POKOK BAHASAN
0 Peristilahan,
02
Sejaran 03 &
Pengertian,
1
Pendahuluan Kelahiran Kedudukan
AAUPB AAUPB
04 05 Umum
Asas-asas 06
Fungsi & Arti Pemerintahan Pembagian &
Penting AAUPB Yang Baik di Macam-macam
Indonesia AAUPB
1. PENDAHULUAN
Pergeseran konsepsi nachwachtersstaat (negara peronda) ke konsepsi welfare state
membawa pergeseran pada peranan dan aktivitas pemerintah. Pada konsepsi
nachwachtersstaat berlaku prinsip staatsonthouding, yaitu pembatasan negara dan
pemerintah dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Pemerintah bersifat pasif,
hanya sebagai penjaga ketertiban dan kemanan masyarakat. Sementara pada konsepsi
welfare state, pemerintah diberi kewajiban untuk mewujudkan bestuurszorg
(kesejahteraan umum), yang untuk itu kepada pemerintah diberikan kewenangan
untuk campur tangan (staatsbemoeienis) dalam segala lapangan kehidupan
masyarakat.artinya pemerintah dituntut untuk bertindaka ktif ditengan dinamika
kehidupan masyarakat.
pada dasarnya setiap bentuk campur tangan pemerintah ini harus didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai perwujudan dari asas legalitas,
yang menjadi sendi utama negara hukum. Akan tetapi karena adanya keterbatasan dari
asas ini atau karena adanya kekurangan pada peraturan perundang-undangan, maka
pada pemerintah diberi kebebasan freis Ermessen.
B. SEJARAH
KELAHIRAN
Sejak dianutnya konsepsi walfare state, yang menempatkan pemerintah
sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan umum warga
negara dan untuk mewujudkanAAUPB
kesejahteraan ini pemerintah diberi
wewenang untuk campur tangan dalam segala lapangan kehidupan
masyarakat, yang dalam campur tangan ini tidak saja berdasarkan pada
peraturan perundang-undangan, tetapi dalam keadaan tertentu dapat
bertindak tanpa bersandar pada peraturan perundang-undangan,tetapi
berdasarkan pada inisiatif sendiri melalui freies Ermessen, ternyata
menimbulkan kekhawatiran dikalangan warga negara.
c. Peristilahan,
1. Peristilahan AAUPB
Pengertian, &
Kedudukan AAUPB
terdapat beberapa terjemahan dari beberapa sumber :
• Kalangan penulis HAN di Indonesia
• Soehardjo
• Djenal Hoesen Koesoemahatmadja
• Terjemahan dalam bahasa Belanda
- Adapun untuk kata behoorlijk, yang menerjemahkan dengam baik adalah :
• Indroharto, Amrah Muslimin, Paulus E, Lotulung, Muchsan, dll
- Sedangkan yang menerjemahkan dengan layak adalah :
• Ateng Syarifudin, Sjachran Basah, Philipus M. Hadjon, Laica Marzuki, Bagir Manan, dll
2. Pengertian AAUPB
pemahaman terhadap AAUPB tidak dapat dilepaskan dari konteks kesejarahan, di samping
dari segi kebahasaan, karena asas ini muncul dari proses sejarah. Dengan bersandar pada
kedua konteks ini, AAUPB dapat dipahami sebagai asas-asas umum yang dijadikan sebagai
dasar dan tata cara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yang denga cara demikian
penyelenggaran pemerintahan itu menjadi baik, sopan, adil, dan terhormat, bebas dari
kezaliman, pelnggaran peraturan tindakan penyalahgunaan wewenang, dan tindakan sewenang-
wenang.
Berdasarkan penelitiannya, Jazim Hamidi menemukan pengertian AAUPB seb
• AAUPB merupakan nilai-nilai etik yang hidup & berkembang dalam lingkungan
Hukum Administrasi Negara ;
• AAUPB berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat administrasi negara dalam
menjalankan fungsinya, merupakan alat uji bagi hakim administrasi dalam
menilai tindakan administrasi negara, dan sebagai dasar pengajuan gugatan
bagi pihak penggugat ;
• Sebagian besar dari AAUPB masih merupakan asas-asas yang tidak tertulis,
masih abstrak, dan dapat digali dalam praktik kehidupan di masyarakat ;
• Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah hukum tertulis dan terpencar
dalam berbagai peraturan hukum positif
3. Kedudukan AAUPB Dalam Sistem Hukum
asas-asas yang tercantum dalam UU No 28 Tahun 1999 tersebut pada awalnya ditujukan untuk para
penyelenggara negara secara keseluruhan, berbeda dengan asas-asas dalam AAUPB yang sejak semula
hanya ditujukan pada pemerintah dalam arti sempit, sesuai dengan istilah “ bestuur” pada algemeen
beginselen van behoorlijk bestuur, bukan regering atau overheid, yang mengandung arti pemerintah dalam
arti luas.
F. Pembagian dan Macam-
macam AAUPB
1. Pembagian AAUPB
Berkenaan dengan keputusan (beschikking), AAUPB terbagi dalam dua bagian, yaitu asas yang bersifat
formal atau prosedural dan asas yang bersifat material atau substansial.
2. Macam-macam AAUPB
Macam-macam AAUPB tersebut, adalah sebagai berikut :
• Asas kepastian hukum (principle of legal security) ;
• Asas keseimbangan (principle of proportionality) ;
• Asas kesamaan dalam mengambil keputusan (principle of equality) ;
• Asas bertindak cermat (principle of carefulness) ;
• Asas motivasi untuk setiap keputusan (principle of motivation) ;
• Asas tidak mencampuradukan kewenangan (principle of non misuse of competence) ;
• Asas permainan yang layak (principle of fair play) ;
• Asas keadilan dan kewajaran (principle of reasonable or prohibition of arbitrariness) ;
• Asas kepercayaan dan menaggapi pengharapan yang wajar (principle of meeting raised expectation) ;
• Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal (principle of undoing the concequences the personal may
of life) ;
• Asas kebijaksanaan (sapientina) ;
• Asas penyelenggaraan kepentingan umum (principle of public service)
NAMA : WILLEM RISTOF MAKUNIMAU
KELAS : I
NIM :2002010430
JURUSAN : ILMU HUKUM
BAB 3
INSTRUMEN PEMERINTAHAN
1. Pengertian Keputusan
keputusan tata usaha negara pertama kali di perkenalkan oleh seorang sarjana jerman, otto meyer, dengan istilah verwal tungsat.
2. Unsur-unsur Keputusan
Berdasarkan beberapa definisi dari para sarjana tersebut, tampak ada beberapa unsur yang terdapat dalam beschikking, yaitu:
a) pernyataan kehendak sepihak (enjizdige schriftelijke wilsverklaring);
b) dikeluarkan oleh organ pemerintahan (bestuursorgaan);
c) didasarkan pada kewenangan hukum yang bersifat publik (publiekbevoegdheid);
d) ditujukan untuk hal khusus atau peristiwa konkret dan individual;
e) dengan maksud untuk menimbulkan akibat hukum dalam bidang administrasi.
Terdapat juga enam unsur keputusan yaitu :
b. diberikan berdasarkan kewajiban atau kewenangan dari Fiuken Tata Negara atau hukum administrasi;
c. bersifat sepihak;
e. yang dimaksudkan untuk penentuan, penghapusan, atau pengakhiran hubungan hukum yang sudah ada, atau menciptakan hubungan hukum
baru yang memuat penolakan , sehingga terjadi penetapan, perubahan, penghapusan, atau penciptaan
Secara teoretis dalam Hukum Administrasi Negara, dikenal ada beberapa macam dan sifat keputusan, yaitu sebagai
berikut.
a. Keputusan Deklaratoir dan Keputusan Konstitutif Keputusan deklaratoir adalah keputusan yang tidak mengubah hak
dan kewajiban yang telah ada, tetapi sekadar menyatakan hak dan kewajiban tersebut (rechtsvaststellende beschikking).
b. keputusan yang menguntungkan dan keputusan yang memberi beban
- keputusan yang bersifat menguntungkan artinya keputusan itu memberikan hak-hak atau
memberikan kemungkinan untuk memperoleh sesuatu yang tanpa adanya keputusan itu tidak akan ada atau bilamana
keputusan itu memberikan hak-hak atau memberikan kemungkinan untuk memperoleh sesuatu yang tanpa adanya
keputusan itu tidak akan ada atau bila mana keputusan itu memberikan keringanan beban yang ada atau mungkin ada.
- keputusan yang memberi beban adalah keputusan yang meletakan kewajiban yang sebelumnya tidak ada atau
keputusan mengenai penolakan terhadap pemohon untuk memperoleh keringanan
Pemilahan jenis keputusan yang menguntungkan dan memberi beban ini penting terutama dalam kaitannya dengan
pencabutan keputusan.
C. Keputusan Eenmalig dan Keputusan yang Permanen
Keputusan eenmalig adalah keputusan yang hanya berlaku sekali atau keputusan sepintas lalu, yang dalam istilah lain
disebut keputusan yang bersifat kilat (vluctige beschikking) seperti IMB atau izin untuk mengadakan rapat umum,
sedangkan keputusan permanen adalah keputusan yang memiliki masa berlaku yang relatif lama. WF. Prins menyebutkan
beberapa keputusan yang dianggap sebagai keputusan "sepintas lalu", yaitu:
1) Keputusan yang bermaksud mengubah teks keputusan yang terdahulu;
2) Keputusan negatif. Sebab, keputusan semacam ini maksudnya untuk tidak melaksanakan sesuatu hal dan tidak
merupakan halangan untuk bertindak, bilamana terjadi perubahan dalam anggapan atau keadaan;
3) Penarikan kembali atau pembatalan. Seperti halnya dengan keputusan negatif, penarikan kembali atau pembatalan
tidak membawa hasil yang positif dan tidak menjadi halangan untuk mengambil keputusan yang identik dengan yang
dibatalkan itu;
4) Pernyataan dapat dilaksanakan.
Pembuatan keputusan tata usaha negara harus memerhatikan beberapa persyaratan agar keputusan tersebut menjadi sah menurut Hukum
(rechtsgeldig), dan memiliki kekuatan hukum (rechtskracht) untuk dilaksanakan. dilaksanakan.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam pembuatan keputusan ini mencakup syarat materiil dan syarat formal."
a. Syarat-syarat materil terdiri atas:
1) Organ pemerintahan yang membuat keputusan harus berwenang;
2) Karena keputusan suatu pernyataan kehendak (wilsverkla- ring), maka keputusan tidak boleh mengandung kekurangan-kekurangan yuridis
(geen juridische gebreken in 2 wilsvorming), seperti penipuan (bedrog), paksaan (du atau suap (omkoping), kesesatan (dwaling);
3) Keputusan harus berdasarkan suatu keadaan (situasi) tertentu
4) Keputusan harus dapat dilaksanakan dan tanpa melanggar peraturan-peraturan lain, serta isi dan tujuan keputusan itu harus sesuai dengan isi
dan tujuan peraturan dasarnya.
b. Syarat-syarat formal terdiri atas:
1) Syarat-syarat yang ditentukan berhubung dengan persiapan dibuatnya keputusan dan berhubung dengan cara dibuatnya keputusan harus
dipenuhi;
2) Keputusan harus diberi bentuk yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya keputusan itu;
3) Syarat-syarat berhubung dengan pelaksanaan keputusan itu harus dipenuhi;
4) Jangka waktu harus ditentukan antara timbulnya nar nai yang menyebabkan dibuatnya dan diumumkannya keputusan itu harus diperhatikan.
A.M. Donner mengemukakan akibat- akibat dari keputusan yang tidak sah yaitu sebagai berikut.
a. Keputusan itu harus dianggap batal sama sekali;
b. Berlakunya keputusan itu dapat digugat:
1) dalam banding (beroep).
2) dalam pembatalan oleh jabatan (amtshalve vernietiging) karena bertentangan dengan undang-undang.
3) Dalam penarikan kembali (intrekking) oleh kekuasaan yang berhak (competent) mengeluarkan
keputusan itu.
c. Dalam hal keputusan tersebut, sebelum dapat berlaku, memer- lukan persetujuan (peneguhan) suatu
badan kenegaraan yang lebih tinggi, maka persetujuan itu tidak diberi.
d. Keputusan itu diberi tujuan lain daripada tujuan permulaannya (conversie).
van der Wel menyebutkan enam macam akibat suatu keputusan yang mengandung kekurangan, yaitu
sebagai berikut.
a. Batal karena hukum.
b. Kekurangan itu menjadi sebab atau menimbulkan kewajiban untuk membatalkan keputusan itu untuk
sebagiannya atau seluruhnya.
c Kekurangan itu menyebabkan bahwa alat pemerintah yang lebih tinggi dan yang berkompeten untuk
menyetujui atau meneguhkannya, tidak sanggup memberi persetujuan atau peneguhan itu.
d. Kekurangan itu tidak memengaruhi berlakunya keputusan
e. Karena kekurangan itu, keputusan yang bersangkutan dikonversi ke dalam keputusan lain.
f. Hakim sipil (biasa) menganggap keputusan yang bersangkutan tidak mengikat
D. peraturan kebijakan
1. Freies Ermessen
Keberadaan peraturan kebijakan tidak dapat dilepaskan dengan kewenangan bebas (vrije bevoegdheid)dari
pemerintah yang sering disebut dengan istilah freies Ermessen
unsur-unsur freies Ermessen dalam suatu negara hukum yaitu sebagai berikut
. a. Ditujukan untuk menjalankan tugas-tugas servis publik;
b. Merupakan sikap tindak yang aktif dari administrasi negat
c. Sikap tindak itu dimungkinkan oleh hukum;
d. Sikap tindak itu diambil atas inisiatif sendiri;
e. Sikap tindak itu dimaksudkan untuk menyelesaikan persoalan- persoalan penting yang timbul secara tiba-tiba.
f. sikap tindak itu dapat di pertangung jawabkan baik secara moral kepada Tuhan yang maha esa maupun secara
hukum.
1. Pengertian Rencana
Ketika membahas pengertian pemerintahan pada bab pertama, disebutkan bahwa istilah
pemerintahan memiliki dua arti, yaitu fungsi pemerintahan atau kegiatan memerintah dan
organisasi pemerintah atau kumpulan jabatan pemerintah.
2. Unsur-unsur Rencana
Perencanaan merupakan bagian inheren dalam setiap bentuk organisasi. Dalam perspektif Hukum
Administrasi Negara, J.B.J.M. ten Berge mengemukakan unsur-unsur rencana sebagai berikut:
a. Schriftelijke (tertulis);
b.Besluit of handeling, inhoudende een keuze (keputusan atau tindakan) terkandung pilihan
c. Door een bestuursorgaan (oleh organ pemerintahan):
d.Tn on de toekomst gerichte (ditujukan untuk waktu yang akan datang);
e.Planenelementen (vaak te nemen besluiten of te verrichten handelingen), unsur-unsur rencana
(sering kali berbentuk tindakan-tindakan atau keputusan-keputusan)
f .Van een ongelijksoortig karakter (memiliki sifat yang tidak sejenis, beragam);
g.In een onderlinge (vaak programmatische) samenhang (keterkaitan, sering kali secara
programatis);
h.Al dan niet voor een bepaalde duur (untuk jangka waktu tertentu).
b.Besluit of Handeling (Keputusan atau Tindakan)
Penentuan suatu rencana dilukiskan sebagai suatu keputusan tau suatu tindakan.
Rencana sebagai suatu keputusan didasarkan Pada undang-undang dan didasarkan pada
wewenang yang di berikan untuk itu , oleh karena itu susunan perencanaan itu
biasanya berbentuk keputusan (besluit), sedangkan rencana yang berubah informasi,
program kerja hanyalah berbentuk penyampaian informasi mengenai perkembangan di
masa mendatang, oleh karena itu rencana seperti ini di kategorikan sebagai sesuatu
tindakan pemerintahan.
c.bestruuorgan ( organ pemerintahan ).
Bagi hukum Administrasi negara perhatian hanya di tunjukan pada perencanaan yang
di buat oleh organ pemerintahaan rencana merupakan sesuatu tindakan hukum
pemerintahaan yang bersifat sepihak(eenzijdig).
d.op de teoekomst gericht ( di tujukan pada masa yang akan datang )
Perencanaan di buat berdasarkan pandangan masa depan dari tindakan pemerintahan,
perencanaan di jelaskan sebagai persiapan dan pelaksanaan yang sistimatis dan
terkoordinasi.
e.planelementen ( elemen-elemen rencana )
pada suatu rencana seusia dengan kategori rencana seperti rencana informatif, indikatif,atau opresional, biasanya
di dalam terkandung informasi, rencana kebijakan yang akan di tempatkan terutama dalam bentuk peraturan
kebijakan atau persetujuan kebijakan, pedoman-pedoman, peraturan umum, keputusan konkret yang berlaku
umum, keputusan-keputusan, dan perjanjian-perjanjian.
f. Ongelijksoortig Karakter (Memiliki Sifat yang Tidak Sejenis, Beragam)
Berdasarkan ketentuan peraturan umum diatur mengenai atau kejadian yang sama dengan akibat hukum
peristiwa-peristiwa ng sama (setiap orang yang telah memenuhi persyaratan tertentu, ton mendapatkan akibat
hukum tertentu)
g.Samenhang (Keterkaitan) Sifat yang paling banyak dari rencana adalah keterkaitan. Rencana-rencana
menghimpun antara berbagai keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang tidak sejenis, misalnya pada
penataan ruang bagi masyarakat, yang di dalamnya terhimpun berbagai pembuatan keputusan dan tindakan-
tindakan yang berkenaan dengan tata ruang.
h. Al dan Niet voor een Bepaalde Duur (Untuk Waktu Tertentu)
Biasanya ditentukan berdasarkan periode tertentu seperti rencana tahunan, lima tahunan, dan sebagainya. Jarang
ada rencana yang tidak memiliki batasan waktu. Kalaupun peraturan perundang-undangan tidak menentukan
batas waktu, organ pemerintahan berwenang untuk menentukan suatu rencana berdasarkan periode tertentu.
3. Karakter Hukum Rencana H.D. van Wijk/Willem Konijnenbelt menyebutkan bahwa perencanaan adalah
bentuk tertentu mengenai pembentukan.
F.perizinan
1.Pengertian perizinan
menurut sjachran basah izin adalah perbuatan hukum administrasi negara bagi satu yang mengaplikasikan
peraturan dalam hal konkreto berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana di tetapkan oleh ketentuan
perundang- undangan.
2.unsur-unsu perizinan
unsur perizinan
- instrumen yuridis
Dalam negara hukum moderen tugas, kewenangan pemerintah tidak hanya sekedar majaga ketertiban dengan
keamanan tetapi juga mengupayakan kesejatraan umum. Dengan demikian izin merupakan instrumen yuridis
dalam bentuk keputusan yang bersifat konstitutif dan yang di gunakan oleh pemerintah untuk menghadapi atau,
menetapkan peristiwa konkret.
-peraturan perundang-undangan
salah satu prinsip negara hukum adalah pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan. oleh karena
itu dalam hal membuat dan menerbitkan izin haruslah di dasarkan pada wewenang yang di berikan oleh
peraturan perundang- undangan yang berlaku, karena tanpa adanya dasar wewenang keputusan tersebut
menjadi tidak sah.
-organ pemerintahan
adalah organ yang menjalankan urusan pemerintahan baik tingkat pusat maupun tingkat daerah. Terlepas dari
beragamnya organ pemerintahan atau administrasi negara yang mengeluarkan izin, yang pasti adalah bahwa
pristiwa konkret prosedur dan persyaratan
pristiwa konkret artinya pristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.orang tertentu,tempat
tertentu,dan fakta hukum tertentu.
3.fungsi dan tujuan perizinan
sebagai suatu instrument, izin berfungsi selaku ujung tombak instrumen hukum sebagai pengarah,
perekayasa,dan perancang masyarakat adil dan makmur.
4. Bentuk dan isi izin
a.organ yang berwenang
di dalam izin di nyatakan siapa yang memberikanya, biasanya dari kepala surat dan
penandatangan izin akan nyata organ nana yang membrikan izin.
b.yang di alamatkan
izin di tunjukan kepada pihak yang berkepentingan.
c.diktum
bagian keputusan ini dimna akibat-akibat hukum yang di timbulkan oleh keputusan,di namakan
diktum, yang merupakan inti dari keputusan.
d.ketentuan-ketentuan,pembatasan-pembatasan,dan syart-syarat.
Ketentuan-ketentuan ialah kewajiban-kewajiban yang dapat di kaitkan pada keputusan yang
menguntukan.
e.planelementen ( elemen-elemen rencana )
pada suatu rencana seusia dengan kategori rencana seperti rencana informatif, indikatif,atau opresional, biasanya
di dalam terkandung informasi, rencana kebijakan yang akan di tempatkan terutama dalam bentuk peraturan
kebijakan atau persetujuan kebijakan, pedoman-pedoman, peraturan umum, keputusan konkret yang berlaku
umum, keputusan-keputusan, dan perjanjian-perjanjian.
f. Ongelijksoortig Karakter (Memiliki Sifat yang Tidak Sejenis, Beragam)
Berdasarkan ketentuan peraturan umum diatur mengenai atau kejadian yang sama dengan akibat hukum
peristiwa-peristiwa yang sama (setiap orang yang telah memenuhi persyaratan tertentu, ton mendapatkan akibat
hukum tertentu)
g.Samenhang (Keterkaitan) Sifat yang paling banyak dari rencana adalah keterkaitan. Rencana-rencana
menghimpun antara berbagai keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang tidak sejenis, misalnya pada
penataan ruang bagi masyarakat, yang di dalamnya terhimpun berbagai pembuatan keputusan dan tindakan-
tindakan yang berkenaan dengan tata ruang.
h. Al dan Niet voor een Bepaalde Duur (Untuk Waktu Tertentu)
Biasanya ditentukan berdasarkan periode tertentu seperti rencana tahunan, lima tahunan, dan sebagainya. Jarang
ada rencana yang tidak memiliki batasan waktu. Kalaupun peraturan perundang-undangan tidak menentukan
batas waktu, organ pemerintahan berwenang untuk menentukan suatu rencana berdasarkan periode tertentu.
F. perizinan
1.Pengertian perizinan
menurut sjachran basah izin adalah perbuatan hukum administrasi negara bagi satu yang mengaplikasikan peraturan dalam hal konkreto
berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana di tetapkan oleh ketentuan perundang- undangan.
2.unsur-unsu perizinan
unsur perizinan
- instrumen yuridis
Dalam negara hukum moderen tugas, kewenangan pemerintah tidak hanya sekedar menjaga ketertiban dengan keamanan tetapi juga
mengupayakan kesejahtraan umum. Dengan demikian izin merupakan instrumen yuridis dalam bentuk keputusan yang bersifat
konstitutif dan yang di gunakan oleh pemerintah untuk menghadapi atau, menetapkan peristiwa konkret.
-peraturan perundang-undangan
salah satu prinsip negara hukum adalah pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan.oleh karena itu dalam hal membuat
dan menerbitkan izin haruslah di dasarkan pada wewenang yang di berikan oleh peraturan perundang- undangan yang berlaku,karena
tanpa adanya dasar wewenang keputusan tersebut menjadi tidak sah.
-organ pemerintahan
adalah organ yang menjalankan urusan pemerintahan baik tingkat pusat maupun tingkat daerah. Terlepas dari beragamnya organ
pemerintahan atau administrasi negara yang mengeluarkan izin, yang pasti adalah bahwa izin hanya di keluarkan oleh organ
pemerintahan.
- peristiwa konkret prosedur dan persyaratan
peristiwa konkret artinya peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.orang tertentu,tempat tertentu,dan fakta hukum tertentu.
3.fungsi dan tujuan perizinan,
sebagai suatu instrument, izin berfungsi selaku ujung tombak instrumen hukum sebagai pengarah,
perekayasa,dan perancang masyarakat adil dan makmur.
a.Organ yang berwenang di dalam izin di nyatakan siapa yang memberikanya, biasanya dari kepala surat dan
penandatangan izin akan nyata organ nana yang membrikan izin.
c.Diktumbagian keputusan ini dimna akibat-akibat hukum yang di timbulkan oleh keputusan,di namakan
diktum, yang merupakan inti dari keputusan.
d. ketentuan-ketentuan, pembatasan-pembatasan, dan syarat-syarat.
Ketentuan-ketentuan ialah kewajiban-kewajiban yang dapat di kaitkan pada
keputusan yang menguntungkan.
e. pemberi alasan
Artinya interpretasi yang dilakukan oleh organ pemerintahan terhadap aturan-
aturan yang relevan, turut didasarkan pada fakta-fakta sebagaimana
ditetapkannya. Dalam keadaan tertentu, organ pemerintahan dapat
menggunakan data yang diberikan oleh pemohon izin, di samping data dari
para ahli atau biro konsultan.
f. Pemberitahuan-pemberitahuan Tambahan
Pemberitahuan-pemberitahuan Tambahan Pemberitahuan tambahan dapat
berisi bahwa kepada yang dialamatkan ditunjukkan akibat-akibat dari
pelanggaran ketentuan dalam izin, seperti sanksi-sanksi yang mungkin
diberikan pada ketidakpatuhan.
G.Intrumen Hukum keperdataan
1. Pengunaan Instrumen Hukum Keperdataan
Sebagai wakil dari badan hukum, kedudukan hukum pemerintah tidak berbeda dengan
seseorang atau badan hukum perdata pada umumnya, yaitu diatur dan tunduk pada ketentuan-
ketentuan hukum keperdataan, serta dapat melakukan tindakan hukum keperdataan.
2. Instrumen Hukum Keperdataan yang di gunakan Pemerintah
pemerintah dapat menggunakan instrumen hukun keperdataan sebagai alternatif atau cara
dalam rangka menjalankan Tugas-tugas pemerintahan, tanpa harus menempatkan diri dalam
hubungan hukum yang setara dengan pihak lainnya.
A .perjanjian perdata biasa
Perbuatan keperdataan ini dilakukan karena pemerintah memerlukan berbagai sarana dan
prasarana untuk menjalankan administrasi pemerintahan seperti kebutuhan alat tulis menu
yang harus dibeli, membeli tanah untuk perkantoran, perumahan dinas, dan sebagainya.
b.perjanjian perdata dengan syarat-syarat standar
-menurut p de Haan
syarat- syarat standar memberikan suatu dimensi baru terhadap kontrak pemerintah, tidak hanya karena syarat-syarat
standar itu merupakan langkah pertama berdasarkan peraturan umum tentang perjanjian ini, tetapi juga karena peraturan
yang akan datang mengenai syarat- syarat umum dalam undang-undang perdata baru juga dilaksanakan berdasarkan syarat-
syarat yang ditetapkan oleh pemerintah.