Anda di halaman 1dari 41

Pengertian :

Respon pertahanan non spesifik dan lokal dari


jaringan terhadap cedera atau infeksi
Mekanisme adaptif yang menghancurkan
agen penyebab cedera ,
Mencegah penyebaran lebih lanjut dari cedera
dan memajukan perbaikan dari jaringan yang
rusak
INFLAMASI PROSES
PERBAIKAN
prose
s per
baika
rintangan utk n un
mencegah tu k jar
in gan y
penyebaran g
infeksi
rusak

Membersihkan infeksi Penyembuhan luka

Respon inflamasi :
stimulus awal radang
memicu penglepasan mediator kimiawi dari
plasma/sel jar ikat bekerja bersama / scr berurutan memperkuat
respon awal radang & mempengaruhi perub. dg mengatur respon
vaskuler & selular berikutnya stimulus menghilang & mediator
radang hilang dikatabolisme / diinhibisi
3
T tanda :
 RUBOR ok dilatasi pembuluh darah kecil pada
area yg rusak
 KALOR ok pe↑ aliran darah ke daerah yg
terlibat  dilatasi vaskular & membawa darah
yg hangat ke daerah yg sakit
 TUMOR ok udema, akumulasi cairan di ruang
ekstravaskuler sbg bagian dr eksudasi cairan
 DOLOR ok regangan & distorsi jar krn udem
inflamasi
 FUNCTIO LAESA ok nyeri & bengkak
AAGEN RADANG
1. Agen fisik (benda mekanik,
panas/dingin >>>, radiasi)

2. Agen kimia         


a. Menyebabkan iritasi eksternal
(asam kuat , alkali,racun, gas)
-      
b. Menyebabkan iritasi internal
(bahan pabrik di dalam tubuh seperti
HCL >>>

3. Mikroorganisme
(sudah dibahas diatas)
TAHAPAN RESPON
PERADANGAN

1. Tahap pertama : respon vaskuler


dan cellular

Luka

Vasokontriksi vaskuler ( beberapa saat )

vasodilatasi (darah menuju ke daerah luka) /
hiperemia yang ditandai dengan gejala
kemerahan dan panas
melepaskan zat mediator kimia
(bradikinin,serotonin dan protaglandin)

melepaskan juga mediator lain (histamin) yang
menyebabkan pengeluaran cairan, protein,
leukosit ke dalam interstitial (oedema)

tekanan akumulasi cairan pada ujung syaraf
lokal

iritasi ujung syaraf

nyeri (+)
1.Perubahan vaskular respon vaskular di tempat
terjadinya cedera pd reaksi inflamasi akut meliputi :
a. Perubahan aliran darah  karena terjadi dilatasi arteri
lokal shg terjadi pertambahan aliran darah (hiperemia) 
perlambatan aliran darah  merah dan panas
b.Permeabilitas pembuluh darah  Lekosit akan berkumpul
di sepanjang dinding pembuluh darah dg cara menempel
 Dinding pembuluh menjadi longgar susunannya 
lekosit keluar melalui dinding pembuluh  Lekosit
bertindak sebagai sistem pertahanan untuk menghadapi
serangan benda asing.

10
PERUBAHAN VASKULAR
Perubahan pd kapiler & aliran pemb darah segera
setelah jejas terjadi :
 vasokonstriksi sementara (bbrp detik) → vasodilatasi
arteriol → hiperemia pd aliran darah kapiler selanjutnya
 mikrovaskuler menjadi lebih permeabel

Jar. Ekstravask ← Cairan Viskositas darah ↑ → stasis


plasma

 leukosit (tu. Netrofil) → marginasi → melekat pd endotel →


menyelip diantara sel endotel → bermigrasi ke jar interstitial
11
2. Tahap kedua : eksudate dalam
bentuk
a.  Serous (cairan darah jernih dari
peritoneum, pleura perikardium
dan meninges)
b.  Pirulent (cairan kental + nanah
yang terdiri dari leukosit, jaringan
mati, dan bakteri hidup dan mati)

c. Hemmoragic (sanguineus)
(sejumlah besar eritrosit berasal dari
plasma

mmenghasilkan inflamatory exudate
1.Plasma protein (fibrinogen)
2.Tromboplastin (produk yang
dihasilkan ketika sel jaringan
cedera)
        
Platelet

membentuk sebuah rintangan dinding di
luar area dan mencegahnya menyebar
Lanjut……….Mekanisme terjadinya Radang

Pembentukan cairan inflamasi (eksudat)


Permeabilitas pembuluh darah↑  keluarnya lekosit
(ekstravasasi) dan protein plasma ke dalam jaringan
disebut eksudasi. Cairan inilah yg menjadi dasar terjadinya
pembengkakan  terjadi tegangan dan tekanan pd sel
syaraf  rasa nyeri.
Terjadi setelah leukosit memakan bakteri yg ada di daerah
cedera, kemudian eksudat dikeluarkan.

16
3. Tahap ketiga : reparative
Perbaikan jaringan yang cedera
dengan regenerasi / replacement
dengan pembentukan jaringan serta
(scar)
Lanjut……….Mekanisme terjadinya Radang

3. Regenerasi : fase pemulihan perbaikan jaringan /


pembentukan jaringan baru.

18
POLA DASAR
Singkat, eksudat, sel netrofil >>
INFLAMASI

Akut
Kronis

Lama, limfosit, makrofag, proliferasi


pembuluh darah, jar. parut

Inflamasi → mengencerkan, menghancurkan /


menetralkan agen berbahaya → menggerakkan
kejadian → menyembuhkan → menyusun kembali
tempat terjadinya jejas 19
INFLAMASI AKUT
Respon segera & dini, dari bbrp jam – bbrp hari
Dampak segera setelah masuknya agen jejas yaitu :
- berhimpunnya antibodi (Ab)  di sekitar agen jejas
- emigrasi leukosit  dari pembuluh darah ke jaringan yang
terkena agen jejas.
Leukosit (tu netrofil) → membersihkan mikroba →
memulai proses penguraian jar nekrotik
Reaksi initial jaringan thd berbagai agen yg menyebabkan
jejas
Respon inflamasi akut sama, apapun agen penyebabnya

20
PENYEBAB INFLAMASI AKUT
– Infeksi (bakteri, virus, parasit) dan toksin
mikroba
– Trauma
– Agen fisik dan kimia
– Nekrosis jaringan
– Benda asing
– Reaksi imun (reaksi hipersensitivitas)

21
Gambaran Makroskopik / Tanda – Tanda
Inflamasi Akut (Celcus +Virchow)

 RUBOR ok dilatasi pembuluh darah kecil pada area yg


rusak
 KALOR ok pe↑ aliran darah ke daerah yg terlibat 
dilatasi vaskular & membawa darah yg hangat ke daerah
yg sakit
 TUMOR ok udema, akumulasi cairan di ruang
ekstravaskuler sbg bagian dr eksudasi cairan
 DOLOR ok regangan & distorsi jar krn udem inflamasi
 FUNCTIO LAESA ok nyeri & bengkak
22
Perubahan vaskular
- Vasodilatasi → aliran drh ↑
- ↑ permeabilitas
Kalor
Rubor
Kaskade inlamasi akut → Tumor
pelepasan mediator kimiawi

Perluasan mediator &


kerusakan yg diperantarai Kejadian pada sel
leukosit → - Emigrasi leukosit →
akumulasi di fokus jejas
Dolor (rekrutmen & aktivasi
seluler)
Functio laesa 23
24
Efek inflamasi dan mediator utamanya

25
26
27
Inflamasi Akut – Inflamasi Kronis

28
R
E
S
O
L
U
S
I
29
EFEK INFLAMASI
1. Menguntungkan
Dilusi toksin → dibawa ke sist limfatik
Memasukkan Ab: ok ↑ permeabilitas kapiler maka Ab dpt masuk ke
ekstravaskuler shg dpt melisis MO
Transpor obat-obatan seperti antibiotik ke tempat bakteri yg sdg
bermultiplikasi
Pembentukan fibrin dr fibrinogen → menghalangi gerakan MO →
terperangkap → mudah difagositosis. Fibrin jg dipakai sbg matriks u/
pembentukan jar granulasi
Membawa nutrien & O2 yg penting bg sel spt netrofil yg memiliki
aktivitas metabolik yg tinggi
Rangsangan respon imun ok drainase eksudat cair ke dlm limfatik →
Ag terlarut dapat mencapai KGB lokal → rangsangan respon imun

31
EFEK INFLAMASI
2. Merugikan
Digesti jar N: enzim-enzim spt kolagenase & protease
dpt mencerna jar N → kerusakan
Pembengkakan : epiglotitis akut pd anak → obstruksi
jalan nafas
Respon inflamasi yg tidak sesuai. Cont pd rx
hipersensitivitas tipe 1 pd kasus hay fever yg alergi thd
Ag pd lingk. Respon inflamasi alergi dpt mengancam
nyawa seperti asma ekstrinsik

32
INFLAMASI KRONIK
 Dapat dianggap sebagai inflamasi memanjang (minggu –
bulan – tahunan)
 Terjadi inflamasi aktif, jejas jar & penyembuhan secara
serentak
 Penyebab Inflamasi Kronik :
– Infeksi yg persisten oleh MO tertentu (mikobakterium,
Treponema pallidum, virus, jamur & parasit tertentu).
Respon inflamasi kadang membentuk suatu pola spesifik :
reaksi granulomatosa.
– Pajanan yg lama thd agen yg berpotensi toksik (eksogen:
mis silika → silikosis, endogen: mis komponen lipid →
aterosklerosis)
33
– Penyakit autoimun.
Gambaran Morfologik Inflamasi Kronik

 Infiltrasi sel MN ( makrofag, limfosit, sel


plasma)
 Destruksi jar, sebagian besar diatur oleh
sel radang
 Repair, melibatkan angiogenesis dan
fibrosis

34
SEL YG BERPERAN PADA RADANG KRONIK
1. Makrofag
 Sel yg dominan
 Berasal dr monosit yg beremigrasi pd tahap awal terjadinya radang
akut, & telah mendominasi daerah radang dlm 48 jam
 Ketika monosit keluar & mencapai jar ekstravask, monosit
makrofag
 Diaktivasi oleh berbagai stimulus seperti sitokin, toksin bakteri &
mediator kimiawi lainnya.
 Bila proses fagositosis memanjang tu pd insoluble/ indigestible
bakteri/partikel, makrofag → epitelioid
 Kemampuan fagositosis epiteloid me↓ dibandingkan monosit,
namun kemampuan merusak mikroba disekitarnya me↑, & dapat
menjadi barrier antara Ag perusak & host pd radang
granulomatosa. Epitelioid seringkali membentuk sel datia melalui
fusi bbrp sel, yg bisa terdiri dari 20 / > sel epitelioid (diinduksi
oleh IL-4 / INF-γ) 35
2. Limfosit T & B
Dimobilisasi oleh adanya rangsang imun spesifik (infeksi)
& pd inflamasi yg diperantarai nonimun (infark / trauma jar)
Limfosit T mempunyai hub timbal balik dg makrofag pd
inflamasi kronik
Limfosit B  sel plasma  Ab utk melawan Ag
3. Eosinofil
Lebih banyak pd rx imunitas yg diperantarai IgE & pd
infeksi parasit
4. Sel Mast
Terdistribusi pd jar penyambung, dapat berperan pd
radang akut maupun kronik
Menghasilkan sitokin yg berperan dalam fibrosis
36
 Radang akut & kronik dapat saling berubah
 Radang akut → kronis & radang kronik → akut
 Radang kronis tidak selalu merupakan
kelanjutan dr radang akut yg gagal mengatasi
penyebab radang. Namun pada radang
granulomatosa, sejak awal terjadi memang akan
berlangsung lama & membentuk ciri-ciri
radang khronik, seperti yg terjadi pd infeksi
tuberkulosa, siphilis dan lepra.
37
Inflamasi Granulomatosa
Merupakan suatu pola inflamasi kronik khusus,
yg ditandai dg agregasi makrofag teraktivasi yg
gambarannya menyerupai sel epitel (epitelioid)
Granuloma dpt terbentuk pd keadaan respon sel
T persisten thd mikroba tertentu (Micobacterium
tb, T. pallidum)
Granuloma jg dpt berespon thd benda asing yg
relatif inert (benang, serpihan, implan payudara),
membentuk Granuloma benda asing

38
Saluran & Kelj Getah Bening/
kelj Limfe pada Inflamasi
 Berfungsi menyaring & mengatur cairan
ekstravaskuler
 Bersama dg sistem fagosit mononuklear,
merupakan lini pertahanan sekunder yg
berperan saat rx radang lokal gagal mengatasi
& menetralkan jejas
 Selama peradangan, aliran sal limfe ↑ &
membantu mengalirkan cairan edema dr ruang
ektravaskuler (leukosit & debris sel jg masuk
ke sal limfe)
39
 Pd inflamasi luas, bs tjd limfangitis, limfadenitis
ok aliran limfe jg mengangkut agen penyerang
 Pembesaran KGB terjadi ok proliferasi limfosit
& makrofag pd folikel & sinus limfoid serta
hipertrofi sel fagositik
 Bila organisme infeksius mengalir secara
progresif melalui sal limfe yg lebih besar &
sampai ke sirkulasi vask  bakteriemia

40
Efek Sistemik Inflamasi
1.Demam : netrofil & makrofag 5. Perubahan hematologi :
menghasilkan pirogen endogen yg -↑ LED ok perub protein plasma
bekerja pd hipotalamus mengatur -leukositosis → netrofilia pd
mekanisme termoregulator pd
infeksi piogenik & destruksi jar,
temperatur yg lebih tinggi. IL-2
eosinofilia pd peny alergi &
memiliki efek yg plg besar. infeksi parasit, limfositosis pd
Pelepasan pirogen endogen infeksi kronik, infeksi virus,
dirangsang oleh fagositosis,
monositosis pd infeksi
endotoksin, & komplek imun mononukleosiosa dan bbrp infeksi
2. Gejala konstitusional : malaise, bakteri spt tbc, thypoid
anoreksia, nausea -Anemia : ok hilangnya darah dlm
3. ↓ BB: ok keseimbangan negatif eksudat inflamasi, hemolisis dll
nitrogen , tu pd inflamasi kronik yg -Amiloidosis : infeksi kronik yg
ekstensif. lama dg pe↑ amiloid serum →
4.Hiperplasia reaktif dr RES deposit amiloid pd berbagai jar
41

Anda mungkin juga menyukai