Anda di halaman 1dari 11

KITOOLIGOSAKARIDA MELALUI DEPOLIMERISASI

KITOSAN DENGAN HIDROGEN PEROKSIDA UNTUK


APLIKASI BIOPRESERVATIF PINDANG TRADISIONAL

Anggota :
Rezhelena Moesriffah (C34180009)
Obaja Koes J (C34190094)

3M
High Density
Pendahuluan
• Antimikrobial merupakan segmen pasar pengawet makanan (Ali et al.,
2017)
• Pengawat makanan sintetis yang banyak digunakan yaitu benzoat, sorbat,
dan propinoat
• Aktivitas kitosan sebagai antimikroba sudah menjadi sorotan dalam uji
strain bakteri (Liu et al., 2006)
• Ikan pindang memiliki kualitas umur simpan yang rendah
• Penelitian aktivitas kitooligosakarida sebagai bahan antimikroba pada ikan
pindang penting untuk diteliti

DOWN
Bahan dan Alat

Bahan Alat
- Ikan pindang tongkol higenis (UKM Cindy - Hotplate(Biobase MSH280-Pro),
Grup, Parung, Bogor) - pH meter (Oakton WD-35614- 30),
- Kitosan (PT Biotech Surindo, Cirebon, - Spectrofotometer Fourier Transform Infra-
Indonesia dengan BM~1582 kDa, Red (BRUKER Tensor 37),
DD~85%), - Viskometer Gilmont (Cole Palmer Gilmont
- Asam asetat (CH3 COOH 1%), Akuades, GV-2300),
- Hidrogen peroksida (H2 O2 30%), - Rotary evaporator (Buchi Rotavapor R-
- Natrium hidroksida (NaOH 0,1 M), 210),
- Isopropil alkohol (IPA 95%) - Probe ultrasonikasi (Cole Palmer
Instrument CPX, 130 W).
Metode Penelitian
Depolimerisasi kitosan dengan penggunaan hidrogen peroksida (Xia et al. 2013)

Degradasi larutan kitosan Pemulihan larutan hasil degradasi (recovery)

Penambangan konsentrasi
Kitosan 5 g dilarutkan ke dalam 500 Pemanasan
hidrogen peroksida 2% ,
mL asam asetat 1%, (t: 60 menit). kitosan (T=50°C)
(t=40 menit).

Pendinginan menggunakan
Presipitasi kitosan dilakukan Penambahan NaOH 1 M
ice bath (T=10°C, t=10
dengan isopropil alkohol pada 40°C selama 3 jam.
menit)

Pemisahan Filtrat dan residu


Pencucian Pengeringan pada suhu 50°C
kitosan dengan kertas
endapan selama 12 jam
saring ukuran 150 mm
Metode Analisis
Karakterisasi kitooligosakarida (COS) viskositas intrinsik

Pembuatan larutan konsentrasi 1% Larutan COS dibuat seri Perhitungan waktu


(w/v) menggunakan pelarut CH3 konsentrasi 0,1%; 0,2%; tempuh setiap
COOH 0,5 M-CH3 COONa 0,2 M. 0,3%; 0,4%; dan 0,5% (w/v) konsentrasi

Berat Molekul
Bobot molekul COS ditentukan dari hasil perhitungan nilai viskositas intrinsik.
Metode Analisis
Derajat Polimerasi
Perhitungan DP kitooligosakarida hasil depolimerisasi H2O2 didapat dengan persamaan berikut.

Analisis Gugus Fungsi Absorbansi diukur


menggunakan
Padatan COS hasil depolimerisasi Pemadatan larutan pada
spektrofotometer FTIR
dicampur dengan KBr nisbah 1:100 tekanan beban 800 kg
400 cm-1 -4000 cm-1

Analisis Antimikroba

Mikroba diinokulasi pada


Peremajaan mikroba uji B. cereus, S. Kultur
media NB pada suhu 37oC
aureus, E. coli, dan S. typrium mikroba
selama 18-24 jam
Hasil

• Depolimerisasi kitooligosakarida menggunakan H2O2 2% tanpa ultrasonikasi


menghasilkan derajat polimerisasi yang tidak sesuai degan standar derajat
polimerisasi kitooligosakarida
• Depolimerisasi menggunakan H2O2 2% ultrasonikasi 20 kHz menghasilkan
kitooligosakarida dengan DP<20
• Karakteristik gugus fungsi COS hasil depolimerisasi dengan H2O2 yang menunjukan
adanya pita serapan khas kitosan
Hasil
Tabel 2. Nilai Sensori Pindang dengan Larutan COS selama penyimpanan

• Pindang pada hari ke 4 tidak dalam


keadaan mutu yang baik
• Perendaman menggunakan COS
0,25% dan 0,5% selama 2 hari
mampu mempertahankan kekuatan
mutu sensori sesuai standar SNI
2717:2009

RIGHT
Pembahasan
Karakterisasi Kitooligosakarida
- Depolimerisasi kitosan menggunakan H2O2 tejadi karena adanya penurunan
penurunan berat molekul dan penyempitan distribusi sehingga terbentuk struktur
kitosan baru dengan molekul yang lebih kecil akibat adanya pemotongan ikatan ß-1,4
glikosidik oleh radikal bebas (Qin et al. 2002).
- Faktor yang berpengaruh yaitu derajat deasetilasi kitosan awal (Tian et al. 2004),
konsentrasi, suhu, waktu reaksi (Qin et al. 2002), dan pengaruh ultrasonikasi
(Wu et al. 2008).

Gugus Fungsi Kitooligosakarida


- Serapan pada polisakarida dikaitkan dengan gugus -CH2 - dan kelompok hidroksil,
terjadi akibat penurunan kadar asetil yang mempengaruhi jaringan ikatan hidrogen.
Intensitas serapan yang lebih tinggi dikaitkan adanya penurunan kristalinitas kitosan
akibat ikatan hidrogen antarmolekul dan intramolekul kitosan melemah.
Pembahasan
Aktivitas Antimikroba Kitooligosakarida
- Liu et al. (2001) menjelaskan bahwa mekanisme penghambatan mikroba pada COS
karena kemampuan untuk merusak atau memblokade fungsi membran pada sel
bakteri, sehingga menyebabkan kebocoran pada komponen intraseluler.
- Kitooligosakarida juga mampu membentuk polielektrolit komplek dengan polimer yang
bersifat asam pada permukaan sel bakteri.
- No et al. (2002) yang menunjukan golongan asam organik misalnya asam asetat
mempunyai efek penghambatan terhadap bakteri.
Daftar Pustaka
Ali, Faqih, Bambang Riyanto, Uju. 2017. Kitooligosakarida melalui depolimerisasi kitosan dengan hidrogen
peroksida untuk aplikasi biopreservatif pindang tradisional. JPHPI. 20(3): 536-548
Liu XF, Guan YL,Yang DZ, Li Z, Yao K. 2001. Antibacterial action of chitosan and carboxymethylated
chitosan. Journal of Applied Polymer Science. 79: 1324 – 1335.
Liu XF, Li K, Xing R, Li P. 2006. Advances in preparation, analysis and biological activities of single
chitooligosaccharide. Carbohydrate Polymers. 139: 178–190.
No HK, Na YP, Lee SH, Meyers SP. 2002. Antibacterial activity of chitosans and chitosan oligomers with
different molecular weights. International Journal of Food Microbiology. 74 : 65– 72
Qin CQ. Du YM, Xia L. 2002. Effect of hydrogen peroxide treatment on the molecular weight and structure
of chitosan. Polymer Degradation and Stability. 76: 211–218
Tian F, Liu Y, Hu K, Zhao B. 2004. Study of the depolymerization behavior of chitosan by hydrogen
peroxide. Carbohydrate Polymers 57 : 31–37
Wu T, Zivanovic S, Hayes DG, Weiss J. 2008. Efficient reduction of chitosan molecular weight by high-
intensity ultrasound: underlying mechanism and effect of process parameters. Jurnal Agricultutal and
Food Chemistry. 56: 5112-2119.
Xia Z, Wu S, Chen J. g F. 2013. Preparation of water soluble chitosan by hydrolysis using hydrogen
peroxide. International Journal of Biological Macromolecules. 59: 242– 245.

Anda mungkin juga menyukai