Anda di halaman 1dari 15

KEKERASAN DAN PELECEHAN SEKSUAL

DISUSUN OLEH :

Margaretha Lay (46117310050)


Novianti Nurfitri (46117310031)
DEFINISI
Berdasarkan yang tercantum di dalam Draft RUU
Penghapusan Kekerasan Seksual, Kekerasan
Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan,
menghina, menyerang, dan/atau perbuatan
lainnya terhadap tubuh, hasrat seksual seseorang,
dan/atau fungsi reproduksi, secara paksa,
bertentangan dengan kehendak seseorang, yang
menyebabkan seseorang itu tidak mampu
memberikan persetujuan dalam keadaan bebas,
karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau relasi
gender, yang berakibat atau dapat berakibat
penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, psikis,
seksual, kerugian secara ekonomi, sosial, budaya,
dan/atau politik. Peristiwa kekerasan seksual
melingkupi relasi personal, rumah tangga, relasi
kerja, dan situasi khusus lainnya.
RUU PKS
PELECEHAN SEKSUAL
adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam
bentuk tindakan fisik atau non-fisik kepada
orang lain, yang berhubungan dengan bagian
tubuh seseorang dan terkait hasrat seksual,
sehingga mengakibatkan orang lain
terintimidasi, terhina, direndahkan, atau
dipermalukan. Pelecehan seksual tersebut
adalah delik aduan, kecuali jika dilakukan
terhadap anak, penyandang disabilitas dan anak
dengan disabilitas.
Menurut Cooper (1985), ada

Pelecehan Seksual tidak hanya diartikan sebagai


pelecehan dengan perbuatan langsung, tetapi
dapat juga melalui perkaatan
PEMAKSAAN KONTRASEPSI
EKSPLOITASI SEKSUAL
adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk
adalah kekerasan seksual yang mengatur, menghentikan dan/atau merusak organ,
dilakukan dalam bentuk kekerasan, fungsi dan/atau sistem reproduksi biologis orang lain,
dengan kekerasan, ancaman kekerasan, tipu muslihat,
ancaman kekerasan, tipu daya,
rangkaian kebohongan, atau penyalahgunaan
rangkaian kebohongan, nama atau kekuasaan, sehingga orang tersebut kehilangan kontrol
identitas atau martabat palsu, atau terhadap organ, fungsi dan/atau sistem reproduksinya
yang mengakibatkan korban tidak dapat memiliki
penyalahgunaan kepercayaan, agar
keturunan
seseorang melakukan hubungan
seksual dengannya atau orang lain
dan/atau perbuatan yang
memanfaatkan tubuh orang tersebut
yang terkait hasrat seksual, dengan
maksud menguntungkan diri sendiri
atau orang lain.
PEMAKSAAN ABORSI PERKOSAAN

adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk kekerasan,


ancaman kekerasan, atau tipu muslihat, atau menggunakan kondisi
seseorang yang tidak mampu memberikan persetujuan untuk
melakukan hubungan seksual.

adalah kekerasan seksual yang dilakukan


dalam bentuk memaksa orang lain untuk
melakukan aborsi dengan kekerasan,
ancaman kekerasan, tipu muslihat,
rangkaian kebohongan, penyalahgunaan
kekuasaan, atau menggunakan kondisi
seseorang yang tidak mampu
memberikan persetujuan.
PEMAKSAAN PERKAWINAN

adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk menyalahgunakan kekuasaan dengan kekerasan,
ancaman kekerasan, tipu muslihat, rangkaian kebohongan, atau tekanan psikis lainnya sehingga seseorang tidak
dapat memberikan persetujuan yang sesungguhnya untuk melakukan perkawinan.

PEMAKSAAN PELACURAN

adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk kekerasan, ancaman kekerasan, rangkaian kebohongan,
nama, identitas, atau martabat palsu, atau penyalahgunaan kepercayaan, melacurkan seseorang dengan maksud
menguntungkan diri sendiri dan/atau orang lain.
PERBUDAKAN SEKSUAL
adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk
membatasi ruang gerak atau mencabut kebebasan
seseorang, dengan tujuan menempatkan orang
tersebut melayani kebutuhan seksual dirinya sendiri
atau orang lain dalam jangka waktu tertentu.

PENYIKSAAN SEKSUAL
adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk
menyiksa korban.
CIRI PELAKU
KEKERASAN SEKSUAL
PENYEBAB KEKERASAN SEKSUAL

Dari korban : Dari pelaku :

Faktor busana yang dikenakan, mayoritas pelaku Lingkungan social, dari lingkungan sekitar yang
kekerasan seksual yang telah diinterogasi menyatakan dapat mempengaruhi perilaku seseorang.
bahwa mereka tertarik dan tidak kuasa menahan nafsu
Orang yang memiliki kekuasaan, selalu menganggap
saat melihat perempuan yang memakai pakaian minim
lemah dan kecil orang yang berada dibawahnya,
Korban yang dianggap lemah, perempuan dan anak sehingga ia dengan leluasa menyalahgunakan
yang rentan mendapatkan kekerasan seksual kekuasaannya. Umumnya menggunakan ancaman
sebagai senjatanya.
Tekanan, baik secara fisik maupun non-fisik. tekanan
fisik biasanya dilakukan oleh orang tak dikenal, Stress terhadap perkawinannya, cenderung berada
sedangkan non-fisik umumnya dilakukan oleh atasan dalam tekanan emosional yang rentan melakukan
kepada bawahannya dengan suatu ancaman. kekerasan seksual
HINDARI KEKERASAN SEKSUAL
Hal yang Perlu Dilakukan oleh Korban Pelecehan Seksual

Jangan menyalahkan diri Kumpulkan barang-barang


sendiri yang dapat dijadikan alat bukti

Jangan langsung
Cari dukungan
membersihkan anggota badan

Datang ke layanan kesehatan Segera laporkan kepada pihak


dan layanan kekerasan seksual Ikuti Konseling yang berwajib

Anda mungkin juga menyukai