Anda di halaman 1dari 15

Hasil Wawancara

Implementasi Kurikulum di
Sekolah
SMP Negeri 29 Pontianak

Kelompok 8
Olin Denselina K. (180341600134)
Tiara Chairunnisa Z. (180341617587)
- Profile Narasumber -

Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Pontianak.


Nama : Zainal Arifin S.Pd
NIP : 19701003 199703 1 008
SMP Negeri 29 Pontianak
NPSN : 69962253
Alamat sekolah : Jl. Flora, Kel. Batu Layang, Pontianak Utara, Kal-Bar.
KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH

Kurikulum yang diterapkan:


• Kurikulum KTSP digunakan pada awal pendirian sekolah di tahun 2016.
• Kurikulum 2013 revisi diterapkan hingga sekarang.

Strategi perubahan kurikulum:


• Perubahan yang terjadi bukan merupakan suatu hambatan, karena dilakukan
sosialisasi, rapat bersama, serta workshop terkait perubahan kurikulum.
• Pada kurikulum KTSP menuju ke K13 dikatakan terdapat banyak perubahan
dari segi muatan materi, penilaian dan tuntutan kerja guru.
Proses Penyusunan
• Sebelum diterapkan, dilakukan inhouse training,
pelatihan dan pemantapan LPMP dan MGMP.
• Kurikulum disusun oleh kepala sekolah bersama
KEBIJAKAN dengan pengawas sekolah, wakil kepala kurikulum,
TERKAIT bapak/ ibu guru, perwakilan komite sekolah dan
masyarakat peduli pendidikan.
PENERAPAN • Membentuk tim perancang kurikulum.
KURIKULUM
Proses Penerapan
• Sudah berjalan dengan baik karena pada perancangannya
telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
• Saat pandemic, digunakan K13 revisi dengan beberapa
adaptasi situasi pandemic (pembelajaran gabungan
system online dan offline)
KOORDINASI WAKIL KEPALA SEKOLAH

Bekerja sama dengan Kepala


Melakukan implementasi
Sekolah dalam memanajemen
kurikulum dan berkoordinasi
dan mengkoordinasi proses
dengan guru dalam
pelaksanaan kurikulum,
penyampaian tugas maupun
pembelajaran, penilaian dan
pelaksanaan KBM.
sebagainya.
Peranan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)

• Sebagai upaya dalam pengembangan dan pengimplementasian kurikulum.


• Kegiatan diisi dengan guru saling bertukar pikiran dan informasi, membuat
RPP dan silabus, membuat produk-produk pendidikan, membuat lembar PTK
(Penelitian Tindakan Kelas) dan melakukan pengembangan diri.
PROFESIONALITAS GURU DI SMPN 29 PNK
Banyak terdapat guru baru Para guru selalu didorong
yang memiliki komitmen, untuk mengikuti MGMP
integritas dan semangat yang dan dilakukan
tinggi. Mereka memiliki pelaksanaan workshop
grade yang baik dan serta inhouse training.
memiliki kemampuan IT
yang baik. FACTS
Para guru sudah memahami Para guru telah mampu
kurikulum dengan baik dan membuat RPP dan Silabus
mampu dengan sangat baik.
mengimplementasikannya ke
dalam pembelajaran.
PROFESIONALITAS GURU DI SMPN 29 PNK
Pengawasan

• Supervisi dilakukan oleh Kepala Sekolah secara rutin setidaknya 4 bulan sekali.
• Tidak lanjut supervisi: adanya interview untuk mencari kelemahan dan kekuatan guru,
agar diketahui strong and weightness saat proses PBM dan dicari solusi untuk
memperbaiki kekurangannya.
• Pengawas sekolah secara rutin melakukan pengawasan ke sekolah dengan mengecek
proses KBM, kemudian dilakukan diskusi jika ditemukan adanya kekurangan-
kekurangan baru.
• Kemudian dilaksanakan rapat dewan guru terkait hasil pengawasan dan dicari solusi/
pemecahannya.
FASILITAS SEKOLAH (SMPN 29 PNK)

Komputer Internet

Hanya terdapat sekitar 40 Internet 512 Mb sudah


unit, masih tergolong kurang. mencukupi kebutuhan

Sejauh ini, kekurangan fasilitas hanya pada jumlah unit komputer. Namun,
pada hasil nyata di lapangan, fasilitas sekolah seperti lab, dsb telah
memenuhi kebutuhan dan dapat menunjang ketercapaian kurikulum
SISTEM PEMBELAJARAN DI SMPN 19 PNK
Membuat turioral materi belajar, handout online dan
meminjamkan buku cetak kepada siswa.

Bahan
Pandemi

Tujuan
Agar siswa dapat terlayani dan Sasaran hanya pada kebutuhan siswa untuk belajar dan bukan
belajar dengan baik terlepas dari kepada ketercapaian pemenuhan kurikulum seperti saat proses
situasi pandemi. pembelajaran normal.
SISTEM PEMBELAJARAN DI SMPN 19 PNK

Penilaian dari hasil pengerjaan tugas oleh siswa yang


kemudian dikumpulkan ke guru secara online/ offline.

Pandemi Penilaian

Proses
Pembelajaran lebih banyak Pembelajaran diatur secara online/ offline sesuai kebutuhan. Jika
dilakukan secara daring dengan diperlukan, siswa diatur datang ke sekolah dengan memperhatikan
Google Classroom, Zoom dsb. protokol kesehatan, kemudian mengerjakan tugas dan mendapatkan
materi di sekolah.
Proses Pembelajaran Selama Pandemi di
SMPN 29 PNK
Pembelajaran dilakukan secara online dan offline sesuai
kebutuhan

Kendala/ kekurangan saat implementasi


● Sarana dan prasarana karena sekolah masih tergolong baru.
● Letak sekolah didaerah perbatasan antara kota dan kabupaten dengan masyarakat
ekonomi menengah kebawah, sehingga siswa banyak yang belum memiliki laptop/
gadget.
● Belum dapat 100% melaksanakan kurikulum sesuai acuan dari Kemendikbud
karena kondisi sekolah yang masih baru.
Kelebihan penggunaan K13 revisi.
Penggunaan kurikulum dapat disesuaikan kembali sesuai sarana/ prasarana serta kondisi dan
situasi sekolah, sehingga sesuai visi dan misi sekolah.

Keluhan dari guru/ siswa dan wali siswa


• Siswa tidak memiliki sarana yang cukup seperti hp/ laptop untuk melakukan pembelajaran
daring.
• Wali siswa mengeluhkan beban tanggung jawab bertambah karena harus mengajari dan
memantau proses belajar anak dirumah.
• Guru kesulitan jika ada siswa yang tidak aktif mengikuti pembelajaran, seperti tidak mengisi
absensi, jurnal belajar maupun tidak mengumpulkan tugas.

Peran Kepala Sekolah dalam Mengatasi Permasalahan


• Mengumpulkan wali murid secara terbatas dengan memperhatikan protokol Kesehatan.
• Menginformasikan bahwa harus ada koordinasi antara sekolah dan para orang tua agar siswa
dapat melakukan pembelajaran dengan baik dan efektif.
Terima
Kasih
~Thank You~

Anda mungkin juga menyukai