P1. PERSIAPAN
DATA/INFORMASI
TENAGA PASIEN/KELUARGANYA
KESLING
SLOGAN KONSELING
• SATU TUJU
Salam, Sambut
Tanyakan
Uraikan
Bantu
Jelaskan
Ulangi
SA = Salam, Sambut:
a.Beri salam, sambut Pasien dengan hangat.
b.Tunjukkan bahwa Anda memperhatikannya, mengerti keadaan dan
keperluannya, bersedia menolongnya dan mau meluangkan waktu.
c.Tunjukkan sikap ramah.
d. Perkenalkan diri dan tugas Anda.
e. Yakinkan dia, bahwa Anda bisa dipercaya dan akan menjaga
kerahasiaan percakapan anda dengan Pasien.
f. Tumbuhkan keberaniannya untuk dapat mengungkapkan diri.
T - tanyakan :
PUSKESMAS : ______________________
KECAMATAN : ______________________
No. Reg:
Pekerjaan : ________________
Alamat : ___________________________________________________
: Desa _________________________
16
MATERI II
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
SUMUR POMPA TANGAN
A. DATA UMUM
1 Lokasi Puskesmas :
2 Desa :
3 Kode Sarana :
4 Pemilik Sarana :
5 Alamat :
6 Tanggal Kunjungan :
B. KUALITAS FISIK AIR Ya Tidak
1 Keruh :
2 Berbau :
3 Berasa :
4 Berwarna :
Hasil berdasarkan (pengamatan/pengujian) Beri tanda ( √ ) pada kolom “Ya” atau “Tidak”
Bila hasil pengamatan salah satu parameter atau lebih kualitas fisik air memenuhi
jawaban “Ya”, maka masuk kategori AT.
C. DATA KHUSUS PENILAIAN RISIKO Ya Tidak
1 Apakah lantai di sekeliling sumur pompa tangan tidak kedap air dan lebar minimal 1m ?
2 Apakah tidak ada saluran pembuangan air yang baik?
3 Apakah sumur pompa tangan tidak mempunyai pagar dan atau rusak?
4 Apakah ditemukan dudukan pompa tangan yang berbatasan dengan lantai kurang rapat/lepas
sehingga memungkinkan ada rembesan air ke dalam sumur ?
5 Apakah ada sumber pencemaran (resapan septic tank, kotoran hewan, sampah, limbah) dengan jarak
≤ 10m ?
JUMLAH
Risiko Kontaminasi :
Risiko Amat Tinggi (AT), bila jumlah jawaban " Ya" > 75%
Risiko Tinggi (T), bila jumlah jawaban " Ya" 51 – 75%
Risiko Sedang (S), bila jumlah jawaban " Ya" 25 – 50%
Risiko Rendah (R) , bila jumlah jawaban " Ya" < 25%
D. REKOMENDASI
...........................................
...........................................
...........................................
……………….., ……………20..
Mengetahui, Petugas IKL
Pengelola/Penanggungjawab Sarana
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
SUMUR BOR DENGAN POMPA
A. DATA UMUM
1 Lokasi Puskesmas :
2 Desa :
3 Kode Sarana :
4 Pemilik Sarana :
5 Alamat :
6 Tanggal Kunjungan :
B. KUALITAS FISIK AIR. Ya Tidak
1 Keruh :
2 Berbau :
3 Berasa :
4 Berwarna :
Hasil berdasarkan (pengamatan/pengujian) Beri tanda ( √ ) pada kolom “Ya” atau
“Tidak”
Bila hasil pengamatan salah satu parameter atau lebih kualitas fisik air memenuhi
jawaban “Ya”, maka masuk kategori AT.
C. DATA KHUSUS PENILAIAN RISIKO Ya Tidak
1 Ada sumber pencemaran (resapan septic tank, kotoran hewan, sampah, limbah) dengan
radius ≤ 10m?
2 Apakah sumur bor tidak tertutup dan tidak diplester (kedap air)?
3 Apakah reservoir/bak penampung tidak tertutup dan tidak diplester ( ada potensi terjadinya
pencemaran)?
4 Apakah ada kebocoran pada pipa distribusi?
5 Apakah reservoir/bak penampung dikuras lebih dari 3 bulan sekali?
6 Reservoir karatan atau berlumut
7 Tidak ada pemberian desinfektan air minum secara berkala pada reservoir/bak penampung
JUMLAH
Risiko Kontaminasi :
Risiko Amat Tinggi (AT), bila jumlah jawaban " Ya" > 75%
Risiko Tinggi (T), bila jumlah jawaban " Ya" 51 – 75%
Risiko Sedang (S), bila jumlah jawaban " Ya" 25 – 50%
Risiko Rendah (R) , bila jumlah jawaban " Ya" < 25%
D. REKOMENDASI
...........................................
...........................................
……………….., ……………20..
Mengetahui, Petugas IKL
Pengelola/Penanggungjawab Sarana
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
MOBIL TANGKI/TERMINAL AIR
A. DATA UMUM
1 Lokasi Puskesmas :
2 Desa :
3 Kode Sarana :
4 Pemilik Sarana :
5 Alamat :
6 Tanggal Kunjungan :
B. KUALITAS FISIK AIR Ya Tidak
1 Keruh :
2 Berbau :
3 Berasa :
4 Berwarna :
Hasil berdasarkan (pengamatan/pengujian) Beri tanda ( √ ) pada kolom “Ya” atau
“Tidak”
Bila hasil pengamatan salah satu parameter atau lebih kualitas fisik air memenuhi
jawaban “Ya”, maka masuk kategori AT.
C. DATA KHUSUS PENILAIAN RISIKO Ya Tidak
1 Apakah bak/tangki tidak tertutup?
2 Apakah bak/ tangki bagian atas ada retakan atau kebocoran?
3 Apakah di atas bak/ tangki kotor, banyak debu dan berlumut?
4 Apakah slang penyalur dalam kondisi kotor?
5 Apakah kran air dan terminal air bocor atau rusak ?
6 Apakah dalam tangki atau bak terdapat endapan/lumut ?
7 Tangki mobil dikuras lebih dari 1 bulan sekali
JUMLAH
Risiko Kontaminasi :
Risiko Amat Tinggi (AT), bila jumlah jawaban " Ya" > 75%
Risiko Tinggi (T), bila jumlah jawaban " Ya" 51 – 75%
Risiko Sedang (S), bila jumlah jawaban " Ya" 25 – 50%
Risiko Rendah (R) , bila jumlah jawaban " Ya" < 25%
D. REKOMENDASI
...........................................
...........................................
...........................................
……………….., ……………20..
Mengetahui, Petugas IKL
Pengelola/Penanggungjawab Sarana
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
PERLINDUNGAN MATA AIR
A. DATA UMUM
1 Lokasi Puskesmas :
2 Desa :
3 Kode Sarana :
4 Pemilik Sarana :
5 Alamat :
6 Tanggal Kunjungan :
B. KUALITAS FISIK AIR Ya Tidak
1 Keruh :
2 Berbau :
3 Berasa :
4 Berwarna :
Hasil berdasarkan (pengamatan/pengujian) Beri tanda ( √ ) pada kolom “Ya” atau
“Tidak”
Bila hasil pengamatan salah satu parameter atau lebih kualitas fisik air memenuhi
jawaban “Ya”, maka masuk kategori AT.
C. DATA KHUSUS PENILAIAN RISIKO Ya Tidak
1 Apakah bangunan pelindung mata air tertutup?
2 Apakah ada kerusakan pada dinding bangunan pelindung mata air?
3 Apakah pipa peluapan dipasang tidak dipasang pelindung vektor/binatang?
4 Apakah tidak ada pagar/pelindung di sekeliling mata air?
5 Apakah ada sumber pencemaran (resapan septic tank, kotoran hewan, sampah, limbah)
dengan jarak ≤ 10m ?
6 Apakah ada aktivitas yang berpotensi mencemari mata air ?
JUMLAH
Risiko Kontaminasi :
Risiko Amat Tinggi (AT), bila jumlah jawaban " Ya" > 75%
Risiko Tinggi (T), bila jumlah jawaban " Ya" 51 – 75%
Risiko Sedang (S), bila jumlah jawaban " Ya" 25 – 50%
Risiko Rendah (R) , bila jumlah jawaban " Ya" < 25%
D. REKOMENDASI
...........................................
...........................................
...........................................
……………….., ……………20..
Mengetahui, Petugas IKL
Pengelola/Penanggungjawab Sarana
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
PERPIPAAN
A. DATA UMUM
1 Lokasi Puskesmas :
2 Desa :
3 Kode Sarana :
4 Pemilik Sarana :
5 Alamat :
6 Tanggal Kunjungan :
B. KUALITAS FISIK AIR Ya Tidak
1 Keruh :
2 Berbau :
3 Berasa :
4 Berwarna :
Hasil berdasarkan (pengamatan/pengujian) Beri tanda ( √ ) pada kolom “Ya” atau
“Tidak”
Bila hasil pengamatan salah satu parameter atau lebih kualitas fisik air memenuhi
jawaban “Ya”, maka masuk kategori AT.
C. DATA KHUSUS PENILAIAN RISIKO Ya Tidak
1 Apakah ada titik-titik kebocoran pada sistem pipa distribusi?
2 Apakah reservoir/bak penampung air tidak memenuhi syarat (tidak tertutup, ada
kebocoran/retak)?
3 Apakah ada endapan atau lumut pada reservoar/bak penampung?
4 Apakah terjadi bencana seperti gempa, banjir/banjir bandang setelah penanaman pipa?
JUMLAH
Risiko Kontaminasi :
Risiko Amat Tinggi (AT), bila jumlah jawaban " Ya" > 75%
Risiko Tinggi (T), bila jumlah jawaban " Ya" 51 – 75%
Risiko Sedang (S), bila jumlah jawaban " Ya" 25 – 50%
Risiko Rendah (R) , bila jumlah jawaban " Ya" < 25%
D. REKOMENDASI
...........................................
...........................................
...........................................
……………….., ……………20..
Mengetahui, Petugas IKL
Pengelola/Penanggungjawab Sarana
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
PERPIPAAN NON PDAM
(SARANA AIR MINUM PERPIPAAN NON PERUSAHAAN AIR MINUM/KOMUNAL)
A. DATA UMUM
1 Lokasi Puskesmas :
2 Desa :
3 Kode Sarana :
4 Pemilik Sarana :
5 Alamat :
6 Tanggal Kunjungan :
B. KUALITAS FISIK AIR Ya Tidak
1 Keruh :
2 Berbau :
3 Berasa :
4 Berwarna :
Hasil berdasarkan (pengamatan/pengujian) Beri tanda ( √ ) pada kolom “Ya” atau
“Tidak”
Bila hasil pengamatan salah satu parameter atau lebih kualitas fisik air memenuhi
jawaban “Ya”, maka masuk kategori AT
C. DATA KHUSUS PENILAIAN RISIKO Ya Tidak
1 Apakah sumber air yang didistribusikan tidak terlindung dari pencemaran?
2 Apakah tidak ada pengolahan (filtrasi dan atau disinfeksi) sebelum air didistribusikan?
3 Apakah ada kebocoran pada sistem distribusi sehingga berisiko menimbulkan pencemaran?
4 Apakah reservoir tidak terlindung dari pencemaran)
5 Apakah terjadi bencana seperti gempa setelah penanaman pipa
JUMLAH
Risiko Kontaminasi :
Risiko Amat Tinggi (AT), bila jumlah jawaban " Ya" > 75%
Risiko Tinggi (T), bila jumlah jawaban " Ya" 51 – 75%
Risiko Sedang (S), bila jumlah jawaban " Ya" 25 – 50%
Risiko Rendah (R) , bila jumlah jawaban " Ya" < 25%
D. REKOMENDASI
...........................................
...........................................
...........................................
……………….., ……………20..
Mengetahui, Petugas IKL
Pengelola/Penanggungjawab Sarana
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
A. DATA UMUM
1 Lokasi :
Puskesmas
2 Desa :
3 Kode Sarana :
4 Pemilik Sarana :
5 Alamat :
6 Tanggal :
Kunjungan
B. KUALITAS FISIK AIR Ya Tidak
1 Keruh
2 Berbau
3 Berasa
4 Berwarna
Hasil berdasarkan (pengamatan/pengujian) Beri tanda ( √ ) pada kolom “Ya” atau
“Tidak”
Bila hasil pengamatan salah satu parameter atau lebih kualitas fisik air memenuhi
jawaban “Ya”, maka masuk kategori AT.
C. DATA KHUSUS PENILAIAN RISIKO Ya Tidak
1 Apakah atap kotor ?
2 Apakah talang air kotor?
3 Apakah tidak ada saringan pada lubang pengisian?
4 Apakah lubang pemeriksaan (man hole) tidak tertutup rapat ?
5 Apakah bangunan tidak kedap air atau retak ?
6 Apakah pipa peluap tidak ditutup dengan kain kasa ?
7 Apakah ada kran bocor ?
8 Apakah bak penampung dikuras lebih dari 1 bulan sekali
9 Apakah bak penampungan berlumut
10 Apakah tidak dilakukan desinfeksi
JUMLAH
Risiko Kontaminasi :
Risiko Amat Tinggi (AT), bila jumlah jawaban " Ya" > 75%
Risiko Tinggi (T), bila jumlah jawaban " Ya" 51 – 75%
Risiko Sedang (S), bila jumlah jawaban " Ya" 25 – 50%
Risiko Rendah (R) , bila jumlah jawaban " Ya" < 25%
D. REKOMENDASI
...........................................
...........................................
……………….., ……………20..
Mengetahui, Petugas IKL
Pengelola/Penanggungjawab Sarana
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
Upaya upaya peningkatan
kualitas air minum
1. Dilaksanakan RPAM
2. Memanfaatkan TTG (Desinfeksi, aerasi,
filtrasi, Sodis, dll
3. Peningkatan perilaku dlm pengelolaan air
minum
Apa yang dilakukan oleh
Rencana Pengamanan Air (RPAM)? :
Sumber Pengolahan
Mengurangi/men
ghilangkan
pencemaran
1 dengan
Meminimkan
kontaminasi pada pengolahan
sumber air
Mencegah
pencemaran kembali
pada waktu Sistem pendistribusian
penyimpanan, dan perilaku konsumen
distribusi &
pengunaan sehari-
hari
Demand :
CLTS/pemberdayaan masyarakat,
promosi perubahan perilaku
Enabling Supply :
Wirausaha sanitasi,
Environment : Pengembangan TTG/Opsi
Peraturan/kebijakan, sarana sanitasi,
Capacity building Fundrising (mikro kredit,
Monev dll)
Berbagi pembelajaran
Masyarakat sudah
mempraktekkan
SANITASI perilaku Hygienes
TOTAL sanitasi secara
permanen
Tangga Perubahan
Perilaku Visi STBM • Terjadinya peningkatan kualitas
sarana sanitasi.
Improved • Terjadinya perubahan perilaku
+ hygienes lainnya di masyarakat.
Perilaku • Adanya upaya pamasaran dan
Hygienes promosi sanitasi.
lainnya • Adanya pemantauan dan
evaluasi
38
Definisi Operasional Target
IKK Desa yang Melaksanakan STBM IKK Desa yang Melaksanakan STBM
• Jumlah desa atau kelurahan yang
terverifikasi sebagai desa
melaksanakan STBM
• Desa/kelurahan yang memenuhi
kriteria:
– Telah dilakukan pemicuan
STBM
– Telah memiliki natural
leader
– Telah memiliki rencana
kerja masyarakat (RKM)
Tahapan Pemicuan
Tahapan Pemicuan :
1.Tahap Persiapan
2.Tahap Proses Pemicuan
3.Tahap Pasca Pemicuan
Tahapan Pemicuan
Tahapan Persiapan :
1.Survei Lokasi (Identifikasi baseline data sanitasi)
2.Penentuan Komunitas
3.Penentuan Tim Pemicu (Persiapan Diri
Pemicu/Fasilitator/sanitarian)
4.Penentuan Waktu dan Tempat Sasaran
5.Penyiapan Alat Bantu (Bahan Lokal/tepung terigu, tali rapiah,
kertas plano, tepung terigu, spidol, kertas HVS, air mineral
gelas)
6.Advokasi Toma dan Toga (Koordinasi dengan aparat desa
setempat )
Tahapan Proses Pemicuan
Tahapan Proses Pemicuan :
1.Perkenalan dan Bina Suasana
2.Maksud dan Tujuan
3.Identifikasi Bahasa Lokal (penyebutan BABS dan penyebutan Tinja)
4.Pemetaan
5.Hitung Tinja
6.Alur Penularan Penyakit
7.Transect Walk
8.Kontaminasi Air
9.Titik Pemicuan (Menggunakan Elemen Pemicuan)
10.Kontrak Sosial
11.Komitmen Kapan Semua Terbebas dari BABS
12.Membentuk Komite/ Natural Leader
13.RTL
PEMICUAN INGAT SIMULASI ELEMEN
BERI
TIDAK TERPICU RASA MALU TERPICU
APLAUS
BERI
TIDAK TERPICU RASA JIJIK TERPICU
APLAUS
BERI
TIDAK TERPICU TAKUT SAKIT TERPICU
APLAUS
2.PP 101 tahun 2014 PP 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3, Pasal 3 ayat 1 “setiap orang yang menghasilkan limbah
B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya”
3.Tata cara dan persyaratan teknis dalam pengelolaan limbah B3 (padat) tertuang dalam Permen LHK No. 56 tahun 2015
tentang Tata cara dan Persyaratan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dari fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengamanan Limbah Padat Medis
Kategori
Limbah Medis
SUMBER DAN TIMBULAN
Laporan Nasional Rifaskes 2011 Puskesmas
7,5 gr/pasien/hari (PATH, 2004)
• 64,6% Puskesmas
melaksanakan pemisahan
limbah medis dan non medis.
• 26,8% Puskesmas
melaksanakan penanganan
limbah medis dengan
incenerator
• 44,5% Puskesmas memiliki
SPAL (Sistem Pembuangan
Air Limbah)
Pengurangan
• Pengurangan pada sumber • Pengunaan kembali (reuse)
- Menganti thermometer mercuri digital Sebelum digunakan kembali, harus
diberi perlakuan sesuai
ketentuan.
-Menerapkan sistem
-pertama masuk • Daur ulang (recycling)
pertama keluar dalam Beberapa material yang bisa
penggunaan produk atau didaur ulang seperti: bahan
bahan kimia. organic, plastic, kertas, kaca
-Memastikan tanggal dan logam yang tidak
kadaluarsa produk saat terkontaminasi.
diantar oleh pemasok
Pemilahan dan Pewadahan
• Pemilahan dilakukan mulai dari sumber oleh
penghasil limbah (mis: perawat). Di setiap sumber/
ruangan ditempatkan wadah yang sesuai dengan
limbah yang dihasilkan.
• Wadah dinamai sesuai kategori/ kelompok limbah
dan diberikan kantong plastik sesuai warna.
• Jarum suntik bisa disediakan safety box di tempat
dilakukan tindakan. Setelah menyuntik, suntik
langsung dimasukan ke dalam safety box tanpa
menutup kembali.
• Jarum suntik juga bisa menggunakan needle cutter
atau needle destroyer untuk memisahkan siringe
dengan spoitnya.
Wadah dan APD
Contoh wadah
Cara berpakaian petugas pengelola limbah medis
Wadah limbah infeksius
2. Pengangkutan eksternal
Pengangkutan dilakukan oleh transporter yang berijin. Pengangkutan
yang dilakukan oleh penghasil limbah bisa menggunakan kendaraan
roda 3, sesuai ketentuan yang berlaku. Troli pengumpul
Penyimpanan Sementara
Disimpan di fasilitas penyimpanan limbah B3 yang
berijin
Disimpan menggunankan wadah sesuai kelompok
limbah
Penggunaan warna dan symbol pada kemasan/wadah
sesuai dengan karakteristik limbah B3
Lama penyimpanan limbah:
1. 2 hari, pada temperature lebih besar dari 0 derajat
Celcius
2. 90 hari, pada temperature sama dengan atau lebih
kecil dari 0 derajat celcius.
Untuk limbah bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, atau
sisa kemasan yang dihasilkan sebesar 50 kg per hari
atau lebih disimpan paling lama 90 hari, Sisa kemasan
yang dihasilkan sebesar kurang dari 50 kg per hari
disimpan paling lama 180 hari.
54
Pengolahan Akhir
Pengolahan termal: Pengolahan non bisa juga menggunakan needle cutter atau
insenerator needle destroyer untuk mengurangi risiko
termal : autoclaf
Pengolahan termal untuk tertusuk dan volume limbah infeksius.
limbah infeksius, benda Harganya
tajam. Jarum yang sudah dipatahkan/
cenderung lebih dihancurkan bisa dimasukan dalam needle
mahal. pit dan di taburi garam.
Tata cara pengelolaan limbah
Tata cara pengelolaan limbah
Tata cara pengelolaan limbah
Tata cara pengelolaan limbah
Tata cara pengelolaan limbah
Tata cara pengelolaan limbah
Fasilitas Penguburan Limbah
Benda Tajam dan Patologis
Sketsa fasilitas penguburan limbah Sketsa fasilitas penguburan Limbah Sketsa fasilitas penguburan limbah
benda tajam (needle pit) benda tajam dengan dimensi berukuran patologis dengan dimensi ukuran 1,8 m x
1,8 m x 1m x 1m (satu koma delapan 1m x 1m (satu koma delapan meter kali
meter kali satu meter kali satu meter) satu meter kali satu meter).
Pengolahan limbah padat
non medis
• Limbah padat non medis (sampah): limbah dapur, botol
dan kaleng bekas, kertas dan karton bekas serta limbah
yang tidak masuk dalam kategori limbah medis
• Penanganan Sampah
1. Adanya pemilahan antara sampah medis dan nonmedis
2. Menyediakan tempat sampah medis dan non-medis
dalam jumlah yang cukup
Media lingkungan dapat menjadi media penularan penyakit dan cedera, sehingga perlu
dikelola melalui upaya penyehatan, pengamanan , dan pengendalian
PP 66/2014 tentang Kesling
Tempat dan fasilitas umum adalah lokasi, sarana,
dan prasarana antara lain:
a. fasilitas kesehatan;
b. fasilitas pendidikan;
c. tempat ibadah;
d. hotel;
e. rumah makan dan usaha lain yang sejenis;
f. sarana olahraga;
g. sarana transportasi darat, laut, udara, dan kereta
api;
h. stasiun dan terminal;
i. pasar dan pusat perbelanjaan;
j. pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas
darat negara; dan
k. tempat dan fasilitas umum lainnya
PENGAWASAN & PEMBINAAN
TEMPAT DAN FASILITAS UMUM
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Terlaksananya Pengawasan kesehatan •Teridentifikasinya faktor
lingkungan (INSPEKSI KL di TFU untuk risiko lingkungan di TFU.
mewujudkan TFU yang bersih, nyaman, •Teridentifikasinya faktor
dan sehat. risiko perilaku di TFU
•Adanya Rekomendasi &
Tindak Lanjut
•Terwujudnya TFU yang
bersih, nyaman, dan sehat
Inspeksi Kesehatan Lingkungan /
IKL (PMK 13 / 2015)
Pengamatan
Fisik Media Uji
Lingkungan Laboratorium
Dilakukan
dengan cara
Pengukuran
Analisis Risiko
Media
Lingkungan di Kesehatan
Tempat Lingkungan
PELAKSANAAN PENGAWASAN
LOKUS PELAKSANA
Pasar Dinas Kesehatan Kab/Kota
Objek Wisata Puskesmas
Hotel Puskesmas
Sekolah Puskesmas
Pontren Puskesmas
Terminal Puskesmas
Lapas Puskesmas
Rumah Sehat Kader, Puskesmas
Frekuensi pemantauan
Pemantauan terhadap tempat
dan fasilitas umum oleh tim
terkait dilakukan minimal
satu kali dalam satu tahun.
Pembiayaan
DESA / KELURAHAN
SEHAT KECAMATA KAB/KOTA PROP INDONESIA
KELUARGA SEHAT N SEHAT SEHAT SEHAT
SEHAT
83
Foto: Dokumentasi Verifikasi Lapangan di Desa Pinilih
Kab. Minahasa Utara
3.kawasan pertambangan sehat Kawasan Tanpa Rokok, Narkoba & Minuman Keras
4.kawasan hutan sehat INDIKATOR KELUARGA SEHAT
Penurunan Stress dan Keselamatan Berkendara
5.kawasan industri dan perkantoran 1)Perilaku hidup bersih dan sehat
2)Tempat-tempat umum
Keluarga mengikuti KB
3)Permukiman, perumahan dan bangunan sehat Ibu Bersalin di Faskes
sehat 4)Penyediaan air bersih
5)Kesehatan dan keselamatan kerja, Bayi mendapat imunisasi lengkap
6.kawasan pariwisata sehat pencegahan kecelakaan
6)Kesehatan keluarga, reproduksi, KB Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 Bulan
7.Ketahanan pangan dan gizi 7)Pembinaan kesehatan jiwa masyarakat dan
pola asuh anak Pertumbuhan Balita di pantau tiap bulan
8)Kesehatan olah raga
8.kehidupan masyarakat sehat yang 9)Program anti tembakau Penderita TB Paru berobat sesuai standar
10)Immunisasi
Penderita Hypertensi berobat teratur
mandiri 11)Pelayanan pengobatan dan perawatan
12)Pemberantasan Malaria
Gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan
9.kehidupan sosial yang sehat 13)Pemberantasan penyakit DBD
14)Pemberantasan TB Paru
15)Pemberantasan Diare Tidak ada anggota keluarga yang merokok
16)Pencegahan penyakit degeratif
17)Gizi Keluarga memiliki/memakai air bersih
18)JPKM (jaringan pengaman kesehatan
masyarakat)/ JKN Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Peraturan Bersama
MENTERI DALAM NEGERI
dan
MENTERI KESEHATAN
TIM PEMBINA
PROPINSI
PROVINSI
TUJUAN.
SASARAN,
KEBIJAKAN
DAN TIM PEMBINA
KABUPATEN/ KAB/KOTA
STRATEGI
KOTA
FORUM
KAB/KOTA SEHAT
PERENCANAAN FORUM
PERENCANAAN KECAMATAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KOMUNIKASI KEC
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI DAN
DAN
KRITERIA
KRITERIA
PENILAIAN
PENILAIAN
PEMBINAAN
PEMBINAAN
DAN DESA KELOMPOK KERJA
DAN PENDANAAN
PENDANAAN
KELURAHAN
88
TIM PEMBINA & FORUM KKS
• TIM PEMBINA • FORUM KOTA/KAB
SEHAT
– Keterlibatan
LS/instansi terkait – Keterlibat masyarakat/ ormas/ PKK
sebagai pembina sebagai fasilitator UKBM
–
– Ketua sebaiknya –
Ketua lembaga /organisasi masy
Sebaiknya seluruh masyarakat
BAPPEDA didampingi terlibat, minimal tahu
Dinkes – Upayakan KKS milik masyarakat
dan tempat Sekretariat ada di masy
– Sebaiknya instansi sehingga tdk ada kesenjangan
yang terlibat sbg tim
pembina
– Upayakan KKS milik
semua sektor sebagai
pembina, bukan hanya
tanggung jwb Dinas
Kesehatan
PENGHARGAAN SWASTISABA
KABUPATEN/KOTA SEHAT
Regulasi > Penghargaan Kab/Kota Sehat
PASAL 1
(5) Swastisaba adalah penghargaan yang diberikan oleh pemerintah
kepada masyarakat melalui Bupati/Walikota atas keberhasilan dalam
menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat.
PASAL 10
(1) Kabupaten/Kota Sehat diberikan penghargaan Swastisaba;
(2) Penghargaan Swastisaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi
a. Padapa untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi
pemantapan.
b. Wiwerda untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi
Pembinaan.
c. Wistara untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi
Pengembangan.
PERATURAN BERSAMA
PASAL 11
MENTERI DALAM NEGERI
DAN MENTERI KESEHATAN (1) Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat dilaksanakan setiap 2 tahun
sekali;
Nomor 34 tahun 2005 dan (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan oleh
Nomor:1138/Menkes/PB/VIII/ Pemerintah pada bulan November dalam rangka peringatan Hari
2005 Kesehatan Nasional.
PENYELENGGARAAN
PASAR SEHAT
93
Sejak 2008 telah diatur dalam Kepmenkes
No. 519/2008
PASAR SEHAT
Kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman dan sehat oleh
masyarakat secara mandiri
Tujuan Khusus
Tersedianya pasar dengan infrastruktur yang
memenuhi persyaratan kesehatan
KemenkopUKM
Pengembangan
pasar secara
Kemendag komprehensif Pengembangan
dan holistik pasar secara Kemendagri
Revitalisasi Pasar Desa komprehensif
dan holistik
Revitalisasi Pasar eceran Non
Berkolaborasi Pasar Desa, pasar induk
bersama
Kemendag
Kemen Pengembangan Revitalisasi Pasar Daerah
Des&PDT pasar secara Tertinggal dan perbatasan
komprehensif
dan holistik Pengembangan
pasar secara
Revitalisasi Pasar khusus Ikan komprehensif Kemen KP
dan holistik
Kemenkes Higienitas
Kemen Pengembangan
pasar secara Pengembangan Desa Wisata
parEkraf komprehensif
dan holistik
Kemen PU,
Infrastruktur & Kemenhub,
Penanaman pohon di lingkungan pasar, pendampingan
KemenLHK pemanfaatan material ramah lingkungan konstruksi fisik di PLN, PDAM
daerah (PU)
50 Pasar yang telah di Revitalisasi Tahun 2015
dan yang akan dilakukan Pembinaan Nasional Terpadu, menjadi
Target RKP Kemenkes 2017
NO PASAR Kab./Kota Provinsi
1 Pasar Karang Endah Kab. Muara Enim Sumatera Selatan
2 Pasar Pasar Atas Kab. Rejang Lebong Bengkulu
3 Pasar Tambarangan Kab. Tapin Kalimantan Selatan
4 Pasar Terpadu Kab. Aceh Utara Aceh
5 Pasar Ranomeeto Kab. Konawe Selatan Sulawesi Tenggara
6 Pasar Erasa Kab. Pangkep Sulawesi Selatan
7 Pasar Palimanan Kab. Cirebon Jawa Barat
8 Pasar Cikalong Kulon Kab. Cianjur Jawa Barat
9 Pasar Unit II Kab. Tulang Bawang Lampung
10 Pasar Amahami Kota Bima NTB
11 Pasar Buah Lhokseumawe Kota Lhokseumawe Aceh
12 Pasar Tanjung Sari Kab. Cilacap Jawa Tengah
13 Pasar Krendetan Kab. Purworejo Jawa TEngah
14 Pasar Tirtayasa Kab. Serang Banten
15 Pasar Nimbokrang Kab. Jayapura Papua
16 Pasar Tente Kab. Bima NTB
17 Pasar Gamalama Kota Ternate Maluku Utara
18 Pasar Sentral WuaWua Kota Kendari Sulawesi Tenggara
19 Pasar Nyanggelan Kota Denpasar Bali
20 Pasar 23 Maret Kota Kotamobogu Sulawesi Utara
21 Pasar Nguter Kab. Sukoharjo Jawa TEngah
22 Pasar Seruni Kab. Kebumen Jawa Tengah
23 Pasar Butta Selewangan Kab. Maros Sulawesi Selatan
24 Pasar Tadoha Mapaccing Kab. Bombana Sulawesi Tenggara
25 Pasar Datahu Isimu Lama Kab. Gorontalo Gorontalo
50 Pasar yang telah di Revitalisasi Tahun 2015
dan yang akan dilakukan Pembinaan Nasional Terpadu, menjadi
Target RKP Kemenkes 2017
26 Pasar Sentral Sarmi Kab. Sarmi Papua
27 Pasar Bantayang Kab. Mamuju Utara Sulawesi Barat
28 Pasar Sayur Langsa Kota Langsa Aceh
29 Pasar Wameo Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara
30 Pasar Passo Kota Ambon Maluku
31 Pasar Marisa Kab. Pohuwatu Gorontalo
32 Pasar Dulonpokpok Kab. Sabu Rajua NTT
33 Pasar Balige Kab. Toba Samosir Sumatera Utara
34 Pasar Setia Jaya Kab. Aceh Barat Daya Aceh
35 Pasar Bukit Sulap Kota Lubuk Linggau Sumatera Selatan
36 Pasar Lambaro Kab. Aceh Besar Aceh
37 Pasar Awampone Kab. Bone Sulawesi Selatan
38 Pasar Napuru Kab. Sabu Rajua NTT
39 Pasar Bula Kab. Seram Bagian Timur Maluku
40 Pasar Akalemo Kab. Halmahera Barat Maluku Utara
41 Pasar Lasoani Kota Palu Sulawesi Tengah
42 Pasar Ampana Kab. Tojo Una-Una Sulawesi Tengah
43 Pasar Wamlana Kab. Buru Maluku
44 Pasar Valentine Kota Ambon Maluku
45 Pasar Aek Kanopan Kab. Labuan Batu Utara Sumatera Utara
46 Pasar 10 Ulu Kota Palembang Sumatera Selatan
47 Pasar Tilamutu Kab. Boalemo Goronatlo
48 Pasar Wage Kota Blitar Jawa Timur
49 Pasar Kragilan Kab. Serang Banten
50 Pasar Sidoharjo Kab. Lamongan Jawa Timur
PENYELENGGARAAN PASAR
SEHAT
A. Pengorganisasian
(Kelembagaan)
1. Pusat Tim Pembina Pusat
2. Provinsi Tim Pembina Provinsi
3. Kab/Kota Tim Pembina Kab/Kota
4. Puskesmas/Kecamatan Tim
Inti Pokja Pasar Sehat
lanjutan
B. LANGKAH-LANGKAH
PENYELENGGARAAN PROGRAM PASAR SEHAT
1. Advokasi & Sosialisasi
2. Peningkatan Kapasitas
3. Analisis situasi
4. Prioritas Rencana Kerja
5. Implementasi Rencana Kerja
6. Pembinaan dan Pengawasan
7. Mekanisme pelaporan
PERSYARATAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN PASAR
(KEPMENKES No. 519 Tahun 2008)
104
CONTOH ZONING
Contoh kondisi pasar yang belum
memenuhi persyaratan
Lantai, dinding,
dan langit-langit
kotor
Sarana CTPS
rusak/tidak
berfungsi
Saluran Air
Kotor
tersumbat
CONTOH KONDISI PASAR YANG
MEMENUHI PERSYARATAN
Ventilasi
pencahayaan
SPAL Toilet
Sirkulasi Udara
Pencahayaan
Sarana pangan jajanan adalah tempat pangan jajanan disiapkan, dipajang, dan
disajikan untuk dijual pada umum dengan menggunakan gerobakm meja,
keranjang, kursi, kendaraan dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain yang
sesuai.
Kantin adalah Sentra pangan jajanan adalah tempat bagi sekumpulan usaha
pangan jajanan yang dikelola oleh pemerintah daerah/swasta.
SASARAN PENGELOLAAN MAKANAN
PENGAWASAN
MEKANISME MONITORING & EVALUASI HIGIENE SANITASI PANGAN E MONEV HSP
NO PERAN KEGIATAN
5. Penyusunan pelaporan dan penyampaian infrmasi kegiatan kepada pusat hasil 1,2,3,4
kepada Pusat
4. Pusat 1. Memverifikasi data TPM atas laporan propinsi dan kabupaten/kota = e Monev HSP
2. Fasilitasi dan Advokasi Propinsi dan Kabupaten Kota dalam sinergi pelaksanaan
kegiatan pembinaan dan pengendalian kegiatan HSP 2015-2019 yang terstandar.
Pengusaha KADINKES
mengajukan
KAB/KOTA/
TIM TIDAK
LENGKAP
permohonan
kepada Kadinkes KKP IKL
Kab/Kota/ KKP
TIDAK LENGKAP
BAIK
BAIK,
Kembali ke DIPROSES
pengusaha
Penerbitan
Sertifikat Laik
Pemeriksaan
Lapangan IKL
Sehat
HASIL:
Pengusaha - UJI FISIK
menerima Laik KESLING
Sehat - UJI LAB.
Pasal 2
(1) Setiap DAM wajib :
a.menjamin Air Minum yg dihasilkan memenuhi standar baku mutu atau persyaratan
kualitas air minum sesuai ketentuan yang berlaku
b. memenuhi persyaratan higiene sanitasi dalam pengelolaan air (minimal tempat,
peralatan dan penjamah DAM)
(2) Unt menjamin Air Minum memenuhi standar baku mutu/persy kualitas Air Minum
sbgmn dimaksud pd ayat (1) huruf a, DAM wajib melaksanakan tata laksana pengawasan
kualitas Air Minum sesuai ketentuan peraturan Per –UU-an
Persyaratan Higiene Sanitasi
1.Tempat
Bebas dari pencemaran lingkungan
Bangunan kuat, aman, mudah dibersihkan
Lantai kedap air, rata, tdk licin, tdk retak
Dinding kedap air, rata, halus, tdk retak, mudah dibersihkan dan
berwarna terang
Atap &langit-langit kuat, tdk mjd sarang tikus,
Pintu kuat dan berfungsi dengan baik
Pencahayaan cukup
Ventilasi cukup
Bebas dari vektor dan binatang pembawa penyakit
2. Peralatan
Semua peralatan mulai dari pipa, tandon air, filter, mikrofilter ,pompa air
s.d. pencucian/ pembilasan terbuat dari bahan tara pangan (food grade)
Mikrofilter dan desinfektor tdk kedaluarsa
Tandon air baku tertutup dan terlindung dr sinar matahari langsung
Wadah/galon sblm diisi bagian dalam hrs disikat dan dibilas terlebih dahulu
minimal selama 10 detik, bagian luar di lap bersih
Wadah/galon setelah diisi langsung diberikan kpd konsumen, tdk boleh
disimpan pd DAM lebih dari 1 x 24 jam
3. Penjamah
Sehat dan tdk menderita penyakit menular
serta tidak carier (pembawa penyakit menular)
Pada saat melayani konsumen :
- Berperilaku higienies dan sanitair setiap melayani konsumen
- Mencuci tangan dgn air mengalir dan sabun
- Menggunakan pakaian kerja yg bersih dan
rapi
- Tidak merokok , tidak mengorek telinga,
tdk mengorek gigi,tdk menggaruk kepala, tdk menggaruk kulit, dsb
Setiap DAM harus memiliki
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi DAM
UNTUK PUSKESMAS :
•MELAKUKAN IKL TPM DIWILAYAH KERJA
Umpan Balik
DINAS KESEHATAN GUBERNUR
Instruksi
PROVINSI
Pengawasan
TFU, TPM,
PKAM
Mekanisme Pelaporan
TFU, TPM, PKAM
KEPALA
DAERAH
Rekomendasi /
PERSYARATAN
Saran tindak Masyarakat
KESEHATAN (TFU,
lanjut TPM, PKAM)
TMS MS
Ketik
kesling.kesmas.kemkes.go.id
Terdapat
2 menu
yaitu
Pantau
Data dan
Berita
Klik tombol
“Pantau Data”
utk
mendapatkan
info mengenai
data kesling
Mengklik tombol
grafik utk Mengklik tombol
melihat grafik ini utk
mengurutkan
Jika mengklik
salah satu
provinsi/ kab pada
peta nasional
maka tampilan
peta mengikuti
wilayah yg dipilih
beserta grafiknya
Jika ingin melihat
peta nasional
maka klik tombol
“tampilkan
seluruh
Indonesia”
Link untuk emonev yang
ada di Dit. Kesling
Klik tombol
“Berita” utk
mendapatkan
info mengenai
berita kesling
SISTEM INFORMASI
MONEV PKAM
Feature
User
Access
Roll Out – Getting Started
Roll Out – Application Standar Layout
1 2
5
Roll Out – Guest / Public Dashboard
Roll Out – Daftar
Roll Out – Daftar
Roll Out – Admin Dashboard
Roll Out – Kemenkes Dashboard
Roll Out – Kemenkes – Data Dasar PKAM
Roll Out – Provinsi, Kabupaten, Puskemas Dashboard
Roll Out – Wewenang Kabupaten - Puskesmas
Roll Out – Wewenang Kabupaten – Hasil Uji Air
Roll Out – Wewenang Kabupaten – Anggaran
Roll Out – Wewenang Puskesmas - Petugas
Roll Out – Wewenang Puskesmas - Sarana
Roll Out – Wewenang Puskesmas - Inspeksi Sarana Air Minum
Roll Out – Wewenang Puskesmas – Hasil Uji Air
Roll Out – Wewenang Puskesmas – Anggaran Puskesmas
Roll Out – Laporan Pengawasan Kualitas Air
SISTEM INFORMASI
MONEV PENGELOLAAN
LIMBAH RUMAH SAKIT
1. Buka web browser
(utamakan ‘Google
Chrome’ untuk
kestabilan penggunaan,
serta kompatibilitas
laman situs)
2. Masukan alamat
http://kesling.kesmas.ke
mkes.go.id/limbahfasya
nkes
3. Klik Pengelolaan limbah
medis (PLM)
Cara Mendaftar
1. Bagian diakses pada menu ‘Daftar’ di
halaman ‘Beranda’. Dengan mengakses
fitur tersebut, akan muncul tampilan di
layar seperti ditunjukkan oleh gambar
berikut.
2. Seusai pengguna baru mendaftar,
admin laman situs harus menyetujui
terlebih dahulu sebelum akun baru
tersebut diaktifkan.
3. Setelah mendapat persetujuan dari
admin laman situs, pengguna baru
dapat masuk ke laman situs dengan Pihak yang dapat mendaftar adalah
mengakses fitur ‘Masuk’ di bagian perwakilan RS, perwakilan Dinas
kanan atas saat masuk ke alamat laman
Kesehatan Provinsi, ataupun dari
situs.
Kabupaten/Kota.
Mengisi Form
1. Tujuan dari formulir ini
adalah sebagai
pendataan rutin
keadaan rumah sakit
tersebut.
2. Pertanyaan dari
formulir terdiri
beberapa pertanyaan
dalam bentuk pilihan
ataupun isian sesuai
kebutuhan dari masing-
masing pertanyaan.
Rekap Kab/kota Instrumen elektronik
SISTEM INFORMASI
MONEV TPM
• Sebelum dapat menggunakan aplikasi, pengguna
diharuskan melakukan login terlebih dahulu di
halaman portal
• http://kesling.kesmas.kemkes.go.id/tpm
E - Monev HSP :
Untuk dapat memasukkan data dasar TPM, pengguna dapat
meng-klik tautan TPM yang terdapat di halaman utama,
maka akan muncul halaman sebagai berikut :
• Klik tautan untuk menambah data TPM yang baru
PERMASALAHAN :
- JARINGAN INTERNET DI
DAERAH TERBATAS
- Sosialasi belum terlaksana
secara keseluruhan
-adanya pemekaran
puskesmas sehingga belum
registrasi dari pusdatin
- sdm bergati LAIK SEHAT
- keterbatasan teknologi,
sarana dan prasarana
SISTEM INFORMASI
MONEV KLB
• Aplikasi KLB masih dalam proses penyempurnaan
• Aplikasi e-monev KLB dapat dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota
• Sebelum dapat menggunakan aplikasi, pengguna diharuskan
melakukan login terlebih dahulu di halaman portal (sama dengan
portal E-Monev HSP) dengan akun (username dan password yang
sama)
• http://kesling.kesmas.kemkes.go.id/tpm
• Masuk ke halaman awal kemudian pilih E-Monev
KLB
• Masukan username dan password yang sudah
diberikan oleh administrator
• Untuk memasukkan data KLB melalui menu List
KLB kemudian dapat di input sesuai pertanyaan
yang tersedia
SISTEM INFORMASI
MONEV KKS
Manual Aplikasi
KKS
3 Tahapan Pekerjaan Dalam KKS
A. Registrasi Dari Kabupaten
B. Verifikasi Tingkat Provinsi
C. Verifikasi Pusat
Registrasi Kabupaten
User kabupaten
melakukan login
Halaman Utama Setelah Login
Tampilan Setelah Klik Data KKS
Klik Button
KESMAS M
A
UKBM
S
PUSAT PROV KAB/KOTA PUSK
Y
UKBM A
R
UKBM A
K
PENDEKATAN INSTITUSI
A
T
GERMAS
Landasan Kebijakan:
1.UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
3.PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
4.UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (khususnya Pembagian Urusan)
5.Permendagri No. 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2017
6.Prioritas Nasional RPJMN 2015-2019
7.Prioritas Nasional RKP Tahun 2017
238
DAK NON FISIK
TUJUAN
239
KEBIJAKAN OPERASIONAL UMUM
1. PEMDA tetap berkewajiban mengalokasikan dana untuk
kesehatan sebesar 10 % dari APBD
2. DAK bidang Kesehatan bukan dana Utama untuk
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah
3. Dinkes Provinsi sebagai koordinator dalam
perencanaan, pelaksanaan dan monev DAK bidang
Kesehatan
4. Tidak Boleh Duplikasi
5. Kegiatan mengacu pada JUKNIS 2017 dengan prioritas
kegiatan di sesuaikan kondisi daerah masing masing
240
KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK NON FISIK
1. Dukungan manajemen SATKER SKPD Dinkes kab/Kota atau Puskesmas BLUD
maksimal 5% ( BOK Pusk, BOK Fasyankes rujukan UKM kab/kota dan
jampersal)
2. BOK untuk meningkatkan kinerja dalam upaya kesehatan promotif dan
preventif
3. BOK utamanya untuk Dukungan biaya operasional UKM
4. Jampersal untuk mendekatkan akses Ibu Hamil, Bersalin dan nifas dan
dukungan biaya persalinan bagi yang miskin, tidak mampu dan tidak memiliki
jaminan kesehatan
5. Penetapan Alokasi BOK Puskesmas dan Jampersal oleh Kepala Dinas Kab/Kota
6. Biaya Distribusi Obat dan BMHP untuk menjamin ketersediaan dalam jumlah
cukup
7. Akreditasi Puskesmas dan RS untuk pemenuhan target nasional
241
KONSEP DASAR JUKNIS BOK TAHUN 2017
• BOK tahun 2017 Merupakan kelanjutan dari tahun 2016
yang tertuang dalam Permenkes No 82/2015 Tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Kesehatan serta Sarana dan Prasarana Penunjang
Subbidang Sarpras Kesehatan
• Terdapat Perluasan ruang lingkup.
242
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
TUJUAN
243
KEBIJAKAN OPERASIONAL
244
RINCIAN PENGALOKASIAN
1. Besaran alokasi untuk dinas kesehatan kab/kota sebagai fasilitas UKM
sekunder sesuai lampiran JUKNIS
2. Besaran alokasi balai kesehatan masyarakat sebesar Rp 200 juta/per
balai/tahun (bila ada)
3. Besaran alokasi dana BOK Puskesmas sesuai lampiran sebelum dibagi ke setiap
Puskesmas terlebih dahulu dialokasikan untuk :
1) Nusantara sehat sebesar Rp 200 juta/NS/tahun
2) Pemicuan desa STBM sebesar Rp 7,5 juta/desa/tahun
4. Alokasi dana bok puskesmas total setelah dikurangi untuk Nusantara
Sehat dan desa STBM dibagi untuk semua puskesmas secara
proporsional
5. Khusus untuk puskesmas dengan program Nusantara Sehat dan desa STBM
maka besaran alokasi dana BOK pusk hasil perhitungan pada point 3 ditambah
dengan alokasi Nusantara Sehat dan atau desa STBM 245
PENGGUNAAN DI PUSKESMAS
1. UKM esensial dan UKM pengembangan termasuk pendukung
kegiatan, pemberdayaan masyarakat, dan kerjasama lintas sektor
serta manajemen Puskesmas termasuk administrasi;
2. Percepatan pencapaian keluarga sehat melalui pendekatan keluarga
3. Pelaksanaan Fungsi manajemen Puskesmas (P1,P2 dan P3 )
4. UKM yang dilaksanakan oleh Tim Nusantara Sehat Pelayanan
kesehatan keluar gedung;
5. Kegiatan untuk mewujudkan desa STBM; dan
6. Pengangkatan tenaga kontrak promosi kesehatan di Puskesmas
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
ketentuan khusus
246
KETENTUAN KEGIATAN
DESA STBM
• ALOKASI YANG DIPERHITUNGKAN DALAM ALOKASI ADALAH
DESA YANG SUDAH DITETAPKAN JUMLAHNYA 5.000 DESA
• APABILA ADA PENAMBAHAN DESA DIPERBOLEHKAN DENGAN
MENGGUNAKAN DANA YANG TERSEDIA DISTIAP PUSKESMAS
• BESARAN SETIAP DESA DALAM PENETAPAN ALOKASI RP
7.500.000/DESA TETAPI DALAM PELAKSANAAN DPT
DISESUAIKAN DISETIAP DAERAH
• JENIS KEGIATAN DISESUAIKAN DENGAN PEDOMAN
PENGEMBANGAN STBM
247
PENGGUNAAN DI DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA
1. Koordinasi Lintas Program, Lintas Sektor termasuk
dengan Puskesmas (Program)
2. Pembinaan program UKM ke Puskesmas minimal 4 kali
pertahun termasuk menghadiri lokakarya mini
Puskesmas
3. Rujukan dari dan ke Puskesmas
4. Sosialisasi, advokasi dan kampanye UKM
5. Membayar honor tenaga kontrak STBM Kabupaten dan
operasional
248
KETENTUAN TENAGA FASILITATOR
KAB/KOTA
• Berpendidikan minimal D3 Kesehatan Lingkungan.
• Diberikan honor minimal sesuai upah minimum di
kabupaten.
• Lama kontrak maksimal 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang sesuai ketersediaan anggaran dan
capaian target kinerjanya.
• Diberikan hak/fasilitas yang setara dengan staf
Kabupaten lainnya.
249
KETENTUAN OPERASIONAL
• MENJADI SATU KESATUAN
• TIDAK EKSKLUSIVE
• SESUAI KEBUTUHAN
• TIDAK ADA PAGU KHUSUS
250
PEMANFAATAN UNTUK STBM
• SESUAI KEBUTUHAN STBM DISETIAP
TINGKATAN
• SESUAI DENGAN JENIS KEGIATAN YANG
DITETAPKAN OLEH PROGRAM STBM
251
PEMANFAATAN
BOLEH
252
PEMANFAATAN
DAK Non Fisik tidak boleh untuk:
253
LANGKA-LANGKAH
PEMANFAATAN UNTUK STBM
• MENGUSULKAN DALAM RKA PUSKESMAS , DINAS
KES KAB MELIPUTI:
– KEGIATAN DAN KODE REKENING
– VOLUME
– UNITCOST
• MENGAWAL DALAM PEMBAHASAN RAPBD
• MENCERMATI DPA APA SDH SESUAI DENGAN RKA
• PERTANGGUNGJAWABAN
254
Alat Kesling
Sanitarian Kit Alur usulan daerah
untuk Puskesmas utk pengadaan
Pengadaan pusat:
melalui:
1. Pusat
2. DAK Fisik
Cetakan jamban (khusus
untuk Puskesmas sanitarian kit
puskesmas,
dasar PMK…
Kit Kesling
Untuk Kab/Kota
INFORMASI LEBIH LANJUT???
Hubungi: