Anda di halaman 1dari 16

KONSEP HUBUNGAN KERJA

PERAWAT DALAM PELAKSANAAN


PRAKTIK PROFESIONAL

Ns. Retno Anggraeni Puspita Sari,


S.Kep., M.Kes
PENDAHULUAN
• Dalam melaksanakan tugasnya dengan baik
dan profesional, seorang perawat harus dapat
bekerja sama dengan pihak – pihak lain yang
berkaitan dengan tugasnya untuk memberikan
pelayanan yang baik pada individu, keluarga,
kelompok, maupun masyarakat
• Hubungan kerja perawat terdiri dari hubungan
dengan pasien (klien), sejawat, profesi lain,
institusi tempat perawat bekerja
HUBUNGAN KERJA PERAWAT - KLIEN
• Klien (pasien) adalah fokus dari upaya askep
yang diberikan oleh perawat, sebagai salah satu
komponen tenaga kesehatan
• Dasar hubungan antara perawat dan pasien
adalah hubungan yang saling menguntungkan
(mutual humanity)
• Perawat mempunyai hak dan kewajiban untuk
melaksanakan askep seoptimal mungkin
dengan pendekanan BPSS sesuai dengan
kebutuhan pasien
• Hubungan yang baik antara perawat dengan
klien (pasien) akan terjadi bila :
1. Terdapat rasa saling percaya antara perawat
dengan klien
2. Perawat benar – benar memahami tentang
hak – hak klien dan harus melindungi hak
tersebut, salah satunya adalah hak untuk
menjaga privasi klien
3. Perawat harus memahami keberadaan klien
sehingga dapat bersikap sabar dan tetap
memperhatikan pertimbangan etis dan moral
4. Perawat harus sensitif terhadap perubahan –
perubahan yang mungkin terjadi pada pribadi
klien yang disebabkan penyakit ang
dideritanya, antara lain kelemahan fisik dan
ketidakberdayaan dalam menentukan sikap /
pilihan sehingga tidak dapat menggunakan
hak dan kewajibannya dengan baik
5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung
gugat atas segala risiko yang mungkin timbul
selama klien dalam perawatannya
HUBUNGAN KERJA PERAWAT
DENGAN SEJAWAT
• Sebagai anggota profesi keperawatan, perawat
harus dapat bekerjasama dengan teman
sesama perawat demi meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan terhadap klien
• Perawat , dalam menjalankan tugasnya, harus
dapat membina hubungan baik dengan semua
perawat yang ada di lingkungan kerjanya
dengan rasa saling menghargai dan tenggang
rasa yang tinggi
• Perawat harus selalu menunjukkan sikap
memupuk rasa persaudaraan dengan silih asuh,
silih asih, dan silih asah :
1. Silih asuh dimaksudkan bahwa sesama perawat
dapat saling membimbing, menasihati,
menghormati, dan mengingatkan bila sejawat
melakukan kesalahan atau kekeliruan, sehingga
terbina hubungan yang serasi
2. Silih asah dimaksudkan bahwa perawat yang
merasa lebih pandai / tahu dalam hal ilmu
pengetahuan, dapat membagi ilmu yang
dimilikinya kepada rekan sesama perawat
tanpa pamrih
3. Silih asih dimaksudkan bahwa setiap perawat
dalam menjalankan tugasnya dapat saling
menghargai satu sama lain, saling mengasihi
sebagai sesama anggota profesi, saling
bertenggang rasa dan bertoleransi yang tinggi
sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang
dapat membuat sikap saling curiga dan benci
HUBUNGAN KERJA PERAWAT
DENGAN PROFESI LAIN
• Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak
dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan
profesi lain, seperti dokter, ahli gizi, tenaga
laboratorium, tenaga rontgen, dll
• Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai
tanggung jawab terhadap kesehatan pasien,
hanya pendekatannya saja yang berbeda
disesuaikan dengan profesinya masing -
masing
• Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi
dituntut untuk mempertahankan kode etik
profesi masing – masing
• Bila setiap profesi telah dapat saling
menghargai, maka hubungan kerjasama akan
terjalin dengan baik, walaupun pada
pelaksanaannya sering juga terjadi konflik –
konflik etis
HUBUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN
INSTITUSI TEMPAT PERAWAT BEKERJA
• Seorang perawat yang telah menyelesaikan
pendidikan, baik tingkat akademi maupun
sarjana, memerlukan suatu pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuannya baik dibidang
pengetahuan, keterampilan, maupun
profesionalisme
• Hal ini sangat berpengaruh terhadap motivasi
untuk bekerja, bila pekerjaan yang diberikan
sesuai dengan keinginan dan kemampuan,
maka motivasi kerja akan meningkat
• Tetapi bila pekerjaan yang didapatkan tidak
sesuai dengan keinginan dan cita – cita, maka
akan terjadi penurunan motivasi kerja yang
menjurus pada terjadinya konflik antara nilai –
nilai sebagai perawat dengan kebijakan
institusi tempat bekerja
• Bila terjadi penumpukan konflik nilai dalam
pelaksanaan pekerjannya setiap hari, maka
lambat laun akan terjadi :
1. Buruknya komunikasi antara perawat sebagai
pekerja dengan institusi selaku pemberi
kebijakan
2. Tumbuhnya sifat masa bodoh terhadap tugas
yang merupakan tanggung jawabnya
3. Menurunnya kinerja

Agar dapat terbina hubungan kerja yang baik


antara perawat dengan institusi tempat
bekerja, perlu diperhatikan hal – hal di bawah
ini :
1. Perlu ditanamkan dalam diri perawat bahwa
bekerja itu tidak sekedar mencari uang, tetapi
juga perlu hati yang ikhlas
2. Bekerja juga merupakan ibadah, yang berarti
bahwa hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang
dilakukan dengan sungguh – sunggu dan penuh
rasa tanggung jawab akan dapat memenuhi
kebutuhan lahir dan batin
3. Tidak semua keinginan individu perawat kan
pekerjaan dan tugasnya dapat terealisasi dengan
baik sesuai dengan nilai – nilai yang ia miliki
4.Upayakan untuk memperkecil terjadinya konflik
nilai dalam melaksanakan tugas keperawatan
dengan menyesuaikan situasi dan kondisi
tempat bekerja
5. Menjalin kerja sama dengan baik dan dapat
memberikan kepercayaan kepada pemberi
kebijakan bahwa tugas dan tanggung jawab
keperawatan selalu mengalami perubahan
sesuai IPTEK
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai