S.Kep., M.Kes PENDAHULUAN • Dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional, seorang perawat harus dapat bekerja sama dengan pihak – pihak lain yang berkaitan dengan tugasnya untuk memberikan pelayanan yang baik pada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat • Hubungan kerja perawat terdiri dari hubungan dengan pasien (klien), sejawat, profesi lain, institusi tempat perawat bekerja HUBUNGAN KERJA PERAWAT - KLIEN • Klien (pasien) adalah fokus dari upaya askep yang diberikan oleh perawat, sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan • Dasar hubungan antara perawat dan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan (mutual humanity) • Perawat mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan askep seoptimal mungkin dengan pendekanan BPSS sesuai dengan kebutuhan pasien • Hubungan yang baik antara perawat dengan klien (pasien) akan terjadi bila : 1. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan klien 2. Perawat benar – benar memahami tentang hak – hak klien dan harus melindungi hak tersebut, salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi klien 3. Perawat harus memahami keberadaan klien sehingga dapat bersikap sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral 4. Perawat harus sensitif terhadap perubahan – perubahan yang mungkin terjadi pada pribadi klien yang disebabkan penyakit ang dideritanya, antara lain kelemahan fisik dan ketidakberdayaan dalam menentukan sikap / pilihan sehingga tidak dapat menggunakan hak dan kewajibannya dengan baik 5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang mungkin timbul selama klien dalam perawatannya HUBUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN SEJAWAT • Sebagai anggota profesi keperawatan, perawat harus dapat bekerjasama dengan teman sesama perawat demi meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terhadap klien • Perawat , dalam menjalankan tugasnya, harus dapat membina hubungan baik dengan semua perawat yang ada di lingkungan kerjanya dengan rasa saling menghargai dan tenggang rasa yang tinggi • Perawat harus selalu menunjukkan sikap memupuk rasa persaudaraan dengan silih asuh, silih asih, dan silih asah : 1. Silih asuh dimaksudkan bahwa sesama perawat dapat saling membimbing, menasihati, menghormati, dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau kekeliruan, sehingga terbina hubungan yang serasi 2. Silih asah dimaksudkan bahwa perawat yang merasa lebih pandai / tahu dalam hal ilmu pengetahuan, dapat membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat tanpa pamrih 3. Silih asih dimaksudkan bahwa setiap perawat dalam menjalankan tugasnya dapat saling menghargai satu sama lain, saling mengasihi sebagai sesama anggota profesi, saling bertenggang rasa dan bertoleransi yang tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat membuat sikap saling curiga dan benci HUBUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN PROFESI LAIN • Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi lain, seperti dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen, dll • Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien, hanya pendekatannya saja yang berbeda disesuaikan dengan profesinya masing - masing • Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk mempertahankan kode etik profesi masing – masing • Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, maka hubungan kerjasama akan terjalin dengan baik, walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi konflik – konflik etis HUBUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN INSTITUSI TEMPAT PERAWAT BEKERJA • Seorang perawat yang telah menyelesaikan pendidikan, baik tingkat akademi maupun sarjana, memerlukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya baik dibidang pengetahuan, keterampilan, maupun profesionalisme • Hal ini sangat berpengaruh terhadap motivasi untuk bekerja, bila pekerjaan yang diberikan sesuai dengan keinginan dan kemampuan, maka motivasi kerja akan meningkat • Tetapi bila pekerjaan yang didapatkan tidak sesuai dengan keinginan dan cita – cita, maka akan terjadi penurunan motivasi kerja yang menjurus pada terjadinya konflik antara nilai – nilai sebagai perawat dengan kebijakan institusi tempat bekerja • Bila terjadi penumpukan konflik nilai dalam pelaksanaan pekerjannya setiap hari, maka lambat laun akan terjadi : 1. Buruknya komunikasi antara perawat sebagai pekerja dengan institusi selaku pemberi kebijakan 2. Tumbuhnya sifat masa bodoh terhadap tugas yang merupakan tanggung jawabnya 3. Menurunnya kinerja
Agar dapat terbina hubungan kerja yang baik
antara perawat dengan institusi tempat bekerja, perlu diperhatikan hal – hal di bawah ini : 1. Perlu ditanamkan dalam diri perawat bahwa bekerja itu tidak sekedar mencari uang, tetapi juga perlu hati yang ikhlas 2. Bekerja juga merupakan ibadah, yang berarti bahwa hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh – sunggu dan penuh rasa tanggung jawab akan dapat memenuhi kebutuhan lahir dan batin 3. Tidak semua keinginan individu perawat kan pekerjaan dan tugasnya dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan nilai – nilai yang ia miliki 4.Upayakan untuk memperkecil terjadinya konflik nilai dalam melaksanakan tugas keperawatan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi tempat bekerja 5. Menjalin kerja sama dengan baik dan dapat memberikan kepercayaan kepada pemberi kebijakan bahwa tugas dan tanggung jawab keperawatan selalu mengalami perubahan sesuai IPTEK TERIMA KASIH