TU TOR IA L
TB P A RU
Pembimbing:
dr. Dian Arini, Sp.A
Disusun oleh :
Raka Wibisono (2016730088)
Gita Noor Azizah (2016730042)
Kusuma Intan (2011730145)
Bangun Cholifah Nusantara (2016730117)
Afina Insani Pracoyo (2015730004)
Pasien datang ke IGD RSIJ Sukapura dengan diantar oleh kedua orangtuanya, dengan
keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun dan membaik setelah
minum obat, namun tinggi kembali. Saat diukur suhu pasien mencapai 39 oC. Os sudah
berobat ke RS lain tetapi tidak membaik. 2 minggu SMRS, pasien mengeluhkan diare.
Keluhan disertai lesu dan kurang aktif. 3 minggu SMRS, pasien mengeluhkan batuk
kering dan tidak disertai darah. Terjadi penurunan nafsu makan pada pasien sehingga berat
badan pasien juga mulai mengalami penurunan.
Riwayat Penyakit Dahulu
OT mengatakan pasien sering mengalami sakit seperti ini yaitu batuk. Riwayat kejang tidak ada. Riwayat
asma tidak ada. Pasien tidak memiliki riwayat kejang sebelumnya. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
paru-paru ataupun campak sebelumnya.
Riwayat Keluarga
Ibu dan Kakak pasien pernah mengalami sakit seperti ini tetapi telah menyelesaikan pengobatan nya.
Riwayat penyakit asma tidak ada. Riwayat kejang tidak ada. Riwayat infeksi paru tidak ada. Riwayat
hipertensi tidak ada
Riwayat Pengobatan
Sudah berobat ke RS lain tetapi tidak ada perbaikan.
Riwayat Alergi
OS tidak memiliki alergi obat, makanan, atau cuaca (dingin ataupun panas)
Riwayat Psikososial
Pasien tinggal dengan kedua orang tua dan kakak pasien. Di lingkungan ibu mengatakan tidak ada
yang sedang mengalami keluhan yang sama.
Riwayat Persalinan
Anak lahir dengan prosedur persalinan pervaginam. Saat lahir bayi langsung menangis, kulit
kemerahan, dan air ketuban jernih.
*Kesan: Persalinan bayi dilakukan dengan prosedur pervaginam dan keadaan bayi setelah lahir
baik.
Riwayat Imunisasi
Usia (Bulan) Jenis Imunisasi
0 (saat lahir) Hepatitis B (< 24 jam)
1 BCG-OPV 1
2 DPT-HB-Hib, OPV 2
3 DPT-HB-Hib 2, OPV 3
4 DPT-HB-Hib 3, OPV 4, IPV
Belum MR
diberikan
Tanda Vital
- Temperatur : IGD : 38,5°C
- Nadi : 100x/menit
- Pernafasan : 40x/menit
STATUS ANTROPOMETRI
STATUS GIZI
Status Gizi (Interpretasi Kesan : GIZI SEDANG
Lingkar Kepala: 50 cm (Normocephal)
menggunakan Kurva WHO)
Status Thorax
PARU – PARU
• Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris, retraksi dinding dada (-)
• Palpasi : Vocal fremitus (+/+)
• Perkusi : Sonor (+/+)
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonchi (+/+), wheezing (-/-)
Status
JANTUNG
Thorax
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Auskultasi : SI-II DBN, gallop (-), murmur (-), gallop (-)
Status Abdomen
- Inspeksi : Bentuk abdomen simetris
- Auskultasi : Bising usus (+) normal *Kesan: Pemeriksaan paru, jantung,
- Palpasi : Nyeri tekan (-) di keempat regio dan abdomen dalam batas normal
- Perkusi : Timpani (+) di keempat regio
Status Neurologis
• Rangsang Meningeal
- Kaku Kuduk : (-)
- Kernig sign : (-)
- Brudzinki I dan II : (-/-)
*Kesan: Pemeriksaan neurologis dalam batas normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,6 (L) gr% 11,3 – 15,50
Leukosit 14.830 (H) /mm3 3.980 – 10.040
Hitung Jenis:
Basofil 0 % 0–1
Eosinofil 0 % 1–6
Neutrofil 48 % 34 – 71
Limfosit 41 % 19 – 52
Monosit 11 % 4 – 12
Laju Endap Darah 26 (H) mm/jam 0-20
Hematokrit 29,6 (L) % 38 – 47
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
HEMATOLOGI
Trombosit 442 (H) ribu/mm3 132 – 440
Natrium 136 (L) mEq/liter 135 – 145
Kalium 3,5 mEq/liter 3,7 – 5,2
Klorida 102 mmol/L 96 – 106
Antigen Sars Cov-2 Negatif Negatif
RESUME
Anak perempuan, 2 tahun, ke RS dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam timbul
mendadak dan dirasakan tinggi terus menerus sepanjang hari. . Saat diukur suhu pasien mencapai
39oC. 2 minggu SMRS, pasien mengeluhkan diare. Keluhan disertai lesu dan kurang aktif. 3 minggu
SMRS, pasien mengeluhkan batuk kering dan tidak disertai darah. Terjadi penurunan nafsu makan
pada pasien sehingga berat badan pasien juga mulai mengalami penurunan. Pemeriksaan Fisik, Suhu :
38,5°C, Frekuensi Pernapasan : 40x/menit, Nadi : 100x/menit, Jenis Pernapasan : Thorakal,
Isi/tegangan : Cukup, teratur, Status Generalis : Mukosa bibir kering, sekret hidung, pernafasan cuping
hidung, ronhki (+/+) pada kedua lapang paru, Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan darah:
Leukositosis. rontgen thoraks: bronchopneumonia dupleks DD/ Tb paru dupleks
PLANNING
• IVFD RL 10 tpm
•
•
•
•
TERAPI
PCT 100mg IV
Cefixime syr 2,5 ml
Cefotaxime 1 g
Salbutamol tab 2 mg
• Triamcinolon tab 4 mg
• Ambroxol tam 30 mg
• Ceftriaxone tab 10 mg
• Rifampisin 100 mg
• Isoniazid 100 mg
• Pirazinamid 350 mg
PROGNOSIS
- Quo ad vitam : Bonam
- Quo ad functionam : Bonam
- Quo ad sanationam : Bonam
Tinjauan Pustaka
TB PARU
Definisi
• Baru
• TB MR
• TB Paru • HIV Positif
• Kambuh • TB PR
• TB Ekstra • HIV Negatif
• Gagal • TB MDR
Paru • HIV tidak
• TB XDR
• Putus obat diketahui
• TB RR
Etiologi
Mycobacterium tuberculosis
Kuman ini berbentuk batang, gram positif lemah, pleiomorfik, tidak bergerak,
dengan ukuran panjang 1 – 4 μm dan tebal 0.3 – 0.6 μm, tidak berspora sehingga
mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra violet, dan tahan
terhadap asam.
Patogenesis
Timetable of Wallgreen
c. Batuk lama ≥ 2 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau
intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat
disingkirkan. Batuk tidak membaik dengan pemberian antibioB tika atau obat asma
(sesuai indikasi)
d. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku
e. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain
Patofisiologi Diare
Sekretorik
Manifestasi Klinis
Gejala klinis spesifik terkait organ
Gejala klinis pada organ yang terkena TB, tergantung jenis organ yang terkena, misalnya kelenjar limfe, susunan saraf pusat
(SSP), tulang, dan kulit, adalah sebagai berikut
Tuberkulosis kelenjar (terbanyak di daerah leher atau regio colli): Pembesaran KGB multipel (>1 KGB), diameter ≥1 cm,
konsistensi kenyal, tidak nyeri, dan kadang saling melekat atau konfluens
• Skrofuloderma: Ditandai adanya ulkus disertai dengan jembatan kulit antar tepi ulkus ( skin bridge).
• Tuberkulosis mata:
• Konjungtivitis fliktenularis (conjunctivitis phlyctenularis).
• Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi).
• Tuberkulosis organ-organ lainnya, misalnya peritonitis TB, TB ginjal dicurigai bila ditemukan gejala gangguan pada organ-organ
tersebut tanpa sebab yang jelas dan disertai kecurigaan adanya infeksi TB
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Bakteriologis
BTA SPUTUM
Negatif : Tidak dutemukan BTA dalam 100 lapangan
Positif + (1+) : Ditemukan 10 - 99 BTA / 100 Lapangan Pandang
Positif ++ (2+) : Ditemukan 1 - 10 BTA / 1 Lapangan Pandang
Positif +++ (3+) : Ditemukan > 10 BTA / 1 Lapangan Pandang
• Reaksi tuberculin mulai 5-6 jam setelah penyuntikan dan indurasi maksimal
terjadi setelah 48 – 72 jam dan selanjutnya berkurang selama beberapa
hari.
Beri OAT
2 bulan terapi
- Obat rifampisin dapat menyebabkan cairan tubuh (air seni, air mata, keringat, ludah) berwarna merah.
- Secara umum obat sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan/minum susu,
atau 2 jam setelah makan. Khusus untuk rifampisin harus diminum dalam keadaan perut kosong.
- Bila timbul keluhan kuning pada mata, mual, dan muntah, segera periksa ke dokter walau belum waktunya.
Pengawas Menelan Obat (PMO)
• 2 minggu di fase intensif atau > 2 bulan di fase lanjutan dan menunjukkan
gejala TB, ulangi pengobatan dari awal.
• < 2 minggu di fase intensif atau < 2 bulan di fase lanjutan dan
menunjukkan gejala TB, lanjutkan sisa pengobatan sampai selesai.
Tata Laksana Efek Samping Obat
Bingung dan muntah 2 Hampir semua obat Hentikan semua OAT &
(syok)
PENCEGAHAN
Vaksinasi BCG
Vaksin diberikan 1x pada bayi berusia 0-2 bulan dengan dosis 0,05ml IC pada lengan kanan atas
(M. Deltoid). Imunitas timbul 6 – 8 minggu setelah pemberian vaksin.
Kemoprofilaksis
• Kemoprofilaksis primer diberikan pada anak yang belum terinfeksi (uji tuberkulin negatif)
tetapi kontak dengan penderita TB aktif.
• Kemoprofilaksis sekunder diberikan pada anak dengan uji tuberkulin positif tanpa gejala
klinis, dan foto paru normal, tetapi memiliki faktor resiko menjadi TB aktif,
• Obat yang digunakan adalah INH 10 mg/kgBB/hari selama 1 tahun
Prognosis
Dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur anak, berapa lama setelah
TERIMA KASIH