PRATIWI
12080224809
MORFOLOGI DAUN
Daun (Folium)
Daun lengkap
(folium completus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas
untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa hingga dapat
memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
• Bersegi
Bangun Perisai (peltatus), Daun yang biasanya bulat mempunyai tangkai daun yang tidak
tertanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian tengah helaian daun.
Contohnya pada daun Jarak (Ricinus Communis).
Bangun Belah Ketupat (rhomboideus), yaitu bangun segi empat yang sisinya tidak sama panjang.
Contohnya anak daun yang di ujung pada daun Bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.).
2. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
Bangun Bulat Telur Sungsang (obovatus), yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun.
Contohnya pada daun Sawoo Kecik (Manilkara kauki Dub.).
Bangun Sudip atau Spatel atau Solet (spathulatus), yaitu seperti bangun bulat telur terbalik tetapi bagian bawahnya
memanjang.
Contohnya pada daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.)
Tidak Ada Bagian Yang Terlebar, Helaian Daun Dari Pangkal Sampai
Ujung Sama Lebar
♦ Bangun Garis (linearis), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang.
Contohnya pada daun bermacam-macam rumput (Gramineae).
♦ Bangun Pita (ligulatus), serupa bangun garis tetapi lebih panjang lagi.
Contohnya pada daun Jagung (Zea mays L.).
♦ Bangun Pedang (ensiformis), seperti bangun garis tetapi daun tebal di bagian tengah dan tipis kedua tepinya.
Contohnya pada daun Nenas Sebrang (Agave sisalana Perr.),
♦ Bangun Paku atau Dabus (sabulatus), bentuk daun hampir seperti silinder, ujung runcing, seluruh bagian kaku.
Contohnya pada daun Araucaria cunninghamii Ait..
♦ Bangun Jarum (acerosus), serupa bangun paku tetapi lebih kecil dan meruncing panjang.
Contohnya pada daun Pinus (Pinus Merkusii Jungh. & De Vr.).
Ujung Daun (Apex Folii)
• Runcing (acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun
membentuk suatu sudut lancip.
Contohnya pada ujung daun Oleander (Nerium oleander L.).
• Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung daun yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan,
hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing.
Contohnya pada ujung daun Sirsat (Annona muricata L.).
• Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju kesuatu titik pertemuan hingga terbentuk sudut yang tumpul.
Contohnya pada ujung daun Sawo Kecik (Manilkara kauki Dub.).
• Membulat (rotundatus), sepperti pada ujung daun tumpul, tetapi tidak membentuk sudut sama sekali sehingga ujung daun merupakan
semacam suatu busur.
Contohnya pada ujung daun Kaki Kuda (Centella asiatica Urb.),
• Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata.
Contohnya pada ujung daun Semanggi (Marsilea crenata Presl.),
• Terbelah (retusus), ujung daun memperlihatkan suatu lekukan, kadang-kadang sangat jelas.
contohnya pada ujung daun Sidaguri (Sida retusa L.),
• Berduri (mucronatus), jika ujung daun ditutupi oleh suatu bagian yang runcing keras atau duri.
Contohnya pada ujung daun Nenas Sebrang (Agave sp.).
Pangkal Daun (Basis Folii)
• Meruncing (acuminatus), biasanya terdapat pada daun bangun bulat telur sungsang
Majemuk menjari
Majemuk menyirip
Menyirip ganda
rangkap dua
Menyirip ganda
rangkap empat
Majemuk menyirip
genap dengan Majemuk menyirip
jumlah anak daun genap dengan jumlah
anak daun ganjil
genap