Anda di halaman 1dari 24

ETHICS

1. ETHIC*
* Latin: ethicus; Yunani: ethicos
(costum/kebiasaan; disposition/aturan;
THE PRINCIPLES
character/sifat)
OF MORALITY * Mengenai moral
THE FIELD OF STUDY OF
* Sistem atau filsafat perbuatan dan prinsip2 yang
MORALS OR RIGHT dilakukan oleh seseorang atau kelompok
CONDUCT
2. ETHICAL/etis: Sesuai dengan aturan2 berbuat
 THE STUDY AND
baik
PHILOSOPHY OF HUMAN
CONDUCT WITH EMPHASIS
ON THE DETERMINATION OF
GOOD AND BAD

* Dalam kehidupan sehari-hari: sopan santun/tata


susila/budi pekerti
NILAI/NORMA

ETIKA Baik-buruk/Adil/Sejahtera/

(FILSAFAT Kebajikan/Jujur/Moralitas (susila-asusila)/


Pengabdian/ Tanggung jawab/Bijaksana
MORAL) dll.

WAKTU/TEMPAT/BUDAYA
MASYARAKAT

FUNGSI ETIKA: - BERGUNA/applicable


-AZAS/SENDI KEHIDUPAN (antarmanusia)
- UNTUK MENILAI PERBUATAN MANUSIA
ALASAN/AKIBAT
A BODY OF
KNOWLEDGE
SCIENCE

SCIENTIFIC
METHOD

PILAR UTAMA
 ONTOLOGY
(lingkup/subjek
 AXIOLOGY RESEARCH
(terpakai/aplikasi)
 EPISTEMOLOGY
(cara memperoleh)
ETIKA
? PENELITIAN

• MENERANGKAN
• MERAMALKAN “KEBENARAN”
SCIENCE • MENGENDALIKAN
FENOMENA ALAM

A BODY OF SCIENTIFIC
KNOWLEDGE METHOD PENELITIAN

 SCIENCE: MENGABDI MASYARAKAT


(kesejahteraan manusia)
 BENTUK TERTINGGI SCIENCE: BIJAKSANA (Aristoteles)
 PIRANTI ETIKA
SCIENCE  ABDI KEMANUSIAAN

SUBJEK PENELITIAN
1. BINATANG (BINATANG COBA)
2. MANUSIA (NARACOBA)*
(* Pada percobaan tertentu sebelum dicobakan pada
manusia harus dicobakan dulu pada binatang coba)
Aspek etika penelitian harus diperhatikan
untuk kedua macam subjek penelitian tsb.
Kode Nuremberg: disusun setelah kasus Nazi di pengadilan
Nuremberg.

Deklarasi Helsinki (1964) direvisi 1975: ditetapkan sebagai


standar kode etik internasional.

ANA (1975): Pedoman perawat dalam riset klinik dan lain2


tentang hak pasien.

APA (1982): prinsip etik dalam riset yang melibatkan


manusia.

ASA (1984): Kode etik hak pasien


Pedoman Belmont

Prinsip etik:

Beneficence / manfaat.
Mal-efficence
Respect for human dignity.
Justice.
Veracity

&

Informed consent.
Prinsip 1. Beneficence

Freedom from harm / bebas dari bahaya.


Freedom from exploitation / bebas dari paksaan/tekanan.
Manfaat dari riset
Rasio resiko dan manfaat.

Aplikasi pada riset kualitatif:

- Meyakinkan subyek bahwa riset ini tidak berbahaya.


- Tidak bersifat memaksakan, tetapi sukarela.
- Jika berpartisipasi, akan dirasakan manfaatnya.
- Karena bermanfaat, riset ini tidak menimbulkan resiko.
Prinsip 2. Mal-efficence

Tidak bertindak sesuatu yang membahayakan subyek.

Semua tindakan dirasakan manfaatnya oleh subyek.

Aplikasi pada riset kualitatif:

- Semua kegiatan harus dijamin tidak menimbulkan bahaya.


- Semua tindakan untuk subyek harus terlindung dari setiap
resiko.
Prinsip 3. Respect for human dignity

- Hak untuk menentukan diri sendiri.


- Hak untuk mendapatkan informasi lengkap.

Isu:
- Subyek anak2.
- pengumpulan data diam2 (concealment)
- mengelabui subyek (desepsi)
Aplikasi pada riset kualitatif:

- Menjelaskan secara tuntas tentang riset, tujuan, manfaat.


- Bertanya apakah bersedia berpartisipasi atau tidak -
Informed consent
Prinsip 4. Justice

a. Hak untuk perlakuan yang adil.

Aplikasi pada riset kualitatif:

• Pemilihan subyek yang adil.


• Perlakuan adil bagi mereka yang mundur dari
partisipasi.
• Menghargai kesepakatan antara peneliti dan subyek.
• Subyek memiliki akses mudah pada peneliti.
• Subyek memiliki akses terhadap profesional jika perlu.

Prinsip 4. Justice …
b. Hak untuk privasi
(anonimitas dan konfidensialitas).
Aplikasi pada riset kualitatif:

- Mengumpulkan data demografi jika memang diperlukan


- Lampirkan fotokopi ID.
- Simpan data demografi subyek pada tempat terkunci.
- Hanya orang tertentu yang berakses pada dokumen.
- Jangan cantumkan data demografi pada file komputer.
- Hancurkan data demografi secepatnya jika tidak digunakan.
- Semua peneliti dan orang yang terlibat menanda tangani
janji konfidensialitas.
- Tidak menulis data demografi pada laporan riset.
Prinsip 5. Veracity

Berkata jujur dan terbuka.


Jelaskan resiko dan upaya meminimalisasi resiko.

Aplikasi pada riset kualitatif:

- Tidak menyembunyikan sesuatu tentang kegiatan riset.


- Jika berresiko, harus dijelaskan sejauhmana dan
bagaimana menanggulanginya.
- Jika ada perubahan harus dijelaskan pada subyek.
- Subyek harus selalu ditanya kesediaannya pada setiap
tahapan kegiatan.
Informed consent

- Subyek telah menerima penjelasan cukup tentang riset.

- Mampu untuk memahami informasi.

- Memiliki kekuatan untuk memilih secara bebas.

- Memberdayakan mereka untuk berpartisipasi secara sukarela

- Atau memutuskan untuk tidak berpartisipasi.


Informed consent

Informasi yang harus diberikan:

- Status subyek (data dari subyek akan digunakan untuk


kepentingan ilmiah, kegiatannya apa saja, dan bagaimana).
- Tujuan riset dijelaskan dalam bahasa awam.
- Jenis data yang akan diminta harus dijelaskan.
- Komitmen subyek yang diminta harus dijelaskan, lama
waktu.
- Sponsor, jika ada harus dijelaskan dan bagaimana bagian
subyek.
- Seleksi subyek, dijelaskan berapa dan bagaimana memilih.
Informed consent

Informasi yang harus diberikan:

- Prosedur pengumpulan data diterangkan, dan kapan diberi-


kan perlakuan jika ada.
- Potensi bahaya dan biaya dijelaskan; setiap potensi bahaya
(fisik, psikologis, ekonomik), terutama bahaya yang tidak
tampak. Lebih baik update info dilakukan pada subyek.
- Potensi manfaat juga diberitahukan, terutama jika ada
insentif yang akan diterima.
- Jaminan konfidensialitas diberikan, terutama untuk privasi
dan perlindungan subyek.
Informed consent

Informasi yang harus diberikan:

- Kesukarelaan berpartisipasi ditekankan, dan jika ternyata


mundur, tidak akan ada hukuman atau tindakan menekan.
- Hak untuk mundur dijelaskan dan subyek dijamin akan
tetap mendapat perlindungan sama jika terjadi sesuatu
setelah mundur.
- Tindakan alternatif juga dijelaskan kemungkinannya jika
perlakuan terhadap subyek membahayakan.
- Informasi akses / kontak diberikan pada subyek untuk
setiap saat diperlukan dapat menghubungi peneliti.
Pemahaman informed consent

Cara :

- Diberikan secara verbal, menggunakan bahasa awam.


- Disiapkan tertulis, bahasa yang digunakan bahasa tingkat
pendidikan subyek atau umumnya SMP klas 2.
- Menanyakan kembali sejauhmana pemahaman subyek.
- Menyiapkan formulir persetujuan untuk ditanda tangani.

Dokumentasikan format informed consent.


Subyek yang rentan

Jenis:

Anak-anak dibawah umur.

Individu dengan retardasi mental.

Individu dengan cacat fisik.

Individu didalam institusi (Pasien, Narapidana).

Wanita hamil.
Tujuan adanya komite etik penelitian

1. Untuk mengurangi resiko terhadap subyek.


2. Jika ada resiko, telah diantisipasi sebelumnya.
3. Pemilihan subyek menjadi beralasan.
4. Setiap riset berlandaskan informed consent subyek.
5. Ada catatan informed consent yang dipertahankan.
6. Kewajiban peneliti memantau kegiatan riset ditumbuhkan.
7. Kewajiban peneliti untuk melindungi subyek dan memper-
tahankan kerahasiaan data ditumbuhkan.
Tips menghadapi masalah etik dalam riset

a. Pertimbangkan aspek etik dan aplikasinya sejak


merencanakan kegiatan riset.
b. Meminta persetujuan lolos kaji etik pada komite etik.
c. Jika riset akan dilakukan di dalam institusi, pelajari
berbagai ketentuan, kebijakan tentang perlindungan subyek.
d. Jika akan memberikan insentif pada subyek, pelajari dulu
adat, kebiasaan, dan norma yang berlaku dalam populasi
subyek.
Hal yang perlu diperhatikan pada riset
kualitatif

- Sejak merancang proposal, cermati aspek etik yang harus


dipertahankan.
- Ketika wawancara: norma dan etika umum harus
diberlakukan (sopan santun, bahasa halus, sikap, tidak
menyinggung perasaan, menghargai kondisi subyek).
- Ketika FGD: menghargai setiap individu dalam kelompok
termasuk pandangan / pendapatnya.
- Ketika pemeriksaan fisik: privasi, jaga perasaan, tanggapi
keluhan.
- Ketika perlakuan: norma dasar pergaulan, resiko, bahaya
harus diantisipasi.

Anda mungkin juga menyukai