TEORI-TEORI &
TEKNIK-TEKNIK
KONSELING
Psychoanalysis Therapy, Gestalt Therapy,
Cognitive Therapy, Rational Emotive Therapy
(RET), Rational Emotive Behavioral Therapy
(REBT)
Oleh
Donleiic Susanto – 46118110107
Lichelle Avila - 46118110021
Kilas Singkat : Konseling
◦Konseling = Pemberian bantuan dari professional
Seorang konselor atau psikolog berperan sebagai “guru” yang memberi advice serta arahan dengan
pengetahuan dan common sense yang dimilikinya
Tujuan dilakukan konseling adalah untuk menemukan pemecahan atas permasalahan yang dihadapi
oleh klien
Kilas Singkat : Psikoterapi
◦Psikoterapi = Proses formal yang didalamnya terdapat interaksi antara dua orang atau lebih
Seorang terapis atau psikolog tentu akan mengupayakan perubahan (pikiran, perasaan, perilaku, kebiasaan dsb)
atau penyembuhan bagi klien
Macam-macam Teknik Konseling / Terapi
Memahami kehidupan mental individu dan pemahaman terhadap sifat manusia yang diketahui dapat diterapkan pada
perbedaan penderitaan yang dialami manusia
Mengetahui perkembangan pada masa kanak-kanak memiliki pengaruh kuat terhadap kepribadian di masa dewasa
Menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang di gunakan individu dalam mengatasi
kecemasan
Memberikan berbagai cara mencari keterangan dari ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi
PSYCHOANALYSIS THERAPY
◦ Menggunakan struktur kepribadian yang sama dengan teori psikoanalisis yang dikembangkan
oleh Sigmund Freud
ID – EGO – SUPER EGO
◦ Bertujuan untuk membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang
tidak disadari dalam diri dan berfokus pada upaya mengalami kembali ingatan pengalaman pada masa
kanak-kanak
◦ Terapis akan membiarkan dirinya menjadi anonim dan hanya berbagi sedikit perasaan serta pengalaman
kepada klien, tujuannya agar klien menjadi lebih terbuka
◦ Setelah klien bersedia berbagi lebih banyak pengalaman, terapis akan memulai perananannya dalam
membantu klien mencapai kesadaran diri, lebih jujur dan efektif dalam melakukan hub personal
mengenai penanganan kecemasan secara realistis
TERAPI PSIKOANALISIS
◦ Kemudian terapis membangun hub kerja dengan klien, berlaku banyak mendengar serta
menafsirkan, juga memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan, kesenjangan-
kesenjangan dan pertentangan yang muncul dari diri dan cerita klien
◦ Terapi ini merupakan proses terapi yang intensif dan berjangka panjang, maka diharapkan
klien bersedia masuk kedalamnya dengan bersiap memperoleh pemahaman atas ingatan masa
lalu yang klien sendiri tidak sadar dan bersedia untuk mau mengembangkan resistensi belajar
mengenali diri sendiri lebih banyak dan masih banyak lagi sampai seluruh proses terapi
berakhir
Teknik-teknik
dasar Terapi
Psikoanalisis
Asosiasi Bebas
Penafsiran
Analisis Mimpi
Individu itu bukan sekedar jumlah dari bagian-bagian atau organ tubuh semata-mata
Individu yang sehat adalah individu yang seimbang antara ikatan organisme dengan lingkungan
Konsep dasar Terapi Gestalt = Pertentangan antara keberadaan sosial dengan keberadaan biologis
Gestalt Therapy
◦ Konsep penting lainnya : Holisme, Proses pembentukan figur, Kesadaran, unfinished business &
Penolakan, Kontak dan Energi, dan yang tidak kalah penting serta menjadi inti dari terapi ini :
Bertanggung jawab terhadap diri sendiri
◦ Menekankan pada “apa” dan “bagaimana” pengalaman masa kini individu untuk membantu mereka
menerima perbedaan-perbedaan yang ada
◦ Asumsi dasar : Individu dapat mengatasi sendiri permasalahannya dalam hidup, terutama bila mereka
menggunakan kesadaran akan pengalaman yang sedang dialami di dunia sekitarnya
◦ Terapis / Psikolog akan membantu klien untuk berpindah dari posisi, misalnya, ketergantungan dengan
orang lain kepada keadaan yang lebih bisa mendukung diri sendiri. Klienpun didorong untuk melakukan
banyak hal secara mandiri
Terapi Gestalt
◦ Bertujuan untuk menciptakan eksperimen dengan klien dan membantu mereka dalam (1) mencapai
kesadaran atas apa yang dilakukan dan bagaimana mereka melakukannya. Kesadaran mencakup :
insight, penerimaan diri, pengetahuan tentang lingkungan dan tanggung jawab terhadap pilihannya
sendiri; (2) mampu melakukan kontak dengan orang lain; (3) memiliki kemampuan dalam
mengenali, menerima, mengekspresikan perasaan, pikiran serta keyakinan diri; (4) mendampingi
klien dalam mencapai kesadaran dari momen ke momen serta memperluas kapasitas dalam
memilih.
Kehadiran (Presence)
Komitmen untuk
dialog (commitment to
dialogue)
Avoidance &
Unfurnished
Business
Impasse
Berfokus pada pemikiran, perilaku, dan komunikasi pengalaman masa kini dibanding pengalaman masa lalu
dan berorientasi pada pemecahan masalah
Kadangkala disebut terapi perilaku kognitif karena bertujuan untuk membantu orang dalam cara mereka
berpikir (kognitifnya) dan cara mereka bertindak (perilakunya)
Penerapannya pada berbagai kasus atau masalah depresi, kecemasan, panik, ketakutan, gangguan makan,
penyalahgunaan zat (narkoba) dan masalah kepribadian
Salah satu penanganan : membantu individu yang bergantung pada narkoba jenis kokain. Dengan dasar asumsi
bahwa proses pembelajaran dalam pikiran yang memainkan peran penting dalam pengembangan serta
kelanjutan penyalahgunaan ketergantungan kokain tsb. Proses pembelajaran ini dapat digunakan untuk
membantu individu mengurangi (menjadi pantang) dalam penggunaan narkoba
Cognitive Therapy
◦ Terdiri dari : pengujian asumsi yang dibuat sedemikian rupa, pencarian informasi baru yang dapat
menggeser asumsi. Caranya : diarahkan pada reaksi emosional atau perilaku yang berbeda
◦ Ketika terapi, hasil perubahan dapat dicapai jika Terapis / pPsikolog : (1) Menargetkan pikiran (2)
Menargetkan perilaku (3) Tujuan khusus - pada klien
◦ Fokus “kesalahan” yang diperbuat klien digunakan sebagai “ramalan” dari “siklus masalah” sehingga
Terapis / Psikolog akan berupaya - bekerja sama untuk mengeksplorasi mengubah siklus kesalahan itu
dan mengarahkan pada cara yang lebih fleksibel untuk berpikir dan merespons setiap kejadian, serta
membimbing klien agar bisa bertanya pada diri sendiri apakah mereka sudah benar / masih salah ketika
hendak mencapai tujuan mereka
Beberapa
Teknik Terapi
Kognitif
Restrukturisasi Kognitif
(Cognitive Restructuring
Methods)
Empirisme Kolaboratif
(Collaborative empiricism)
Gangguan emosional pada individu, gangguan emosi yang sudah terkait lebih banyak dengan tingkah
laku dan pikiran cenderung menjadi gangguan yang hendak diatasi dengan terapi RET / REBT. Dimana
gangguan tsb biasanya disebabkan oleh pikiran-pikiran yang irasional
Contoh pikiran irasional : mendapati situasi ketika harus menentukan pasangan. Yang satu adalah orang
yang berpenghasilan tinggi dan disetujui oleh orang tua. Yang satu lagi adalah orang yang sederhana
namun dapat membuat bahagia ketika sedang bersamanya. Akhirnya karena alasan tertentu di dorong
oleh emosi yang dirasakan, pilihan jatuh kepada orang yang bukan sesuai dengan kata hatinya melainkan
logika, karena mempertimbangkan nasib di masa yang akan datang
Rational Emotive Therapy (RET) & Rational Emotive
Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Therapy (RET) menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi, kognisi
dan perilaku
Pendekatan RET menekankan pada proses berpikir klien yang dihubungkan dengan perilaku serta kesulitan
psikologis dan emosional
Pendekatan RET bisa diorientasikan pada kognisi, perilaku dan aksi yang lebih mengutamakan berpikir,
menilai, menentukan, menganalisis dan melakukan sesuatu
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan
potensi, baik untuk berpikir rasional dan jujur maupun sebaliknya
Pendekatan REBT menekankan pada kecenderungan individu untuk memelihara diri, berbahagia, berpikir
dan mengatakan, bergabung dengan orang lain serta tumbuh dan mengaktualkan diri
Pendekatan REBT biasanya akan banyak mengubah individu yang perfeksionis agar dapat lebih masuk akal
dalam menetapkan standar yang wajar secara emosional
Rational Emotive Therapy (RET) & Rational Emotive
Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Therapy (RET) bertujuan untuk : (1) memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi, cara
berpikir, keyakinan klien yang irasional menjadi rasional, (2) menghilangkan gangguan emosional yang
dapat merusak diri (seperti benci, takut, rasa bersalah, cemas), (3) melatih serta mendidik klien agar dapat
menghadapi kenyataan hidup secara rasional dan membangkitkan rasa percaya diri
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) memiliki sistem nilai eksplisir dalam filosofinya : (1) Nilai
untuk bertahan hidup (survival), (2) Nilai kesenangan (enjoyment). Dimana kedua nilai itu di desain oleh
individu agar mereka dapat hidup lebih panjang, meminimalisir stres emosional dan tingkah laku yang
merusak diri serta mengaktualisasi diri sehingga dapat hidup secara penuh serta bahagia
Assertive training
Sosiodrama
Self-modelling
Reinforcement
Relaxation
Keterampilan
Konseling dalam
REBT
Empati (Empathy)
Menghargai (Respect)
Ketulusan (Genuineness)
Kekongkritan
(Concreteness)
Konfrontasi
(Confrontation)
THANKYOU