Anda di halaman 1dari 18

Elektrolisis

【 Annisha Febriana 】 【 Radika Putri 】 【 M. Ulvi Al Zidane 】


【 2004103010023 】 【 2004103010037 】 【 2004103010053 】
Pengertian
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana energi listrik
digunakan untuk menjalankan reaksi redoks tidak spontan. Reaksi
elektrolisis dapat didefinisikan sebagai reaksi peruraian zat dengan
menggunakan arus listrik. Prinsip kerja sel elektrolisis adalah
menghubungkan kutub negatif dari sumber arus searah ke katode
dan kutub positif ke anode sehingga terjadi overpotensial yang
menyebabkan reaksi reduksi dan oksidasi tidak spontan dapat
berlangsung. Elektron akan mengalir dari katode ke anode. Ion-ion
positif akan cenderung tertarik ke katode dan tereduksi, sedangkan
ion-ion negatif akan cenderung tertarik ke anode dan teroksidasi.
Susunan Sel Elektrolisis

Sumber listrik yang menyuplai arus searah (dc), misalnya


01 baterai.

02 Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.

03 Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.

04 Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.


Reaksi-Reaksi
Elektrolisis
1. Reaksi kimia pada katode (reduksi
kation)
2. Reaksi kimia pada anode (oksidasi
anion)
Reaksi kimia pada katode (reduksi
Kation)
1. Ion H+ dari suatu asam direduksi menjadi gas hidrogen
2H+(aq) + 2e- H2(g)

2. Ion-ion logam alkali (IA), alkali tanah (IIA), Al dan Mn tidak direduksi, yang direduksi adalah air.
2H2O(l) + 2e-  H2(g) + 2OH-(aq)

3. Ion-ion logam lainnya direduksi dan membentuk endapan pada katode.


Ni2+(aq) + 2e-  Ni(s)

Cu2+ (aq) + 2e-  Cu(s)

Ag+(aq) + e-  Ag(s)

4. Ion-ion yang berasal dari lelehan/leburan senyawa alkali dan alkali tanah direduksi dan terbentuk endapan pada
katode.
Na+(l) + e-  Na(s)

Mg2+ + 2e-  Mg
Reaksi kimia pada anode (Oksidasi
Anion)
 1. Bila elektrodanya non inert (Ni,Cu,Ag, dll) maka elektrodanya yang dioksidasi.
Cu(s)  Cu2+ (aq) + 2e-

Ni(s)  Ni2+(aq) + 2e-

Ag(s)  Ag+(aq) + e-

2. Bila elektrodanya inert (C, Pt dan Au), maka elektrodanya tidak bereaksi dan bila anionnya:
a) ion OH- dari basa, akan mengalami oksidasi menghasilkan air dan gas oksigen
4OH-(aq) 2H2O (aq) + O2(g) + 4e-
b) ion sisa asam oksi (, , , dll) tidak doksidasi, yang dioksidasi adalah air.
2H2O (l)  4H+(aq) + O2(g) + 4e-
b) ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen (Cl, Br, I, dll) akan dioksidasi.
2Br -(aq)  Br2(l) + 2e-

2Cl- (aq)  Cl2(g) + 2e-

2l-(aq)  I2(s) + 2e-


Contoh soal reaksi elektrolisis

 Tulislah reaksi elektrolisis dari


1. Larutan NaCl dengan elektroda C
NaCl
Katoda :
Anoda :

Reaksi sel :
2. Larutan dengan eletroda Ag

Katoda :
Anoda :

Reaksi sel :
 3. Leburan dengan eletrode Pt

Katoda :
Anoda :

Reaksi sel :
Stoikiometri Elektrolisis

Dalam sel volta maupun sel elektrolisis terdapat hubungan kuantitatif


antara jumlah zat yang bereaksi dan muatan listrik yang terlibat dalam
reaksi redoks. Pernyataan ini merupakan prinsip dasar Hukum Faraday,
yaitu :

• Dalam sel elektrokimia, massa zat yang diendapkan pada suatu


elektrode sebanding dengan besarnya muatan listrik (aliran elektron)
yang terlibat di dalam sel.
• Massa ekuivalen zat yang diendapkan pada elektrode akan setara jika
muatan listrik yang dialirkan ke dalam sel sama.

Aliran listrik tiada lain adalah aliran elektron. Oleh karena itu, muatan
listrik yang terlibat dalam sel elektrokimia dapat ditentukan berdasarkan
muatan elektron yang terlibat dalam reaksi redoks pada sel elektrokimia.
Hukum faraday dapat dirumuskan
 • Hukum faraday I

1 Faraday = 96500 coulomb


1 Faraday = 1 mol elektron

• Hukum faraday II

Keterangan :
G = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = massa ekuivalen zat (Ar/z)
F = jumlah arus listrik yang digunakan selama elektrolisis (faraday)
C = jumlah arus listrik (Coulomb)
I = jumlah arus listrik (A)
t = waktu yang diperlukan selama elektrolisis (s)
Contoh soal
1. Hitunglah massa tembaga yang diendapkan di katode pada elektrolisis larutan CuSO4 menggunakan
muatan listrik sebesar 0,5 F! Ingat 1 F = 96.500 C/mol, Ar Cu = 64.
Pembahasan
Larutan CuSO4 terurai menurut persamaan berikut:
CuSO4 → Cu2+ + SO42–
Katode (reduksi kation): Cu2+ + 2e– → Cu
 Diketahui dari soal bahwa F = 0,5 Faraday
 Massa ekuivalen (e) Cu = Ar Cu : muatan Cu = 64 : 2 = 32 g

G = e.F = 32 × 0,5 = 16 g

2. Berapakah banyaknya gas hidrogen yang terbentuk dari elektrolisis larutan asam selama 5 menit dengan
menggunakan arus listrik sebesar 965 mA? (1 F = 96.500 C/mol)
Pembahasan
Larutan asam mengandung kation H+
Katode (reduksi kation): 2H+ + 2e– → H2
1 F = 96500 C/mol → 1 mol elektron = 96500 C
t = 5 menit × 60 detik/menit = 300 detik
i = 965 mA = 965 mA × 1 A/1000 mA = 0,965 A
q = i × t = 0,965 A × 300 detik = 289,5 C
Jumlah mol e– = 289,5 C : 96500 C/mol = 3×10–3 mol
Perbandingan jumlah zat = perbandingan koefisien zat
→ jumlah mol H2 : jumlah mol e– = koefisien H2 : koefisien e–
→ jumlah mol H2 : 3×10–3 mol = 1 : 2
→ jumlah mol H2 = ½ × 3×10–3 mol
→ jumlah mol H2 = 1,5 ×10–3 mol
3. Dua buah elektrolisis, dengan sejumlah arus tertentu dalam waktu 2 jam dibebaskan 0,504 gram gas hidrogen
(Ar H = 1). Hitunglah banyaknya gas oksigen yang dapat dibebaskan oleh arus yang sama dalam waktu yang
sama. (Ar = 16)!
Penyelesaian :
Diketahui:
GH2 = 0,504 gram
MeH2 = 1/1 = 1
MeO2 = 16/2 = 8
Ditanya : GO2 ..?
Jawab :
G1/e1 = G2/e2
0,504 gram/GO2 gram= 1/8
G O2 = 4,032 gram
Penerapan
Elektrolisis
Elektolisis saat ini banyak digunakan dalam industri
dan teknologi. Misalnya untuk produksi industri
alumunium, natrium, magnesium dan zat lainnya.
Elektrolisis juga digunakan dalam pengolahan air
limbah, elektroplating, dan sumber arus kimia.

Berikut beberapa contoh penerapan elektrolisis


1. Elektroplating
Elektroplating adalah penegendapan elektrolitik logam
tertentu untuk melindungi produk dari korosi dan
Memberikan desain estetika yang sesuai (krom, nikel,
perak, dll). Benda tersebut dibersihkan , dihilangkan
lemaknya , dan digunakan sebagai katoda dalam
bak elektrolitik, dimana larutan garam dari logam
yang perlu dilapisi dituangkan.

2. Sumber Tenaga Kimia


Sumber tenaga kimia
Dengan adanya elektrolisis sumber daya kimia
seperti baterai dan akumulator dapat berfungsi.
Tindakan sumber arus kimia didasarkan pada
aliran proses yang dipisah secara spasial dengan
sirkuit tertutup , zat pereduksi dioksidasi pada
anoda negatif, elektron bebas yang dihasilkan
melewati sirkuit eksternal ke katoda positif,
menciptakan arus pelepasan yang akan berpartisipasi
dalam rekasi reduksi oksidasi.
3. Pemurnian Logam 4. Produksi Aluminium
Produksi aluminium diperoleh dengan cara
Prinsip pemurnian logam sama dengan
elektrolisis bijih aluminium.
penyepuhan logam, yaitu menggunakan
Katode : Al³⁺(aq)+3e-  Al(i) |x4
metode elektrosisis denga elektrida aktif.
Anode : 2O²⁻(aq)  O2 (g) + 4e⁻ | x 3
Contoh pemurnian logam sebagai berikut.
Contoh: pemurnian tembaga
Reaksi sel : 4Al³⁺(aq) + 6O²⁻(aq) 4Al(I) +
Katode : Cu²⁺ + 2e⁻ Cu
3O2(g)
Anode : Cu Cu²⁺ + 2e⁻
 
 5. Pembuatan logam natrium (Na)
Logam natrium dalam industri dapat dibuat dari elektrolisis leburan garam dapur dengan
menggunakan elektroda C
NaCl
Katoda :
Anoda :

6. Pengolahan Air Limbah


Elektrolisis digunakan dalam pengolahan air limbah menggunakan metode pembersihan
elektrokimia. Metode ini digunakan untuk mengisolasi zat organik dan anorganik beracun dari air.
Misalnya pipa tembaga dihilangkan keraknya dengan larutan asam sulfat , dan air limbah industri
kemudian harus dimurnikan dengan elektrolisis dengan anoda yang tidak larut. Tembaga dilepaskan di
katoda, yang dapat digunakan kembali di pabrik yang sama.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai