Anda di halaman 1dari 23

ACTIVITY BASED

COSTING
Selasa, 13 April 2021
Activity Based Costing (ABC)
ABC adalah suatu pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya
ke dalam objek biaya, seperti produk, jasa atau konsumen berdasarkan aktivitas yang
dilakukan untuk objek biaya.
Premis pendekatan ini adalah produk atau jasa perusahaan merupakan hasil dari aktivitas,
dan aktivitas merupakan penggunaan sumber daya yang menghasilkan biaya.
Berdasarkan premis tersebut terdapat dua keyakinan dasar dalam ABC:
1. Biaya merupakan akibat dari pelaksanaan aktivitas dan aktivitas merupakan penyebab
munculnya biaya.
2. Penyebab biaya (yaitu aktivitas) dapat dikelola.
Salah satu cara penyediaan informasi mengenai biaya dan aktivitas adalah menggunakan
metode ABC dalam perhitungan biaya produk.
Langkah-Langkah Sistem ABC

• Mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas.


• Aktivitas-aktivitas yang dianggap memiliki karakteristik yang sama
akan disajikan satu kelompok aktivitas yang disebut sebagai pool.

1. • Pengelompokkan ke dalam pool dilakukan dengan beberapa langkah:


1) Aktivitas yang memiliki level aktivitas sama dikumpulkan menjadi
satu, 2) aktivitas dibagi ke dalam pool-pool aktivitas berdasarkan
kesamaan rasio konsumsi aktivitas oleh setiap produk yang sama.
Aktivitas dikelompokkan menjadi empat level aktivitas sesuai
dengan tingkatan yang dilakukan aktivitas tersebut:
A. Aktivitas Level Unit: aktivitas yang dilakukan dalam rangka menghasilkan satu unit individual dari
produk atau jasa. Contohnya: penggunaan bahan baku, penggunaak TKL, dan inspeksi unit.
B. Aktivitas Level Batch: aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan setiap batch atau grup dari
produk atau jasa. Contohnya: pengesetan mesin produksi, pemesanan pembelian, penjadwalan produksi,
penanganan bahan dan pengiriman produk.
C. Aktivitas Level Produk: aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi dari satu tipe produk
atau jasa yang spesifik. Contohnya: pendesainan produk, modifikasi produk, dan administrasi suku
cadang.
D. Aktivitas Level Fasilitas: aktivitas pendukung operasi secara umum. Contohnya: keamanan pabrik,
pajak bumi dan bangunan, perawatan bangunan.

Pengelompokkan aktivitas juga dilakukan berdasarkan kesamaan pada rasio konsumsi. Rasio
konsumsi merupakan rasio yang membandingkan antara tingkat konsumsi sumber daya oleh satu
jenis produk dalam satu periode produksi dengan tingkat konsumsi sumber daya total untuk
semua jenis produk yang dihasilkan dalam satu periode produksi oleh satu fasilitas produksi.
• Mengalokasikan biaya ke dalam objek biaya. ABC menggunakan dasar pemicu konsumsi biaya sumber daya ke
dalam produk.

2.
• Langkah terakhir adalah mengalokasikan biaya aktivitas ke dalam objek biaya berdasarkan pemicu biaya aktivitas
yang sesuai.
• Pengalokasian biaya aktivitas ke dalam objek biaya dilakukan dengan menggunakan tarif pembebanan.
• Tarif pembebanan dihitung dengan cara:
• Anggaran biaya overhead per pool aktivitas / Aktivitas diestimasi per pool.

3.
• Pembebanan biaya overhead dihitung dengan rumus:
• Tarif overhead x Aktivitas sesungguhnya
Manfaat ABC
1. Pengukuran profitabilitas yang lebih baik. Biaya setiap aktivitas dapat dibebankan
dengan lebih akurat dan terperinci ke dalam produk atau jasa sehingga hasil penawaran
produk atau jasa menjadi lebih mudah ditelusur.
2. Pembuatan keputusan yang lebih baik. Informasi penggunaan aktivitas yang lebih
detail menjadikan manajemen dapat menganalisis dampak atau hasil dari suatu aktivitas
sehingga dapat memberi dasar pembuatan keputusan yang lebih akurat.
3. Perbaikan proses. ABC memberikan informasi detail mengenai penggunaan aktivitas.
4. Estimasi biaya. Ketersediaan informasi penggunaan aktivitas dan biaya di masa lalu
yang terperinci dapat memberikan dasar yang akurat dalam penentuan estimasi biaya di
masa depan.
5. Penentuan biaya kapasitas tak terpakai. Estimasi biaya yang akurat atas suatu aset atau
sumber daya pada suatu kapasitas yang dianggarkan dapat menjadi dasar penentu nilai
biaya dari kapasitas yang tidak digunakan akibat inefisiensi produksi atau pelayanan.
Keterbatasan ABC
1. Alokasi. Tidak semua biaya memiliki aktivitas atau pemicu konsumsi
sumber daya yang sesuai.
2. Pengabaian biaya (omission of cost). Biaya produk atau jasa yang
diidentifikasi oleh sistem ABC cenderung tidak memasukkan semua biaya
yang terkait dengan produk atau jasa, seperti biaya untuk aktivitas
pemasaran, riset iklan, pengembangan dan rekayasa produk.
3. Biaya dan waktu. Salah satu kendala terbesar dalam penerapan ABC
adalah besarnya biaya aplikasi dan lamanya proses implementasi ABC
karena harus melakukan identifikasi aktivitas-aktivitas dalam produksi,
sumber daya yang dikonsumsi, hal-hal yang memicu biaya aktivitas
tersebut, dan besarnya biaya yang terjadi.
ACTIVITY BASED
MANAGEMENT
Definisi:
• Activity based management atau ABM merupakan suatu metode pengelolaan
aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa
untuk konsumen, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
• ABM mengandalkan activity based costing sebagai sumber informasinya.
• ABM akan memberikan manfaat bagi bisnis melalui perbaikan operasi,
pengurangan biaya, atau penciptaan nilai bagi konsumen dengan
mengidentifikasi sumber daya yang dikeluarkan untuk konsumen, produk, atau
jasa.
• ABM membantu manajemen berfokus pada faktor-faktor sukses perusahaan
yang paling penting dan membawa pada keunggulan kompetitif.
APLIKASI ABM
• Aplikasi ABM dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu ABM operasional dan ABM strategis.
• ABM operasional mengarah pada efisiensi operasi, utilisasi asset, dan penggunaan biaya yang lebih
rendah. Fokusnya adalah mengerjakan sesuatu dengan benar dan melakukan aktivitas dengan cara yang
lebih efisien.
• Aplikasi ABM menggunakan Teknik-Teknik manajemen seperti manajemen aktivitas, perekayasaan proses
bisnis, TQM dan pengukuran kinerja.
• ABM strategis mengarahkan manajemen untuk mendapatkan manfaat dari model biaya ABC melalui
pengendalian biaya dan pembuatan keputusan untuk produk individual, layanan dan konsumen.
• ABM strategis bekerja melalui pengubahan kombinasi aktivitas menjauhi aplikasi-aplikasi mahal dan tidak
menguntungkan sehingga pendapatan akan lebih besar daripada biaya aktivitas yang dibutuhkan.
• ABM strategis memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dalam hal berikut ini:
1. Bauran produk dan penentuan harga
2. Hubungan dengan konsumen
3. Hubungan dengan pemasok dan pemilihan pemasok
4. Pendesainan produk dan pengembangan produk.
ABC dan ABM
• ABC merupakan suatu Teknik untuk memahami biaya dan membatasi biaya dalam produk
untuk konsumen. Oleh karena itu:
1. Manajemen akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai proses bisnisnya dan
perilaku biaya dalam proses analisis ABC.
2. Manajemen akan mengaplikasikan pandangan yang diperoleh selama menjalankan proses
mendapatkan fakta dalam ABC. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualita
pengambilan keputusannya. Aktivitas manajemen ini disebut sebagai activity based
management.
ABC merupakan bagian ABM yang digunakan
untuk hal-hal berikut ini:
1. Mendesain produk atau jasa untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan konsumen dan
mampu menghasilkan laba yang lebih besar.
2. Memberi tanda untuk melanjutkan atau menghentikan perbaikan kualitas, kecepatan,
dan efisiensi yang berkelanjutan.
3. Mengarahkan penentuan bauran produk dan keputusan investasi.
4. Memilih pemasok
5. Negosiasi produk, fitur, kualitas, dan layanan untuk konsumen.
6. Memanfaatkan proses distribusi dan layanan pada konsumen sasaran secara efisien dan
efektif.
7. Meningkatkan nilai produk dan jasa perusahaan.
ANALISIS NILAI PROSES
• Penggunaan ABC dan ABM akan memberikan arah yang tepat dalam perhitungan
biaya produk dan analisis nilai proses. Model ABM memiliki dua dimensi yaitu
dimensi biaya dan dimensi proses.
• Dimensi biaya: Memberikan informasi mengenai sumber daya, aktivitas, produk,
konsumen, dan objek biaya lain yang menjadi perhatian.
• Dimensi proses: Memberikan informasi tentang aktivitas yang dikerjakan, tujuan
dilakukannya aktivitas, dan seberapa baik aktivitas itu dilakukan.
• Untuk memahami sudut pandang proses yang berkaitan dengan perbaikan
berkelanjutan, manajer perlu memahami analisis nilai proses.
• Analisis nilai proses merupakan dasar dalam ABM.
Analisis ini lebih fokus pada pertanggungjawaban aktivitas
dan cara memaksimalkan kinerja sistem secara luas daripada
hal-hal yang berhubungan dengan biaya dan kinerja individu.
Analisis pemicu: mencari akar
penyebab
• Setiap aktivitas memiliki input dan output.
• Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas dalam proses
menghasilkan output. Misal membuat meja kayu, input aktivitas berupa tukang
kayu, potongan kayu, alat pertukangan, paku, dan cat.
• Output aktivitas adalah hasil atau produk sebuah aktivitas. Misal output membuat
meja kayu adlaah sebuah meja kayu berwarna coklat.
• Analisis pemicu diartikan sebagai sebuah usaha untuk memperluas identifikasi
faktor-faktor yang menjadi akar penyebab biaya aktivitas.
• Akar penyebab biaya aktivitas tertentu sering kali menjadi akar penyebab biaya
aktivitas lain yang berkaitan. Misalnya, biaya aktivitas untuk inspeksi bahan baku
yang dibeli dan pemesanan ulang. Akar penyebab munculnya biaya kedua aktivitas
tersebut mungkin sama, yaitu rendahnya kualitas pemasok.
Analisis Aktivitas: Identifikasi dan Penentuan
Kandungan Nilai
• Analisis aktivitas adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
menentukan kandungan nilai suatu aktivitas. Umumnya perusahaan melakukan
aktivitas untuk alasan-alasan berikut ini:
1. Memenuhi spesifikasi produk atau jasa atau untuk memuaskan keinginan
konsumen.
2. Menjaga keberlangsungan usaha perusahaan.
3. Menjanjikan manfaat bagi organisasi.
Contoh aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan usaha adalah
pemeliharaan bangunan, keamanan pabrik, dan pemenuhan aturan-aturan pemerintah.
Walaupun aktivitas ini tidak menambah value bagi konsumen, tetapi tidak dapat
dihilangkan.
Analisis Aktivitas: Identifikasi dan Penentuan
Kandungan Nilai
• Inti analisis nilai proses adalah analisis aktivitas.
• Analisis aktivitas harus menghasilkan empat keluaran berikut ini:
1. Aktivitas yang dilakukan
2. Jumlah orang yang melakukan aktivitas
3. Jumlah sumber daya dan waktu yang digunakan untuk
melaksanakan aktivitas.
4. Penentuan nilai aktivitas terhadap organisasi, termasuk
rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan hanya aktivitas
yang bernilai tambah.
Analisis Bernilai Tambah dan Tidak
Bernilai Tambah
• Penghilangan aktivitas yang tidak memberi value atau sedikit memberi value bagi konsumen akan berdampak
pada pengurangan konsumsi sumber daya.
• Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang dapat meningkatkan nilai produk atau jasa untuk konsumen.
Penghilangan aktivitas ini secara otomatis akan menurunkan nilai produk atau jasa untuk konsumen.
• Aktivitas bernilai tambah merupakan aktivitas yang memenuhi hal-hal berikut ini:
1. Ada perubahan bentuk
2. Bentuk yang dihasilkan tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya.
3. Aktivitas lain menjadi dapat dilakukan
4. Untuk memenuhi permintaan atau harapan konsumen.
5. Mendorong pembelian material atau komponen produk.
6. Berkontribusi terhadap kepuasan konsumen.
7. Salah satu langkah penting dalam proses bisnis
8. Untuk memecahkan atau menghilangkan masalah kualitas
9. Dilakukan atas permintaan konsumen atau memuaskan mereka.
Analisis Bernilai Tambah dan Tidak Bernilai
Tambah
• Aktivitas tidak bernilai tambah adalah suatu aktivitas yang mengonsumsi waktu, sumber
daya, atau tempat tetapi hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi kepuasan konsumen
atau bahkan sama sekali tidak memberi nilai tambah.
• Aktivitas tidak bernilai tambah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dapat dihilangkan tanpa memengaruhi bentuk, kenyamanan, atau fungsi produk atau jasa.
2. Menimbulkan pemborosan dan hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi produk atau
jasa atau bahkan tidak memberi nilai tambah sama sekali.
3. Dilakukan karena adanya inefisiensi atau kesalahan dalam aliran proses.
4. Pekerjaan ulang atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan pada bagian atau departemen
lain.
5. Dilakukan untuk mengawasi masalah kualitas.
6. Menghasilkan output yang tidak perlu atau tidak diinginkan.
Strategi Pengurangan Biaya
• Perusahaan terus melakukan perbaikan berkelanjutan supaya dapat bersaing dan unggul di pasar.
• Salah satu metode yang dapat digunakan adalah penentuan biaya kaizen (kaizen costing). Kaizen adalah istilah
Jepang yang artinya perbaikan berkelanjutan.
•Tujuan kaizen adalah perbaikan proses-proses penting secara konstan sehingga biaya dapat dikurangi secara bertahap
termasuk lini produksi yang sudah matang.
Karakteristik umum kaizen adalah sebagai berikut:
1. Fokus utama kaizen adalah menginformasikan dan memotivasi manajer untuk melakukan pengurangan terhadap
biaya dan bukan pada akurasi perhitungan biaya produk.
2. Upaya dalam melakukan pengurangan biaya merupakan tanggung jawab dan kerja tim bukan individu.
3. Frekuensi bahkan secara batch per batch, biaya produksi sesungguhnya dihitung, dibagikan, dan dianalisis oleh
pegawai lini depan.
4. Informasi biaya yang dipergunakan oleh tim bersifat khusus sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan produksinya.
5. Standar biaya selalu disesuaikan.
6. Tim kerja bertanggung jawab untuk menghasilkan ide-ide pengurangan biaya.
Analisis Aktivitas menjadi elemen kunci dalam metode
kaizen. Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya
dengan empat cara berikut ini:
1. Penghapusan aktivitas: cara ini dilakukan melalui penghapusan aktivitas yang tidak
menghasilkan nilai tambah atau hanya sedikit memberi nilai tambah bagi produk, jasa
atau konsumen.
2. Pemilihan aktivitas: cara ini dilakukan dengan memilih aktivitas-aktivitas tertentu
yang akan dijadikan satu set aktivitas sesuai dengan strategi kompetisi yang digunakan
perusahaan.
3. Pengurangan aktivitas: cara ini dilakukan dengan melakukan mengurangi konsumsi
waktu dan/atau sumber daya oleh aktivitas.
4. Pembagian aktivitas: cara ini dilakukan dengan melaksanakan aktivitas pada skala
keekonomian.
Pengukuran Kinerja Aktivitas
Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan formula:
Biaya bernilai tambah = KS x HS
Biaya tidak bernilai tambah dapat dihitung dengan formula berikut ini:
Biaya tidak bernilai tambah = (KA – KS) x HS
Keterangan:
KS = Kuantitas sesungguhnya output penambah nilai untuk sebuah aktivitas.
HS = Harga standar per unit untuk ukuran output aktivitas
KA = Kuantitas aktual atau sesungguhnya output sebuah aktivitas yang
digunakan.
(LIHAT EXCEL)
Benchmarking
Benchmarking adalah suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara melakukan
perbandingan suatu ukuran unit-unit yang berbeda dalam organisasi yang melakukan
aktivitas sama.
Idealnya, perbandingan dalam benchmarking dilakukan dengan para pesaing atau
industry lain.

Anda mungkin juga menyukai