Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN KEPERAWATAN

I KETUT SULAWA,S.Kep.Ns.,M.Kes
Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan ini yakni suatu bentuk koordinasi
dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan
menerapkan proses manajemen untuk dapat mencapai tujuan
dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan.
Perencanaan keperawatan
• Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang
artinya mengatur atau mengelola atau mengurus. Beberapa ahli
manajemen mengemukan pengertian manajemen dari sudut pandang
yang berbeda, antara lain
• Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
• Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti 2 bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pendekatan manajemen (khususnya manajemen
keperawatan) merupakan salah satu nilai profesional
yang diperlukan dalam mengimplementasikan
praktek keperawatan profesional. Dalam
keperawatan manajemen berhubungan dengan
perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengaturan staff (staffing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian
(cotrolling).
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh
seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol
yang menyebutkan, bahwa ada lima fungsi
manajemen, yaitu : Merancang, Mengorganisir,
Memerintah, Mengordinasi, dan Mengendalikan.
Kelima fungsi tersebut jika lebih sederhana diringkas
menjadi empat fungsi, yaitu :
• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Pengarahan (Actuating)
• Pengendalian ( Controlling) atau terkenal dengan
singkatan POAC.
Fungsi Perencanaan Manajemen Keperawatan

Perencanan yang diperlukan dalam manajemen


keperawatan ini bertitik tumpu pada tujuan apa yang
ingin dicapai. Selain itu juga persiapan-persiapan
tindakan yang perlu diambil untuk suatu keadaan-
keadaan tertentu nantinya. Tujuannya agar tindakan
perawat nanti dapat terarah dengan baik.
 Fungsi perencanaan manajemen keperawatan di ruang rawat
inap yang dilaksanakan oleh kepala ruangan melibatkan
seluruh personil mulai dari perawat pelaksana, ketua tim, dan
kepala ruangan. Sebelum melakukan perencanaan terlebih
dahulu dianalisa dan dikaji sistem, strategi organisasi, sumber-
sumber organisasi, kemampuan yang ada, aktifitas spesifik
dan prioritas (Swanburg, 2000).
 Kepala ruangan harus melibatkan seluruh individu dan unit
organisasi terkait perencanaan (Marquis dan Huston, 2010).
Perencanaan kepala ruang di ruang rawat inap meliputi
perencanaan kebutuhan tenaga dan penugasan tenaga,
pengembangan tenaga, kebutuhan logistik ruangan, program
kendali mutu yang akan disusun untuk pencapaian tujuan
jangka pendek, menengah dan panjang.
 Disamping itu kepala ruang merencanakan kegiatan di
ruangan seperti pertemuan dengan staf pada permulaan dan
akhir minggu.Tujuan pertemuan adalah untuk menilai atau
mengevaluasi kegiatan perawat sudah sesuai dengan standar
atau belum, sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan
atau pengembangan dari kegiatan tersebut (Swanburg, 2000).
Unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan
menurut Suarli dan Bahtiar (2009)
yaitu:
1. Meramalkan (forecasting), misalnya memperkirakan kecenderungn masa
depan (peluang dan tantangan)
2. Menetapkan tujuan (estabilishing objektive), menyusun acara yang urutan
kegiatannya menurut skala prioritas
3. Menyusun jadwal pelaksanaan (scheduling), misalnya
menetapkan/memperhitungkan waktu dengan tepat
4. Menyusun anggaran (budgeting), misalnya mengalokasikan sumber yang
tersedia (uang, alat, manusia) dengan memperhitungkan waktu dengan tepat
5. Mengembangkan prosedur, misalnya menentukan tata cara yang paling tepat
6. Menafsirkan dan menetapkan kebijakan (interpreting and estabilishing policy),
misalnya menafsirkan kebijakan atasan dan menetapkan kebijakan operasional.
Peran kepemimpinan yang berhubungan dengan
hierarki perencanaan menurut Marquis dan Huston
(2010),
yaitu:
1. Mengkaji lingkungan eksternal dan internal
2. Berpikir kreatif dan inovatif dalam perencanaan
3. Mempengaruhi dan menginspirasi anggota agar aktif terlibat dalam
perencanaan jangka panjang
4. Secara periodik melakukan klarifikasi nilai untuk meningkatkan
kesadaran diri
5. Mengarahkan untuk mendengarkan aktif dan memberikan umpan balik
6. Mengkomunikasikan tujuan organisasi kepada anggota
7. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dalam mengambil keputusan
8. Terbuka untuk ide baru dan berbagai ide
9. Menjadi model peran dalam menetapkan metode perencanaan
Fungsi Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan usaha sadar dan
pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan
secara matang-matang tentang hal-hal yang akan
dikerjakan di masa depan oleh organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan(Siagian, 1990). Suatu rencana dapat
dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut :
Rencana harus disertai oleh;
 Suatu rincian yang cermat, artinya suatu rencana tidak hanya
mengandung jawaban terhadap pertanyaan apa, dimana, bilamana,
bagaimana, siapa, dan mengapa, tetapi juga penjabarannya dalam
bentuk program kerja yang mendetail yang menyangkut semua segi
kehidupan organisasional antara lain :
• 1) Tata ruang,
• 2) metode kerja,
• 3) sumber dana dan alokasinya,
• 4) target waktu,
• 5) target hasil,
• 6) standar mutu yang harus terpenuhi,
• 7) kriteria pengukuran hasil dan prestasi kerja. singkatnya, suatu rencana
tidak hanya merupakan keputusan tentang apa yang akan dikerjakan di
masa depan, tetapi juga memberikan petunjuk operasionarisasinya
 Kesederhanaan
artinya berbagai hal seperti
teknik penyusunan, bahasa yang digunakan, sistematik,
format, penekanan berbagai prioritas, dan sebagainya harus
jelas. Bahkan idealnya suatu rencana sudah harus demikian
jelasnya sehingga dapat dipahami oleh orang lain, terutama
para pelaksana dan memperoleh pengertian yang sama
dengan yang dimaksudkan oleh para perencana.
Hanya saja penting diperhatikan bahwa kesederhanaan tidak
mengurangi pentingnya kelengkapan rencana tersebut
 Fleksibilitas,
artinya suatu rencana merupakan keputusan yang akan dilaksanakan
di masa depan, tidak mustahil terjadi perubahan-perubahan tertentu
di dalam dan di luar organisasi yang mengharuskan peninjauan
terhadap bagian-bagian tertentu dari rencana itu. Peninjauan kembali
harus mungkin untuk dilakukan tanpa harus mengubah pola dasarnya.
Misalnya, sejumlah kegiatan tertentu direncanakan akan dilaksanakan,
akan tetapi jika ternyata jumlah dana diperhitungkan tidak tersedia,
maka sangat mungkin berakibat pada berkurangnya jumlah kegiatan
yang akan diselenggarakan. Fleksibilitas juga mungkin dituntut karena
berbagai faktor lainnya, seperti tidak tersedianya tenaga kerja yang
diperlukan, menurunnya kegiatan ekonomi, dan bergantinya
kebijaksanaan pimpinan organisasi dalam hal pemanfaatan teknologi.
Jelasnya, fleksibilitas berarti memperhitungkan apa yang mungkin
dilaksanakan, tergantung pada keadaan nyata yang dihadapi.
 Rencana yang pragmatic,
artinya bentuk dan sifat rencana merupakan pencerminan dari
filsafat manajemen yang dianut oleh pimpinan organisasi. untuk
kepentingan perencanaan, intinya terletak pada penggabungan
pandangan yang idealistik dengan yang pragmatik.
Memang benar bahwa suatu organisasi yang ingin maju dan
berkembang adalah organisasi yang memiliki idealisme. Dengan
menetapkan tujuan, terutama jangka panjang yang bersifat ideal,
organisasi ditantang untuk berbuat yang terbaik dengan
mengerahkan segala kemampuan yang ada. Akan tetapi, idealisme
perlu dibarengi oleh sikap yang realistik dengan memperhitungkan
bukan hanya keterbatasan kemampuan organisasi, akan tetapi juga
dengan secara teliti memperhitungkan faktor-faktor eksogenus
yang pasti mempunyai dampak terhadap jalannya roda organisasi
yang bersangkutan.
 Rencana sebagai instrumen peramalan masa depan,
artinya bahwa merencanakan tidak berarti menggunakan bola
kristal yang bentuk, jenis, dan sifat masa depannya akan
terlihat.
Akan tetapi, rencana harus merupakan suatu keputusan yang
di dalamnya telah tergambar situasi dan kondisi yang
diperkirakan akan dihadapi di masa depan dan memberikan
petunjuk tentang cara-cara yang dipandang tepat untuk
menghadapinya.
Macam- Macam Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan

 Perencanaan strategis
merupakan suatu proses berkesinambungan, proses yang
sistematis dalam pembuatan dan pengambilan keputusan
masa kini dengan kemungkinan pengetahuan yang paling
besar dari efek-efek perencanaan pada masa depan,
mengorganisasikan upaya yang perlu untuk melaksanakan
keputusan ini terhadap hasil yang diharapkan melalui
mekanisme umpan balik yang dapat dipercaya.
• Perencanaan strategis dalam keperawatan
bertujuan untuk memperbaiki alokasi sumber-sumber yang
langka, termasuk uang dan waktu, dan untuk mengatur
pekerjaan divisi keperawatan. Jadi, perencanaan strategis
lebih berfokus pada bagaiman manajemen puncak
menentukan visi, misi, falsafah dan stategis perubahan untuk
mencapai tujuan perubahan dalam jangka panjang
Perencanaan operasional
menguraikan aktivitas dan prosedur yang akan digunakan,
serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan,
menentukan siapa orang-orang yang bertanggung jawab
untuk setiap aktivitas dan prosedur.
Menggambarkan cara menyiapkan orang-orang untuk bekerja
dan juga standard untuk mengevaluasi perawatan pasien. Di
dalam perencanaan operasional terdiri dari dua bagian yaitu
rencana tetap dan rencana sekali pakai.
Rencana tetap adalah rencana yang sudah ada dan menjadi
pedoman di dalam kegiatan setiap hari, yang terdiri dari
kebijaksanaan, standard prosedur operasional dan peraturan
sedangkan rencana sekali pakai terdiri dari program dan
proyek.
Perencanaan operasional yang khas adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan produksi (production plans) : perencanaan yang


berhubungan dengan metode dan te knologi dibutuhkan dalam
pekerjaan.
2. Perencanaan keuangan (financial plans) : perencanaan yang
berhubungan dengan dana yang dibutuhkan aktivitas operasional.
3. Fasilitas (facilities plans) : perencanna yang berhubungan dengan
fasilitas dan layaout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung
tugas.
4. Perencanaan pemasaran (marketing plans) : berhubungan dengan
keperluan penjualan dan distribusi barang atau jasa.
5. Perencanaan sumber daya manusia (human resource plans) :
berhubungan dengan retuitmen, penyelesaian dan penempatan
orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
 Perencanaan jangka menengah
Rencana jangka menengah disusun untuk kurun waktu 1
hingga 5 tahun kedepan. Perencanaan jangka panjang akan
dipecah-pecah menjadi beberapa pelaksanaan perencanaan
jangka menengah sehingga setiap tahap hendaknya
disesuaikan dengan prioritas. Sifat perencanna ini lebih
konkret dan sasaran yang akan dicapai jelas
 Perencanaan jangka pendek
• Sedangkan rencana jangka pendek disusun untuk kurun waktu
1 jam hingga 1 tahun. Selain itu, untuk jenis perencanaan
yang diterapkan adalah rencana jangka pendek yang meliputi
rencana kegiatan harian, bulanan dan tahunan. Perencanaan
ini lebih konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan sasaran
yang harus dicapai lebih jelas, termasuk dalam hal
penggunaan sumber daya, metode pelaksanaan serta waktu
mulai dan selesainya tiap-tiap kegiatan yang masuk dalam
rencana tersebut.
• Rencana jangka pendek yang diterapkan dalam ruangan
Manajemen Praktek Keperawatan Profesional(MPKP) meliputi
rencana harian, bulanan dan tahunan.
 Rencana harian
Kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat (kepala ruangan, ketua tim dan
perawat pelaksana) sesuai dengan perannya dan dibuat untuk setiap
jadual dinas. Isi dari kegiatan tersebut disesuaikan dengan peran dan
fungsi perawat. Rencana harian dibuat sebelum operan jaga dilakukan dan
dilengkapi lagi saat dilakukan operan dan preconference.
Rencana harian kepala ruangan meliputi asuhan keperawatan, supervisi
ketua tim dan perawat pelaksana serta melakukan supervisi terhadap
tenaga selain perawat dan melakukan kerjasama dengan unit lain yang
terkait.
Sedangkan rencana harian ketua tim meliputi penyelenggaraan asuhan
keperawatan pasien oleh tim yang menjadi tanggung jawabnya,
melakukan supervisi perawat pelaksana, berkolaborasi dengan dokter atau
tim kesehatan lain serta alokasi pasien sesuai dengan perawat yang
berdinas.
Rencana harian perawat pelaksana berisi tindakan keperawatan untuk
sejumlah pasien yang dirawat pada jadual dinasnya.
 Rencana bulanan
Merupakan rencana tindak lanjut yang dibuat oleh kepala ruangan dan ketua
tim.
Rencana bulanan yang dibuat oleh kepala ruangan adalah melakukan evaluasi
hasil keempat pilar MPKP pada akhir bulan dan berdasarkan evaluasi tersebut
kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut untuk meningkatkan
kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup rencana bulanan kepala ruangan adalah
membuat jadual dan memimpin case conference, membuat jadual dan
memimpin pendidikan kesehatan untuk kelompok keluarga, membuat jadual
dinas, membuat jadual petugas untuk terapi aktivitas kelompok (TAK),
membuat jadual dan memimpin rapat tim kesehatan, membuat jadual
supervisi dan penilaian kinerja ketua tim serta perawat pelaksana, melakukan
audit dokumentasi dan membuat laporan bulanan.
Sedangkan rencana bulanan yang dilakukan ketua tim adalah melakukan
evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang dilakukan oleh tim nya. Kegiatan
rencana bulanan ketua tim meliputi mempresentasikan kasus dalam case
conference, memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga serta
melakukan supervisi perawat pelaksana.
 Rencana tahunan
Dilakukan oleh kepala ruangan yaitu dengan melakukan evaluasi kegiatan
di dalam ruangan MPKP selama satu tahun dan menjadikannya acuan
rencana tindak lanjut dan penyusunan rencana tahunan berikutnya.
Rencana kegiatan tahunan yang dilakukan oleh kepala ruangan MPKP
adalah membuat laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik
proses kegiatan empat pilar MPKP serta evaluasi mutu pelayanan,
melaksanakan rotasi tim, melakukan pembinaan terkait dengan materi
MPKP khusus kegiatan yang memiliki pencapaian rendah dan hal ini
bertujuan untuk mempertahankan kinerja yang telah dicapai MPKP
bahkan meningkatkan dimasa mendatang.
Hal lain yang dilakukan adalah kepala ruangan melakukan pengembangan
sumber daya manusia dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang
karier perawat, rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal dan
membuat jadual perawat untuk mengikuti pelatihan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai