Anda di halaman 1dari 26

MITIGASI BENCANA

TP.005

KONSEP
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
(PRB)
Pertemuan ke-3

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MATARAM
GBPP
No. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Minggu Dosen
Waktu Ke -
1 2 3 4 5 6
1 Konsep dan  Definisi Bencana 2 x 50 1 Eko
Karakteristik  Proses Bencana Pradjoko
Bencana  Jenis Bencana
 Dampak Bencana
 Kondisi Bencana di Indonesia
2 Pengertian  Paradigma terhadap Bencana 2 x 50 2 Eko
Manajemen Bencana  Siklus Manajemen Bencana Pradjoko
 Definisi Manajemen Bencana
 Prinsip-prinsip Manajemen
Bencana
 Manajemen Bencana di
Indonesia
3 Manajemen  Risiko Bencana 2 x 50 3 Eko
Pengurangan Risiko  Ancaman, Kerentanan dan Pradjoko
Bencana Kapasitas
 Mitigasi dan Adaptasi
4 Penilaian Risiko  Penilaian Ancaman 2 x 50 4 Eko
Bencana  Penilaian Kerentanan Pradjoko
 Penilaian Kapasitas
 InaRISK
5 Pengurangan Risiko  Karakteristik Bencana 2 x 50 5 Eko
Bencana Tsunami Tsunami Pradjoko
 Ancaman Bencana Tsunami
di Indonesia
6 Pengurangan Risiko  Kerentanan Bencana 2 x 50 6 Eko
Bencana Tsunami Tsunami Pradjoko
7 Pengurangan Risiko  Kapasitas Menghadapi 2 x 50 7 Eko
Bencana Tsunami Bencana Tsunami Pradjoko
 Mitigasi dan Adaptasi
Terhadap Bencana Tsunami
UJIAN TENGAH SEMESTER
GBPP
8 Pengurangan Risiko  Karakteristik Bencana 2 x 50 8 I Wayan
Bencana Kekeringan Kekeringan Yasa
 Ancaman Bencana
Kekeringan di Indonesia
9 Pengurangan Risiko  Kerentanan Bencana 2 x 50 9 I Wayan
Bencana Kekeringan Kekeringan Yasa
10 Pengurangan Risiko  Kapasitas Menghadapi 2 x 50 10 I Wayan
Bencana Kekeringan Bencana Kekeringan Yasa
 Mitigasi dan Adaptasi
terhadap Bencana
Kekeringan
11 Pengurangan Risiko  Karakteristik Bencana Banjir 2 x 50 11 I Wayan
Bencana Banjir  Ancaman Bencana Banjir di Yasa
Indonesia
12 Pengurangan Risiko  Pemodelan Banjir 2 x 50 12 I Wayan
Bencana Banjir  Kerentanan Bencana Banjir Yasa
13 Pengurangan Risiko  Kapasitas Menghadapi 2 x 50 13 I Wayan
Bencana Banjir Bencana Banjir Yasa
 Mitigasi dan Adaptasi
terhadap Bencana Banjir
 Rencana Tindak Darurat
(RTD) Bendungan
14 Presentasi Tugas  2 x 50 14

UJIAN AKHIR SEMESTER


SIKLUS
MANAJEMEN BENCANA

Post-Disaster Pre-Disaster
Prevention &
Recovery Mitigation

Disaster
Response Alertness

DISASTER

DISASTER PREVENTION STAGE


KONSEPSI PENGURANGAN
RISIKO BENCANA
PROSES BENCANA

Bencana alam meningkat secara


signifikan selama dekade terakhir
(1960s – 2000s)
Bahaya Pemicu

X (Menyebabkan) Risiko Bencana

Kerentanan

 Lokasi Geografis, Diperburuk oleh peningkatan jumlah


 Pembangunan kurang baik penduduk, perubahan iklim oleh ulah
 Kondisi politik/sosial kurang baik manusia, dan ekosistem yang buruk
 Tidak ada sistem peringatan dini
Contoh:

Daerah hilir sungai, berpenduduk padat dan area resapan air sangat minim
Daerah tersebut terjadi banjir dan mengakibatkan bencana (korban jiwa, kerusakan, dll)
DEFINISI RISIKO
Menurut Soemarno pengertian resiko adalah suatu kondisi yang
timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak
menguntungkan yang mungkin terjadi.

Menurut A. Abas Salim, pengertian resiko adalah ketidakpastian


(uncertainty) yang mungkin mengakibatkan peristiwa kerugian
(loss).

Menurut KBBI adalah segala kemungkinan terjadinya peristiwa


yang dapat merugikan perusahaan.

Risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur


bahaya, akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses
yang sedang berlangsung maupun kejadian yang akan datang
Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana
pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian,
luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
hilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat

R=HxV/C
Risiko = Hazard (bahaya) x Vulnerability (kerentanan) / Capacity (kemampuan)

Bahaya
(besar)

Kapasitas
(kecil)
Kerentanan
(besar)
BAHAYA (HAZARD)
• Bahaya (hazard) adalah suatu kejadian yang
mempunyai potensi untuk menyebabkan
terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya
nyawa atau kehilangan harta benda.
• Bahaya ini bisa menimbulkan bencana
maupun tidak. Bahaya dianggap sebuah
bencana (disaster) apabila telah menimbulkan
korban dan kerugian.
KERENTANAN (VULNERABILITY)
• Kerentanan (vulnerability) adalah rangkaian
kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik
bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi
akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau
tidak.
Rangkaian kondisi, umumnya dapat berupa kondisi
fisik, sosial dan sikap yang mempengaruhi
kemampuan masyarakat dalam melakukan
pencegahan, mitigasi, persiapan dan tindak-
tanggap terhadap dampak bahaya.
• Jenis-jenis kerentanan :
   1. Kerentanan Fisik :
Bangunan, Infrastruktur, Konstruksi yang lemah.

2. Kerentanan Sosial :
Kemiskinan, Lingkungan, Konflik, tingkat pertumbuhan
yang tinggi, anak-anak dan wanita, lansia.

   3. Kerentanan Mental :
Ketidaktahuan, tidak menyadari, kurangnya percaya
diri, dan lainnya.
KAPASITAS (CAPACITY)
• Kapasitas (capacity) adalah kemampuan
untuk memberikan tanggapan terhadap
situasi tertentu dengan sumber daya yang
tersedia (fisik, manusia, keuangan dan
lainnya).
Kapasitas ini bisa merupakan kearifan lokal
masyarakat yang diceritakan secara turun
temurun dari generasi ke generasi. 
DEFINISI PRB
(Perka BNPB 4/2008)
Pendekatan sistematis yaitu mengidentifikasi,
mengkaji dan mengurangi risiko-risiko bencana,
bertujuan untuk mengurangi kerentanan-
kerentanan sosial ekonomi terhadap bencana
dan menangani bahaya-bahaya lingkungan
maupun bahaya-bahaya lain yang menimbulkan
kerentanan.

Pemerintah dan daerah wajib melaksanakan


kegiatan PRB dan memadukannya dengan
program pembangunan dan melindungi
masyarakat dari dampak bencana
MEKANISME PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Bahaya
& Kapasitas
Kerentanan
P Konteks pembangunan berkelanjutan Socio-Budaya
o
l
Fokus PRB
i
Konteks: Pmbangunan Penyadaran
t
berkelanjutan: Perubahan tingkah laku
i -Socio-budaya
k Pengembangan
-Politik Pengetahuan
-Ekonomi - Sekolah/pelatihan
-Ekosistem -Penelitian
-Informasi
Faktor berisiko/ Kajian
Komitmen Pemerintah
kerentanan: kapasitas & -Tingkat internasional -
-Sosial kerentana
daerah
-Ekonomi (CVA) -Sistem pemerintahan:
Identifikasi risiko &
-Fisik Analisis dampak (kebijakan, keuangan,
-Lingkungan Kajian dan organisasi)
Bahaya: pemantauan -Aksi masyarakat
-Geologi Bahaya (HA)
-Hydrometeorologi EWS Kegiatan pencegahan/
-Biologi mitigasi
-Teknologi -Pengelolaan lingkungan Li
-Praktek pembangunan n
-Lingkungan Kesiapsiagaan
sosial-ekonomi g
-Langkah-langkah teknis & k
Recovery fisik u
Dampak Tanggap darurat n
(rehab/rekon) -Jaringan & Kerjasama
Bencana g
a
n
Ekonomi
PRB sesuai siklus bencana (prabencana)

Alur waktu & rantai peringatan dini


PRB melibatkan seluruh stakeholder
Pengurangan Risiko Bencana Respon
Pencegahan/ Respon thd
Kesiapsiagaan
Mitigasi bencana
Bencana
Perencanaan & Penyadaran &
Kebijakan Pendidikan Tanggap darurat

Langkah-langkah Rencana
teknis Kontingensi Early Recovery

Peringatan Dini Rehabilitasi &


Rekonstruksi

Reaksi terhadap
peringatan:
Evakuasi….

Pemerintah Daerah Pemerintah Pusat (K/L, DPR, Yudikatif) BUMN


Peneliti & Pakar Perusahaan Transportasi / Perusahaan Konstruksi
Masyarakat LSM Bantuan Internasional Media Massa
P Konteks pembangunan berkelanjutan Socio-Budaya
o
l
Fokus PRB
i
Konteks: Pmbangunan Penyadaran
t
berkelanjutan: Perubahan tingkah laku
i -Socio-budaya
k Pengembangan
-Politik Pengetahuan
-Ekonomi - Sekolah/pelatihan
-Ekosistem -Penelitian
-Informasi
Faktor berisiko/ Kajian
Komitmen Pemerintah
kerentanan: kapasitas & -Tingkat internasional -
-Sosial kerentana
daerah
-Ekonomi (CVA) -Sistem pemerintahan:
Identifikasi risiko &
-Fisik Analisis dampak (kebijakan, keuangan,
-Lingkungan Kajian dan organisasi)
Bahaya: pemantauan -Aksi masyarakat
-Geologi Bahaya (HA)
-Hydrometeorologi EWS Kegiatan pencegahan/
-Biologi mitigasi
-Teknologi -Pengelolaan lingkungan Li
-Praktek pembangunan n
-Lingkungan Kesiapsiagaan
sosial-ekonomi g
-Langkah-langkah teknis & k
Recovery fisik u
Dampak Tanggap darurat n
(rehab/rekon) -Jaringan & Kerjasama
Bencana g
a
n
Ekonomi
PENCEGAHAN (PREVENTION)
Kegiatan yang dilakukan untuk :
menghilangkan risiko bencana
Upaya tidak mempertemukan bahaya dengan kerentanan/kapasitas

Contoh :
•Menghentikan kegiatan penebangan hutan
•Relokasi penduduk di daerah berisiko tinggi bencana longsor
•Pemberlakuan aturan garis sempadan sungai
•Melarang pembakaran hutan dalam perladangan
MITIGASI (MITIGATION)
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana baik
melalui :
1.pembangunan fisik (Mitigasi Struktural)
2.penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana (Mitigasi Non struktural).
KOMPONEN MITIGASI
1. Penilaian Risiko (risk assessment)
– Membuat Peta Risiko, atau minimal peta bahaya
2. Menegakkan peraturan yg telah ditetapkan
– Menyusun Rencana Umum tata ruang
– Menyusun Perda mengenai syarat keamanan, bangunan
pengendalian limbah dsb.
– Membuat Prosedur tetap, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk
Teknis PB.
3. Membangun Pos-pos pengamanan, pengawasan/pengintaian
4. Membangun sarana pengaman bahaya dan memperbaiki
sarana kritis (tanggul, dam, sudetan dll)
5. Pelatihan kebencanaan
6. Perbaikan kerusakan lingkungan
KESIAPSIAGAAN (PREPAREDNESS)
Adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian dan
langkah - langkah yang tepat guna.

Rambu Evakuasi tsunami Peringatan Dini


KOMPONEN KESIAPSIAGAAN
• Peringatan Dini (early warning)
– Mengadakan dan Mengaktifkan Isyarat-Isyarat tanda bahaya
• Perencanaan siaga (contingency planning)
– Mobilisasi sumberdaya (resource mobilization)
– Mengadakan peralatan/perlengkapan Ops. PB
• Perencanaan Evakuasi (evacuation planning)
– Membuat Peta evakuasi
– Membuat prosedur evakuasi
– Memasang tanda-tanda bahaya/larangan
• Pendidikan dan Pelatihan (training & education)
• Koordinasi (coordination)
• Manajemen Informasi (information systems)
• Manajemen Darurat (response mechanism)
• Gladi / Simulasi (drilling/simulation)
Sejauh manakah langkah-
langkah PRB di daerah
anda sudah dilakukan?

TERIMA KASIH
TUGAS - 02
Baca dan bahas kembali secara ringkas (maks 1 halaman A4)
artikel penelitian, makalah seminar, disertasi atau tesis yang
memiliki topik Pengurangan Risiko Bencana.

Sampaikan dalam laporan:


- Judul & Nama Penulis
- Penerbit dan Tahun
- Isi tulisan
- Hasil
- Kekurangan yang ada
- Lampiran copy tulisan yang dibahas
TERIMA KASIH

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM

Anda mungkin juga menyukai