Anda di halaman 1dari 35

PENYUSUNAN JADWAL

PELAKSANAAN PROYEK
SEMARANG, 23 OKTOBER 2018
IR. JOJO BAGIO NUGRAHA DIPL.SE, M.ENG.
JADWAL PELAKSANAAN PROYEK

MENETAPKAN JANGKA WAKTU KEGIATAN


PROYEK
YANG HARUS DISELESAIKAN

TENAGA KERJA
BIAYA
ALAT
BAHAN BAKU
METODE PELAKSANAAN
WAKTU YG DIBUTUHKAN
OLEH SETIAP AKTIVITAS.
JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
UNTUK
MENENTUKAN DAN
UPDATING MENETAPKAN:
1. Waktu pelaksanaan
JADWA 2. Item Pekerjaan
L 3. Alokasi Sumber daya
PELAK yg digunakan
PROYEK SANAA
N
PROYE
MENUNJUKKAN:
K
1. Bagaimana pekerjaan tsb
akan dilaksanakan
2. Untuk menentukan
MONITORING
pelaksanaan proyek
PENTINGNYA JADWAL KEGIATAN
Jika jadwal SALAH Pelaksanaan TIDAK BERJALAN LANCAR
Proyek bisa GAGAL

JADWAL PELAKSANAAN
PROYE
PROYE K
K
Diperlukan orang
yang berpengalaman
dalam penjadwalan
pada pelaksanaan
proyek sebelumnya
MONITORING

SUMBER DAYA MAKSIMAL


Menghasilkan WAKTU EFISIEN
PENJADWALAN
YANG TEPAT
HASIL PELAKSANAAN
BERKUALITAS

UPDATING
MANFAAT JADWAL PELAKSANAAN PROYEK

1. Menampilkan hubungan tiap kegiatan terhadap keseluruhan proyek

2. Mengidentifikasi tahapan urutan kegiatan

3. Menampilkan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan jadwal yang ditetapkan

4. Menampilkan biaya untuk tiap kegiatan

5. Menampilkan kebutuhan material yang diperlukan

6. Menampilkan kebutuhan peralatan untuk tiap kegiatan

7. Menampilkan metode kerja yang diterapkan untuk setiop kegiatan


FUNGSI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
1. Sebagai Pedoman Pelaksanaan bagi Kontraktor
2. Sebagai Pedoman bagi Direksi untuk memonitor pekerjaan sesuai jadwal atau
tidak
3. Sebagai Pedoman untuk mengevaluasi pekerjaan yang sudah diselesaikan

4. Sebagai Pedoman untuk mengatur kecepatan suatu pekerjaan


5. Sebagai Pedoman menentukan tahap-tahap pekerjaan sesuai urutan waktu
pelaksanaan
6. Sebagai Pedoman untuk memperkirakan biaya yang harus disediakan dalam
jangka waktu tertentu.
7. Sebagai Pedoman untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja, jumlah dan
macam alat serta material yg diperlukan
AKTIFITAS PENJADWALAN PELAKSANAAN
PROYEK
1. Mengembangkan struktur penjadwalan kerja secara rinci

2. Memperkirakan waktu yg diperlukan utk setiap kegiatan

3. Menentukan urutan kegiatan dalam urutan yg tepat


4. Menyusun dan menentukan material, peralatan dan SDM yg
tepat untuk setiap kegiatan
5. Menyusun anggaran biaya yg rinci untuk setiap kegiatan
TUJUAN MENYUSUN JADWAL KEGIATAN
PELAKSANAAN PROYEK

1. Mengetahui awal dan akhir pelaksanaan proyek


2. Mengetahui durasi setiap kegiatan pelaksanaan proyek
3. Menentukan penyediaan dan penggunaan SDM, Material,
Alat, Dana, Metode
4. Sebagai alat monitoring, pengendalian, dan evaluasi
proyek.
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM
MENYUSUN JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
1. Secara teknis jadwal yg disusun harus dapat dipertaggung jawabkan

2. Disusun berdasarkan perhitungan yang akurat; SDM, Waktu, SD


dan biaya
3. Sesuai dengan SD yang tersedia/SD yang bisa didapatkan

4. Fleksibel terhadap perubahan yang mungkin terjadi.


5. Dibuat detail, utk bisa digunakan sbg aat ukur hasil yg dicapai dan
pengendalian kemajuan pelaksanaan proyek
6. Dapat menampilkan kegiatan pokok yang kritis
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM
PENERAPAN JADWAL PELAKSANAAN
PROYEK
1. KONDISI ALAM; Perlu dipantau dan dipelajari kondisi lapangan
2. METODE PELAKSANAAN; Spek Tek dan gambar DED yg
sesuai persyaratan
3. SUMBER DAYA; Kemampuan dan keahlian yg dimiliki para
pekerja
4. FAKTOR IKLIM DAN CUACA; Rencana pelaksanaan di musim
hujan atau kemarau akan berbeda hasilnya,
5. JENIS PEKERJAAN; akses jalan masuk apa sdh ada atau perlu
dibuat baru
6. KAPASITAS AREA KERJA PROYEK THP SD YG DIPERLUKAN SELAMA
OPERASIONAL PELAKSANAAN PROYEK
6. PERATURAN SETEMPAT & ADAT ISTIADAT/BUDAYA
FAKTOR PENENTU PEMBUATAN JADWAL
RENCANA PELAKSANAAN PROYEK

1. Penjadwalan pelaksanaan proyek konstruksi selayaknya


harus direncanakan secara matang dan optimal guna
menghindari terjadinya keterlambatan waktu
pelaksanaan proyek serta dampak-dapak buruk lainnya.
2. Kemampuan dalam memperkirakan waktu alokasi sumber
daya (orang, peralatan, material) yang akan dialokasikan
selama proyek konstruksi berlangsug. Hal ini penting
mengingat seringnya terjadi penyimpangan waktu transportasi
sumber daya selama proses konstruksi, misalnya yang paling
sering terjadi yaitu keterlambatan dalam pengiriman material
ke lokasi proyek yang tentunya akan berpengaruh secara
langsung terhadap durasi total pelaksanaan proyek yang telah
direncanakan.
3. Keteraturan yang sistematis dan runtun dalam tahapan
perencanaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, misalnya
urutan sistematis item pekerjaan mulai dari tahap awal
sampai akhir yang berurutan dan logis sesuai dengan kondisi
serta perencanaan alokasi sumber daya saat proyek
konstruksi berlangsung. Hal ini juga ditentukan dari tingkat
pengalaman seorang perencana jadwal pelaksanaan proyek
yang akan dilaksanakan.
4. Kemampuan estimasi lama durasi waktu pelaksanaan pada
suatu item pekerjaan juga menentukan tingkat keberhasilan
perencanaan penjadwalan suatu proyek konstruksi dimana
pada faktor ini diperlukan analisis terhadap besar produktivitas
sumber daya yang akan digunakan, misalmya produktivitas
tenaga kerja dan peralatan terhadap volume total pekerjaan
yang akan dikerjakan. Bahkan dalam hal ini seorang estimator
dapat secara langsung menentukan nilai durasi waktu
pelaksanaan berdasarkan pengalaman empiris yang biasa
terjadi dilapangan.
5. Kemampuan estimasi terhadap hal-hal yang mungkin dapat
tercapai diluar perencanaan selama proses konstruksi
berlangsung, ini juga menjadi faktor tambahan yang
setidaknya harus dimiliki oleh seorang estimator schedule
dalam memprediksi durasi suatu item pekerjaan. Hal
tersebut bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal
misalnya cuaca, kerusakan peralatan timbulnya kecelakaan
kerja, masalah sosial, timbulnya klaim, dan sebagainya.
JENIS JADWAL PELAKSANAAN
PROYEK
1. JADWAL WAKTU TERTENTU
Jadwal waktu tertentu seperti Jadwal Harian, Jadwal Mingguan, Jadwal Bulanan.

2. BAR CHART/GANTT CHART


Bar Chart ditemukan oleh L Gantt dan Fredick W Tayor dalam bentuk bagan
balok, Panjang balok mempresentasikan sebagai durasi setiap kegiatan.
Sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah vertical, dan kolom
arah horizontal menunjukkan skala waktu. Saat mulai dan akhir dari sebuah
kegiatan dapat terlihat dengan jelas, sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh
panjannya diagram batang.
Gantt Chart dapat membantu pengguna untuk
memastikan:
1. Semua Kegiatan telah direncanakan
2. Urutan kinerja telah diperhitungkan
3. Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat
4. Keseluruhan waktu proyek telah dibuat.
CONTOH GANTT CHART
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN
GANTT CHART
1. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat
sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
2. Digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek yang kegiatannya
tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil.
3. Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan
sesungguhnya saat pelaporan.
4. Mudah dibaca dan efektif untuk komunikasi serta dapat dibuat dengan
mudah dan sederhana.
KELEMAHAN GANT CHART
1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu
kegiatan dan kegiatan lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak
yang diakibatkan oleh keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal
secara keseluruhan.
2. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila
diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
3. Tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan
bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya
terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap
Gantt Chart
3. DIAGRAM PERT (PROGRAM EVALUATION
AND REVIEW TECHNIQUE)
• Adalah sebuah model pada manajemen proyek yang didisain
untuk menganalisa dan merepresentasikan tiap pekerjaan
dalam proyek. Diagram PERT dapat merepresentasiakan
urutan aktivitas atau ketergatungan antar aktivitas.
• KELEBIHAN:
• Merepresentasikan relasi antar aktivitas
• Sesuai untuk pelaksanaan proyek besar
• Lebih efisien
LANGKAH-LANGKAH PROSES
PERENCANAAN PERT
1. Mengidentifikasi kegiatan (Aktivitas) dan tonggak proyek (milestones) yang
spesifik.
2. Menentukan urutan yang tepat dari kegiatan-kegiatan.
3. Menyusun model diagram jaringan.
4. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan.
5. Menentukan tahapan dan jalur kritis.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta koreksi pada diagram PERT selama
proyek berlangsung
CONTOH DIAGRAM PERT

ATURAN:

Satu kegiatan
hanya boleh
diwakili satu
anak panah
PEMBUATAN DIAGRAM PERT
KEGIATAN. Tunjukkan jalur kritis pada proyek tsb
WAKTU
A 10
B. 8
C. 12 10 D 35
D 22 2 13 22 5 35
A E
E 27 10 27 H
8
F. 7 15
0 B 8
8 50
F I
G. 15 1 3 6 20
0 8 8 7 30 DM2 50
H. 8 C J
I. 20 12 DM1 15
J. 15
12
4 G
15 7 35
20 35
JALUR KRITIS
Jalur Kritis dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat
(ES) untuk masing-masing kegiatan dsn waktu selesai terlama
Jalur
(LF)kritis terjadi jika memiliki ES dan LF sama

SLACK
Slack menunjukkan waktu kegiatan yang dapat ditunda tanpa
mempengaruhi total waktu penyelesaian dari seluruh proyek
Tunjukkan jalur kritis pada proyek tsb

10 D 35
2 13 22 5 35
A E
10 27 H
8
0 B 8 15
8 50
F I
1 3 6 20
0 8 8 7 30 DM2 50
C J
DM1 15
12
12
4 G
15 7 35
20 35
Hitung waktu yang masih dapat ditunda (Slack) pada setiap
kegiatan proyek dibawah ini tanpa m-pengaruhi waktu
penyelesaian seluruh proyek
KEGIATAN.
SLACK 10 D 35
A 3 2 13 22 5 35
A E
B 0 10 27 H
8
C 8
0 B 8 15
8 50
F I
D 3 1 3 6 20
0 8 8 7 30 DM2 50
E 0 C J
F 15 12 DM1 15
G 8
12
H 7 4 G
15 7 35
20 35
I 15
J 0
MANFAAT DIAGRAM PERT
MEMUAT INFOMASI:
1. Jangka waktu penyelesaian proyek.
2. Kemungkinan penyelesaian proyek sebelum tanggal yang ditentukan.
3. Tahapan kegiatan yang kritis, yang dapat berdampak langsung terhadap
waktu penyelesaian proyek.
4. Kegiatan yang memiliki tengat waktu relative longgar yang seharusnya
dapat dikelola sebagai tambahan waktu bagi tahapan kegiatan kritis.
5. Tanggal kegiatan dimulai dan tgl kegiatan berahir.
4. KURVA S
• Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanum atas
dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir
proyek.
• Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan
bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai presentasi kumulatif dari seluruh
kegiatan proyek.
• Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek
dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui
apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat
menjadi informasi awal untuk melakukan tindakan koreksi dalam proses
pengendalian jadwal.
KURVA S
• Pada pembuatan Kurva S, jumlah persentasi kumulatif bobot masing-masing
kegiatan pada suatu periode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu
vertical sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva
S.
• Filosofi bentuk S terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih
sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar lalu
pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil atau sedikit.
• Pada penentuan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa
perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan dibagi total anggaran
atau berdasarkan volume rencana dari komponen kegiatan terhadap volume total
kegiatan.
CONTOH KURVA “ S ”
HAL-HAL YANG PERLU DI CERMATI DARI KURVA S
Kurva S tidak selalu menggambarkan kemajuan fisik proyek aktual
dilapangan

Kurva S tidak harus bentuknya seperti huruf S

Titik kritis pekerjaan memungkinkan terjadi keterlambatan, tidak selalu


pada item pekerjaan yang berdasarkan perencanaan memiliki akumulasi
kemajuan pekerjaan yang cepat (pada grafik digambarkan pada kurva yang
terjal adalah titik kritis pekerjaan.

Pembagian bobot pekerjaan dianggap sama berdasarkan durasi waktu


yang ditetapkan per item pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai