Anda di halaman 1dari 20

GREENP

EACE
Definisi
Greenpeace adalah organisasi kampanye independen yang
menggunakan aksi konfrontatif, kreatif dan tanpa kekerasan dalam

Apa itu
mengungkap masalah-masalah lingkungan global, serta mendorong
solusi-solusi yang memungkinkan terwujudnya masa depan yang
hijau dan damai dengan :
Greenpeace?  Melakukan revolusi energi
 Melindungi lautan dengan membatasi kegiatan yang merusak
ekosistem
 Melindungi hutan-hutan di dunia, hewan, tumbuhan dan orang-
orang yang bergantung pada mereka
 Bekerja untuk pembatasan senjata dan perdamaian
 Menciptakan masa depan yang bebas racun (polusi)
 Berkampanye untuk pertanian

Sejarah
Di tahun 1971, motivasi dan visi untuk menjadikan dunia menjadi hijau dan
damai berawal. Sekelompok aktivis berlayar dari Vancouver, Canada dengan
kapal nelayan tua, Phyllis Cormack. Mereka adalah para aktivis pendiri
Greenpeace, mereka percaya bahwa setiap orang dapat melakukan perubahaan.
KARAKTER INTI
 Aksi tanpa kekerasan dan bertanggung
jawab secara pribadi KONTRIBUSI
 Independensi  Melindungi hutan dari kerusakan tangan-tangan
 Greenpeace tidak punya lawan atau kawan manusia tak bertanggung jawab
yang permanen  Melindungi Sumber Air
 Mempromosikan solusi  Greenpeace berhasil mengubah kebijakan
  pemerintahan dunia dari yang tidak berpihak pada
KETERBATASAN
pelestarian lingkungan dan perdamaian menjadi
 Greenpeace tidak bisa mempengaruhi hukum kebijakan yang pro lingkungan dan perdamaian
atau membuat kebijakan secara langsung  Greenpeace berkampanye untuk menghentikan
melainkan hanya bisa mempengaruhi negara- dan menentang perusakan-perusakan lingkungan
negara , membentuk opini publik , melakukan yang sedang terjadi, dan menawarkan solusi
kampanye dll karena Greenpeace adalah INGO terhadap praktek perusakan lingkungan itu.
 Sumber pendanaan hanya berasal dari individu
 Bekerja mewujudkan perdamaian dan perlucutan
dan tidak menerima dana dari pihak pemerintah
senjata
atau perusahaan manapun, sehingga apabila
pendanaannya tidak kuat maka INGO akan
berjalan lambat serta cenderung pasif
Mengapa Kelompok Kami Memilih Greenpeace?
Hubungan internasional bukan hanya tentang konflik dan perdamaian. Isu mengenai
kerusakan lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam kini sudah menjadi tantangan
sekaligus masalah bersama dalam lingkup global. Berbagai kerusakan terjadi di bumi, mulai
dari yang tidak disengaja maupun yang disengaja. Aktor-aktor hubungan internasional
seperti negara dan perusahaan multinasional turut andil besar dalam kerusakan ini. Akibat
dari kerusakan lingkungan ini jika dibiarkan terus-menerus akan menimbulkan rantai
masalah yang kompleks, bahkan hingga mengganggu kedaulatan negara.
Pemanasan Eksploitasi Sumber
Penebangan Global Daya Alam
Hutan Animal Abuse

Perusakan
Ekosistem Laut
HELP US!!!
UPAYA GREENPEACE MENDORONG MAJELIS UMUM PBB
UNTUK MEMBENTUK UN OCEAN BIODIVERSITY
AGREEMENT 2006 - 2015
Ringkasan
Kasus
Fakta menggambarkan bahwa perlindungan terhadap laut lepas masih sangat minim.
Hingga tahun 2016, hanya 3% wilayah dari laut lepas dunia yang diatur dalam
hukum internasional dan hanya 1% yang benar-benar dilindungi secara kuat
dengan dijadikan sebagai suaka laut. Padahal laut lepas memiliki luas 64% dari
total luas lautan di seluruh dunia. Laut lepas berada di luar batas yurisdiksi
nasional dan diatur oleh UN Law of the Sea Convention (UNCLOS) yang masih
mengutamakan hak kebebasan untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya
laut lepas untuk semua negara. Hal tersebut memungkinkan bagi negara untuk
melakukan navigasi, mengadakan penelitian, menangkap ikan, memasang kabel
dan pipa bawah laut, hingga membuat instalasi lain seperti kilang pengeboran dan
bahkan pulau-pulau buatan.
Greenpeace baik secara mandiri maupun
kolektif dengan aliansi antar-NGO
lingkungan lainnya selalu aktif menghadiri
pertemuan Kelompok Kerja BBNJ serta
konferensi PBB lainnya yang membahas
tentang isu kelautan dan aktif melobi
negara-negara anggota Majelis Umum PBB
untuk membuat UN Ocean Biodiversity
Agreement untuk melindungi laut lepas.
Greenpeace tercatat telah mengirimkan
delegasinya untuk menghadiri dan
berperan aktif mendorong negara-negara
yang hadir dalam pertemuan Kelompok
Kerja BBNJ sejak pertemuan pertama yang
diselenggarakan pada 13-17 Februari 2006
hingga pertemuan kesembilan Kelompok
Kerja BBNJ yang diselenggarakan pada 20-
23 Januari 2015.
Pertemuan Kelompok Kerja Biodiversity on Beyond
National Jurisdiction (BBNJ)
Pertemuan pertama (13-17 Februari 2006)
Pertemuan keempat (31 Mei – 3 Juni 2011) Membahas 2 isu penting, yaitu tentang status hukum sumber
Menghasilkan ”Paket 2011”, kerangka hukum daya genetik (MGRs) dan “kesenjangan implementasi”
untuk konservasi dan pemanfaatan
berkelanjutan BBNJ

Pertemuan kesembilan (20-23 Januari 2015)


Menghasilkan rekomendasi kepada Majelis Umum,
antara lain: Memutuskan untuk mengembangkan
instrumen yang mengikat secara hukum internasional
tentang BBNJ di bawah UNCLOS

Pertemuan Internasional di Luar


Kelompok kerja BBNJ
UN Conference on Sustainable Development
(KTT Rio+20) pada 20-22 Juni 2012

Sidang Majelis Umum PBB (19 Juni 2015)


Majelis Umum PBB akan menentukan
penyelenggaraan konferensi antar-pemerintah, beserta
penentuan waktu penyelenggaraannya, untuk
merundingkan dan memfinalisasi teks dari perjanjian
baru ini
Kontribusi
Greenpeace
Terhadap
Kasus Ini
Research and Analysis
Memiliki Science Unit lebih dari 20 tahun
yang berbasis di University of Exeter,
Inggris

Database literatur ilmiah yang ekstensif telah


dibangun sejak tahun 1986 mencakup sejumlah
disiplin ilmu, termasuk toksikologi, analisis kimia
organik dan anorganik, biokimia, serta ekologi
terestrial dan laut

Greenpeace bekerjasama dengan University


of York meluncurkan laporan “Roadmap to
Recovery: A Global Network of Marine
Reserves” pada tahun 2006

Greenpeace national/regional offices (NROs)


juga melakukan studi lapangan di wilayahnya
masing-masing
Watch-Dogging and Rapid Response

EKSPEDISI INVESTIGASI
Contents Title

Aktivitas ilegal dan


destruktif yang
terjadi di laut lepas
Policy Development and Agenda-Setting

Level Domestik Level Internasional

Lobi Politik Negosiasi Formal


Greenpeace Indonesia, sejak awal peluncuran Greenpeace harus memastikan paling tidak
kampanye kelautannya di Asia Tenggara, telah ada satu negara maju yang akan
bertemu langsung dengan pihak Kementerian mengajukan negosiasi tersebut untuk
Luar Negeri Kementerian Kelautan dan diputuskan paling tidak melalui pemungutan
Perikanan, maupun Kementerian Koordinator suara pada sidang Majelis Umum PBB ke-69
Kemaritiman

Kampanye Mengubah Posisi Opponent Countries


Tiga kampanye yang dilakukan Greenpeace, Memaksimalkan kampanye publik di dalam
diantaranya “Monster Boats”, “Deep Sea Mining, opponent countries untuk mengisolasi dan
serta “Arctic Sanctuary yang bertujuan untuk melemahkan argumen opponent countries
mengekspos kepentingan opponent countries agar tidak memblok upaya negara-negara
atas aktivitas eksploitasi di laut lepas lain untuk meluncurkan negosiasi formal.
Kendala yang
Dihadapi
Greenpeace
dalam Kasus Ini
Level Domestik Level Internasional
Greenpeace AS, di mana,
meskipun pemerintah AS
VS 1. Ada beberapa sesi tertutup di mana
delegasi NGO dan IGO tidak dapat
memberikan akses terbuka berpartisipasi didalamnya.
kepada partisipasi NGO dalam 2. Upaya negosiasi formal perjanjian
proses pembuatan kebijakan, pelaksanaan yang dilakukan di bawah
akan tetapi, NGO yang UNCLOS seringkali mendapat
mengangkat isu BBNJ, penolakan dari beberapa negara. Sejak
mendapatkan ancaman dari awal pertemuan Kelompok Kerja BBNJ
salah satu pejabat Kementerian pada 2004, AS, Jepang, Norwegia,
Luar Negeri AS, yaitu Korea Selatan, Islandia, dan Rusia
Ambassador Dave Bolton, agar menyatakan penolakannya terhadap
para NGO tersebut tidak ikut proposal Uni Eropa yang mengajukan
campur dalam isu tersebut pembentukan perjanjian pelaksanaan
di bawah UNCLOS
Green Theory
“Thimk Globally, Act Locally”
Tragedy of The Common

Ekosentrisme

Limits to Growth
Economic & Population

Decentralisation
Relasi Antara Teori dengan Kasus
Kasus ini secara spesifik membahas mengenai kerusakan
01
ekosistem laut yang dilakukan secara sengaja

Aktor utama yang menyebabkan kerusakan ekosistem laut


seperti dalam kasus ini tak lain adalah negara 02

Berbagai aktivitas yang merusak ini dilatar belakangi oleh


03 keinginan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Artinya, (a) kesadaran manusia akan eksistensi makhluk hidup lain di bumi ini
masih sangat rendah, (b) manusia cenderung mendominasi alam semesta dan
seluruh makhluk hidup lain yang berada di dalamnya, (c) negara merupakan 04
institusi tertinggi yang secara terus-menerus mengeksploitasi sumber daya alam
tanpa mempertimbangkan kehidupan di masa yang akan datang
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai