Anda di halaman 1dari 10

Pancasila dan Pembukaan UUD 1945

Universitas Islam Indonesia


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan Arsitektur
2019/2020
Brillianty Aptareka
19512193
Kelas D
Dosen: Mukti Cahyani, S.H, M.H
Sebagai dasar negara, pancasila merupakan suatu asas kerohanian
yang dalam ilmu kenegaraan disebut sebagai dasar filsafat negara.
Dalam kedudukan ini pancasila merupakan sumber nilai dan sumber
norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai
sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia. Sehingga seluruh
peraturan perundang – undangan serta penjabarannya berdasarkan nilai –
nilai yang terkandung dalam sila – sila pancasila.
Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas
hukum, oleh karena itu segala aspek dalam pelaksanaan dan

Pendahuluan penyelenggaraan negara diatur dalam suatu system peraturan perundang


– undangan. Oleh karena itu, pancasila merupakan sumber hukum dasar
negara baik itu secara tertulis yaitu undang – undang dasar negara
maupun tidak tertulis / covensi
Pembukaan UUD 1945, yang merupakan deklarasi bangsa dan
negara Indonesia, yang memuat Pancasila sebagai dasar negara, tujuan
negara serta bentu negara republic Indonesia. Oleh karena itu
pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaraan Republik
Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan
suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hirarki tertib hukum
tertinggi di Negara Indonesia
1. Tahap Perumusan
Perumusan rancangan Pembukaan UUD 1945 dilakukan oleh Panitia Kecil

Proses
Penyusun Dasar Negara (PKPDN) atau Panitia Sembilan pada tgl 22 Juni
1945. rancangan pembukaan UUD 1945 itu lebih dikenal dengan nama
“Piagam Jakarta”. Yang diakui sebagai “Perjanjian luhur bangsa Indonesia”.
Sebab merupakan hasil consensus nasional antara golongan Islam dengan

Pembentukan golongan nasional untuk memecahkan masalah mengenai hubungan antara


negara dengan agama

Pembukaan 2. Tahap Pengkajian


Pengkajian atas rancangan Pembukaan UUD 1945 dilakukan oleh panitia kecil
penyelidik usul (PKPU). Setelah mempelajari dengan seksama, PKPU

UUD 1945 menyetujui sepenuhnya Piagam Jakarta tersebut sebagai rancangan


pembukaan hukum dasar (rancangan pembukaan undang-undang dasar)
kemudian mengajukannya sebagai usul kepada siding paripurna BPUPKI.
Piagam Jakarta itu diterima dengan baik oleh PKPU yang mengisi dada
Sebagian besar anggota BPUPKI, dapat menghubungkan dan mempersatukan
segenap aliran yang ada di kalangan anggota BPUPKI
3. tahap Pembahasan
Pembahasan rancangan Pembukaan UUD 1945 dilakukan oleh BPUPKI pada tanggal 14 Juli 1945. atas
usul beberapa anggota BPUPKI, rancangan Pembukaan UUD 1945 itu direvisi dan dipecah menjadi
dua bagian, yaitu bagian pertama berisi pernyataan Indonesia Merdeka dan bagian kedua berisi
pembukaan undang – undang dasar
4. tahap Pengesahan atau penetapan
Pengesahan dan penetapan Pembukaan UUD 1945 dilakukan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
atas usul berbagai pihak, PPKI mengesahkan dan menetapkan Pembukaan UUD 1945 yang berasal dari
Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dengan revisi seperlunya, jadi bukannya rancangan pembukaan hasil
revisi BPUPKI 14 Juli 1945
Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945
1. Alenia Pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan” dalam alenia pertama terkandung suatu pengakuan
hak kodrat, dalam kalimat “bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa..”. Hak kodrat adalah hak yang merupakan karunia dari
Tuhan, yang melekat pada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social. Deklarasi kemerdekaan atas seluruh bangsa di
dunia yang terkandung dalam Alinea pertama.
2. Alenia Kedua
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, Bersatu, berdaulat adil
dan Makmur”. Pengertian negara yang merdeka adalah negara yang benar – benar bebas dari kekuasaan yang bangsa lain, dapat
menentukan nasibnya sendiri. “Bersatu” mengandung pengertian pertama – tama sesuai dengan pernyataan kemerdekaan, dimana
pengertian “bangsa” ini dimaksudkansebagai kebulatan kesatuan karena unsur utama negara adalah bangsa. “berdaulat” diartikan
dalam hubungannya eksistensi negara yang merdeka yang berdiri, bebas menentukan tujuan dan nasibnya sendiri. “adil” yaitu negara
yang mewujudkan keadilan dan kehidupan Bersama. “kemakmuran” secara lebih luas kemakmuran diartikan tercapainya harkat dan
martabat manusia yang lebih tinggi meliputi seluruh unsur kodrat manusia
3. Alenia ketiga
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
- pengakuan ‘Nilai Religius’, yaitu pernyataan atas “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa” . Hal ini mengandung
makna bahwa negara Indonesia mengakui nilai – nilai religious, bahkan merupakan suatu dasar negara (Sila Pertama), sehingga
konsekuensinya merupakan dasar dari hukum positif negara maupun dasar moral negara
- pengakuan ‘nilai moral’, yang terkandung dalam pernyataan “didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas” hal ini mengandung makna bahwa negara dan bangsa Indonesia mengakui nilai – nilai moral dan hak
kodrat untuk segala bangsa. Demikian juga nilai – nilai moral dan nilai kodrat tersebut merupakan asas bagi kehidupan
kenegaraan bangsa Indonesia
“..maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya” dimaksudkan sebagai penegasan dan rincian lebih lanjut
naskah Proklamasi 17 Agustus 1945
4. Alinea keempat
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”.
Isi pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 Alinea keempat adalah meliputi empat hal yang merupakan prinsip –
prinsip pokok kenegaraan, yaitu:
A. tentang tujuan negara
B. tentang ketentuan diadakannya UUD Negara
C. tentang bentuk negara
D. tentang dasar filsafat negara
- Alenia I
untuk mempertanggungjawabkan bahwa pernyataan kemerdekaan sudah selayaknya, karena berdasarkan atas hak kodrat
yang bersifat mutlak dari moral bangsa Indonesia untuk merdeka
- Alenia II
untuk menetapkan cita – cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaan yaitu : terpeliharanya secara
sungguh – sungguh kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan bangsa, negara dan daerah atas keadilan hukum dan
moral, bagi diri sendiri dan pihak lain serta kemakmuran Bersama yang berkeadilan
- Alinea III
untuk menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan, menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi
seluruh orang Indonesia, yang luhur dan suci dalam lindungan Tuhan YME
- Alinea IV
untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar – dasar tertentu yang tercantum dalam Alinea IV
Pembukaan UUD 1945, sebagai ketentuan pedoman dan pegangan yang tetap dan praktis yaitu dalam realisasi hidup
Bersama dalam suatu negara Indonesia yang berdasarkan pancasila

Tujuan Pembukaan UUD 1945


- Hubungan secara material
Jika ditinjau Kembali proses perumusan Pncasila dan Pembukaan UUD 1945,
maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang pertama – tama
Hubungan adalah dasar filsafat pancasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945. setelah pada
siding pertama pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara

Pembukaan pancasila berikutnya tersusunlah Piagam Jakarta yang disusun oleh panitia
Sembilan, sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD 1945

UUD 1945
Jadi berdasarkan urut – urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945
adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, Adapun tertib hukum Indonesia
bersumberkan pada pancasila, atau dengan lain perkataan Pancasila sebagai sumber

dengan tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia
dijabarkan dari nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai
sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk
Pancasila dan sifat
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan
UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara fundamental, maka sebenarnya secara
material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara fundamental
tersebut tidak lain adalah pancasila
- hubungan secara Formal
1. bahwa rumusan pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan
UUD 1945 Alinea IV
2. bahwa pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaidah negara yang Fundamental
dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu:
- sebagai dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 itulah yang memberikan factor – factor mutlak bagi adanya tertib
hukum di Indonesia
- memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum tertinggi
3. Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain sebagai Mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan juga berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya
berbeda dengan pasal – pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah pancasila tidak bergantung pada
Batang Tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya
4. bahwa pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat, sifat, kedudukan, dan fungsi sebagai Pokok
Kaidah Negara yang Fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup Negara Republik
Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945
5. bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan
tidak dapat diubah dan terletak pada kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai