Anda di halaman 1dari 13

NAMA : DESI SITORUS

NIM : 219331

BEA MATERAI
Bea Materai

Pengaturan Bea Materai dilaksanakan berdasarkan asas :


1. Kesederhanaan
2. Efisiensi
3. Keadilan
4. Kepastian hukum
5. Kemanfaatan
Pengaturan Bea Materai bertujuan untuk :
Mengoptimalkan penerimaan negara guna membiayai pembangunan
nasional secara mandiri menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera
Memberikan kepastian hukum dalam pemungutan Bea Materai
Menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
Menerapkan pengenaan Bea Materai secara lebih adil
Menyelaraskan ketentuan Bea Materai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Subjek atau Pihak yang Terutang
1. Pihak yang Mengajukan Dokumen ke Pengadilan Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan, Bea Meterai
terutang oleh pihak yang mengajukan dokumen.

2. Penerbit Surat Berharga Dokumen berupa surat berharga terutang oleh pihak yang menerbitkan
surat berharga

3. Masing-Masing Pihak Dokumen yang dibuat oleh 2 pihak atau lebih, terutang oleh masing-
masing pihak. Dokumen ini biasanya berupa perjanjian

4. Penerima Dokumen Dokumen yang dibuat sepihak, terutang oleh pihak yang menerima
dokumen. Dokumen ini seperti kuitansi.

5. Penerima Manfaat atas Dokumen Dokumen yang dibuat di luar negeri dan digunakan di Indonesia, Bea
Meterainya terutang oleh pihak yang menerima manfaat atas dokumen
tersebut.
Objek

Bea Materai dikenakan atas :


1. Dokumen yang dibuat sebagai alat untuk menerangkan mengenai suatu kejadian yang
bersifat perdata meliputi :
• Surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis, beserta
rangkapnya
• Akta notaris beserta grosse, salinan dan kutipannya
• Akta pejabat pembuat akta tanah beserta salinan dan kutipannya
• Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apa pun
• Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan
nama dalam bentuk apapun
• dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari Rp.5000.000,00
• Dokumen lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
2. Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan
Bukan Objek Bea Materai
1.Dokumen lalu lintas orang dan barang
2.Dokumen internal organisasi
3.Dokumen sehubungan dengan pekerjaan (slip gaji dan sejenisnya)
4.Dokumen terkait keuangan negara
5.Dokumen lain (Ijazah, Simpanan uang atau surat berharga, Surat gadai)
6.Dokumen yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) dalam rangka pelaksanaan
kebijakan moneter
7.Kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya yang dapat
dipersamakan dengan itu yang bersal dari kas negara, pemeritah daerah, bank,
dan lembaga lainnya yang ditunjuk berdasarkan ketentuan perundang-undangan
8.Surat gadai
9.Dokumen yang menyebutkan simpanan uang atau surat berharga
10.Tanda pembagian keuntungan, bunga, dan sejenisnya
Tarif

Dokumen yang termasuk Objek Bea Metarai dikenai  tarif tetap sebesar
Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).
Saat Terutang
Bea Materai terutang pada saat :
1. Dokumen dibubuhi tanda tangan, untuk :
a. Surat perjanjian beserta
b. Akta notaris berserta grosse, salinan dan kutipannya
c. Akta pejabat pembuat akta tanah beserta salinan dan kutipannya
2. Dokumen selesai dibuat, untuk :
Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apa pun
Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi kontrak
berjangka, dengan nama dalam bentuk apa pun
3. Dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa dokumen tersebut dibuat,
untuk :
Surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis,
beserta rangkapnya
Dokumen lelang
Dokumen yang menyatakan jumlah uang
4. Dokumen diajukan ke pengadilan, untuk dokumen yang digunakan sebagai
alat bukti di pengadilan
5. Dokumen digunakan di indonesi, untuk dokumen yang dibuat di luar negeri
Pihak yang terutang dan pemungut Bea Materai

Pihak yang terutang bea materai


• Dokumen yang dibuat sepihak, Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerima
Dokumen.
• Dokumen yang dibuat oleh 2 (dua) pihak atau lebih, Bea Meterai terutang oleh masing-
masing pihak atas Dokumen yang diterimanya.
• Dokumen berupa surat berharga Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerbitkan
surat berharga.
• Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan sebagaimana Bea Meterai
terutang oleh pihak yang mengajukan Dokumen.
• Dokumen yang dibuat di luar negeri dan digunakan di Indonesia, Bea Meterai terutang
oleh pihak yang menerima manfaat atas Dokumen.
• Ketentuan Pihak Yang Terutang sebagaimana tidak menghalangi pihak atau para pihak
untuk bersepakat atau menentukan mengenai pihak yang membayar Bea Meterai.
Alasan Penyusunan UU N0. 10 Tahun 2020

Secara administrasi lebih efektif dan


Menyesuaikan perkembangan zaman Mendongkrak penerimaan negara
efisien
Pengecualian dari Bea Materai
Pengecualaian penggunaan Bea Meterai dalam UU terbaru ini
merupakan fasilitas, yang diberikan untuk:
1 2
Dokumen terkait dengan Dokumen terkait kegiatan
penanganan bencana alam sosial dan keagamaan
nasional

3
4
Dokumen terkait pelaksanaan
program pemerintah dan/atau Dokumen terkait
kebijakan lembaga moneter pelaksanaan perjanjian
atau jasa keuangan internasional
Perbedaan Bea Materai Menurut UU No. 10 Tahun 2020dengan Bea
Materai Menurut UU No. 13 Tahun 1985
Ketentuan Bea Materai Harga Nominal Dokumen Bea Materai

1. UU No. 13 Tahun 1985 > Rp1.000.000.000 Rp1.000

Rp100.000 – Rp1.000.000 Rp500

<Rp100.000 Tidak Dikenakan

2. UU Terbaru mulai 2021 >Rp5.000.000 Rp10.000

<Rp5.000.000 Tidak Dikenakan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai