Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN HIV/AIDS
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN HIV/AIDS

 Penyakit life style  90% penularan melalui


kontak seksual
 Ada 2 tipe :
HIV 1 : banyak ditemukan orang terinfeksi
dibagian barat, Eropa, Asia
 HIV 2 : banyak di Afrika Barat
 Sangat lemah, mati diluar tubuh manusia
 Merusak sel T helper & sel tubuh lainnya
KLASIFIKASI HIV/AIDS
 Grup I :
> infeksi akut dgn HIV
> gejala flu  bertambah berat
> HIV antibodi (-)
 Grup II : HIV asymtomatic
> HIV antibody (+)
> tidak ada tanda lab / klinis  penurunan imun
 Grup III : HIV symtomatic
> HIV Antibody (+)
 Persisten general lymphadenophathy

• Grup IV A : penyakit konstitusional


> demam, diare yg menetap
> BB menurun >10%
• Grup IV B :
> gejala IV A + peny neurologis: dimensia,
neuropathy,myelopathy
KLASIFIKASI HIV (LANJUTAN)

Lentrivirus mempunyai ciri :


 Menyebabkan infeksi kronik
 Kemampuan replikasi yg persisten
 Menyerang CNS

 Memiliki periode latensi klinik yg panjang


INFEKSI HIV PRIMER
DAN SEROKONVERSI

 Pd awal paparan, sekitar 2-4 minggu, virus


melakukan replikasi luas sebelum timbul respon
imun & gejala klinik
 Gejala akut berlangsung selama 1-2minggu, terjadi
pd 53% - 95% kasus
 Manifestasi klinik timbul karena reaksi antibodi thd
virus dan dpt dideteksi pd serum penderita
 Pasien kemudian masuk dlm tahap asimptomatik yg
dpt berlangsung dlm beberapa bln-thn
INFEKSI HIV PRIMER
DAN SEROKONVERSI

Seroconversi :
 Manifestasi seperti sindrom mirip flu (demam,

mialgia, pilek)
 Gejala neurologi (HIV pada CSF, aseptik,

meningoenchepalitis)
 Gejala GI tract (ulkus kulokutan, edema farings)

 Gejala dermatologi ( kemerahan, urtikaria)


GEJALA MAYOR
 Dewasa :
> Penurunan BB > 10%
> Diare kronis > 1 bln
> demam > 1 bln (continue/intermiten)
 Anak :
> Penurunan BB pertumbuhan lambat
 Diare kronis> 1bln

 Demam > 1bln


GEJALA MINOR
Dewasa :
 Batuk > 1 thn

 Dermatitis priritus umum

 Herpes zoster rekuren

 Candidiasis orofaring

 Limpadenophaty

 Herpes simplek

Anak :
 Candidiasis oropharing

 Limpadenophatih

 Infeksi umum terulang (otitis, faringitis)


GEJALA AIDS LENGKAP
 ARC ( AIDS RelatedComplex) merupakan gejala non spesifik + 1
atau 2 merupakan opportunistik :
a. Pneumocytis carinii
 infeksi parasit paru-paru
b. Sarkoma kaposi
 jenis kanker yg tersebar pd kulit dan mulut
c. Infeksi opportunistic lain :
> infeksi pd esofagus
> virus sitomegali pd otak/paru
> infeksi parasit lain; toksoplasmosis, criptospordisosis  gejala
neurologis
RISK OF TRANSMISSION PER CONTACT
 HIV example :
Shaking hand =0
sexual intercourse = 0,001 – 0,01
blood transfusion = 0,9
contaminated = 0,5
mother to chid transmission = 0,2 – 0,4
KEGIATAN YG TIDAK
MENULARKAN HIV

 Berjabat tangan
 Berciuman
 Berpelukan
 Berenang bersama dgn Odha
 Menggunakan peralatan makan yg sama dgn
Odha
INDIKASI PEMERIKSAAN
DARAH THD HIV

 Atas permintaan sendiri


 Kecurigaan terhadap pasien
 Banyak mitra sexual
 Pernah/ sering transfusi darah

 Mempunyai mitra sex pengidap HIV


PRINSIP PERAWATAN

1. Isolasi
Pertimbangan :
> melindungi pasien dr infeksi endogen &
eksogen
> mempermudah pemberian askep
2. Peraturan pokok petugas
Selalu memakai sarung tangan setiap :
 Memandikan

 Menolong BAB

 Menyiapkan bahan pemeriksaan

 Mengganti pakaian dan alat tenun

 Mengukur pengeluaran urine, feses, muntah

 Huknah, cateterisasi

 Infus, suction, suntik

 Merawat jenazah
3. Cuci tangan selalu
4. Melaporkan setiap terpapar jarum, percikan pd
mata, mulut,luka
5. Memberi pelapis plastik pd bantal & kasur
sebagai pelindung
6. Memasang label khusus pd setiap bahan
pemeriksaan
7. Memberikan KM & WC biasa
8. Memegang teguh rahasia jabatan
HAK DAN KEWAJIBAN ODHA
Hak :
 Mempunyai hak atas pendidikan

 Mempunyai hak atas pelayanan kesehatan

 Mempunyai hak atas pekerjaan dan kehidupan yg layak

 Berhak menikah dan memiliki keturunan

Kewajiban :
 Tidak menularkan ke orang lain

 Memberikan informasi mengenai statusnya (sulit untuk diterapkan)

 Memberikan informasi ttg HIV/ AIDS (prinsip GIPA)

 Menjadi pemutus rantai penyebaran HIV


SIKAP TENAGA KESEHATAN

a. Mengerti, memahami, memiliki keterampilan


dlm memberi askep AIDS
b. Bersikap tenang, wajar,tidak berlebihan dan
waspada dlm membantu pasien
c. Memahami keadaan pasien
d. Bersikap melindungi
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Riwayat seksual :
 Perilaku seksual
 Pasangan sejenis, lawan jenis

 Sering berganti pasangan

2. Penggunaan obat IV dgn jarum suntik


bergantian
3. Obs perilaku tamu/pengunjung
4. Status nutrisi
 Nafsu makan menurun
 Penurunan BB secara drastis

 Merasa lemah, lesu, mata berkunang2

5. Status respirasi
 Frekuensi napas cepat/pendek
 Batu

 Sputum (+)
 Keringat dingin, gelisah & cyanosis
6. Status neurologi
> kejang
> bingung
> demensia
> gelisah
> kelumpuhan
> disorientasi, waktu, tempat, orang
7. Keseimbangan cairan
> turgor jelek > mata cekung
> bibir kering > pucat, rasa haus, gelisah
> mulut kering > diare
8. Keadaan selaput kulit & mukosa
stomatitis, infeksi jamur dimulut, infeksi gusi,
dermatitis, herpes zoster/simpleks, radang akar
rambut, sarkoma kaposi.
9. Tingkat pengetahuan tentang penyakit dan
penularannya:
> tanda dan gejala
> penyebab
> cara penularan dan pencegahan
10. Psikososial
> cepat tersinggung
> menarik diri (depresi)
> cemas
> takut dikucilkan
> takut mati
11. Pemeriksaan Diagnostik
 Laboratorium

 Limphosit count

Normal AIDS
Leukosit 4500-11.500/mm3 < 3500/mm3
Limphosit 1500-4500/mm3 < 1500/mm3
T4 : T8 Ratio 2 : 1 ratio menurun
Antibody test
ELISA : Enzym Linked Immuno Sorbent Essay Western
blot analysis
 Diambil setelah 36 bulan utk dpt dideteksi
Viral cultur  waktu >28 hari
Kimia darah :
 Hitung jenis
 Protombin time

 Ig level
 Hbs Ag

 STS(serologi test for syphilis)


DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ggn pertukaran gas b/d anemia, infeksi sal napas


atau keganasan
2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan b/d
kebutuhan metabolit, mual/muntah, diare, sulit
menelan, anoreksia.
3. Diarhea b/d infeksi, intoleran makanan
4. Ggn integritas kulit b/d immobilitas, inkontinen,
hipertermi, malignansi
5. Resiko infeksi b/d penurunan immunitas
6. Perubahan proses b/d AIDS dimensia kompleks,
infeksi saraf pusat
7. Ggn self esteem b/d perubahan body image
8. Isolasi sosial b/d stigma, penularan virus,
tindakan untuk mengontrol infeksi, ketakutan
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Ggn pertukaran gas
1. Atur posisi klien
2. Berikan oksigen
3. Hisap lendir bila perlu
4. Obs pola napas
5. kolaborasi  pemberian obat
 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
1. Diet TKTP dengan menu yg bervariasi
2. Timbang BB (bila memungkinkan)
3. Periksa HB
4. Beri penyuluhan ttg pentingnya nutrisi
5. Obs keadaan umum
 Diare kronis b/d infeksi
1. Beri minum sesuai kebutuhan
2. Pasang infus
3. Ukur intake output
4. Timbang BB
5. Obs tanda2 vital
 Ggn integritas kulit
1. Pertahankan kebersihan diri
2. Upayakan pakaian, alat tenun kering &
bersih
3. Hindari penekanan
4. monitor perkembangan lesi
5. Gunakan lotion untuk kulit kering
 Resiko infeksi
1. Isolasi protektif (cuci tangan, ruang khusus,
pakai masker, sarung tangan)
2. Pertahankan suplai material untuk klien
terpisah dgn klien lain
3. Pengunjung hanya orang dewasa
4. Kurangi pemaparan MO dr lingkungan
5. Bersihkan ruangan minimal 1 x per hari
 Isolasi sosial
1. Berikan sentuhan yg sering
2. Dengarkan keluhan klien
3. bantu klien mendapatkan support people
EVALUASI
 Apakah tujuan tercapai :
> Pertahankan level fungsi maksimal sepanjang
mungkin
> minimalkan infeksi
> mempertahankan kualitas hidup dan harga diri
selama penyakit berlangsung

Anda mungkin juga menyukai