Anda di halaman 1dari 12

Perdagangan

Bab 8
internasional
A. Pengertian perdagangan internasional

Perdagangan internasional adalah suatu proses tukar- menukar atau jual beli barang
dan jasa yang terjadi antara dua negara atau lebih. Dalam dunia perdagangan ada istiliah
ekspor dan impor, dimana arti ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa dan dalam
negeri keluar negeri. Negara yang mengekspor barang dan jasa disebut negara eksportit.
Sementara itu, impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri. Negara
yang mengimpor barang disebut negara importir.
B. Manfaat perdagangan internasional
Berikut ini akan diuraikan manfaat dari perdagangan internasional:
1. Memperoleh Devisa
jika kita mengekspor suatu komoditas, kita akan mendapat mata uang dolar dan sebagainya, hal ini disebut devisa.
Devisa dapat digunakan untuk mengimpot barang modal dan konsumsi.
2. memperluas kesempatan kerja
perdagangan internasional, terutama kegiatan ekspor memberi kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja, untuk
menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga kerja,
3. Menstabilkan harga- harga
jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak memenuhi permintaan pasar, barang
tersebut harus diimpor. Dengan adanya impor, harga barang akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.
4. Meningkatkan kualitas konsumsi
Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan
agar dapat bersaing di pasar internasional.
5. Mempercepat alih teknologi
pihak penjual perlu mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya. Hal seperti itu akan mempercepat
alih teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.
C. Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
1. Faktor pendorong perdagangan internasional
a. Perbedaan sumber daya alam
Untuk mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan dan tidak dimiliki suatu negara itu,
diperlukan pertukaran antarnegara. Pertukaran antarnegara tersebut menyebabkan terjadinya
perdagangan internasional.
b. Selera
Selera juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional.
c. Penghematan biaya produksi (efisiensi)
Barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang
diproduksi dalam jumlah kecil. Masalah efisiensi juga menjadi alasan tidak diproduksinya
barang berteknologi tinggi oleh negara berkembang.
d. Perbedaan teknologi
Ada negara yang telah mencapai keunggulan dalam memproduksi barang berteknologi maju.
Negara yang menggunakan teknologi maju dapat menjual barang dengan harga murah pada
negara yang teknologinya sederhana.
2. Faktor penghambat perdagangan internasional
 Tidak amannya suatu negara
Faktor keamanan memengaruhi para pedagang untuk melakukan perdagangan
internasional.
 Kebijakan ekonomi internasional oleh pemerintah
Ada beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran
perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/
ekspor yang tinggi, perizinan yang berbelit-belit.
 Tidak stabilnya kurs mata uang asing
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir
mengalami kesulitan untuk menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut
berdampak terhadap harga penawaran permintaan dalam perdagangan.
D. Teori perdagangan internasional
1. Teori keunggulan mutlak ( absolute advantage theory)
Suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara
tersebut mampu memproduksi lebih banyak barang dari pada negara lain, dengan
menggunakan sumber daya produksi yang sama sebagai ilustrasi.
menurut teori keunggulan mutlak, dengan melakukan spesialisasi pada
produksi barang yang produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan negara lain,
sebuah negara akan memperoleh manfaat dalam perdagangan internasional
menurut teori keunggulan mutlak, keuntungan pada perdagangan internasional
terjadi ketika indonesia berspesialisasi (mengkhususkan diri) memproduksi kursi
rotan, sementara jepang berspesialisasi memproduksi kalkulator.
2. Teori keunggulan komparatif (comparative advantage theory) dari
david ricardo

Adam smith, yang mengemukakan teori keunggulan mutlak, menekankan


bahwa perdagangan internasional terjadi jika ada keunggulan mutlak. David
ricardo, melengkapi teori gurunya dengan mengatakan bahwa perbedaan
keunggulan komparatif juga dapat memberi keuntungan. Dua negara akan tetap
melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu
negara mempunyai semua keunggulan.
e. Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi
kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.
Jenis- jenis kebijakan dapat diberlakukan untuk impor dan ekspor.
1. Kebijakan perdagangan internasional di bidang Impor
Kebijakan perdagangan internasional untuk impor, antara lain kuota, tarif, subsidi, dan larangan impor.
a. Kuota. kuota merupakan jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam satu masa atau suatu
waktu tertentu. Jadi, kuota dalam impor adalah total jumlah barang yang dapat diimpor dalam masa
tertentu.
b. Tarif. Kebijakan tarif diambil pemerintah dengan menetapkan tarif tinggi untuk mengimpor suatu
jenis barang. Dengan pengenaan tarif ini, harga barang impor menjadi lebih mahal, sehingga
barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri akan memiliki daya saing dan dibeli konsumen.
c. Subsidi. Karena ada perbedaan harga antara barang impor dan barang dalam negeri, pemerintah
dapat memberi subsidi pada produsen dalam negeri. Pemberian subsidi ini barang dalam negeri
menjadi lebih murah.
d. Larangan impor. Larangan impor bisa jadi dilakukan untuk membalas tindakan negara lain yang
telah terlebih dahulu melarang impor barang suatu negara. Selain itu, larangan impor dapat pula
untuk menghemat devisa.
2. Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor
 Diskriminasi harga. Diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan
harga barang yang berbeda untuk suatu negara dengan negara lainnya.
 Pemberian premi (subsidi). Kebijakan yang diambil pemerintah untuk
memajukan ekspor adalah dengan memberi premi kepada badan usaha yang
melakukan ekspor.
 Dumping. Dumping adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan
menetapkan barang ekspor (harga barang di luar negeri) lebih murah daripada
harga di dalam negeri.
 Politik dagang bebas. Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan yang
membuat masing- masing pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan
impor.
 Larangan ekspor. Kebalikan dari larangan impor, larangan ekspor merupakan
kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang- barang tertentu ke luar
negeri. Penyebabnya adalah alasan ekonomi, politik, sosial, atau budaya.
f. Tujuan kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional diterapkan baik dalam kegiatan impor maupun dalam
kegiatan ekspor. Kebijakan perdagangan internasional untuk impor di tujukan untuk mengatasi
dampak buruk dari mengimpor barang. Ada beberapa keburukan mengimpor suatu barang. Salah
satunya adalah perusahaan dalam negeri yang memproduksi jenis barang yang sama akan gulung
tikar karena kalah bersaing dengan barang impor. Untuk itulah, pemerintah harus melindungi atau
bertindak untuk mengatasi keburukan itu dengan jalan memberi perlindungan (proteksi). Sama
halnya dengan kebijakan perdagangan internasional di bidang impor, kebijakan perdagangan
internasional di bidang ekspor juga ditujukan untuk melindungi produksi dalam negeri di samping
memperoleh keuntungan.
G. Alat pembayaran internasional
Alat pembayaran internasional lebih rumit dibanding alat pembayaran yang berlangsung dalam satu
negara karena melibatkan berbagai pihak antarnegara. Adapun alat pembayaran internasional mencakup
letter of credit, open account, commercial bills of exhange, collection, dan konsinyasi.
1. Letter of credit
Letter of credit (L/C) adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh pihak bank di negara dari pihak yang
mengimpor barang (importir) dimana bank bersangkutan menyetujui dan membayar wesel yang ditarik
oleh penjual barang (eksportir). Maka, L/C dapat disebut sebagai suatu alat pengganti kredit bank dan
dapat menjamin pembayaran pada eksportir. Pihak- pihak yang terkait dalam L/C adalah opener
(importir), issuer (bank yang menyetujui dan mengeluarkan L/C), penjual (eksportir) dan dalam
praktiknya ada satu pihak lagi yaitu bank di negara eksportir yang biasa disebut confirming bank.
2. Advance payment (cash payment)
Advance payment merupakan salah satu cara pembayaran internasional dimana importir terlebih dahulu
membayar harga barang sebelum di terima. Advance payment merupakan cara pembayaran di muka.
3. Open account
open account adalah kebalikan dari advance payment. Barang telah dikirim penjual atas nama
pembeli. Pembayaran dengan open account sangat menguntungkan bagi pembeli sebab barang
diterima sebelum pembayaran dilakukan.
4. Commercial Bills of exchange
Commercial Bills of exchange yang lazim disebut wesel (draft) atau trade bills, adalah surat yang
ditulis oleh penjual (eksportir) yang berisi perintah pada pembeli untuk membayar sejumlah uang
pada tanggal jatuh tempo pada masa datang.
5. Collection
cara collection adalah suatu cara ketika eksportir menugaskan penagihan harga barang yang
diekspornya pada salah satu bank. Penagihan dilakukan atas dasar dokumen- dokumen yang
diserahkan eksportir pada bank yang ditugaskan menagih (remitting bank).
6. Konsinyasi
cara sebenarnya adalah bentuk lain dari open account, hanya berbeda dalam pelaksanaannya. Pada
open account, eksportir telah mengirim barang pada importir sebelum terjadi pembayaran.
Sebaliknya, pada konsinyasi eksportir telah mengirim barang sebelum pembayaran dan pembayaran
diterima setelah barang laku dijual oleh importir.

Anda mungkin juga menyukai