Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 1

1. Ni Ketut Sindi Oktavia Pinatih SP.


(1907311041)
2. Luh Ayu Gayatri Vedayanti
(1907311049)
Pengertian, Pembentukan dan
Operasi Persekutuan
Definisi Persekutuan

KUHPer Bab VIII, Bagian I,


Pasal 1618

persekutuan / perseroan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk
menginvestasikan sesuatu ke dalam usaha agar memperoleh keuntungan dari
persekutuan itu dibagi di antara mereka

Asosiasi Dua Untuk Usaha untuk


Orang atau Menginvestas Mencari
Lebih ikan Sesuatu Keuntungan
Karakteristik Utama Persekutuan

01
Mutual
02
Limited
03
Unlimited
Agency Life Liability

04
Ownership of an 05 06 07
Mutual
Participation on Right to Dispose of a
Interset in a Liabiliy
Partnership Profit Partnership Interest
Partnership
Pembentukan Persekutuan

Perjanjian
Secara Informal 1.
Persekutuan :
Nama dari persekutuan dan nama
Dengan berjabat tangan dari para sekutu.
2. Jenis usaha yang akan dijalani dan
jangka waktu perjanjian
persekutuan.
3. Kontribusi modal awal dan metode
yang digunakan untuk menghitung
Secara Formal kontribusi modal di masa depan.
Perikatan antara dua 4. Spesifikasi lengkap tentang
belah pihak di atas kertas distribusi keuntungan dan
kerugian
5. Prosedur yang digunakan dalam
perubahan persekutuan
6. Aspek lain dalam operasi yang
diputuskan oleh para sekutu
Akun Sekutu

01 02
Akun Modal Akun Prive
Kas xxx Prive xxx
Modal xxx Kas xxx

03
Akun Pinjaman
Kas xxx
Utang xxx
Investasi Awal Persekutuan
Contoh Kasus dalam Bentuk
Kas
Pada bulan Januari 2017, Andi dan Kas 800.000
Agus sepakat untuk melakukan
usaha bersama dengan membentuk Ja Modal Andi 800.000
1
persekutuan. Investasi awal yang n
(Investasi awal
akan dilakukan oleh Andi dan Agus Tuan Andi)
akan dicatat pada akun modal. Andi
dan Agus sepakat untuk Kas 800.000
mengeluarkan modal awal dalam
Ja Modal Agus 800.000
bentuk kas sebesar Rp800.000. 1
n
(Investasi awal
Tuan Andi)
Investasi Awal Persekutuan
Contoh Kasus dalam Bentuk
Aset
Andi dan Agus sepakat untuk membentuk suatu persekutuan, tetapi setoran awal modal
tidak dalam bentuk kas. Berikut penjabaran masing-masing aset yang disetorkan sebagai
investasi awal.

Aset yang disetorkan Aset yang disetorkan


Andi
Nilai Buku Nilai Wajar Agus
Nilai Buku Nilai Wajar

Tanah 100.000.000 150.000.000 Tanah 75.000.000 75.000.000

Bangunan 90.000.000 85.000.000 Bangunan 100.000.000 125.000.000

Sediaan 20.000.000 25.000.000 Sediaan 40.000.000 50.000.000

Total 210.000.000 260.000.000 Total 215.000.000 250.000.000


Investasi Awal Persekutuan
Aset yang disetorkan
Andi
Nilai Buku Nilai Wajar
me Jur
Tanah 100.000.000 150.000.000 nc nal
ata u
Bangunan 90.000.000 85.000.000 t t ntu
ini rans k
Sediaan 20.000.000 25.000.000 ak
si
Total 210.000.000 260.000.000

Tanah 150.000.000
Bangunan 85.000.000
Sediaan 25.000.000
Jan 1
Modal Andi 260.000.000
(setoran modal awal Andi pada
nilai wajar)
Investasi Awal Persekutuan
Aset yang disetorkan
Agus
Nilai Buku Nilai Wajar
me Jur
Tanah 75.000.000 75.000.000 nc nal
ata u
Bangunan 100.000.000 125.000.000 t t ntu
ini rans k
Sediaan 40.000.000 50.000.000 ak
si
Total 215.000.000 250.000.000

Tanah 75.000.000
Bangunan 125.000.000
Sediaan 50.000.000
Jan 1
Modal Agus 250.000.000
(setoran modal awal Agus pada
nilai wajar)
Tambahan Investasi dan Pengambilan Modal
Tambahan Investasi
Pada suatu persekutuan,
sekutu Rani melakukan Kas 20.000.000
investasi tambahan ke
dalam persekutuan sebesar Modal Rani 20.000.000
Jan 1
Rp20 juta kas. (mencatat modal
tambahan Ibu Rani)

Pengambilan Modal

Modal Rani 40.000.000


Rani mengambil kas dari
persekutuan sebesar Kas 40.000.000
Jan 1
Rp40 juta (mencatat pengambilan
kas oleh Ibu Rani)
Sekutu pada umumnya melakukan penarikan sejumlah modal dalam bentuk kas pada
jumlah tertentu dan pada periode waktu tertentu secara periodik. Penarikan seperti ini
biasanya disebut prive. Pengambilan seperti ini biasanya dicatat pada “prive”,

Contoh : Prive Rani 1.000.000


Kas 1.000.000
Mar
Rani dan Clara secara mingguan 1
et (mencatat pengambilan
melakukan pengambilan kas Rani pada minggu
sebesar Rp1.000.000 dari pertama Maret)
persekutuan. Jurnal untuk
Mar
mencatat transaksi ini adalah et 1 Prive Clara 1.000.000

Kas 1.000.000
Ju
rn ncat i ini

(mencatat pengambilan
me saks
t ra

al

Clara pada minggu


un a t
n

pertama Maret)
tu
k
Pada akhir tahun, untuk menutup akun pengambilan di atas, dilakukan dengan pendebitan
terhadap modal sekutu yang bersangkutan

Modal Rani 1.000.000


Ju enc

Prive Rani 1.000.000


r n at
m

(untuk menutup akun


al at

pengambilan Rani)
un ini
tu

Modal Clara 1.000.000


k

Prive Clara 1.000.000


(untuk menutup akun
pengambilan Clara)
Operasi Persekutuan
Operasi persekutuan pada umumnya sama dengan operasi dari organisasi bisnis lainnya.
Untuk biaya yang sifatnya pribadi dari seorang sekutu, harus dipisahkan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk biaya operasi persekutuan. Bila ada sekutu yang melakukan pembayaran
biaya yang sifatnya untuk kepentingan pribadi dengan menggunakan aset persekutuan maka
pembayaran ini akan dibebankan kepada akun modal dari sekutu yang bersangkutan.

Contoh :
1) Laba persekutuan tahun 2010 Rp 100 juta
pada tahun 2010 Clara dan Pipit 2) Modal Clara, 1 Januari 2010 150 juta
setuju untuk membentuk 3) Tambahan investasi Clara tahun 2010 10
persekutuan, dan sepakat juta
menjalankannya dengan rasio 4) Prive Clara 20 juta
pembagian laba sebesar 70:30. 5) Modal Pipit 1 Januari 2010 100 juta
Data yang berkaitan dengan 6) Pengambilan Pipit 20 juta
persekutuan sebagai berikut. 7) Penarikan Modal (withdrawals) Pipit 2010 5
juta
Operasi Persekutuan
Laporan Modal Persekutuan Clara dan Pipit
untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 (dalam ribuan)

Clara (70%) Pipit (30%) Total


Saldo modal pada 1 Rp150.000 Rp100.000 Rp250.000
Januari 2010
(+) investasi 10.000 - 10.000
tambahan
(-) Prive - 5.000 5.000
(-) Pengambilan 20.000 20.000 40.000
Modal
Jumlah bersih 140.000 75.000 215.000
konstribusi modal
(+) Laba bersih 70.000 30.000 100.000
Saldo Modal 31 Rp210.000 Rp105.000 Rp315.000
Desember 2010
Operasi Persekutuan
Harus diingat bahwa akun pengambilan sekutu harus dilakukan penutupan tiap akhir
tahun. Jurnalnya sebagai berikut.

Des 31 Ikhtisar laba rugi 100.000.000


Modal Clara 70.000.000
Modal Pipit 30.000.000
(untuk mencatat pembagian
laba bersih ke Clara dan Pipit)
Des 31 Modal Clara 20.000.000
Modal Pipit 20.000.000
Pengambilan Clara 20.000.000
Pengambilan Pipit 20.000.000
(untuk menutup akun
pengambilan sekutu ke modalnya
masing-masing)
Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi
Pada praktiknya, jumlah pembagian laba didasarkan pada rasio tertentu, biasanya rasio
kepemilikan modal, seperti contoh sebelumnya pada persekutuan Clara dan Pipit, rasio
pembagian labanya adalah sebesar 70:30. Begitu juga bila persekutuan mengalami kerugian
maka kerugian tersebut akan dialokasikan ke saldo modal masing-masing sekutu berdasarkan
rasio yang telah disepakati.

Biasanya sekutu yang bekerja mengelola persekutuan disebut dengan sekutu aktif, dan sekutu
yang hanya menanamkan modalnya, tetapi tidak terlibat langsung dalam operasi persekutuan
disebut sekutu pasif. Sekutu aktif ini yang biasanya akan mendapatkan gaji atau bonus
sebagai kompensasi dalam pengelolaan persekutuan.
Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi
Contoh :

Faikar, Udin, dan Dias sepakat untuk membuat persekutuan, manakala Faikar dan Udin
merupakan sekutu yang secara langsung mengelola persekutuan tersebut (sekutu aktif).
Dias hanya bertindak sebagai sekutu pasif. Di dalam perjanjian, pembagian laba dan rugi
akan dilakukan secara merata, setelah dilakukannya pembagian gaji. Udin dan Faikar akan
menerima gaji masing-masing sebesar Rp10 juta. Pada tahun 2010, persekutuan
mendapatkan laba sebesar Rp50 juta maka pembagian laba tersebut harus didahului oleh
pemberian gaji untuk sekutu aktif terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya akan diilustrasikan
pada tabel.
Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi
Skedul Alokasi Laba (dalam ribuan) - 31 Desember 2010

Faikar Udin Dias Total


Laba bersih 50.000
Gaji (20.000) 10.000 10.000 20.000
Sisa untuk dibagi 30.000
Pembagian secara (30.000) 10.000 10.000 10.000 30.000
merata
Sisa untuk dibagi 0
Alokasi laba bersih 20.000 20.000 10.000 50.000
Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi
Jurnal untuk mencatat alokasi laba dan rugi ini adalah Jurnal
untuk mencatat pembagian laba di atas ke masing-masing sekutu
adalah.
Des 31 Ikhtisar laba rugi 17.000.000

Modal Dias 1.000.000


Modal Faikar 9.000.000
Modal Udin 9.000.000
(untuk mencatat alokasi laba tahun
2010)
Modal Sebagai Basis Pembagian Laba
Dasar yang dirasa paling cocok sebagai dasar pembagian laba dan rugi adalah jumlah rata-
rata modal karena bobot modal yang dimiliki oleh sekutu dalam satu periode dijadikan basis
sebagai pembagian laba.

Contoh
Transaksi yang dilakukan Bening:
: Saldo modal 1Januari 2010 Rp 80 juta
Investasi pada 1 Mei 8 juta
Pada awal tahun 2010, Bening dan Runi
Investasi pada 1 Oktober 12 juta
sepakat untuk membentuk persekutuan
Saldo modal 31 Desember 2010 Rp100 juta
dengan setoran modal awal masing-
masing sebesar Rp80 juta kas.
Transaksi yang dilakukan oleh Runi:
Rangkuman transaksi yang terjadi
Saldo modal 1 Januari 2010 Rp 80 juta
selama tahun 2010 sebagai berikut.
Penarikan (withdrawals) modal 1 Juni ( 20 juta)
Penarikan pada 1 Oktober ( 16 juta)
Investasi tambahan pada 31 Desember 32 juta
Saldo modal 31 Desember 2010 Rp 76 juta
PERHITUNGAN RATA-RATA TERTIMBANG MODAL
Investasi Rata-rata Tertimbang
Rata-rata tertimbang investasi modal Bening
80.000 x 4 bulan (1 Januari -1 Mei) 320.000
88.000 x 5 bulan (1 Mei -1 Oktober) 440.000
100.000 x 3 bulan (1 Oktober -31 Desember) 300.000
1.060.000
Rata-rata tertimbang investasi modal 88.333
Bening (1.060.000÷12 bulan)
Rata-rata tertimbang investasi modal Runi
80.000 x 5 bulan (1 Januari – 1 Juni) 400.000
60.000 x 4 bulan (1 Juni – 1 Oktober) 240.000
44.000 x 3 bulan (1 Oktober – 31 Desember) 132.000
772.000
Rata-rata tertimbang investasi modal Runi 64.333
(772.000÷12 bulan)
Modal Sebagai Basis Pembagian Laba
Pada tahun 2010, persekutuan Bening dan Runi mendapatkan laba sebesar Rp200 juta.
Berdasarkan perhitungan rata-rata tertimbang investasi modal maka pembagian laba
persekutuan adalah
Bening = Rp200 juta x 88.333/152.666 = Rp115.720.000
Runi = Rp200 juta x 64.333/152.666= Rp84.280.000
Bandingkanlah bila perhitungan alokasi laba bersih persekutuan bila menggunakan dasar modal
awal dan modal akhir tahun sebagai berikut.

Alokasi berdasarkan modal awal


Bening Runi Total
Modal awal 80 juta 80 juta 160 juta
Alokasi laba 100 juta 100 juta 200 jt

Alokasi berdasarkan modal akhir


*200 juta x Bening Runi Total
100/176
**200 juta x
Modal akhir 100 juta 76 juta 176 juta
76/176 Alokasi laba 113,63 juta 86,37 juta 200 juta
Bunga pada Modal
Persekutuan
Di dalam suatu perjanjian persekutuan, dapat terkandung perjanjian untuk memberikan bunga
kepada sekutu dalam modal yang ditanamkannya. Hal ini bertujuan sebagai insentif agar
sekutu mau untuk menambah investasinya di dalam persekutuan.

JADWAL ALOKASI LABA


Bening Runi Total
Laba bersih 200.000
Gaji (40.000) 20.000 20.000 40.000
160.000
Bunga
88.333 x 5% (4.416,65) 4.416,65 4.416,65
64.333 x 5% (3.216,65) 3.216,65 3.216,65
Sisa untuk dibagi 152.366,7
Dibagi berdasarkan (152.366,7) 88.159,83 64.206,87 152.366,7
rasio modal

Alokasi laba bersih 112.576,48 87.423,52 200.000


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai