Kelompok 1 - Pengertian, Pembentukan Dan Operasi Persekutuan
Kelompok 1 - Pengertian, Pembentukan Dan Operasi Persekutuan
persekutuan / perseroan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk
menginvestasikan sesuatu ke dalam usaha agar memperoleh keuntungan dari
persekutuan itu dibagi di antara mereka
01
Mutual
02
Limited
03
Unlimited
Agency Life Liability
04
Ownership of an 05 06 07
Mutual
Participation on Right to Dispose of a
Interset in a Liabiliy
Partnership Profit Partnership Interest
Partnership
Pembentukan Persekutuan
Perjanjian
Secara Informal 1.
Persekutuan :
Nama dari persekutuan dan nama
Dengan berjabat tangan dari para sekutu.
2. Jenis usaha yang akan dijalani dan
jangka waktu perjanjian
persekutuan.
3. Kontribusi modal awal dan metode
yang digunakan untuk menghitung
Secara Formal kontribusi modal di masa depan.
Perikatan antara dua 4. Spesifikasi lengkap tentang
belah pihak di atas kertas distribusi keuntungan dan
kerugian
5. Prosedur yang digunakan dalam
perubahan persekutuan
6. Aspek lain dalam operasi yang
diputuskan oleh para sekutu
Akun Sekutu
01 02
Akun Modal Akun Prive
Kas xxx Prive xxx
Modal xxx Kas xxx
03
Akun Pinjaman
Kas xxx
Utang xxx
Investasi Awal Persekutuan
Contoh Kasus dalam Bentuk
Kas
Pada bulan Januari 2017, Andi dan Kas 800.000
Agus sepakat untuk melakukan
usaha bersama dengan membentuk Ja Modal Andi 800.000
1
persekutuan. Investasi awal yang n
(Investasi awal
akan dilakukan oleh Andi dan Agus Tuan Andi)
akan dicatat pada akun modal. Andi
dan Agus sepakat untuk Kas 800.000
mengeluarkan modal awal dalam
Ja Modal Agus 800.000
bentuk kas sebesar Rp800.000. 1
n
(Investasi awal
Tuan Andi)
Investasi Awal Persekutuan
Contoh Kasus dalam Bentuk
Aset
Andi dan Agus sepakat untuk membentuk suatu persekutuan, tetapi setoran awal modal
tidak dalam bentuk kas. Berikut penjabaran masing-masing aset yang disetorkan sebagai
investasi awal.
Tanah 150.000.000
Bangunan 85.000.000
Sediaan 25.000.000
Jan 1
Modal Andi 260.000.000
(setoran modal awal Andi pada
nilai wajar)
Investasi Awal Persekutuan
Aset yang disetorkan
Agus
Nilai Buku Nilai Wajar
me Jur
Tanah 75.000.000 75.000.000 nc nal
ata u
Bangunan 100.000.000 125.000.000 t t ntu
ini rans k
Sediaan 40.000.000 50.000.000 ak
si
Total 215.000.000 250.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 125.000.000
Sediaan 50.000.000
Jan 1
Modal Agus 250.000.000
(setoran modal awal Agus pada
nilai wajar)
Tambahan Investasi dan Pengambilan Modal
Tambahan Investasi
Pada suatu persekutuan,
sekutu Rani melakukan Kas 20.000.000
investasi tambahan ke
dalam persekutuan sebesar Modal Rani 20.000.000
Jan 1
Rp20 juta kas. (mencatat modal
tambahan Ibu Rani)
Pengambilan Modal
Kas 1.000.000
Ju
rn ncat i ini
(mencatat pengambilan
me saks
t ra
al
pertama Maret)
tu
k
Pada akhir tahun, untuk menutup akun pengambilan di atas, dilakukan dengan pendebitan
terhadap modal sekutu yang bersangkutan
pengambilan Rani)
un ini
tu
Contoh :
1) Laba persekutuan tahun 2010 Rp 100 juta
pada tahun 2010 Clara dan Pipit 2) Modal Clara, 1 Januari 2010 150 juta
setuju untuk membentuk 3) Tambahan investasi Clara tahun 2010 10
persekutuan, dan sepakat juta
menjalankannya dengan rasio 4) Prive Clara 20 juta
pembagian laba sebesar 70:30. 5) Modal Pipit 1 Januari 2010 100 juta
Data yang berkaitan dengan 6) Pengambilan Pipit 20 juta
persekutuan sebagai berikut. 7) Penarikan Modal (withdrawals) Pipit 2010 5
juta
Operasi Persekutuan
Laporan Modal Persekutuan Clara dan Pipit
untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 (dalam ribuan)
Biasanya sekutu yang bekerja mengelola persekutuan disebut dengan sekutu aktif, dan sekutu
yang hanya menanamkan modalnya, tetapi tidak terlibat langsung dalam operasi persekutuan
disebut sekutu pasif. Sekutu aktif ini yang biasanya akan mendapatkan gaji atau bonus
sebagai kompensasi dalam pengelolaan persekutuan.
Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi
Contoh :
Faikar, Udin, dan Dias sepakat untuk membuat persekutuan, manakala Faikar dan Udin
merupakan sekutu yang secara langsung mengelola persekutuan tersebut (sekutu aktif).
Dias hanya bertindak sebagai sekutu pasif. Di dalam perjanjian, pembagian laba dan rugi
akan dilakukan secara merata, setelah dilakukannya pembagian gaji. Udin dan Faikar akan
menerima gaji masing-masing sebesar Rp10 juta. Pada tahun 2010, persekutuan
mendapatkan laba sebesar Rp50 juta maka pembagian laba tersebut harus didahului oleh
pemberian gaji untuk sekutu aktif terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya akan diilustrasikan
pada tabel.
Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi
Skedul Alokasi Laba (dalam ribuan) - 31 Desember 2010
Contoh
Transaksi yang dilakukan Bening:
: Saldo modal 1Januari 2010 Rp 80 juta
Investasi pada 1 Mei 8 juta
Pada awal tahun 2010, Bening dan Runi
Investasi pada 1 Oktober 12 juta
sepakat untuk membentuk persekutuan
Saldo modal 31 Desember 2010 Rp100 juta
dengan setoran modal awal masing-
masing sebesar Rp80 juta kas.
Transaksi yang dilakukan oleh Runi:
Rangkuman transaksi yang terjadi
Saldo modal 1 Januari 2010 Rp 80 juta
selama tahun 2010 sebagai berikut.
Penarikan (withdrawals) modal 1 Juni ( 20 juta)
Penarikan pada 1 Oktober ( 16 juta)
Investasi tambahan pada 31 Desember 32 juta
Saldo modal 31 Desember 2010 Rp 76 juta
PERHITUNGAN RATA-RATA TERTIMBANG MODAL
Investasi Rata-rata Tertimbang
Rata-rata tertimbang investasi modal Bening
80.000 x 4 bulan (1 Januari -1 Mei) 320.000
88.000 x 5 bulan (1 Mei -1 Oktober) 440.000
100.000 x 3 bulan (1 Oktober -31 Desember) 300.000
1.060.000
Rata-rata tertimbang investasi modal 88.333
Bening (1.060.000÷12 bulan)
Rata-rata tertimbang investasi modal Runi
80.000 x 5 bulan (1 Januari – 1 Juni) 400.000
60.000 x 4 bulan (1 Juni – 1 Oktober) 240.000
44.000 x 3 bulan (1 Oktober – 31 Desember) 132.000
772.000
Rata-rata tertimbang investasi modal Runi 64.333
(772.000÷12 bulan)
Modal Sebagai Basis Pembagian Laba
Pada tahun 2010, persekutuan Bening dan Runi mendapatkan laba sebesar Rp200 juta.
Berdasarkan perhitungan rata-rata tertimbang investasi modal maka pembagian laba
persekutuan adalah
Bening = Rp200 juta x 88.333/152.666 = Rp115.720.000
Runi = Rp200 juta x 64.333/152.666= Rp84.280.000
Bandingkanlah bila perhitungan alokasi laba bersih persekutuan bila menggunakan dasar modal
awal dan modal akhir tahun sebagai berikut.