Anda di halaman 1dari 31

Tutor pemicu

1
Blok 16
KELOMPOK 3
Unfamiliar Terms

▪ Gen COL1A1 dan COL1A2 adalah gen yang memberikan instruksi


untuk membuat bagian dari molekul besar yang disebut kolagen
tipe I.

▪ https://ghr.nlm.nih.gov/gene/COL1A1

▪ https://ghr.nlm.nih.gov/gene/COL1A2
Embriogenesis
Pembentukan
Tulang
OSIFIKASI
Regulasi Molekular
Perkembangan
Ekstremitas
FIBRILIN
(FBN1)
TBX5 & FGF4,
FGF10 FGF8

SHH,
GEN HOX >> WNT7a
HOXD13,
HOXA13
(HOMEBOX) COL1A1,
COL1A2
Diagnosa
Banding
Nama Definisi Etiologi Tanda dan Gejala
Chondrodysplasia Chondrodysplasia Chondrodysplasia punctata - Perawakan pendek, ujung jari
punctata punctata adalah disebabkan oleh perubahan pendek dan tidak biasa.
gangguan tulang genetik yang melibatkan - Wajah yang khas, terutama
rawan dan gen ARSL. Gen ini hidung yang tampak rata
perkembangan tulang memberikan instruksi untuk dengan lubang hidung
yang terjadi hampir membuat enzim yang berbentuk bulan sabit dan
secara eksklusif pada disebut arylsulfatase E. jembatan hidung yang datar.
pria. Arylsulfatase E berguna - Kelainan tulang belakang
dalam perkembangan tulang
dan tulang rawan

Autosomal recessive ARO adalah jenis Mutasi pada setidaknya - Kelumpuhan otot wajah
osteopetrosis (ARO) osteopetrosis berat, sembilan gen menyebabkan - Hipokalsemia (kadar kalsium
yang dapat berbagai jenis osteopetrosis. rendah)
memengaruhi bayi Mutasi pada gen CLCN7 - hilangnya pendengaran
walaupun bayi masih bertanggung jawab atas - lambatnya pertumbuhan
dalam kandungan. sekitar 75 persen kasus - postur tubuh pendek
Bayi yang menderita osteopetrosis dominan - Tulang abnormal dan
ARO memiliki kondisi autosom, 10 hingga 15 cenderung patah
tulang yang sangat persen kasus osteopetrosis - hepatosplenomegali
rapuh. Bahkan saat resesif autosom
proses persalinan,
tulang bahu bayi dapat Mutasi gen TCIRG1
patah. menyebabkan sekitar 50
persen kasus osteopetrosis
resesif autosom
Defenisi Etiologi Tanda dan Gejala
Osteogenesis imperfekta adalah Mutasi gen COLIA1 dan COLIA2 • Patah tulang berulang
Kelainan genetik pada jaringan • Kelainan bentuk tulanh
ikat yang umumnya mengenai • Sklera berwarna biru
tulang, dimana tulang menjadi • Punggung kifosis atau
mudah patah meskipun hanya sloliosis
karena trauma ringan • Gigi rapuh
• Kelemahan otot
Jeune dystrophy adalah resesif Mutasi gen IFT80, DYNC2H1, • Dada sempit dan kecil
autosom yang langka dan WDR19, IFT140 dan TTC21B. • Iga pendek
ditandai dengan beberapa • Gagal ginjal
kelainan otot, keterlibatan multi • Distrofi retina
organ. • Disfungsi hati
Camptomelic dysplasia Mutasi gen SOX9 • Sesak nafas
adalah kelainan genetik • Tulang belikat yang
langka yamg ditandai kurang berkembang
dengan membungkuknya • Panggul sempit
tulang panjang dan sering • Rahang lebih kecil
menyebabkan kematian • Kepala membesar
pada bayi baru lahir • Sumbing
PATOGENESIS
KELAINAN
KONGENITAL
Faktor resiko
kelainan
kongenital
• Faktor genetik
• Faktor lingkungan
• Faktor gizi ibu selama hamil
• Faktor infeksius
Faktor
Penyebab
Mutasi Genetik
▪ Faktor Radiasi
Kerusakan pada DNA sebagai akibat radiasi dapat menyebabkan terjadinya
perubahan struktur molekul gula atau basa, putusnya ikatan hidrogen antar
basa, hilangnya gula atau basa dan lainnya. Kerusakan yang lebih parah
adalah putusnya salah satu untai DNA yang disebut single strand break dan
putusnya kedua untai DNA yang disebut double strand breaks. Secara
alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan proses perbaikan
terhadap kerusakan tersebut di atas dalam batas normal dengan
menggunakan beberapa jenis enzim yang spesifik. Radiasi LET tinggi dan
dosis tinggi radiasi LET rendah menyebabkan sekumpulan kerusakan yang
padat pada suatu lokasi tertentu pada DNA, disebut dengan clustered
damage. Distribusi kerusakan yang tidak homogen ini lebih sulit untuk
diperbaiki dibandingkan dengan kerusakan DNA yang random.
▪ IPTEKILMIAH POPULER 68 Buletin Alara, Volume 8 Nomor 2, Desember 2006, 65 – 74
▪ Faktor Obat
1. Obat Antimalaria Golongan Artemisinin, menyebabkan mutasi gen
Kelch 13 dan membuat resistensi terhadap Plasmodium
falciparum.
2. Obat anti pembekuan darah = Clopidogrel, Clopidogrel sangat
tergantung dari aktivasinya oleh sistem enzim CYP sehingga pasien
dengan penurunan fungsi CYP2C19 akibat mutasi genetik tidak
dapat memetabolisme clopidogrel dengan baik sehingga memiliki
angka kejadian kardiovaskular yang tinggi dibandingkan pasien
dengan CYP2C19 normal
Vinnyssa Anindita, Hanna Mutiara, Utari Gita Mutiara|Mutasi Gen Kelch 13 dan Resistensi Plasmodium falciparum Terhadap Obat Antimalaria Golongan Artemisinin

http://prodia.co.id/id/infokesehatan/penyakitdiagnosisdetails/personalized-medicine-pada-penyakit-jantung
▪ Faktor Biologis
1. Mutasi gen A1762T dan G1764A akibat HBV yang dapat
menyebabkan kanker hati
2. Virus papiloma (HPV) subtipe 6, 8, 16 dan 18 (6,11) , virus
herpes simplex tipe 2 dan virus cytomegalo (1) berhubungan
erat dengan risiko terkena kanker serviks

http://news.unair.ac.id/2019/07/19/dominasi-mutasi-ganda-sebabkan-tingginya-penderita-penyakit-hati-kronis/

https://univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Vol.20_no.1_3.pdf
Pemeriksaan
Genetik
▪ • Uji Pra-implantasi
Bertujuan mendeteksi perubahan pada embrio yang terbentuk dengan teknik
tertentu, seperti fertilisasi in-vitro (FIV). Untuk melakukan pengujian ini,
bagian kecil dari sel telur yang sudah dibuahi di luar rahim akan diambil.
Kemudian diperiksa untuk ketidaknormalan genetika tertentu
▪ • Uji Pra-kelahiran
Tes ini dianjurkan bagi mereka yang bayinya berkemungkinan lebih tinggi
mengalami kondisi genetika tertentu. Namun, tes ini tidak bisa mendeteksi
semua penyakit. Contoh uji DNA pra-kelahiran adalah melalui
amniosentesis atau chorionic villus sampling
▪ • Memantau bayi yang baru dilahirkan.
Deteksi dini ini dilakukan segera setelah bayi baru saja dilahirkan untuk
mengetahui kemungkinan adanya kelainan genetik yang dapat diatasi sejak
awal. Misalnya gangguan pada metabolisme, seperti fenilketonuria
▪ • Uji pembawa atau carrier testing
Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gen untuk kondisi tertentu yang mungkin
akan diturunkan kepada anak-anaknya. Informasi seperti ini dapat bermanfaat dalam
membantu pasangan menentukan keputusan mereka untuk merencanakan kehamilan
▪ • Uji prediksi
Untuk mendeteksi mutasi genetik terkait penyakit yang bisa muncul bertahun-tahun
setelah lahir. Pengujian seperti ini dapat membantu mempersiapkan penanganan sejak
dini pada penderita kelainan genetik yang belum mengalami gejala. Uji prediksi ini
dapat menunjukkan mutasi gen yang meningkatkan risiko seseorang mengalami
penyakit karena kelainan genetik. Ini berguna, terutama jika orang tua atau saudara
dekat yang memiliki suatu penyakit keturunan
▪ • Uji forensik
Pengujian forensik menggunakan serangkaian DNA untuk mengidentifikasi seseorang
untuk kepentingan hukum. Uji forensik tidak digunakan untuk memeriksa mutasi gen
terkait penyakit. Pengujian ini dapat digunakan untuk mengetahui identitas orang tua
dari seorang anak. Juga untuk mengidentifikasi bagian tubuh korban bencana, seperti
kebakaran atau tsunami
Tatalaksana
▪ Penderita OI memerlukan penanganan multidisiplin. Pemberian terapi medikamentosa diberikan setelah konsultasi
dengan ahli endokrinologi anak. Pada beberapa kasus, penanganan perlu dimulai sejak lahir. Penyakit ini didasari oleh
kelainan genetik maka tidak ada pengobatan definitif untuk OI, dan terutama difokuskan untuk mengurangi gejala,
yang meliputi:
▪ 1. Medikamentosa

▪ Terapi medikamentosa dapat diberikan segera setelah diagnosis ditegakkan.

• Bisfosfonat:

▪ - Pamidronat. Usia minimal pemberian pamidronat intravena adalah 2 minggu. Dosis yang umum digunakan adalah 9-
12 mg/kg/ tahun yang diberikan secara siklik setiap 1-4 bulan.

▪ - Asam zoledronat

▪ Usia minimal pemberian asam zoledronat intravena adalah 3 bulan (untuk usia dibawah 3 bulan pemberian terapi
berdasarkan pertimbangan tim ahli, minimal 2 orang).


2. Bedah ortopedi

Tatalaksana ditujukan untuk perawatan fraktur dan koreksi deformitas.

3. Rehabilitasi medik

Rehabilitasi fisis dimulai sedini mungkin sehingga pasien dapat mencapai tingkat fungsional yang optimal berupa penguatan otot sendi dan
mengoptimalkan mobilitas.
Faktor Resiko
Kelainan
kongenital
• Faktor lingkungan
• Faktor gizi ibu selama hamil
• Faktor kondisi ibu hamil
INDIKASI
RUJUKAN
Bedah Rehabilitasi
orthopedic medik

Genetic

Anda mungkin juga menyukai