Anda di halaman 1dari 38

SISTEM PEMBULUH DARAH

(ARTERI DAN VENA)

O
L
E
H

Teuku Jamni,SKM,M,Kes
Sistem peredaran darah : Suatu sistem yang penting dalam
tubuh.
Sistem ini mengedarkan darah dari jantung keseluruh
tubuh dan kembali lagi kejantung.
Sistem peredaran darah manusia dikenal dengan sistem
peredaran darah tertutup karena darah mengalir didalam
salurn darah yg tertutup.

Fungsi peredaran darah :


menyampaikan zat-zat makanan dan oksigen ke sel-sel
dalm tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dan bahan
yang tidak perlu dari sel.
Sistem peredaran darah manusia mempunyai 2 jenis:
Peredaran darah Pulmonari dan sistemik.

Pulmonari: Peredaran ini membawa darah tidak


beroksigen dari jantung melalui arteri pulmonari ke
paru-parudan balik kejantung melalui vena .

Sistemik: Peredaran darah ini membawa darah


beroksigen dari jantung melalui aorta ke semua
bahagian badan dan balik ke jantung
Terdapat 3 jenis saluran darah yang utama:
1.Arteri
2. Vena
3. Kapiler
Darah terdiri dari:
Sel darah 40%
Plasma 60%
Tubuh manusia mengandung lebih kurang 6 liter
darah.
Darah terdiri dari plasma, sel darah merah, sel darah
putih dan platelet.
Arteri berfungsi utk mengangkut darah dari jantung ,
mengedarkan oksigen keseluruh tubuh yg membutuhkan.

Kapiler berfungsi untuk memberikan darah kebagian jaringan


tubuh dan juga mengangkut sisa hasil metabolisme dari sel-sel
yang ada.

Kapiler juga berperan dalam menukarkan oksigen dan


karbondioksida dengan zat-zat lain antara darah dan jaringan
ditubuh.

Vena berfungsi untuk mengangkut darah ke bagian jantun.


ARTERI, KAPILER, VENA
PEMBULUH DARAH ARTERI
• pembuluh darah arteri (nadi) terdiri dari 3 lapisan lapisan luar bersifat
elastis,lapisan tengah berupa sel2 otot polosdan lapisandalam yang hanya
disusun selapis selberdinding tipis.pembuluh darah arteri memiliki dinding yg
kuat tebal dan elastis yg membantu tenaga memompa jantung untuk
menyalurkandarah keseluruh tubuh.
PEMBULUH DARAH VENA (BALIK)
Darah kapiler dalam jaringan tubuh kembali kejantung melalui
venula,kemudian dari pembuluh vena, pembuluh darah vena mempunyai
dinding lebih tipis,tidak elastis dan berdiameterlebih lebar dari pada
pembuluh darah arteri. Hal ini karena darah dalam perjalanannya kembali
kejantung memiliki tekanan yg sangat rendah.Tekanan darah rendah
tersebut menyebabkan darah cenderung mengalir kembali meninggalkan
jantung.
Plasma darah yaitu cairan tidak berwarna
dalam darah yang berfungsi mengangkut air,
mineral, ion dan sari-sari makanan ke seluruh
jaringan tubuh. Plasma darah mengandung
beberapa senyawa baik anorganik maupun organik
yang meliputi antara lain : Protein darah , sari makanan,
garam mineral , getah sekskret sel seperti enzim ,
hormon , zat zat ekskresi.
Protein darah (7%) , meliputi :
Fibrinogen : untuk pembekuan darah (0,3%)
Albumin : menjaga tekanan osmotik darah (4%)
Globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi (2,7%)
Istilah Penting lain dalam Plasma darah:
• Serum : Cairan darah /Plasma yang tidak
mengandung fibrinogen (komponen pembeku darah)
• Antibody : Protein yang dapat mengenali dan
mengikat antigen ( protein asing) tertentu
• Antigen : molekul Protein asing yang tidak dikenal
yang masuk ke plasma darah , adanya antigen maka
akan terbentuk antibody ( Antibody jumlahnya
berbanding lurus dengan antigen yang ada) maka
orang yang sakit karena adanya kuman ( antigen
asing) , dan bisa sehat dipastikan di tubuhnya
(plasma darahnya) banyak antibody special kuman
tersebut sehingga ia sudah kebal terhadap kuman
yang menyebabkan penyakit tersebut.
Berdasarkan kerjanya zat anti (antibody)
dibedakan :
• Prepsipitasi : kerjanya mengendapkan darah,
• Aglutinasi : Menggumpalkan
• Netralisasi : antigenik menutup tempat yang
toksik ( beracun)
• Lisin : menyerang dan memecah antigen
• antitoksin : menetralkan racun
• Sel Darah merah atau yang di kenal juga dengan eritrosit
Sel Darah Merah
memiliki bentuk bulat pipih bagian tengahnya cekung
(bikonkaf) dan tidak berinti. eritrosit berwarna merah di
karenakan mengandung hemoglobin. Hemoglobin
merupakan senyawa protein yang mengandung zat besi.
sel darah merah di bentuk di dalam sumsum merah
tulang pipih. selanjutnya, darah beredar keseluruh
bagian tubuh melalui pembuluh darah.
• Usia sel darah merah kurang lebih 120 hari. eritrosit atau
sel darah merah yang sudah tua akan di bongkar oleh
hati dan limpa. di dalam hati, hemoglobin di ubah
menjadi zat warna empedu atau yang di kenal dengan
bilirubin, yang kemudian di tampung dalam kantong
empedu. Kemudian diganti sel-sel baru dlm sumsung
tulang.
• Bilirubin ini berfungsi sebgai pemberi warna
pada fases. Zat besi yang terdapat pada
hemoglobin kemudian dilepas dan digunakan
untuk membentuk sel darah merah baru.
Fungsi utama dari sel darah merah adalah:
mengikat oksigen dan karbon dioksida. Bagian
sel darah merah yang sangat berperan dalam
mengikat oksigen adalah hemoglobin.
Sel darah Putih(Leukosit)
- Tidak berwarna dan mempunyai bentuktidak
beraturan
- Tiap-tiap leukosit mempunyai Nukleus
- Sel darah putih dihasilkan dalam sumsum tulang dan
kelenjar limfa dan hidup selama lebih kurang 30 jam.

- Sel darah putih membantu tubuh melawan bakteri,


virus dan sel-sel tidak dikenali sebagai bagian dari
dirinya sendiri. Sel darah putih dikenal sebagai
leukosit, tubuh Anda memproduksi sekitar 100 miliar
sel darah putih dalam sumsum tulang setiap hari
Jumlah Normal sel darah putih (leukosit) adalah
4.000 sampai 11.000 sel per mikroliter, Merck
Manual menyatakan. Ada lima jenis sel darah
putih, masing-masing dengan fungsi yang
berbeda.
Neutrofil
• Neutrofil adalah kelompok terbesar dari sel darah putih,
membuat sekitar 45 sampai 75 persen dari jumlah darah
putih. Neutrofil adalah fagosit, pemain utama dalam
memerangi infeksi bakteri dan virus. Penurunan neutrofil di
bawah 1.000 sel per mikroliter meningkatkan risiko
pengembangan infeksi.

• Neutrofil adalah “responden pertama” dalam peradangan:


yang pertama di tempat kejadian untuk menghancurkan
bakteri dan virus. Neutrofil memiliki jangka hidup yang
pendek, hanya sekitar 10 jam. Neutrofil belum matang, yang
disebut band, banyak di infeksi yang aktif. Penurunan
neutrofil dikenal sebagai neutropenia, penyebab neutropenia
termasuk pengobatan kemoterapi, infeksi bakteri dan virus,
dan reaksi alergi.
Limfosit
• Limfosit terdiri dari kelompok terbesar
kedua dari sel-sel darah putih, 20 sampai
40 persen dari sel-sel darah putih adalah
limfosit, menurut Merck. Ada tiga jenis
limfosit: sel T, sel B dan sel-sel pembunuh
alami.
• Sel B membuat antibodi yang menyerang
antigen asing. Sel T dan sel-sel pembunuh
alami menyerang sel-sel asing dan juga
membuat racun yang merusak penyerang.
• Peningkatan limfosit biasanya
menunjukkan infeksi virus atau beberapa
jenis infeksi bakteri. Sejumlah penurunan
sel T ditemukan dalam infeksi, sel-sel
tumor dan virus HIV. Limfosit yang
meningkat menandakan infeksi dan
penyakit seperti mononukleosis,
Monosit
• Monosit membuat 1 sampai 10 persen dari sel-sel darah
putih. Monosit bergerak keluar dari aliran darah dan ke dalam
jaringan, di mana mereka berubah menjadi makrofag, sel
pemulung besar yang menghancurkan sel-sel asing,
mengangkat jaringan mati dan membunuh sel kanker.
Monosit akan meningkat saat infeksi kronis dan penyakit
autoimun, kemoterapi dapat menyebabkan penurunan
tingkat monosit.

Eosinofil
• Eosinofil membentuk sekitar 7 persen dari sel-sel darah putih
dan memulai reaksi alergi terhadap alergen. Sebuah jumlah
yang meningkat dari eosinofil paling sering menunjukkan
respon reaksi alergi, University of Nebraska at Omaha states,
stres yang ekstrim atau invasi parasit juga dapat
menyebabkan peningkatan eosinofil.
Basofil
• Basofil mewakili kurang dari 3 persen dari sel-
sel darah putih. Basofil berperan dalam reaksi
alergi dengan melepaskan histamin, yang
menyebabkan pembuluh darah membesar.
Basofil juga membantu dalam memperbaiki
luka dengan melepaskan heparin, yang
menunda pembekuan darah sehingga lebih
banyak sel dapat mencapai lokasi luka.
• Sel darah putih atau yang di kenal dengan nama leukosit, sel
darah putih memiliki inti akan tetapi tidak memiliki bentuk sel
yang tetap dan tidak berwarna. leukosit dalam milimeter kubik
darah lebih kurang berjumblah 8.000. tempat pembentukan sel
darah putih adalah pada sumsum merah tulang pipih, limpa dan
kelenjar getah bening. semua sel darah putih memiliki masa hidup
antara 6 hingga 8 hari

• Umumnya sel darah putih berukuran lebih besar dari pada sel
darah merah, bentuk amoeboid atau tidak beraturan, dan berinti
sel bulat atau cekung, jenis sel darah putih yang terbanyak di
dalam tubuh adalah Neutrofil, yakni sekitar 60%. Neutrofil
berfungsi untuk menyerang dan mematikan bakteri penyebab
penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara
menyelubunginya dan melepaskan suatu zat yang mematikan
bakteri.
Jumlah limfosit didalam sel darah putih sekitar 20-30%.
Limfosit bertugas membentuk antibodi, yaitu sejenis
protein yang berfungsi memerangi kuman penyakit.
Jumlah monosit di dalam darah putih sekitar 5 -10%.
Seperti halnya neutrofil, monosit berfungsi menyerang
dan mematikan bakteri.

Jumlah eosinofil dalam darah putih sekitar 5%.


Eosinofil berfungsi menyerang bakteri, membuang
sisa sel yang rusak, dan mengatur pelepasan zat
kimia pada saat menyerang bakteri.

Basofil di dalam darah putih berjumlah sekitar 1%.


Basofil berfungsi mencegah penggumpalan
di dalam pembuluh darah.
Keping-keping Darah atau yang lebih di kenal
dengan nama Trombosit ini memiliki bentuk
yang tidak beraturan seperti pecahan keramik,
seta tidak berwarna dan juga tidak memiliki inti
Pada kondisi yang normal jumlah keping darah
dalam tubuh manusia sekitar 250.000 tiap
Milimeter kubik darah. keping-keping darah ini

berfungsi dalam proses pembekuan darah.


Fungsi Darah

1. Sebagai alat Pengangkut

Fungsi darah sebagai alat pengangkut adalah


mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh sel tubuh,
mengedarkan hormon, serta mengangkut sisa-sisa
pembakaran dari sel-sel tubuh ke alat pengeluaran.
Hormon merupakan suatu zat kimia yang dihasilkan oleh
kelenjar tak bersaluran atau kelenjar buntu (endokrin).
Sari makanan dan hormon diedarkan oleh plasma darah,
sedangkan oksigen diangkut oleh sel-sel darah merah.

2. Sebagai Alat Pertahanan Tubuh


3. Sebagai Pengatur /stabilitas Suhu Tubuh
Darah yang beredar keseluruh tubuh mengangkut
O2 untuk keperluan Oksidasi. melalui peristiwa
oksidasi di hasilkan energi lain dalam bentuk
panas. Panas sebagai hasil oksidasi dalam tubuh,
terutama di gunakan untuk mempertahankan suhu
tubuh manusia, yakni Kurang lebih 37°C. Pada saat
suhu udara panas, darah serta pembuluh darah di
kulit akan memindahkan panas ke udara di
sekitarnya sehingga suhu tubuh tidak akan terus
meningkat.
4. Mengangkut zat-zat makanan dan oksigen
keseluruh tubuh dan mengangkut sisa-sisa
metabolisme tubuh ke organ yang berfungsi untuk
pembuangan.
5. Mempertahankan tubuh dari serangan
kuman penyakit.
6. Mengedarkan hormon-hormon untuk
membantu proses fisiologis
7. Menjaga keseimbangan asam basa jaringan
tubuh untuk menghindari kerusakan jaringan
8. Memberi warna pada kulit
Beberapa penyakit yang erat sekali kaitannya dengan
kelainan pada peredaran darah seseorang.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan
peredaran darah :
1. Anemia
Anemia merupakan suatu kondisi dimana seseorang
mengalami kekurangan darah, sehingga darah yang
mengalir di pembuluh darah mengalami deficit, dan
menyebabkan tidak optimalnya peredaran darah ke
bagian-bagaian tubuh dan juga organ tubuh tertentu.
Penyebab anemia
• Anemia sendiri disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
yang paling sering menyababkan anemia adalah :
• Keturunan
• Kekurangan gizi dan mineral berupa makanan yang
mengandung zat besi
• Aktivitas yang berlebihan tanpa adanya asupan makanan
yang sehat
Gejala anemia
• Tubuh terasa lelah dan juga lemas
• Mudah merasa lelah
• Rentan akan terserang berbagai macam penyakit
• Tidak fokus dalam beraktivitas
Pencegahan
Anemia merupakan salah satu jenis penyakit yang paling
mudah untuk dicegah dan juga diobati. Berikut ini adalah
beberapa cara mudah untuk mencegah dan juga
menyembuhkan gejala-gejala anemia :
• Selalu atur asupan makanan dengan makanan yang
bergizi tinggi
• Istirahat cukup, dan hindari beraktivitas secara
berlebihan
• Minum suplemen penambah darah apabila diperlukan
• Makan makanan yang memiliki kandungan zat besi
tinggi, seperti daging merah dan kacang-kacangan
• Rajin minum air putih
2. Varises
Varises merupakan salah satu kelainan dan juga penyakit yang
berhubungan dengan pembuluh darah lainnya. Varises merupakan suatu
kondisi dimana pembuluh darah vena memiliki gangguan atau hambatan
dalam mengalirkan darah. Hal ini disebabkan karena adanya kelainan atau
kesalahan pada katub pembuluh vena dalam mengatur peredaran darah
sehingga menyebabkan peredaran darah pembuluh vena menjadi
terhambat.
Penyebab
• Ada beberapa penyebab munculnya varises pada pasien, antara lain :
• Faktor keturunan
• Muncul tumor
• Terlalu lama berdiri
• Karena sedang berada dalam kondisi kehamilan
Gejala yg muncul:
• Pegal-pegal
• Adanya rasa panas dan sedikit perih
• Rasa lelah dan tidak nyaman pada bagian tungkai
3. Hipertensi (darah tinggi)
merupakan salah satu jenis penyakit yang berhubungan dengan
peredaran darah yang paling “populer”. Hipertensi atau tekanan
darah tinggi merupakan penyakit dimana kondisi tekanan darah
yang mengalir pada pemmbuluh darah melebihi batas normal, dan
menimbulkan berbagai komplikasi lainnya, seperti
• Kepala sering pusing
• Sakit kepala
• Cepat marah
• Dapat menyebabkan penyakit kronis
• Kelelahan
Penyebab
Ada beberapa penyebab dari hipertensi, yaitu :
• Faktor gen atau keturunan
• Merokok dan minuman beralkohol
• Makan makanan yang terlalu banyak lemak dan juga tidak sehat.
SEKIAN

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai