Anda di halaman 1dari 38

KONSEP DESA SIAGA

NS. NURUL MAURIDA

DEPARTEMEN JIWA KOMUNITAS


STIKES DR. SOEBANDI JEMBER
CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Konsep dasar Desa Siaga


2. Tujuan Desa Siaga
3. Pengembangan desa siaga
4. Indikator keberhasilan desa siaga
KONSEP DESA SIAGA

DESA SIAGA adalah desa yang memiliki komponen (1)


pelayanan kesehatan dasar, pemberdayaan masyarakat
melalui (2) pengembangan UKBM dan mendorong upaya
survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan
penaggulanagan bencana serat penyehatan lingkungan (3)
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
(1)Pelayanan kesehatan dasar

 Pelayanan kesehatan dasar


didukung oleh sarana kesehatan
seperti puskesmas pembantu
(pustu), puskesmas dan rumah sakit
 Pelayanan kesehatan dasar adalah
pelayanan primer yang terdiri dari
 Pelayanan kesehatan untuk ibu
hamil
 Pelayanan kesehatan untuk ibu
menyusui
 Pelayanan kesehatan untuk anak
 Penemuan dan penanganan
penderita penyakit
(2) Pemberdayaan masyarakat

Kegiatan difokuskan kepada


upaya survailance berbasis masyarakat,
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan
bencana
penyehatan lingkungan
Survailance berbasis masyarakat

Survailance adalah pengamatan dan pencatatan


penyakit yang diselenggarakan oleh masyrakat
(kader) dibantu oleh tenaga kesehatan
Bentuk kegiatan :
 Pengamatan dan pemantauan penyakit
 Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada
petugas kesehatan untuk respon cepat
 Pencegahan dan penanggulangan sederhana
penyakit dan masalah kesehatan
 Pelaporan kematian
Kedaruratan kesehatan dan penaggulangan
bencana
Kedaruratan kesehatan dan
penaggulangan bencana adalah upaya
yang dilakukan oleh masyarakat dalam
mencegah dan mengatasi bencana dan
kdaruratan kesehatan
Bentuk kegiatan :
 Bimbingan dalam pencarian tempat yang
aman untuk mengungsi
 Promosi kesehatan dan bimbingan
mengatasi masalah akibat bencana
 Bantuan atau fasilitasi pemenuhan
kebutuhan sarana sanitasi dasar
 Penyediaan relawan yang bersedia
menjadi donor darah
 Pelayanan kesehatan bagi pengungsi
Penyehatan Lingkungan

Penyehatan lingkungan adalah upaya


yang dilakukan oleh masyarakat
untuk menciptakan dan memelihara
lingkungan agar terhindar dari
penyakit
Bentuk kegiatan :
 Promkes pentingnya sanitasi dasar
 Bantuan/fasilitasi pemenuhan sarana
sanitasi dasar
 Bantuan/fasilitasi upaya pencegahan
pencemaran lingkungan
(3) Perilaku hidup bersih dan sehat

PHBS yang harus dipraktikkan oleh masyarakat di desa


siaga diantaranya:
Melaporkan segera kepada kader/petugas kesehatan jika
mengetahui dirinya atau keluarganya menderita penyakit
Pergi berobat ke puskesmas jika terserang penyakit
Memeriksa kehamilan secara teratur
Mengkonsumsi tablet tambah darag semasa hamil dan
nifas
Makan-makanan bergizi
Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
PHBS

Menggunakan garam beryodium


Persalinan ditolong tenaga kesehatan
Mengkonsumsi kapsul vitamin A bagi ibu nifas
Memberi ASI eksklusif pada bayi 6 bulan
Memberi MP ASI
Memberi kapsul vitamin A untuk bayi dan balita
Menimbang berat badan bayi dan balita secara
teratur
Membawa bayi/anak untuk imunisasi
Tersedianya oralit untuk penanggulangan diare
PHBS

Menyediakan kendaraan untuk pertolongan


kedaruratan
Menghimpun dana masyarakat untuk kepentingan
kesehatan
Menjadi akseptor KB aktif
Menggunakan air bersih untuk kegiatan sehari-hari
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Menggunakan jamban sehat
Mengupayakan tersedianya sanitasi dasar
PHBS

Memberantas jentik nyamuk


Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Tidak merokok, miras, mengkonsumsi narkoba
Memanfaatkan UKBM, poskesdes, pustu, puskesmas
dan saran kesehatan lain
Memanfaatkan pekarangan untuk TOGA
Melaporkan kematian
Mempraktikkan PHBS lain yang dianjurkan
Saling mempraktikkan PHBS
PHBS tatanan rumah tangga

Persalinan ditolong nakes


Memberi ASI ekslusif
Menimbang berat badan balita
Menggunakan air bersih
Mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun
Menggunakan jamban sehat
Memberantas jentik nyamuk
Mengkonsumsi sayur dan buah
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Tidak merokok di rumah
Tujuan Desa Siaga
Tujuan umum desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang
sehat, peduli, dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di
wilayahnya.
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :
Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan.
Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah, kegawadaruratan dan sebagainya)
Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat
Peningkatan kesehatan lingkungan di desa.
Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong diri sendiri di bidang kesehatan. 
PENGEMBANGAN DESA SIAGA

Pengembangan Desa siaga meliputi beberapa tahapan


1.Tahap Pendekatan
2.Tahap persiapan
3.Tahap penyelenggaraan
4.Tahap penahapan
Tahap Pendekatan

Jajaran kesehatan di kabupaten dan kota wajib


memberikan fasilitas dan rujukan serta dukungan
dana dan sarana bagi pengembangan desa siaga
sesuia dengan standar pelayanan minimal bidang
kesehatan yang telah ditetapkan oleh mentri
kesehatan
Adanya dukungan kebijakan yang ditetapkan oleh
desa atau kabupaten sesuai dengan peraturan yang
berlaku
Integrasi dengan program-program pemberdayaan
masyarakat
Tahap Persiapan

Pelatihan fasilitator yaitu petugas promkes dari


dinas kesehatan kabupaten yang ditunjuk dan tenaga
lain dari program pemberdayaan masyarakat
Pelatihan petugas kesehatan
Analisis situasi perkembangan
Penetapan kader pemberdayaan masyarakat
Pelatihan lembaga kemasayarakatan
Tahap Penyelenggaraan

Pengenalan kondisi desa atau kelurahan


Identifikasi masalah kesehatan dan PHBS
Melaksanakan musyawarah desa
Perencanaan partisipatif
Pelaksanaan kegiatan
Tahap Pentahapan

Desa siaga aktif pratama


Desa siaga aktif madya
Desa siaga aktif purnama
Desa siaga aktif mandiri
KRITERIA DESA SIAGA

1. Tersedianya Forum desa


2. Terbentuknya kader kesehatan
3. Kemudahan akses untuk masalah kesehatan dasar
4. Posyandu dan UKBM lainnya aktif
5. Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan
tercukupi
6. Terdapat peran serta masyarakat dan organisasi
7. Terdapat peraturan kepala desa atau peraturan
bupati
8. Pembinaan PHBS di berbagai tatanan
KRITERIA DESA SIAGA

Tersedianya forum desa


KRITERIA DESA SIAGA

Terdapat kader kesehatan


KRITERIA DESA SIAGA

Kemudahan akses ke pelayanan kesehatan dasar


KRITERIA DESA SIAGA

Posyandu dan UKBM aktif (posyandu balita,


posyandu lansia, posbindu)
KRITERIA DESA SIAGA

Dukungan dana dari pemerintah dan sumber dana


lainnya
KRITERIA DESA SIAGA

Peran serta masyarakat dan ormas (LKM, PKK,


Karang taruna)
KRITERIA DESA SIAGA

Terdapat peraturan kepala desa


KRITERIA DESA SIAGA

Pembinaan PHBS di berbagai tatanan


Desa Siaga Pratama

Ada forum desa tetapi belum berjalan


Memiiki kader kesehatan minimal 2 orang
Terdapat kemudahan akses untuk pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan UKBM hanya posyandu
Sumber dana hanya dari pemerintah
Peran aktif masyarakat, tidak ada peran aktif ormas
Belum ada peraturan kepala desa
Pembinaan PHBS kurang dari 20%
Desa Siaga Madya

Terdapat forum desa tetapi belum rutin setiap triwulan


Kader kesehatan sudah ada sekitar 3-5 orang
Tersedianya kemudahan akses pelayanan kesehatan
Terdapat posyandu dan 2 UKBM aktif
Sumber dana dari pemerintah dan satu sumber dana
yang lain
Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif satu ormas
Ada peraturan kepada desa tetapi belum direalisasikan
Pembinaan PHBS minimal 20%
Desa Siaga Purnama

Forum desa berjalan aktif setiap triwulan


Kader kesehatan minimal 6-8 orang
Terdapat kemudahan akses pelayanan kesehatan
dasar
Terdapat posyandu dan 3 UKBM lainnya
Sudah ada dana pemerintah dan dua sumber dana
lainnya
Ada peran aktif masyakat dan 2 ormas
Ada peraturan kepala desa dan sudah direalisasikan
Pembinaan PHBS minimal 40%
Desa Siaga Mandiri

Forum desa berjalan aktif setiap bulan


Kader sudah ada 9 orang lebih
Terdapat kemudahan akses pelayanan kesehatan
dasar
Terdapat posyandu dan 4 UKBM yang aktif
Ada dana pemerintah dan 2 sumber dana lainnya
Ada peran aktif masyarakat dan 2 ormas
Ada peraturan kepala desa dan sudah direalisasikan
Pembinaan PHBS minimal 70%
Indikator Keberhasilan Program

Indikator keberhasilan pengembangan desa siaga


dapat diukur dari 4 kelompok indikator, yaitu:
1.Indikator input
2.Indikator proses
3.Indikator output
4.Indikator outcome
Indikator Input

Indikator input
1.Jumlah kader desa siaga.
2.Jumlah tenaga kesehatan di poskesdes.
3.Tersedianya sarana (obat dan alat) sederhana.
4.Tersedianya tempat pelayanan seperti posyandu.
5.Tersedianya dana operasional desa siaga.
6.Tersedianya data/catatan jumlah KK dan keluarganya.
7.Tersedianya pemetaan keluarga lengkap dengan masalah kesehatan
yang dijumpai dalam warna yang sesuai.
8.Tersedianya data/catatan (jumlah bayi diimunisasi, jumlah penderita
gizi kurang, jumlah penderita TB, malaria dan lain-lain).
Indikator Proses

Indikator proses
1.Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa (bulanan, 2 bulanan dan
sebagainya).
2.Berfungsi/tidaknya kader desa siaga.
3.Berfungsi/tidaknya poskesdes.
4.Berfungsi/tidaknya UKBM/posyandu yang ada.
5.Berfungsi/tidaknya sistem penanggulangan penyakit/masalah
kesehatan berbasis masyarakat.
6.Ada/tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
7.Ada/tidaknya kegiatan rujukan penderita ke poskesdes dari masyarakat.
Indikator output

Indikator output
Jumlah persalinan dalam keluarga yang dilayani.
Jumlah kunjungan neonates (KN2).
Jumlah BBLR yang dirujuk.
Jumlah bayi dan anak balita BB tidak naik ditangani.
Jumlah balita gakin umur 6-24 bulan yang mendapat M P-AS I.
Jumlah balita yang mendapat imunisasi.
Jumlah pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam.
Jumlah keluarga yang punya jamban.
Jumlah keluarga yang dibina sadar gizi.
Jumlah keluarga menggunakan garam beryodium.
Adanya data kesehatan lingkungan.
Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular tertentu yang menjadi
masalah setempat.
Adanya peningkatan kualitas UKBM yang dibina.
Indikator outcome

Indikator outcome
Meningkatnya jumlah penduduk yang sembuh/membaik
dari sakitnya.
Bertambahnya jumlah penduduk yang melaksanakan PHBS.
Berkurangnya jumlah ibu melahirkan yang meninggal
dunia.
Berkurangnya jumlah balita dengan gizi buruk.
TRIMS ... 

Anda mungkin juga menyukai