Anda di halaman 1dari 58

* CAPM

1. Portofolio Pasar
2. Garis Pasar Modal (CML)
3. Garis Pasar Sekuritas (SML)
4. Estimasi Beta
5. APT
* Kemampuan untuk mengestimasi return
sekuritas merupakan hal yang sangat penting
dan diperlukan oleh seorang investor. Untuk
dapat mengestimasi retur dengan baik, maka
digunakan suatu model estimasi. Model yang
dikembangkan adalah Capital Asset Pricing
Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory
(APT).
*CAPM
* CAPM merupakan model yang menghubungkan tingkat return
harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut
pada kondisi pasar yang seimbang (Tandelilin, 2010).
* Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan tingkat return
yang diharapkan dari aset yang berisiko dan untuk menghitung
risiko yang tidak dapat diversifikasi dalam suatu portofolio dan
membandingkannya dengan prediksi tingkat pengembalian.

*CAPM (Capital Asset


Pricing Model)
*Gambar CAPM
*Asumsi dalam CAPM
1. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return dimasa
depan yang identik, karena mereka mempunyai harapan yang hampir sama
2. Semua investor mempunyai satu periode waktu yang sama, misalnya satu
tahun.
3. Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada tingkat
return yang bebas risiko.
4. Tidak ada biaya transaksi, yaitu biaya-biaya pembelian dan penjualan
saham seperti biaya broker, biaya penyimpanan saham (custodian) dll.
5. Saham dapat dipecah-pecah dalam satuan yang tidak terbatas, sehingga
investor dapat membeli saham dalam ukuran pecahan.
6. Tidak ada pajak pendapatan pribadi, sehingga bagi investor tidak masalah
apakah mendapatkan return dalam bentuk dividen atau capital gain.
7. Tidak ada inflasi
8. Terdapat banyak sekali investor dan tidak ada satupun investor yang dapat
mempengaruhi harga suatu sekuritas.
9. Pasar dalam keadaan seimbang
*Rumus CAPM
* E(Ri) = Rf +βi [E (Rm) –Rf]

Keterangan:
* E (Ri)
= return yang diharapkan dari sekuritas i yang
mengandung risiko
* Rf = return bebas risiko
* E (Rm) = return portofolio pasar yang diharapkan
* βi =koefisien beta sekuritas i (tolak ukur risiko yang tidak bisa
terdiversifikasi dari berharga yang ke-i)
*1. Portofolio Pasar
* Dimana :

*Portofolio Pasar
*Contoh :
* Data dari 8 dekade tekahir untuk indeks S&P 500 menghasilkan
statistika berikut : rata-rata kelebihan imbal hasil 7,9,
simpangan baku 23,2%.
* Pada tingkatan bahwa rata-rata tsb mendekati perkiraan
investor selama periode itu, berapa seharusnya rata-rata
koefisien keengganan risiko?
* Jika koefisien keengganan risiko sebenarnya adalah 4,0, berapa
premi risikoyang akan sejalan dengan riwayat simpangan baku
pasar?
Merupakan perlambangan CAPM yang paling akrab bagi para praktisi. Meskipun portofolio
pasar tidak lagi merupakan portofolio berisiko optimal tiap investor, hubungan perkiraan
imbal hasil-beta seharusnya msih berlaku dalam bentuk yang agak berubah. Jika hubungan
perkiraan imbal hasil-beta berlaku untuk tiap aset tertentu, hubungannya harus berlaku
untuk kombinasi aset apapun.

Persamaan CAPM untuk tiap saham

dimana beta portofolio βp = Σwkβk

Persamaan CAPM untuk portofolio pasar

*Tentunya ini merupakan tautologi karena βM = 1. Hal ini juga menetapkan 1 sebagai nilai
rata-rata terbobot beta antar seluruh aset.
*Jika beta pasar adalah 1, dan pasar merupakan portofolio dari seluruh aset dalam
perekonomian, rata-rata terbobot beta seluruh aset harus sebesar 1.
*Sehingga beta lebih dari 1 dianggap agresif pada investasi dalam artian bahwa investasi pada
saham dengan beta tinggi memerlukan sensitivitas diatas rata-rata terhadap ayunan pasar.
*Sedangkan beta dibawah 1 digambarkan defensif.

*Imbal Hasil Beta


* Anggaplah premi risiko pada portofolio pasar
diperkirakan sebesar 8% dengan simpangan
baku 22%. Berapa premi risiko pada portofolio
yang diinvestasikan 40% pada Toyota dan 60%
pada Ford, jika mereka masing-masing memiliki
beta 1,10 dan 1,25?

*Contoh :
*2. CML
* Capital Market Line adalah garis yang
menggambarkan suatu hubungan antara
expected return dengan total resiko pada
portofolio efisien di kondisi pasar yang
seimbang

*Garis Pasar Modal (CML)


* Gambar :
Capital Market Line (CML)
 * Slope CML menunjukkan harga pasar resiko bagi
portofolio efisien
* Besarnya slope mengindikasikan tambahan
return yang disyaratkan pasar untuk setiap 1%
kenaikan resiko portofolio
* Slope CML
* CML hanya valid untuk portofolio yang efisien

*Slope CML
*  Dengan mengetahui slope CML dan intersep (Rf), maka dapat
dibentuk persamaan CML sebagai berikut :
E(RP)= Rf + σp

E(RP) = expected return portofolio efisien


RM = return portofolio pasar
σM = deviasi standar return portofolio
σp = deviasi standar return portofolio efisien

*Persamaan CML
* CML terdiri dari portofolio efisien yang merupakan
kombinasi dari asset yang beresiko dan asset bebas resiko
* SlopeCML akan cenderungpositif karena adanya asumsi
bahwa investor bersifat risk averse
* Berdasarkan data historis, adanya resiko akibat perbedaan
return aktual dan return yang diharapkan akan dapat
menyebabkan slope CML menjadi negatif. Slope negatif
terjadi apabila tingkat return aktual portofolio pasar lebih
kecil dibandingkan tingkat keuntungan bebas resiko (Rf)
* Garis pasar modal dapat digunakan untuk menentukan
tingkat return yang diharapkan untuk setiap resiko
portofolio yang berbeda

*Konsep CML
*3. SML
* Security market line menunjukkan garis yang
menghubungkan antara tingkat return yang
diharapkan dari suatu sekuritas dengan resiko
sistematik. Resiko sistematik dapat diukur
dengan menggunakan beta (β). Jadi beta (β)
dapat mengukur resiko sekuritas.

*Garis Pasar Sekuritas (SML)


* Untuk menggambarkan hubungan expected return dan risk
bagi portofolio yang tidak efisien maupun sekuritas individual
digunakan security market line (SML)
*Dasar rumusan SML :
*Kontribusi masing-masing aset terhadap resiko portofolio
pasar dipengaruhi besarnya kovarian aset terhadap resiko
pasar
*Dirumuskan :
*Jadi ukuran resiko yang dianggap relevan adalah kovarian
aset terhadap portofolio pasar

*SML
*   P)= Rf + σp
E(R
E(Ri)= Rf +
E(Ri)=

E(Ri) = expected return sekuritas i


= return aset bebas resiko
RM = return portofolio pasar
= beta sekuritas i

*Persamaan SML
(Standard CAPM)
* Gambar :
Security Market Line (SML)
*Jika diperhatikan gambar SML, terlihat bahwa SML adalah
garis yang menghubungkan expected return dan beta. Jadi
hubungan antara expected return dan beta dapat dijelaskan
yaitu :
- Jika E(R) dan β adalah positif, maka artinya untung
- Jika E(R) dan β adalah negatif, maka artinya rugi

*Keterangan
*Konsep SML
* Resiko dicerminkan dari beta karena pada pasar yang seimbang
portofolio yang terbentuk sudah terdiversifikasi dengan baik 
resiko yang relevan adalah beta.
* Menurut CAPM :
- Tingkat keuntungan yang diharapkan = tingkat keuntungan bebas
resiko + premi resiko atas suatu sekuritas
E(Ri) = Rf + βi (E(RM) – Rf)
- Premi resiko atas suatu sekuritas = bera x premi resiko pasar
(market risk premium)

Premi Resiko = βi x (E(R ) – Rf)


M
*Manfaat SML
* Pada kondisi ekuilibrium maka semua portofolio akan berada di garis
SML  tingkat return yang diharapkan (expected return) = tingkat
return yang diisyaratkan investor (required rate of return)

ki = Rf + βi (E(RM) – Rf)

ki = tingkat return yang diisyaratkan investor (required rate or


return)

• Penentuan sekuritas yang undervalued/ overvalued


- Sekuritas yang undervalued : berada di atas SML expected return >
required rate of return
- Sekuritas overvalued : berada dibawah SML  expected return <
required rate of return
*Sekuritas Under/Overvalued
* Di bawah ini adalah 2 proyek yang sedang dipertimbangkan
dengan masing-masing investasi Rp 1.000.000,00.

*Penerapan CAPM
dalam Proyek
1. Menghitung rata-rata mean, varian, deviasi standar,
kovarian proyek 1 dengan pasar, kovarian proyek 1 dan
proyek 2, koefisien korelasi dengan RM dan koefisien korelasi
proyek 1 dan proyek 2.
2. Bila proyek 1 dan proyek 2 digabungkan menjadi satu
portofolio, dimana 40% proyek 1 dan 60% proyek 2.
Menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dari
portofolio dan beberapa deviasi standarnya
3. Dengan rf = 0,04 hitunglah SML, dan gambar dalam 1 grafik.
a. Garis pasar surat berharga (SML)
b. Gambar titik-titik proyek 1 dan 2

*Pertanyaan :
*Pembahasan
* 1. Mean, Varian, dan
Deviasi RM
* a. Mean, Varian, dan Deviasi
Standar Proyek 1
* b. Mean, Varian, dan Standar
Deviasi Proyek 2
* Korelasi Proyek 1 dengan Pasar (r) atau ρ1M

* c. Kovarian dan Korelasi


Proyek 1 dengan Pasar
* Korelasi Proyek 1 dengan Pasar (r) atau ρ2M

* c. Kovarian dan Korelasi


Proyek 2 dengan Pasar
* Korelasi Proyek 1 dengan Proyek 2 (r) atau ρ12

* c. Kovarian dan Korelasi


Proyek 1 dengan 2
* 2. Tingkat Keuntungan yang
diharapkan dan Deviasi
Standar Portofolio
* Varian portofolio sama dengan menggunakan
rumus :

*Varian dan standar deviasi


* Dimana

*3. Garis Pasar Surat


Berharga (SML)
* Gambar : Grafik SML Proyek 1
dan proyek 2
* E (R1) =

* E (R2) =

Kesimpulan :

*Kesimpulan
*4. Estimasi Beta
* Resiko sistematik sering disebut beta (β), karenaitu beta
dianggap representatif untuk digunakan dalam mengukur
resiko sistematik (resiko yang tidak dapat di diversifikasi),
oleh sebab itu besarnya resiko suatu saham ditentukan oleh
beta
* Dalam pembahasan CAPM, beta (βi) diartikan sebagai resiko
saham sistematik.

*Estimasi Beta
* Β>1 ini menunjukkan harga saham lebih mudah berubah
dibandingkan indeks pasar
* Β<1 ini menunjukkan harga saham tidak terjadinya kondisi
yang mudah berubah berdasarkan kondisi pasar
* Β=1 ini menunjukkan bahwa harga saham kondisinya sama
dengan indeks pasar
*Beta
* Untuk menentukan beta digunakan rumus berikut ini:

βiu = βi/1+(1-t)(B/S)

*keterangan:
βi= beta dari saham
βiu= beta perusahaan seandainya menggunakan 100% modal
sendiri
t= tarif pajak penghasilan
S= nilai modal sendiri
B= nilai utang
* Misalkan beta saham suatu industri textil ditaksir sebesar
1,32. Rata-rata perbandingan antara utang dengan modal
sendiri dengan modal sendiri yang dipergunakan oleh
perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut adalah 0,5 :
0,5. Tarif pajak penghasilan sebesar 35%. Berdasarkan atas
informasi tersebut, huitung beta aktiva industri tekstil.

*Contoh soal :
*5. APT
*APT (Arbitrage Pricing
Theory)
* Merupakan return harapan dari suatu sekuritas ditentukan oleh
multifaktor atau indeks dari sumber resiko-resiko lainnya.
* APT menyatakan bahwa return suatu sekuritas ditentukan secara
linier oleh sejumlah n faktor , walaupun tidak secara spesifik
menunjuk faktor mana. Pernyataan APT ini hampir sama dengan
The Market Model atau the Single Market Index CAPM, yang
menyatakan bahwa retun sutu sekuritas ditentukan secara linier
oleh market return dan koefisien atau index market sensitivity
serta the unsystemic return.
*APT (Lanjutan)
* Professor Stephen Ross menggunakan prinsip arbritras
(arbritage) untuk model penentuan harga atau expected return
suatu sekuritas – disebut the Arbritrage Pricing Theory (APT)
atau the APT CAPM (APTC) sehingga menyamakan harga diantara
berbagai pasar (the law of one price)
* Arbritageadalah jual beli secara simultan, beli di suatu pasar
dan dijual di satu atau beberapa pasar lainnya dengan harga jual
yang lebih dari harga beli, sehingga terjamin diperoleh
keuntungan tanpa resiko setelah dikurangi biaya transportasi
dan komunikasi lainnya
* Proses arbritage ini akan terhenti manakala keuntungan menjadi
nihil, yaitu berlangsungnya kenaikan harga beli dan penurunan
harga jual sehingga menimbulkan perbedaan harga hanya cukup
menutup biaya transportasi dan komunikasi lainnya.
* Salah satu alternatif model keseimbangan, selain CAPM adalah
Arbitrage Pricing Theory (APT)
* Estimasi return harapan dari suatu sekuritas, dengan
menggunakan APT, tidak terlalu dipengaruhi portofolio pasar
seperti hanya dalam CAPM
* Pada APT, return sekuritas tidak hanya dipengaruhi oleh
portofolio pasar karena ada asumsi bahwa return hararapan
dari suatu sekuritas bisa dipengaruhi oleh beberpa sumber
resiko lainnya

*Teori Penetapan
Harga Arbitrasi (1)
* APT didasari oleh pandangan bahwa return harapan untuk suatu
sekuritas dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko yang
menunjukkan kondisi perekonomian secara umum.
* Faktor-faktor resiko tersebut mempunyai karakteristik seperti
berikut ini :
1. Masing-masing faktor resiko harus mempunyai pengaruh luas
terhadap return saham-saham di pasar
2. Faktor-faktor resiko tersebut harus mempengaruhi return
harapan
3. Padas awal periode, faktor resiko tersebut tidak dapat
diprediksi oleh pasar

*Teori Penetapan
Harga Arbitrasi (2)
* Investor mempunyai kepercayaan yang bersifat homogen
* Investor adalah risk averse yang berusaha memaksimalkan
utilitas
* Pasar dalam kondisi sempurna
* Return diperoleh dengan menggunakan model faktorial

*Asumsi yang dipakai


dalam APT
Chen, Roll, dan Ross (1986) menidentifikasi empat faktor yang
mempengaruhi sekuritas, yaitu :
1. Perubahan tingkat inflasi
2. Perubahan produksi industri yang tidak diantisipasi
3. Perubahan premi risk-default yang tidak diantisipasi
4. Perubahan struktur tingkat suku bunga yang tidak diantisipasi

*Model APT
* Keterangan:
E(Ri) = Rf +β1F1t+ β2F2t+...+ βnFnt

E(Ri) : return harapan dari sekuritas i


Rf : tingka bunga bebas risiko
F1 : tingkat inflasi yang tidak diharapkan pada periode t
F2 : tingkat GDP yang tidak diharapkan pada periode t
F3 : tingkat suku bunga SBI yang tidak diharapkan pada periode t
β1 : tingkat sensitivitas return terhadap inflasi
β2 : tingkat sensitivitas return terhadap GDP
β3 : tingkat sensitivitas return terhadap SBI

*Rumus APT
*Model Keseimbangan APT

* Resiko dalam APT didefinisikan sebagai sensitivitas saham


terhadap faktor-faktor ekonomi makro (bi), dan besarnya return
harapan akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut.
*Contoh
misalkan ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan
semua saham, dan faktor-faktor tersebut adalah pertumbuhan
GDP dan inflasi. Misalkan lebih lanjut:
* Tingkat keuntungan bebas risiko adalah sebesar 10%
* Tingkat keuntungan yang diharakan untuk saham yang
mempunyai unit kepekaan (β=1,0) terhadap pertembuhan GDP
dan kepekaan 0 (β=0,0) terhadap inflasi adalah 15%
* Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk saham yang
mempunyai unit kepekaan (β=1,0) terhadap inflasi dan kepekaan
nol (β=0,0)terhadap pertumbuhan GDP adalah 13%.
* Suatusaham (untuk mudahnya kita sebut saham i) mempunyai
kepekaan terhadap pertumbuhan GDP sebesar 1,40 dan
kepekaan terhadap inflasi sebesar -0,30.
*Perbedaan APT dan CAPM
* Perbedaan antara CAPM dan APT tersebut terletak pada
perlakuan APT terhadap hubungan antar tingkat keuntungan
sekuritas. APT mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan
tersebut dapat dipengaruhi berbagai faktor dalam perekonomian
dan industri. Baik CAPM maupun APT berpendapat bahwa ada
hubungan yang positif antara tingkat keuntungan yang
diharapkan dengan risiko
* Pada dasarnya CAPM merupakan model APT yang hanya
mempertimbangkan satu faktor resiko yaitu resiko sistematis
pasar.
* Dalam penerapan model APT, berbagai faktor resiko bisa
dimasukkan sebagai faktor resiko

Anda mungkin juga menyukai