Anda di halaman 1dari 31

OPTIKA FISIS

EKAWATI
&
WINDI DWI APRIYANI

POLARISASI CAHAYA

Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon


POLARISASI
CAHAYA... ???

Pole = kutub
Polarisasi (Pengkutuban) Cahaya adalah terserapnya
sebagian arah getar cahaya.

terpolarisasi
arah getar tersebut memiliki satu arah getar tertentu saja.
Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang pada tali
dapat melewati celah tersebut.

Sebaliknya jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah


maka gelombang pada tali tidak bisa melewati celah tersebut.

Mengapa ... ??!!


apa yang
terjadi.. .?

Jika kemudian tali di titik A digetarkan berputar, artinya digetarkan


ke segala arah dan celah dipasang vertikal,

Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya polarisasi pada


gelombang tali yang melewati sebuah celah sempit, dengan arah
polarisasi gelombang sesuai arah celahnya.

Polarisasi

penyearah gerak getaran


gelombang
Gejala polarisasi hanya dapat dialami
oleh gelombang transversal saja

sedangkan gelombang longitudinal tidak


mengalami gejala polarisasi

hanya gelombang-gelombang yang


memiliki arah getaran tegaklurus dengan
arah rambatannya saja yang dapat
mengalami polarisasi

Oleh karena cahaya atau gelombang


elektromagnet termasuk gelombang
transversal, cahaya dapat mengalami
polarisasi
Cahaya merupakan gelombang transversal, dimana
medan E dan medan B saling tegak lurus

Arah polarisasi gelombang itu adalah


searah dengan arah medan listrik
sebagai komponen getar dari cahaya.
E=cB

James Clerk Maxwell (1832 - 1879) dilahirkan di Edinbrgh, Skotlandia


Sinar alami seperti cahaya matahari dan sumber cahaya umum seperti Lampu pijar,lampu
senter,lampu neon,nyala lilin adalah sinar yang tak terpolarisasi

polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar cahaya. Cahaya yang sebagian arah
getanya terserap disebut cahaya terpolarisasi, dan jika cahaya hanya mempunyai satu arah
getar tertentu disebut cahaya terpolarisasi linear
Secara alami, cahaya tidak terpolarisasi.

POLARISASI CAHAYA
Namun cahaya dapat dibuat terpolarisasi dengan menghilangkan (memindahkan)
semua arah getar dan melewatkan salah satu arah getar saja.
Polarisasi
Fenomena Penyebab
Cahaya
terpolarisasi
didapatkan
dengan cara

Polarisasi Polarisasi
dengan
dengan Penyerapan
hamburan selektif

Polarisasi Polarisasi
dengan
pembiasan
dengan
ganda pemantulan

Polarisasi
dengan
pemantulan
dan pembiasan
1. Polarisasi dengan penyerapan selektif diperoleh dengan memasang dua buah polaroid,
yaitu Polarisator dan Analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya
terpolarisasi,sedangkan Analisator untuk mengetahui apakah cahaya sudah terpolarisasi
atau belum, seperti pada gambar berikut
Cahaya alami yang tak terpolarisasi yang jatuh pada Polaroid pertama (polarisator) memiliki
intensitas I0 maka cahaya terpolarisasi yang melewati polarisator I1 adalah
Cahaya dengan intensitas I1 ini kemudian datang pada analisator dan

cahaya yang keluar dari analisator akan memiliki intensitas I2. Menurut

Hukum Malus, hubungan antara I1 dan I2 adalah


Keterangan :
I2 = intensitas cahaya yang lewat analisator
I1 = intensitas cahaya yang lewat polarisator

I0 = intensitas awal seblum maasuk polalisator


θ = sudut antara analisator dan polarisator
Analisator berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya terpolarisasi
Dari persamaan Hukum Malus

dapat disimpulkan :
 Intensitas cahaya yang diteruskan maksimum jika kedua sumbu
polarisasi sejajar ( = 00 atau  = 1800).
 Intensitas cahaya yang diteruskan = 0 (nol) (diserap seluruhnya
oleh analisator) jika kedua sumbu polarisasi tegak lurus satu sama
lain atau θ = 900.
CONTOH SOAL

 Suatu cahaya tak terpolarisasi menegenai polaroid pertama denngan


intensitas I0. tentukan intensitas cahaya yang keluar dari sistem polaroid
,yang terdiri dari dua buah polaroid ,jika sudut antara kedua sumbu tranmisi
adalah 300.

 cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas I0 jatuh pada sebuah polarisator


dan analisator yang sumbu polarisasinya diputar 600 terhadap polarisator.
Berapakah intensitas cahaya yang diteruskannya?

 cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas I0 datang pada sistem yang


terdiri dari dua buah Polaroid yang bersilangan (sudut antara kedua sumbu
polarisasi adalah 900). Sebuah Polaroid ketiga diletakan diantara kedua
Polaroid semula dengan polarisasi membentuk sudut 600 terhadap sumbu
polarisasi polaroid pertama. Berapakah intensitas cahaya yang diteruskan
sistem ini sekarang?
APLIKASI HUKUM MALUS

Kacamata Polaroid
Kacamata dengan lensa
polarized, didalam lensanya
telah ditanami film polarisator
yang berfungsi untuk menyaring
pantulan-pantulan sinar miring
dan vertikal. Dengan demikian,
sinar yang masuk pada mata kita
hanya sinar dengan arah
horisontal saja, artinya sinar-
sinar yang menyebabkan silau
sudah sangat berkurang.
Dengan lensa ini pandangan
mata menjadi lebih teduh namun
2. Polarisasi Cahaya Karena Pemantulan
 Cahaya juga menjadi terpolarisasi akibat pemantulan dari kaca jendela dan permukaan air.

 Jika seberkas cahaya menuju ke bidang batas antara dua medium maka sebagian cahaya akan

dipantulkan. Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada cahaya yang dipantulkan, yaitu :

1. Cahaya pantul tak terpolarisasi


2. Cahaya pantul terpolarisasi sebagian
3. Cahaya pantul terpolarisasi sempurna (seluruhnya)
Cahaya yang datang ke cermin dengan sudut datang sebesar 57 o,
maka sinar yang terpantul akan merupakan cahaya yang
terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari cermin I adalah cahaya
terpolarisasi akan dipantulkan ke cermin. Apabila cermin II
diputar sehingga arah bidang getar antara cermin I dan cermin
II saling tegak lurus, maka tidak akan ada cahaya yang
dipantulkan oleh cermin II. Peristiwa ini menunjukkan
terjadinya peristiwa polarisasi. Cermin I disebut polarisator,
sedangkan cermin II disebut analisator.
3. Polarisasi Cahaya Karena Pemantulan Dan pembiasan
tahun 1814 menunjukkan bahwa ketiga kemungkinan tersebut bergantung pada sudut
datang 1.cahaya
Cahaya tak terpolarisasi jika sudut datang 0 (searah garis normal bidang batas) atau
0

900 ( searah bidang batas)


2. Cahaya pantul terpolarisasi sebagaian jika susdut datang di antara 0 0 dan 900.
3. Cahaya pantul terpolarisasi sempurna jika sudut datang cahaya mempunyai nilai

tertentu (disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster).


Hukum Brewster. Sudut polarisasi (θ ) disebut juga Sudut Brewster. Sudut Brewster
B

bergantung pada indeks bias bahan dari kedua sisi pemantul

Jika cahaya datang dari udara (n1 = 1) menuju ke bahan dengan indeks bias n (n 2 = n),

maka persamaan brewster dapat ditulis menjadi:


CONTOH SOAL
o berapakah sudut Brewster (sudut polarisasi) untuk permukaan udara-gelas (n = 1,56) ?
o sudut kritis cahaya dalam suatu zat adalah 37 0 (sin 370 = 0,6 ). Berapa sudut polarisasi
untuk zat tersebut?
o sudut polarisasi suatu zat ketika dicelupkan dalam air (indeks bias = 4/3) adalah 60 0.
Tentukan:
a. indeks bias zat
b. sudut kritis zat.
o Dalam sebuah bejana diisi air yang indeks biasnya 1,33. Jika cahaya monokromatik dari air
diarahkan ke udara maka berapakah sudut yang harus diberikan pada cahaya agar terjadi
polarisasi?
4. Polarisasi karena Pembiasan Ganda
Jika cahaya melalui kaca maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke segala arah. Hal
ini disebabkan karena kaca hanya memiliki satu nilai indeks bias. Tetapi dalam bahan-
bahan Kristal tertentu seperti kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya tidak sama untuk
segala arah. Ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut memiliki dua nilai indeks
bias. Jadi cahaya yang melalui bahan ini akan mengalami pembiasan ganda.
sebuah berkas cahaya tak terpolarisasi jatuh pada kristal kalsit.. Sinar yang keluar dari kristal
terpisah menjadi dua bagian, yakni sianr biasa (tidak dibelokkan) dan sinar istimewa (dibelokkan).
Sinar biasa tak terpolarisasi, tetapi sianr istimewa terpolarisasi. keduanya adalah terpolarisasi bidang
dan arah getarnya saling tegak lurus. Sinar biasa mematuhi hokum Snellius, tetapi sinar luar biasa
tidak karena sinar ini merambat dengan kelajuan berbeda dalam arah berbeda di dalam Kristal.
Ada arah tertentu pada  zat di mana kedua cahaya merambat dengan kecepatan yang sama. Arah
ini disebut sumbu optik.  Saat cahaya membentuk sudut terhadap sumbu optik, berkasberkas
cahaya tersebut akan berjalan pada arah yang berbeda dan keluar secara terpisah pada ruang. Jika
bahan tersebut diputar, berkas cahaya yang luar biasa akan berputar di ruang
5. Polarisasi karena Pembiasan Ganda
Jika cahaya dilewatkan pada suatu medium, partikel-partikel medium akan
menyerap dan memancarkan kembali sebagian cahaya itu. Penyerapan dan
pemancaran kembali cahaya oleh partikel-partikel medium ini

HAMBURAN

Hamburan dapat ditunjukkan dengan melewatkan seberkas cahaya melalui sebuah


bak berisi air yang sudah ditaburi dengan sedikit tepung. Partikel-partikel tepung
menyerap cahaya dan meradiasi ulang, sehingga berkas sinar tersebut menjadi
tampak. Demikian juga dengan berkas sinar laser dapat dibuat tampak dengan
menaburi serbuk kapur ke udara atau memberikan asap ke udara agar cahaya laser
tersebut terhambur. Hamburan cahaya dari sekumpulan molekul-molekul air
disebabkan oleh fluktuasi kepadatan udara yang cenderung menghamburkan panjang
gelombang-panjang gelombang pendek lebih banyak daripada panjang gelombang-
panjang gelombang panjang.
Rayleigh menyatakan :
Bahwa gelombang cahaya dengan panjang gelombang
pendek lebih banyak dihamburkan daripada gelombang
cahaya dengan panjang gelombang yang panjang
Sebelum sampai ke bumi, cahaya
matahari telah melalui partikel-
partikel udara di atmosfer sehingga
mengalami hamburan oleh partikel-
partikel di atmosfer itu. Oleh karena
cahaya biru memiliki panjang
gelombang lebih pendek daripada
cahaya merah, maka cahaya itulah
yang lebih banyak dihamburkan dan
warna itulah yang sampai ke mata
kita.
Why the sky is blue ..??
idan
r BBid
taar g
atPPEEm
ZZat muut ang
sasisi
Olalaririsa
PPO
o seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah polarisator sehingga cahaya yang diteruskan
terpolarisasi.
o Cahaya terpolarisasi melewati zat optik aktif, misalnya larutan gula pasir, maka larutan yang ada
dalam tabung akan memutar bidang getarnya..

Pemutaran bidang
polarisasi untuk
menentukan
konsentrasi larutan.

o Besarnya sudut putaran larutan ditentukan oleh :


Panjang larutan yang dilalui. 2 -  1 = Besar sudut putaran larutan gula.
Konsentrasi larutan. c = Konsentrasi larutan gula.
l = Panjang larutan gula.
2 - 1 = 0,1 [c.l.s] s = Sudut putaran jenis larutan gula.
Contoh soal
Sebuah sakarimeter panjangnya 25 cm, berisi larutan gula pasir
dengan putaran jenis larutan 66,50. Jika digunakan sinar natrium,
pemutaran bidang polarisasinya 200. Berapa konsentrasi larutan ?
Diket : l = 25 cm
α = 66,50
θ1 – θ2 = 200

ditanya : c = . . .?
Penyelesaian :
Konsentrasi larutan dinyatakan
dengan persen (%)
C = 0,12 x 100% = 12 %
Jadi, konsentrasi larutan
tersebut adalah 12%
aplikasi yang dapat menunjukan manfaat polarisasi adalah :

1. Kacamata Polaroid
untuk mengurangi silau dengan cara menyeleksi salah satu arah polarisasi gelombang cahaya saja
2. L C D ( liquid – crystal  - display )
Beberapa tampilan layer pada laptop biasanya terpolarisasi. Kita dapat memeriksanya  dengan
meletakan selembar Polaroid di atas tampilan lalu putarlah sehingga tidak ada cahaya yang
diteruskan ke mata lagi.
3. Cahaya yang diterima dari langit berasal dari sinar matahari yang telah dihamburkan oleh
atmosfer. Hamburan ini mempolarisasikan cahaya , yang tidak dapat dilihat  manusia tetapi dapat
dilihat oleh beberapa jenis serangga seperti lebah , sehingga mereka dapat menentukan arah
terbang.
4. Tekanan pada bahan-bahan (material)
Jika material ditekan, misalnya ketika material ini membentuk bagian struktur seperti sebuah
jembatan, beberapa bagian material boleh jadi mengalami tekanan lebih besar disbanding bagian
yang lainnya. Hal ini dapat memicu kegagalan yang tak terduga dari sebuah struktur. Untuk
memeriksanya, ahli teknik biasanya membuat sebuah model dari plastic transparan. Jika model ini
dibuat dari sebuah Polaroid, area dari konsentrasi tekanan akan terlihat di mana pita-pita
berwarna saling berdekatan satu sama lain
Udang Mantis dapat melihat hantu……..???
Betapa tidak, hewan tersebut dapat melihat
warna pantulan cahaya ultraviolet hingga
inframerah. 
Jika manusia hanya dapat melihat dengan
kombinasi 3 warna primer, mata udang mantis
dapat membedakan dengan kombinasi 11-12
warna primer. Selain itu, udang mantis juga
memiliki kemampuan melihat langsung warna
cahaya berbeda-beda dari polarisasi cahaya.
I thik, I can
Bahkan, udang mantis dapat melihatpolarisasi enjoy with
cahaya lebih kompleks (circular polarization). physic today !!
Polarisasi yang cahaya yang jatuh lurus ini
sangat jarang terjadi. Hanya beberapa benda
yang menghasilkan polarisasi semacam ini,
mislanya kunang-kunang, klorofil daun,
kumbang jimat, dan tubuh udang.
 
TERIMA KASIH
Rekan – Rekan Prodi Fisika FKIP UNU Cirebon


Demikian pula, pada pagi hari dan sore
hari partikel-partikel udara akan
menghamburkan lebih banyak cahaya biru
(melalui kolom udara yang lebih panjang)
sehingga yang tersisa dari cahaya
Matahari adalah cahaya merahnya. Bulan
tidak memiliki atmosfer sehingga tidak
ada yang dapat menghamburkan cahaya
Matahari. Oleh karena itu, atmosfer
Bulan akan tampak gelap.

Anda mungkin juga menyukai