Kejadian A Kejadian B
Sebab Akibat
Ada beberapa :
1. Segitiga Epidemiologi
(The Epidemiologic Triangle)
HOST
AGENT ENVIRONMENT
3
2. RODA (the Wheel)
Lingk sosial
HOST
INTI GENETIK
Lingk fisik
Lingk
biologis
4
3. The web of causation (jaring-jaring sebab akibat)
faktor 8
faktor 3
faktor 9 faktor 1
faktor 4
faktor 10 penyakit X
faktor 5
faktor 11 faktor 2
faktor 6
faktor 12
faktor 7
Triad Epidemiologik
At equilibrium
Physical
Biological
Social
Economic
ENVIRONMENT
Triad epidemiologik
Tiga
komponen
Faktor Agen
Faktor Pejamu (host) yang rentan
Faktor Lingkungan (environment)
INTERAKSI HOST-AGENT & ENVIRONMENT
HOST AGENT
SEHAT
ENVIRONMENT
Menderita penyakit karena daya
HOST tahan pejamu (HOST) menurun
AGENT
ENVIRONMENT
Menderita penyakit karena
AGENT kemampuan bibit penyakit
(AGENT) meningkat
HOST
ENVIRONMENT
Menderita penyakit karena
AGENT lingkungan (ENVIRONMENT)
berubah
HOST
ENVIRONMENT
Agen
Faktor yang harus ada pada sebab
penyakit
Substansi yang ada atau tidaknya, bila
diikuti kontak yang efektif pada
manusia yang rentan (suseptibel), akan
menjadi rangsangan atau stimulasi
bagi terjadinya suatu penyakit.
Klasifikasi Agen
5 Kelompok:
1. Agen biologik
2. Agen kimia
3. Agen nutrisi
4. Agen mekanik
5. Agen fisika
1. Agen Biologik
1. Protozoa
2. Metazoa
3. Bakteria
4. Virus
5. Jamur
6. Riketsia
Protozoa
Mikroorganisme uniselular
Contoh:
Plasmodium vivax malaria
Amoeba amoebiasis
Toxoplasma gondii toksoplasmosis
Metazoa
Mikroorganisme parasitik multiseluler
Contoh:
Trichuris trichuria trikhinosis
Ascaris lumbricoides askariasis
Schistosoma spp sistosomiasis
Bakteria
Mikroorganisme uniselular
Contoh:
Mycobacterium tuberculosis TBC
(Tuberkulosis)
Salmonella spp salmonellosis
Clostridium tetani tetanus
Corynaebacterium diphteriae difteri
Vibrio chlolerae kolera
Spirocaheta spp sifilis
Virus
Mikroorganisme yang sangat kecil
Dalam hidupnya memerlukan sel hidup
Contoh:
Rabies
Hepatitis
Polio
Faktor
ekstrinsik yang mempengaruhi agen
dan peluang untuk terpajan
Faktor
luar / kondisi ekternal yang
menyebabkan atau memungkinkan
transmisi penyakit
Faktor Lingkungan
Lingkungan fisis
Lingkungan biologik
Lingkungan sosio-ekonomik
Lingkungan fisis
Kondisi cuaca, musim, udara
Faktor kelembaban
Kondisi geologi
Struktur dan lapisan geologik, sifat fisis tanah
Kondisi geografi
Faktor ketinggian
Lingkungan biologik
Semuamahluk hidup
Tumbuhan
Manusia
Hewan
Lingkungan sosio-ekonomik
Kepadatan penduduk
Kehidupan sosial
Olahraga
Fasilitas rekreasi
Fasilitas umum
Fasilitas sosial lainnya
Stratifikasi sosial
Tingkat pendidikan
Latar belakang etnis
Macam pekerjaan
Nilai-nilai sosial yang berlaku
Aturan-aturan agama
Besar – kecilnya keluarga
dll
Kemiskinan
Ketersediaan pelayanan kesehatan dan fasilitas
kesehatan
Ada atau tidaknya sistem asuransi
Tingginya pengangguran
Tidak tersedianya pekerjaan bagi orang yang
cacat fisik
Perang
Kemiskinan
Perpindahan penduduk
Bencana alam
Banjir
Letusan gunung berapi
Gempa / tanah longsor
Bencana karena ulah manusia
Letusan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima
(Jepang)
Kasus
Dll
Interaksi antara agen, pejamu dan
lingkungan
1. Interaksi agen dan lingkungan
Contoh:
Ketahanan bakteri terhadap sinar matahari
Stabilitas vitamin di dalam lemari pendingin
2. Interaksi agen dan pejamu
Timbulnya gejala dan tanda penyakit
3. Interaksi pejamu dan lingkungan
Ketersediaan fasilitas kesehatan
Kebiasaan penyiapan makanan
Keadaan ruangan (panas, dingin)
Ketiga komponen (agen, pejamu dan
lingkungan) saling mempengaruhi dan
menginisiasi timbulnya proses penyakit
Penyakit
Lingkungan
Pejamu Lingkungan
Keadaan berpenyakit
P
A A P
L L
P A = Agen
A A P P = Pejamu
L L L = Lingkungan
Keadaan berpenyakit
P
A Jumlah agen
bertambah banyak
timbul penyakit
L
Keadaan berpenyakit
A
Kerentanan
P (suseptibel)
pejamu bertambah
L berat daya
tahan berkurang
timbul penyakit
Keadaan berpenyakit
A
Kerentanan
P (suseptibel)
pejamu bertambah
L berat karena
perubahan
lingkungan
Faktor agen, pejamu, dan lingkungan saling
berkaitan dalam berbagai cara yang kompleks untuk
dapat menyebabkan penyakit pada manusia
Keseimbangan dan interaksi ketiganya berbeda
untuk penyakit yang berbeda pula
Bilakita mencari hubungan kausal, kita harus
melihat tiga komponen itu dan menganalisis
interaksinya untuk
Mendapatkan pencegahan yang praktis dan efisien
Ukuran-ukuran pengendalian
Penjelasan
roda
Konsumsi makanan
KE Tidak memadai
MIS Produksi Bahan
KIN Makanan Rendah GIZI KURANG PENYAKIT
AN
Daya Beli Rendah Daya Tahan
Tubuh & Penyerapan
zat gizi terganggu
SAKIT
Suatu
penyimpangan dari status penampilan yang
optimal
61
Peralihan
Sehat
Sakit
(timb. peny.)
Proses, diawali dengan
kead. keterpaparan dan penjamu harus
dlm kead kerentanan ttt dapat
memproses penyakit.
62
Keterpaparan
63
Kerentanan
64
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Pencegahan Penyakit
Usaha yg ditujukan untuk mencegah
terjadinya penyakit
Mengambil tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian
Tingkatan Pencegahan Penyakit
1. Pencegahan Primordial
- usaha yg dilakukan untuk menghindari resiko,
peraturan yg tegas.
contoh : dilarang menebang pohon ok bs banjir yang
akan mendatangkan wabah mis diare
2. Pencegahan Primer (Primary Prevention)
- usaha yg dilakukan pada tahap prepatogenesis untuk
peningkatan kesehatan’
- sasaran : penyebab (desinfeksi,karantina)
modifikasi lingk
meningkatkan daya tahan host
3. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)
- Usaha yg dilakukan pada waktu sakit
- Penegakkan diagnosis dan pengobatan yg tetap dan
cepat
- Tujuan :- mencegah meluasnya penyakit
- menghentikan penyakit dan mencegah
komplikasi