Anda di halaman 1dari 74

KESMAS

KONSEP DASAR KEJADIAN


PENYAKIT

dr. Fera The, M.Kes


Konsep penyebab

Kejadian A Kejadian B

Sebab Akibat

= Sebuah peristiwa, kondisi,


karakteristik/kombinasi dari faktor2 tersebut
yang memegang peranan penting dalam
timbulnya penyakit

Penyebab itu harus mendahului Akibat


(mis. penyakit) 2
KONSEP DASAR PENYAKIT

Ada beberapa :
1. Segitiga Epidemiologi
(The Epidemiologic Triangle)
HOST

AGENT ENVIRONMENT

3
2. RODA (the Wheel)
Lingk sosial

HOST

INTI GENETIK
Lingk fisik
Lingk
biologis

4
3. The web of causation (jaring-jaring sebab akibat)
faktor 8
faktor 3
faktor 9 faktor 1
faktor 4
faktor 10 penyakit X
faktor 5
faktor 11 faktor 2
faktor 6
faktor 12
faktor 7
Triad Epidemiologik

Disebut juga segitiga epidemiologik


atau triad
Adalah model tradisional atau dari
teori penyebab penyakit infeksi
Teori epidemiologik klasik tentang
penyebab penyakit
Diusulkan oleh John Gordon
Didasarkan pada 3 pemikiran dasar
dalam
“ biologic laws” dari JOHN GORDON :

1. Suatu penyakit timbul akibat


ketidakseimbangan antara AGENT
penyakit dengan manusia HOST.
2. Bahwa keadaan ketidakseimbangan
tersebut tergantung pada sifat alami dan
karakteristik dari agent dan dan host
(secara individu atau kelompok).
3. Bahwa karakteristik dari agent dan host,
berikut interaksinya, secara langsung
berhubungan dengan dan tergantung pada
keadaan alami dari lingkungan
(ENVIRONMENT) fisik, sosial, ekonomi,
dan lingkungan biologis.
INTERAKSI HOST-AGENT & ENVIRONMENT
HOST
AGENT Age, sex, family size,
marital status,
- Biological agents religion, occupation,
- Nutritional agent intercurrent disease,
- Chemical agents Ethnic or racial factors,
- Physical agents habits & customs,
- Mechanical agents resistance/immunity

At equilibrium

Physical
Biological
Social
Economic
ENVIRONMENT
Triad epidemiologik

Tiga
komponen
Faktor Agen
Faktor Pejamu (host) yang rentan
Faktor Lingkungan (environment)
INTERAKSI HOST-AGENT & ENVIRONMENT

HOST AGENT
SEHAT
ENVIRONMENT
Menderita penyakit karena daya
HOST tahan pejamu (HOST) menurun
AGENT
ENVIRONMENT
Menderita penyakit karena
AGENT kemampuan bibit penyakit
(AGENT) meningkat
HOST
ENVIRONMENT
Menderita penyakit karena
AGENT lingkungan (ENVIRONMENT)
berubah
HOST
ENVIRONMENT
Agen
Faktor yang harus ada pada sebab
penyakit
Substansi yang ada atau tidaknya, bila
diikuti kontak yang efektif pada
manusia yang rentan (suseptibel), akan
menjadi rangsangan atau stimulasi
bagi terjadinya suatu penyakit.
Klasifikasi Agen

5 Kelompok:
1. Agen biologik
2. Agen kimia
3. Agen nutrisi
4. Agen mekanik
5. Agen fisika
1. Agen Biologik

1. Protozoa
2. Metazoa
3. Bakteria
4. Virus
5. Jamur
6. Riketsia
 Protozoa
Mikroorganisme uniselular
Contoh:
Plasmodium vivax  malaria
Amoeba  amoebiasis
Toxoplasma gondii  toksoplasmosis
 Metazoa
Mikroorganisme parasitik multiseluler
Contoh:
Trichuris trichuria  trikhinosis
Ascaris lumbricoides  askariasis
Schistosoma spp  sistosomiasis
 Bakteria
 Mikroorganisme uniselular
Contoh:
Mycobacterium tuberculosis  TBC
(Tuberkulosis)
Salmonella spp  salmonellosis
Clostridium tetani  tetanus
Corynaebacterium diphteriae  difteri
Vibrio chlolerae  kolera
Spirocaheta spp  sifilis
 Virus
 Mikroorganisme yang sangat kecil
 Dalam hidupnya memerlukan sel hidup
Contoh:

Virus penyebab penyakit:


Influenza

Rabies

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)


HIV/AIDS

Hepatitis

Polio

Campak, cacar, herpes


 Jamur (fungi)
 Tanaman tidak berklorofil
 Contoh:
Penyebab penyakit
Epidermofitosis
Moniliasis (kandidosis mulut)
Histoplasmosis
koksidiomikosis
 Rickettsia
Bakteri yang sangat kecil
Contoh
Penyebab penyakit
Rocky Mountain spotted fever
Q-fever (Rickettsia prowazeki)
Karakter agen biologik
 Inheren
 Viabilitas (resistensi)
 Infektivitas
 Patogenisitas
 Virulensi
 Antigenisitas
 Inheren
 Morfologi
 Fisiologi
 Reproduksi
 Toksin
 Nutrisi
 dll
 Viabilitas (resistensi)
Kemampuan hidup di alam bebas
Aerob  hidup memerlukan oksigen
Anaerob  hidup tidak memerlukan
oksigen. Oksigen merupakan racun
Infektivitas
Kemampuan menginfeksi pejamu
Proporsi orang terpajan yang
menjadi terinfeksi
 Patogenisitas

Kemampuan menimbulkan reaksi pada


pejamu. Subklinis dan klinis
Proporsiorang yang terinfeksi
berkembang menjadi penyakit klinis
 Virulensi
 Derajat berat ringannya reaksi yang ditimbulkan oleh
agen biologik
 Proporsiorang dengan penyakit klinis menjadi sakit
yang berat atau mati
 Contoh:

Virus Hepatitis A (patogenisitas rendah dan


virulensi yang rendah)
Campak (patogenisitas tinggi, tetapi virulensi
rendah)
Rabies (patogenisitas tinggi, virulensi tinggi)
Antigenisitas
Kemampuan menimbulkan atau
menstimulasi mekanisme pertahanan
pejamu (antibodi)
2. Agen kimia
 Pestisida
 Food-additives
 Obat-obatan
 Zat yang diproduksi oleh tubuh manusia
Ureum  uremia
Benda-benda keton  asidosis
 Asbes
 Logam berat
 Merkuri
 Kadmium
 Timbal
 Uranium
 Minuman keras
 Bahan-bahan kosmetik
 dll
3. Agen nutrisi

 Karbohidrat: berlebihan  obesitas


 Lemak: berlebihan  hiperlipidemia
 Protein:
kekurangan  protein energi
malnutrisi
 Vitamin:
Defisiensi vitamin A  rabun senja
Defisiensi vitamin C  skorbut
Mineral
Cu
Zn
Mg
Fe
Air
4. Agen mekanik
 Friksi yang kronik
Pemakaian sepatu yang sempit  callux
 Kompresi atau daya mekanik menekan atau
memutar
Menimbulkan carpal tunnel syndrom
5. Agen fisika
 Radiasi
 Dapat menyebabkan kanker kulit
 Suhu udara
 Dingin: menimbulkan frost bite
 Panas: menimbulkan dehidrasi, heat stroke
 Kelembaban
 Rendah: hiperhidrosis
 Intensitas suara
 Bising, frekuensi tinggi: Gangguan pendengaran
 Panas
menimbulkan luka bakar
 Terang cahaya
Gangguan daya lihat mata
Faktor pejamu
Faktor intrinsik yang
mempengaruhi keterpajanan
individual, kerentanan dan respon
terhadap agen penyebab (kausatif)
Faktor pejamu
 Faktor intrinsik pada manusia
1. Umur
2. Ras
3. Jenis kelamin
4. Status sosio-ekonomik
5. Status perkawinan
6. Status kesehatan / kebugaran
7. Riwayat penyakit terdahulu
8. Sifat-sifat genetik
9. Perilaku
 Merokok
 Penyalahgunaan obat
 Gaya hidup (lifestyle)
 Aktivitas seksual
 Penggunaan kontrasepsi
 Kebiasaan makan
10. Status nutrisi
11. Status imunologik
12. Status keterpajanan (level of
exposure)
13. Struktur anatomik
14. Karakteristik psikologik
 Kepribadian
15. Adanya penyakit atau medikasi
 Dll
 Status imunologik berdasarkan cara didapat
1. Imunitas alamiah (tanpa intervensi)
 Aktif
 Pasif

2. Imunitas didapat (dengan intervensi)


 Aktif: TT, DPT
 Pasif: ABU, ATS, gamma globulin, serum
anti rabies
3. Herd immunity (Imunitas Kelompok)
Faktor lingkungan

 Faktor
ekstrinsik yang mempengaruhi agen
dan peluang untuk terpajan
 Faktor
luar / kondisi ekternal yang
menyebabkan atau memungkinkan
transmisi penyakit
Faktor Lingkungan

Lingkungan fisis
Lingkungan biologik
Lingkungan sosio-ekonomik
Lingkungan fisis
 Kondisi cuaca, musim, udara
 Faktor kelembaban
 Kondisi geologi
 Struktur dan lapisan geologik, sifat fisis tanah
 Kondisi geografi
 Faktor ketinggian
Lingkungan biologik
Semuamahluk hidup
Tumbuhan
Manusia
Hewan
Lingkungan sosio-ekonomik
 Kepadatan penduduk
 Kehidupan sosial
Olahraga
Fasilitas rekreasi
Fasilitas umum
Fasilitas sosial lainnya
 Stratifikasi sosial
 Tingkat pendidikan
 Latar belakang etnis
 Macam pekerjaan
 Nilai-nilai sosial yang berlaku
 Aturan-aturan agama
 Besar – kecilnya keluarga
 dll
 Kemiskinan
 Ketersediaan pelayanan kesehatan dan fasilitas
kesehatan
 Ada atau tidaknya sistem asuransi
 Tingginya pengangguran
 Tidak tersedianya pekerjaan bagi orang yang
cacat fisik
 Perang
 Kemiskinan
 Perpindahan penduduk
 Bencana alam
 Banjir
 Letusan gunung berapi
 Gempa / tanah longsor
 Bencana karena ulah manusia
 Letusan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima
(Jepang)
 Kasus
 Dll
Interaksi antara agen, pejamu dan
lingkungan
1. Interaksi agen dan lingkungan
 Contoh:
 Ketahanan bakteri terhadap sinar matahari
 Stabilitas vitamin di dalam lemari pendingin
2. Interaksi agen dan pejamu
 Timbulnya gejala dan tanda penyakit
3. Interaksi pejamu dan lingkungan
 Ketersediaan fasilitas kesehatan
 Kebiasaan penyiapan makanan
 Keadaan ruangan (panas, dingin)
Ketiga komponen (agen, pejamu dan
lingkungan) saling mempengaruhi dan
menginisiasi timbulnya proses penyakit
Penyakit

Terjadi karena ketidakseimbangan


antara faktor agen, pejamu dan
lingkungan
Keadaan tidak berpenyakit

Agen Agen Pejamu

Lingkungan

Pejamu Lingkungan
Keadaan berpenyakit
P
A A P
L L

P A = Agen
A A P P = Pejamu
L L L = Lingkungan
Keadaan berpenyakit

P
A Jumlah agen
bertambah banyak 
timbul penyakit
L
Keadaan berpenyakit

A
Kerentanan
P (suseptibel)
pejamu bertambah
L berat  daya
tahan berkurang
 timbul penyakit
Keadaan berpenyakit

A
Kerentanan
P (suseptibel)
pejamu bertambah
L berat karena
perubahan
lingkungan
 Faktor agen, pejamu, dan lingkungan saling
berkaitan dalam berbagai cara yang kompleks untuk
dapat menyebabkan penyakit pada manusia
 Keseimbangan dan interaksi ketiganya berbeda
untuk penyakit yang berbeda pula
 Bilakita mencari hubungan kausal, kita harus
melihat tiga komponen itu dan menganalisis
interaksinya untuk
 Mendapatkan pencegahan yang praktis dan efisien
 Ukuran-ukuran pengendalian
Penjelasan
roda

 Peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang


lainnya pada stress mental
 Peranan lingkungan fisik lebih besar dari yang
lainnya pada sunbum
 Peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang
lainnya pada penyakit malaria
 Peranan inti genetik lebih besar dari yang lainnya
pada penyakit keturunan
59
JARING – JARING SEBAB AKIBAT
(The Web Of Causations)
Contoh:
Pendidikan Pengetahuan rendah

Konsumsi makanan
KE Tidak memadai
MIS Produksi Bahan
KIN Makanan Rendah GIZI KURANG PENYAKIT
AN
Daya Beli Rendah Daya Tahan
Tubuh & Penyerapan
zat gizi terganggu

Fas.Kes Kesehatan Kurang


Kurang
60
PENGERTIAN SEHAT DAN SAKIT
SEHAT
Menurut WHO
 Keadaan kesempurnaan fisik, mental, dan
kehidupan sosial dan bukan berarti hanya bebas
dari penyakit atau kelainan/cacat (WHO)

SAKIT
 Suatu
penyimpangan dari status penampilan yang
optimal
61
Peralihan

Sehat
Sakit
(timb. peny.)
Proses, diawali dengan
kead. keterpaparan dan penjamu harus
dlm kead kerentanan ttt dapat
memproses penyakit.

62
Keterpaparan

Suatu keadaan dimana pejamu/host


berada pada pengaruh atau berinteraksi
dengan unsur penyebab primer maupun
sekunder atau dengan unsur lingkungan
yang dapat mendorong proses terjadinya
penyakit

63
Kerentanan

Suatu keadaan dimana pejamu/host


memp kondisi yang mudah
dipengaruhi atau berinteraksi dengan
unsur penyebab sehingga
memungkinkan timbulnya penyakit.

64
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

 Merupakan proses perkembangan suatu


penyakit tanpa adanya intervensi yang
dilakukan manusia dengan sengaja dan
terncana
 Tahapan :

 1. Prepatogenesis (stage of susceptibility)


Terjadi di luar tbh manusia, interaksi antara
host, agen dan lingk
Penyakit blm ditemukan, kondisi masih
sehat
2.Inkubasi ( presymptomatic disease)
Bibit penyakit masuk ke dalam
tubuh, namun gejala penyakit
belum nampak.
Tergantung masa inkubasi
 3.Tahap Penyakit Dini(Stage off Clinical
Disease)
Sudah muncul gejala penyakit, namun
msh ringan
Jika tingkat pengetahuan dan pendidikan
masyarakat rendah bs menular pada
masyarakat luas
4.TahapPenyakit Lanjut
Penyakit bertambah berat
Biasanya memerlukan perawatan
5. Tahap Akhir Penyakit
Perjalanan Penyakit akan berhenti
dengan beberapa keadaan :
1. Sembuh Sempurna
2. Sembuh dengan cacat
3. Karier
4. Kronik
5. Meninggal Dunia
Konsep Pencegahan Penyakit

 Pencegahan Penyakit
Usaha yg ditujukan untuk mencegah
terjadinya penyakit
Mengambil tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian
 Tingkatan Pencegahan Penyakit
1. Pencegahan Primordial
- usaha yg dilakukan untuk menghindari resiko,
peraturan yg tegas.
contoh : dilarang menebang pohon ok bs banjir yang
akan mendatangkan wabah mis diare
2. Pencegahan Primer (Primary Prevention)
- usaha yg dilakukan pada tahap prepatogenesis untuk
peningkatan kesehatan’
- sasaran : penyebab (desinfeksi,karantina)
modifikasi lingk
meningkatkan daya tahan host
3. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)
- Usaha yg dilakukan pada waktu sakit
- Penegakkan diagnosis dan pengobatan yg tetap dan
cepat
- Tujuan :- mencegah meluasnya penyakit
- menghentikan penyakit dan mencegah
komplikasi

4. Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention)


- Usaha yg dilakukan untuk mencegah kecacatan,
kematian, proses penyakit lanjutan
- Rehabiltasi pada pemulihan secara fisik, social dan
psikologis
Selamat belajar,
semoga sukses

Anda mungkin juga menyukai