AGAR pEserta penataran

MEMAHAMI DAN MAMPU

MELAKSANAKAN OPS
MOBUD.
1. PENDAHULUAN.
1. PENDAHULUAN.
2. ciri’ Ops MOBUD
2. ciri’ Ops MOBUD
3. KEMAMPUAN
3. KEMAMPUAN
4. KELEMAHAN
4. KELEMAHAN
5. TGS’S OPS MOBUD
5. TGS’S OPS MOBUD
6. PEMBABAKAN OPS MOBUD
6. PEMBABAKAN OPS MOBUD
7. Nik naik /turun & form di pesawat.
7. Nik naik /turun & form di pesawat.
8. Ketentuan dlm pesawat.
8. Ketentuan dlm pesawat.
9. MACAM Tehnik pendaratan
9. MACAM Tehnik pendaratan
10. Evaluasi.
10. Evaluasi.

-- Sumber
Sumber Skep
Skep Dankodiklat
Dankodiklat TNI
TNIAD AD No.
No.
Skep/64/III/2005
Skep/64/III/2005 tgl
tgl 29-
29- 3-2005
3-2005 ttg
ttg
NNS
NNS P-3
P-3 kode
kode 19-03-A2-C.52
19-03-A2-C.52
 PENDAHULUAN

OPS MOBUD ADLH SUATU BENTUK OPS DIMANA

PSK & KAPNYA DIANGKUT DG ANGKUTAN UDARA
(HELI) KE
SEKITAR RAH PUR DIBAWAH KODAL DANSAT
DARAT
UNTUK DILIBATKAN DALAM SUATU PUR DI
DARAT.

PSK MOBUD ADLH PSK YG TERDIRI DARI

UNSUR’S PUR DARAT DIGABUNG DENGAN
UNSUR’S PENERBAD GUNA MELAKS OPS MOBUD.
1.Pendadakan
2. Kekenyalan
3. Daya gerak diatas daerah luas
4. Penggunaan waktu yg tepat
5. Kecepatan di dalam pelaksanaan
6. OPS MOBUD pada daerah yg
dipertahankan secara ringan
7. Diperlukan kecepatan dan reaksi yg
cepat
1.Menyerang dari segala arah,
menghancurkan sasaran di daerah
yg sebelumnya tdk dpt ditembus.
2. Mengumpulkan & sebar dgn cpt
sehingga kontak dgn musuh dpt
dikembangkan ke arah yg
menguntungkan.
1. Keadaan cuaca yg mana PSK darat
biasa tdk merintangi.
2. Ketergantungan thd garis
komunikasi udara.
3. Tdk mempunyai mobilitas daerah
darat sejak berakhirnya fase
pemindahan udara.
1. Menduduki dan menguasai medan
Kritik.
2. OPS peningkaran dgn melewati
rintangan
3. Penyergapan
4. OPS anti Linud & Mobud
5. OPS anti gerilya
6. Ekspotasi thd hasil senjata Kimia
7. Operasi Raid
1. Babak proses persiapan
2. Babak Pemuatan
3. Babak Pemindahan udara
4. Babak Pendaratan
5. Babak Serbuan
 NIK NAIK /TURUN
DAN FORM DI PSWT

SUN & POSISI PSK DRT DLM PESAWAT.

PADA DASARNYA SUN & POSISI PSK DARAT TERMASUK
UNSUR’S KOMANDONYA ADL TGG JWB DR DANSAT DARAT,
KETENTUANNYA :

POSISI & POK SAT RAT DI DALAM PSW DI TPT PEMUATAN,

1 BERDASARKAN PADA SUN & POSISI PESAWAT SEWAKTU
PENDARATAN DI RAH PENDARATAN SERTA SESUAI DG CAN
TAKTIS DARAT.
DLMGRK KI MIS, MK POK DAN DI TKT BAWAHNYA (POK KOTON)
2 DAPAT DIKUMPULKAN DLM SATU PSW , BEGITU PENGATURAN
SETERUSNYA.
UTK SETIAP PSW, MK UNSR KO TINGGI DUDUK BERDEKATAN DG
3 PENERBANG DEKAT TPT DUDUK PILOT.
YAN RAD BERADA DEKAT DG UNS KO (DANTON KEATAS), BAK JAT
4 MO, RL SERTA PEMBANTUNYA BERADA DLM PSW TERMASUK MU
GRS PERTAMA.
 SUN & POSISI DUDUK DLM
PESAWAT

DALAM PELAKS PENGANGK INF

DIKENAL BBRP MACAM
& POSISI DUDUK BAGI PSK DARAT
DLM PESAWAT TERBANG.

a MENURUT SIAP, MK DIKENAL DUA MACAM CARA DUDUK YAITU :

1 DGN KURSI & TALI PENGIKAT.

CONTOH : CARA DUDUK DENGAN KURSI (BELL 205 A-1)
UTK RUPAN.
 CARA DUDUK DENGAN KURSI UNTUK RUPAN

KETERANGAN:
1. DANRU
2. TA HUB
3. TA BAK PAN – 1 P2 P1
4. TA BAK PAN – 2 3 1 2 4
5. TA BAK PAN – 3
6. BA ZENI
5 9 10 6
7. TA KES
7 8
8. TA BAK SO
9. TA BAK BAN SO PS PS

10. WADAN RU
 CARA DUDUK DENGAN KURSI UNTUK POK KOTON

KETERANGAN
1. DANTON
2. TA BAN RL. 3.5 P2 P1
3. TA BAK RL. 3.5 3 1 2 4
4. BATON
5. YAN RAD
7
6. TA BAN BAK MO. 5 5 6
7. TA BAK NO. 5
PS PS
 CARA DUDUK DENGAN KAKI BERJULUR
UNTUK RUPAN

KETERANGAN:
1. DANRU
2. TA HUB
3. TA BAK PAN – 1
4. TA BAK PAN – 2 P2 P1
5. TA BAK PAN – 3 1 9 2
6. BA ZENI 3 4
7. TA KES
5 6
8. TA BAK SO
7 10 8
9. TA BAK BAN SO
10. WADAN RU PS PS
 CARA DUDUK DENGAN KAKI BERJULUR
UNTUK KOTON

KETERANGAN
1. DANTON P2 P1
2. TA BAN RL. 3.5 1 2
3. TA BAK RL. 3.5
4. BATON 3 4
5. YAN RAD 5 7 6
6. TA BAN BAK MO. 5
7. TA BAK NO. 5 PS PS
 CARA MASUK DARI PESAWAT

1 2
3 4
5 6
7 8
9 10

P2 P1

Bak No. 1,3,5,7,9 PS PS Bak No. 2,4,6,8,10

 CARA KELUAR DARI PESAWAT

1 2
3 4
5 6
7 8
9 10

P2 P1

Bak No. 1,3,5,7,9 PS PS Bak No. 2,4,6,8,10

 1 UTK PSK RAT LEBIH NYAMAN DUDUKNYA
MODEL SHG MODEL INI COCOK UTK GER UDARA YG
JAUH.
DUDUK DG KURSI
2 KRN TPT DUDUK DIBUAT DR KAIN & SERING
BERADU DG BENDA’S KERAS / RUNCING (JAT)
MAKA TEMPAT DUDUK TSB MUDAH RUSAK.

1 MUDAH DLM GRK SHG PERCEPAT PELAKS

MSK MASUK & KELUAR DARI PESAWAT.
MODEL DUDUK 2 UTK PSK YG BLM TERLATIH / BIASA DG PSW
TANPA KURSI DG AKAN MERASA TAKUT TERUTAMA POSISI YG
DI PINGGIR.
KAKI MENJULUR
3 BISA MENAMPUNG 10 PSK (NO 1 & 6 CUKUP
LONGGAR KRN POSISI NO 2 & 7 BISA SEDIKIT
TERGESER KE KI / KE KA) MODEL INI CUKUP
UTK PSK YG TERLATIH & UTK JRK PENDEK /
KEC TERBANG YG RENDAH.
 1 DIBANDING DG KAKI MENJULUR, MODEL
MODEL DUDUK INI SEDIKIT KURANG TIMBULKAN RASA
TANPA KURSI TAKUT BAGI PSK RAT.
DG KAKI DILIPAT
2 TETAPI MODEL INI SEDIKIT KESULITAN
BAGI PSK RAT YG AGAK GEMUK / BESAR
PERUT AKAN MERASA TDK ENAK DUDUK
KARENA PERUT TERTEKAN KAKI YG DI
LIPAT.

UTK MODEL DUDUK TANPA KURSI TDK COCOK UTK

POK KO BAGI BAK RL & MO ATAU JAT SEMACAM
CATATAN LAINNYA, SANGAT SEMPIT TPT NYA (TERLALU DI
PINGGIR). UTK INI DPT DIATASI DG MENGANGKUT
7-8 ORANG.
PERSIAPAN UTK KAM & KESELAMATAN PELAKS PENGANGK
PASUKAN PSK INF DG HELI MK PERLU DI PERHATIKAN & DI
DARAT IKUTI KETENTUAN SBB :
a TIND TIS DI RAH MUAT.

BAGI RAH MUAT YANF MSH RAWAN HRS DIADA-

KAN GIAT PAM BAIK SBLM MAUPUN SELAMA
PEMUATAN. UNS YG DI JUK UTK PAM RAH MUAT
INI KOORD DG TEAM PANDU TTG RENC PAMNYA,
MELAKS TAI MED & LANJUT DG PENEMPATAN
PSK SCR TIS. JAT MESIN DI TPTKAN PD KEMUNG-
KINAN JLN PENDKT MSH & JAT PSU DIARAHKAN
PADA ANCAMAN SER LAWAN. UNSUR’S PAM
LAINNYA DI TEMPATKAN SEDEMIKIAN RUPA
SHG SIAP HADAPI KEMUNGKINAN SER LAWAN
DR SEGALA ARAH.
APABILA TDK ADA UNS PAM SUS YG DIKELUAR-
KAN O/ DANSATGAS MOBUD MK SAT YG AKAN
DIANGKUT TERAKHIR DPT DI TGS UTK MELAKS
TGS PAM TSB.
b PERSIAPAN PERORANGAN.

LENGAN BAJU DI PANJANGKAN.

HELM DI PAKAI DG TALI TERPASANG SERTA KENCANG.

JAT TERKUNCI & SAAT DEKATI SERTA MASUK PSW JAT ARAH
LARASNYA KE BAWAH.

JANGAN BUANG SAMPAH / KOTORAN LAIN DI SEKITAR RAH MUAT.

PAKAILAH ANTENA RADIO YG PENDEK.

TIAP PSK MENJAGA & AWASI KAPNYA MASING’S.

TIAP PSK HRS SELALU DLM POKNYA AGAR SEWAKTU-WAKTU

TELAH SIAP UTK BERANGKAT NAIK PSW.

CATATAN :
UTK KEPERLUAN PRIBADI (BUANG AIR KECIL) HRS DI LAKS
SBLM DEKATI SAAT PSW DTG.
c PERSIAPAN KELOMPOK.

POSISI SIAP SIAGA TIAP POK SESUAI DG “CHALK NUMBER” PD

ARAH JAM 3 & 9 DR TTK PENDARATAN PSW, KIRA’S BERJRK
15-20 M, DISESUAIKAN DG KEADAAN MED SETEMPAT YANG
TERLINDUNG DR PANDANGAN (LUAR TPT PENDARATAN PSW).

d CARA MENDEKATI & MASUK PSW.

MENDEKATI PSW LEWAT BG MED YG LEBIH RENDAH, UTK

MEDAN MIRING & HINDARI EKOR PSW (DR ARAH JAM 12).

MASUK MENDEKATI PSW DG BADAN MEMBONGKOK LEWAT

KEDUA PINTU PSW ATAU SESUAI POSISI SIAGA SBLMNYA.

MEMBAWA JAT / PAL MAKS SETINGGI PINGGANG (JANGAN

SAMPAI MENCUAT DIATAS BAHU).

MENDEKATI PSW DR ARAH DEPAN PSW, SHG DPT DITELITI

OLEH PENERBANG.
 NIK PENDARATAN DI RAH PENDARATAN(DPD)

a CARA PENDARATAN DI DPD YANG DIUTAMAKAN ADL FAKTOR

KECEPATAN SHG DIPERLUKAN NIK PENDARATAN FORMASI
DG JRK YG SEDEKAT MUNGKIN ANTARA PSW, WAKTU STANDAR
UTK PENURUNAN PSK DI DPD SEKITAR 1 MENIT.

b SESAAT SBLM MENDARAT, PSK RAT SUDAH DPT MULAI BUKA

TALI PENGIKAT, PD WAKTU PSW MELAKS “APPROACH” SDH
DAPAT MEMBACA & MERENCANAKAN SASARAN DARATNYA.

CATATAN :
DAN PSK RAT LEBIH BAIK DIIKUTKAN DLM PAM & LIDIK UDARA,
AGAR LEBIH MEMBANTU & TDK HANYA BUANG WAKTU UTK
MERENCANAKAN SASARAN DARATNYA.
 PSK DARAT TURUN DARI PESAWAT

a STLH MENDPT ABA’S / ISYARAT DR PENERBANG, PSK SEGERA

TURUN KELUAR DR PSW STLH MELEPAS TALI PENGIKAT.

CATATAN :
UTK TURUN DARI PSW YG SEDANG HOVER (MELAYANG) HRS
PERLAHAN JANGAN MELONCAT KRN HAL INI DPT SEBABKAN
PSW GOYANG TETAPI BILA ADA PRINT PENERBANG MK DI
BENARKAN.

b STLH BERADA DI LUAR PSW JANGAN MELEWATI RAH

EKOR PSW, KEMUDIAN TIARAP SIAGA DI SEKITAR PSW
PADA JARAK 10-15 M SAMPAI PSW LEPAS LANDAS LAGI.

c STLH PSW LEPAS LANDAS, PSK RAT IKUTI KOMANDO

DR DAN PSK.
 KETENTUAN DALAM PESAWAT

SELAMA DLM PESAWAT :

a TALI PENGIKAT HRS SELALU DLM KEADAAN TERPASANG DAN

KENCANG.

b JANGAN MEMEGANG / MEMANTULKAN JAT / BENDA’S KERAS

LAINNYA PD BGN PSW YG MUDAH RUSAK (KACA, PLASTIK, TPT
DUDUK DLL).

KEADAAN DARURAT :

APABILA TERJADI KEADAAN DARURAT , DIMANA PESAWAT AKAN

MELAKS PENDARATAN IKUTI KETENT SBB :

a PERIKSA SEKALI LAGI BAHWA TALI PENGIKAT DLM KEADAAN

TERPASANG & KENCANG, HRS TETAP TENANG & SETIAP GRK
ATAS PRINT AWAK PSW.
b JANGAN MEMBUAT SESUATU YG AKAN MEMBAWA BHY BAGI
DIRI SENDIRI MAUPUN ORG LAIN.

c PD SAAT PSW AKAN MENDARAT :

BAGI PSK YG DUDUK MENGHADAP KE DEPAN / KE BLK, JAT DI

LETAKKAN DI LANTAI & DIINJAK DI SAMPING BADAN. BAGI
PSK YANG DUDUK MENGHADAP KE SAMPING PSW ATAU PSK
YANG DUDUK DI LANTAI YANG SALING BERHADAPAN JAT DI
TARUH DI BLK ATAU KE DEPAN.

KEPALA DI TUNDUKKAN SEDEKAT MUNGKIN DG PAHA.

TANGAN YG SATU LAGI MELINDUNGI MUKA & KEPALA.

KELUAR DARI PSW STLH ADA PRINT DR AWAK PSW.

STLH TURUN & BERADA DI LUAR RAH BHY DARI PESAWAT,

USAHAKAN MENGAMBIL POSISI TIARAP SIAGA SAMPAI ADA
PRINT DR KOMANDO SAT RAT SELANJUTNYA.
MACAM’ TEHNIK PENDARATAN

Tehnik hover/ helli mengapung

1. Daerah pendaratan tidak dapat digunakan untuk
mendarat helli.
2. Helli hover dari permukaan tanah + 1 meter, bila diatas
permukaan air + 2 meter.
3. Setelah Helli stabil pasukan loncat keluar dari helli dan
lari kedepan pesawat.
4. Apabila mendarat diatas air personel dilengkapi dengan
pelampung dan apabila diatas air laut ombak besar helli
hover merapat sedekat mungkin dengan pantai
sehingga memudahkan pengamanannya dipantai.
5. Selanjutnya melaksanakan pengamanan
kelililng.
6. Pengecekan personel dan siap melaksanakan
tugas selanjutnya.
7. Gambar pendarata'n helli hover.
 TEHNIK FASTROPING

Fatsroping dilaksanakan untuk mendrop

personel secara cepat dari helikopter dengan
menggunakan seutas tali fastroping, tanpa
helikopter melakukan pendaratan yang
disebabkan oleh pertimbangan taktis maupun
medan
 ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN
a. Alpal perorangan berupa sarung tangan tebal.
b. Alpal umum terdiri dari :

1) 1 set/pasang sarung tangan atau hoist sebagai gantungan tali

fastroping yang dipasang dibadan helikopter.
2) Sepasang tali fastroping (diameter + 7 cm) dengan panjang 40
meter. 
c. Kegiatan tambahan sling sebagai penguat.

1) Setelah perlengkapan tersedia dan siap maka :

a) Sarung tangan fastroping/hoist dipasang pada badan

helikopter dilambung kiri dan kanan, harus diperhatikan sistim
penguncian baud berulir pada hoist agar tidak goyang.
b) Sepasang tali fastroping/hoist dipasang dengan terlebih
dahulu memperhatikan apakah tali masih layak pakai,
diwaspadai pula rem pengaman penghubung antara tali dan
hoist bila perlu diperkuat dengan sling.
c) Tali fastroping yang menggantung digulung dengan rapih
dan diletakkan kedalam helikopter agar tidak mengganggu
atau terbelit pada saat akan dijulurkan.
 PELAKSANAAN
Setelah perlengkapan perorangan maupun umum terpasang maka :
a. Personel yang akan melaksanakan fastroping dan cast master siap
didalam helikopter.
b. Helikopter mengambil ketinggian yang diperkirakan sesuai dengan
panjang tali.
1) Personel yang akan melaksanakan fastroping dan cast master siap
didalam helikopter.
2) Heli mengambil ketinggian yang diperkirakan sesuai dengan
panjang tali.
3) Tali fastroping yang tergulung didalam helikopter dilemparkan
kebawah (cast master mengendalikan agar tali tak menggantung) tetapi
ujung tali harus menyentuh tanah penjanggnya + 1 meter dengan tetap
memelihara komunikasi dengan pilot.
4) Setelah pilot dan cast master menyatakan peluncuran siap
dilaksanakan maka peluncur mengambil posisi berdiri diskid helikopter
menghadap keluar (cast master memegangi kearah atau bagian kainnya
dari peluncur untuk keseimbangan agar tidak jatuh sebelum siap).
5) Peluncur menggapai tali fastroping dengan menggunakan kedua
telapak tangannya dengan memegang/meremas didepan dada (jari-jari
tangan kiri maupun kanan posisi merapat).
6) Pandangan mata mengontrol apakah posisi tangan sudah benar
peganggannya.
7) Setelah yakin akan pegangan tangan kedua kaki yang diskid
helikopter dipindahkan menjepit tali fastroping dengan menggunakan
pisau kaki sepatu bagian dalam (tangan tetap menahan).
8) Setelah cast master yakin akan posisi kaki dan tangan peluncur
dalam keadaan benar maka ia akan memberikan aba-aba “GO”.
9) Pada saat itu peluncur agak mengendorkan remasan atau
pegangan, jari-jari tangan maupun pisau kaki sepatu bagian dalam
hingga peluncur turun sampai dibawah (tangan maupun kaki tidak
dilepas dari tali).
10) Pada saat meluncur pandangan mata senantiasa melihat kearah
titik pendaratan (apabila perlu direm, tangan dan kaki kembali
menguatkan pegangan).
11) Hindari pengereman dengan menggunakan paha maupun lengan
agar tidak atau terhindar dari panas gesekan yang akan membahayakan
hingga pegangan terlepas (apapun yang terjadi pegangan tangan pada
tali tidak beloh dilepas).
12) Pada saat mendarat ditanah yakinkan bahwa kaki telah menyentuh
tanah dan posisinya rapat, setelah itu baru boleh melepaskan
tangan/pegangan dan lari menuju tempat yang telah ditentukan.
 TEHNIK RAPPELLING

Tehnik rappelling ialah suatu cara turun dari

helicopter yang sedang terbang tetap dengan
mempergunakan alat-alat khusus (tali) yang
dikaitkan pada pesawat. Penguasaan terhadap
alat-alat yang digunakan serta tehnik meluncur
dengan baik akan menjamin keselamatan bagi
personel dan memberikan keamanan pesawat
Alat perlengkapan rappelling
A. Perlengkapan perorangan
1. Tali tubuh
2. Cincin kait
3. Sarung tangan
B. Perlengkapan pada pesawat
1. Tali peluncur
2. Kayu penggulung tali
3. Cincin donut
 TINDAKAN PENGAMANAN
Tindakan keamanan. Untuk menjamin keamanan personel, maka didaerah
pemberangkatan/basis, pengawas/Komandan pasukan harus mengadakan
pemeriksaan terhadap kerusakan maupun kekurangan perlengkapan anggota
serta kesiapan pesawat helicopter yang akan digunakan.
 Pemeriksaan perlengkapan perorangan.
1) Helm/topi baja.
 Tidak terdapat sisi yang tajam.
 Tidak terlalu longgar/sempit.
 Tali dagu terpasang dengan baik.

2) Tali tubuh.
a) Yakinkan tidak ada tanda-tanda rusak/lapuk.
b) Terpasang baik pada badan menurut ketentuan.
3) Sarung tangan.
a) Cukup baik untuk dipakai, tidak ada tanda-tanda sobek.
b) mampu menahan panas gesekan.
4) Cincin kait. Periksa cincin kait dengan teliti, terhadap kerusakan :
a) Badan cincin kait tidak ada tanda-tanda rusak/retak.
b) Pegas penutup harus dapat bekerja dengan baik, tidak terdapat
tanda-tanda retak atau rusak, guna mencegah jangan samapai terbuka waktu
dipakai.
 Pemeriksaan pesawat. Sebelum pemasangan cincin donut pesawat,
harus diperiksa terlebih dahulu terhadap kemungkinan-kemungkinan
gangguan maupun kerusakan tali peluncur waktu digunakan termasuk
juga kesiapan alat-alat darurat antara lain :
1. Alat pemadam api.
a) Peti obat P3K.
b) Pelampung pendarat darurat diair.
c) Untuk tindakan keamanan waktu meluncur harus diperhatikan :
d) Lantai pesawat tidaklicin.
e) Bagian-bagian yang menonjol pada pintu ditutup/diplester.
f) Bibir pintu atau lantai yang tajam diberi bantalan atau plester.
 g) Tempat duduk dilipat, sabuk pengaman dibereskan supaya tidak
mengganggu.
h) Singkirkan barang-barang yang mengganggu.
5. Pemeriksaan alat peluncur.
1) Cincin donut.
a. Periksa penjepit “U”.
b. Periksa kaitan tali statik.
c. Periksa kabel cincin donut.
d. Periksa kabel penahan poros dan cincin pengaman
pengapung.
1) Tali peluncur.
a. Periksa tali dengan baik.
b. Tali harus tergulung rapi pada kayu penggulung.
c. Periksa simpul-simpul dan cincin kait yang menghubungkan
tali dengan cincin donut.
KEDUDUKAN
TERBANG DIAM
( HOVER)
ISYARAT SELANJUTNYA
MAJU
MUNDUR
 BERGERAK
KEATAS ( NAIK)
KURANG KE KANAN
mendarat
BERHENTI
TINGGAL
TINGGAL LANDAS
LANDAS