Anda di halaman 1dari 38

PIELONEFRITIS AKUT

Intan Karnina Putri


G1A217112

Pembimbing:
Dr. Samsirun Halim, Sp,PD-KIC FINASIM

Case Report Session


PENDAHULUAN
Pyelonefritis Akut memiliki potensi untuk menyebabkan sepsis, syok
01 Septik, bahkan kematian. Kultur urin merupakan tes konfrimasi diagnostik
kardinal

Peningkatan Prevalensi Resistensi Escherichia Coli terhadap


02
fluroquinolon, trimethoprim, dan sulfamethoxazole
dilaporkan

03 Pada pasien yang menerima pengobatan oral , dapat dimulai dengan dosis
supplemental, long-acting, agen antimikroba paranteral (aminoglikosida,
03 ceftriaxone) Follow up sangat dibutuhkan

04 Penilaian Keparahan penyakit bergantung pada status host,


status psikososial, dan estimasi patogen resistensi
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N

Umur : 21 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : RT. 03 Pasir Putih

Pekerjaan : IRT

MRS : 16 Oktober 2018

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Keluhan Utama

Demam sejak ±3 hari SMRS

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Riwayat Perjalanan Penyakit

8 hari SMRS Kebiasaan


7 hari SMRS 3 hari SMRS
BAK nyeri, panas, Pasien Berobat, • Pasien sering
Demam tinggi tidak disertai
tidak lampias, mengeluhkan
Setelah hari ke-4 menggigil, Demam tidak Keputihan (+)
>10x/hr. keluhan diserta bintik merah, gusi • Kebiasaan menahan
Nyeri Ulu hati(+), membaik. berdarah, atau mimisan. pipis
Nyeri pinggang (-) , Keluhan disertai nyeri ulu • Riw. Pemasangan
demam (+) nyeri hati, nyeri pada pinggang kateter (-)
kiri. BAK sudah tidak ada • Pasien merupakan
Suprapubik (+). seksual aktif.
dikeluhkan.
Mual (+), Muntah (+) Lemas
(+)

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Keluhan Serupa (-)


• Riwayat Demam Thypoid (+) 3 tahun yang lalu dan sudah
dinyatakan sembuh
• Riwayat Maag (+) sejak berada ± 5 tahun yang lalu.

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa (-)


Riwayat DM (+) pada ayah pasien
Riwayat ISK pada suami (-)

Riwayat Sosial Ekonomi & Kebiasaan

• Pasien berprofesi sebagai IRT


• Pasien memilikii kebiasaan menahan pipis
• Pasien memiliki kebiasaan makan terlambat dan tidak terarur
• Pasien memiliki hygiene yang kurang baik

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


PEMERIKSAAN GENERALISATA

Tanda-tanda vital
Keadaan umum
Kesadaran

: Tampak sakit sedang
: Compos mentis
GCS : (E3 V5 M6)
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 118 x/menit, regular, kuat angkat.
RR : 20 x/menit, torakoabdominal
SpO2 : 95%
Temperatur : 38,7°C
BB/TB : 49 kg/ 152 cm
BMI : 21,3 (normoweight)
Kulit
PEMERIKSAAN FISIK Sawo matang, pigmentasi (-),
Mata bintik kemerahan (-)
CA (-/-), SI (-/-), pupil Kepala
isokor, RC (+/+)
Normocephal, rambut
Hidung
tdk mudah dicabut
Deviasi septum (-),
epistaksis (-) Telinga
Dbn
Leher
Pembesaran KGB (-) JVP Mulut
5+2cm H2O Bibir kering (-), atrofi papil
Faring (-), gusi berdarah(-) , coated
Tonsil T1/T1, tdk hiperemis Tongue (-)
Paru Inspeksi:
Simetris, ginekomastia (-), Jantung
spider naevi (-) retraksi (-) I: Iktus kordis tak terlihat
Palpasi:nyeri tekan (-) Fremitus taktil P :Iktus kordis teraba di ICS
ka=ki V linea midclavicula sinistra
Perkusi: sonor
P :Batas jantung dbn
Auskultasi: vesikuler (+/+) Rhonki
(-/-) Wh (-/-) A : BJ I/II reguler
Abdomen Ekstremitas sup
Inspeksi : Datar, venektasi (-), striae (-)
Akral hangat, peteki (-),
Auskultasi : BU (+) 14x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium
pitting edema (-), CRT <2
(-), Nyeri tekan lumbal sinistra (+), nyeri dtk
tekan CVA (+) hepar dan lien tidak
teraba, Nyeri tekan CVA (+) , nyeri ketok
CVA (+), Nyeri Tekan Mc Burney (-) , nyeri
tekan suprapubik (-) Defans Muscular (-)
Perkusi : timpani, ascites (-)
Ekstremitas inf
Akral hangat, peteki (-),
pitting edema (-), CRT <2
PEMERIKSAAN FISIK dtk

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
IGD
IGD
DARAH RUTIN Elektrolit
WBC : 17,62 (109/L) (↑) Na: 135,79 mmol/L
HGB : 11,7 g/dL K: 3,05 mmol/L
RBC : 4,15 (1012/L) Cl: 108,84 mmol/L
MCV : 78 fL (N) Ca: 1,20 mmol/L
MCH : 28,2 pg (N)
MCHC : 361 g/L (N) Faal Ginjal
PLT : 176 (109/L) Ur: 13 mg/dL
Cr: 0,9 mg/dL
HCT: 32,4 %
GDS : 89 mg/dL

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


DAFTAR MASALAH

Demam
Mual dan Muntah
Nyeri Flank dan Nyeri Tekan CVA
Nyeri Epigastrium
Leukositosis
Hipokalemia
Diagnosa Banding

• Cystitis
• Urolithiasis
• Nephrolithiasis
• Appendicitis

Pemeriksaan Anjuran

• Urinalisis : leukosit esterase, Mikroskopis pyuria,


cast WBC
• SADT : leukositosis, Shift to the left
• Kultur Urin: > 105 koloni di urin
• Kultur Darah: dd endometritis, abscess,
cholangitis
• USG abdomen
• CT Scan Abdomen: abses, obstruksi
Hasil Pemeriksaan USG Abdomen

• Ginjal Kiri: Besar dan bentuk baik,


ekhostruktur homogen, system
pelviokaliks menebal tak melebar,
batu/SOL tidak tampak, Ureter
proksimal tampak tak melebar
• Vesika Urinaria: Besar bentuk baik,
mukosa agak menebal regular,
batu/SOL (-)
PYELONEFRITIS AKUT & CYSTITIS
DIAGNOSIS
Pyelonefritis Akut

Diagnosa Sekunder: Sindroma Dispepsia, Hipokalemia


TATALAKSANA
Non-Farmakologi
Farmakologi
• Istirahat
• Diet
– Diet Lambung II • IFVD KAEN 3B + Ketorolac 1 Amp
– Makanan lunak 3x/hari rute oral
– Monitor Asupan (Pasien susah untuk makan)
(30mg) 20gtt/menit
• Observasi tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, • Infus PCT 1gr/100 ml bila suhu >390 C
respirasi) • Inj. Omeprazole 40mg 2x1
• Edukasi :
• Inj. Ceftriaxone 2gr 1x1
 Jelaskan mengenai penyakit yang dialami pasien
 Jelaskan mengenai factor resiko yang • PO PCT Tab 500 mg 3x 1
menyebabkan keluhan pasien • PO KSR tablet 600 mg
 Asupan Nutrisi tetap dijaga • PO Domperidon 10 mg 3x1
 Lapor bila suhu tubuh pasien lebih tinggi
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Analisa Kasus
Pyelonefritis Akut
Pielonefritis adalah radang pelvis renalis dan ginjal. Pielonefritis akut adalah
salah satu infeksi bakteri serius yang paling umum pada wanita dewasa muda

Epidemiologi ETIOLOGI Faktor Resiko


25,9 juta kasus E.Coli 90% Sistitis, Riwayat ISK,
secara Global Paparan
Spermisida,
Paparan Spermisida

Manifestasi klinis biasanya menurun secara progresif, seperti yang


ditunjukkan oleh penurunan gejala dan kecenderungan menurunnya
Penatalaksanaan kurva demam dan jumlah sel darah putih. Namun, Resolusi mungkin
memerlukan hingga 5 hari.17
Your Picture Here

Your Text Here

Patogenesis
Pyelonefritis Akut
Your Text Here
E. coli invades uroepithelium, facilitated
by the presence of fimbriae. The
lipopolysaccharide binds CD14 and
activate Toll-like receptors (TLR). As a
Your Text Here consequence, nuclear factor κB (NF-κB)
migrates into the cell nucleus, stimulating
the transcription of inflammatory factors
that will mediate fever, neutrophil
Your Text Here
recruitment, and vascular permeability.
The same mechanism can also be
responsible for kidney scarring.
Your Picture Here
± 8 hari SMRS gejala LUTS
(+), Demam (+)
± 3 hari SMRS, Demam (+),
Nyeri Pinggang (+), Nyeri
Epigastrium (+), Mual,
Muntah, Malaise

± 8 hari SMRS : Nyeri


Suprapubik (+), Nyeri
Epigastrium
MRS: Takikardia, Suhu
38,7, Nyeri Tekan CVA (+) ,
Nyeri Tekan Epigastrium

Tes Laboratorium:
Leukositosis
Hipokalemi
Your Picture Here

Pasien mengeluhkan demam


yang tinggi, namun pasien
telah meminum obat PCT saat
masuk RS, keluhan yang lain
dikeluhkan adanya Nyeri pada
Epigastrium dan Nyeri pada
Pinggang
PENATALAKSANAAN
Manajemen Pyelonefritis Akut
James R. Johnson, M.D., and Thomas A. Russo, M.D., C.M. Acute Pyelonephritis in Adults​. N ENGL J MED 378;1 NEJM.ORG JANUARY 4, 2018

Pengobatan
Kontrol
OutPatient: Bila Nausea minimal,
• Dapat dilakukan USG Abdomen muntah (-), kondisi stabil, oral anti
selama terapi mikroba available
• Memantau perkembangan pasien Inpatient: Pasien sulit makan , sulit
setelah diberikan terapi minum obat oral, keadaan tampak
• Bila ada perburukan kondisi, A B sakit , hipovolemia klinis
lakukan kultur urin ulang, imaging 3 pilar: Supportif, Terapi
• Durasi terapi : Fluoroquinolone 5-7 Antimikroba,Kontrol
hari
• Ciprofloxacin 7-14 hari C D
Suportif
Terapi Inisial Anti Mikroba
• Fluoroquinolone : tingkat resistensi • Resusitasi Cairan: Menurunkan
<10% malaise, nausea, muntah. Dapat
• Sefalosporin : Paranteral menggunakan kristaloid atau
(Ceftriaxone) Oral (Ceftriaxone) vasopresssor (syok hipovolemi)
• Gejala: Analgesik, antipiretik,
antinause.
Your Picture Here
Your Picture Here
Your Picture Here

Farmakologi DAFTAR MASALAH


Demam
• IFVD KAEN 3B + Ketorolac 1 Amp (30mg) Mual dan Muntah
20gtt/menit Nyeri Flank dan Nyeri Tekan
• Infus PCT 1gr/100 ml bila suhu >390 C CVA
• Inj. Omeprazole 40mg 2x1 Nyeri Epigastrium
• Inj. Ceftriaxone 2gr 1x1 Leukositosis
• PO PCT Tab 500 mg 3x 1
Hipokalemia
• PO KSR tablet 600 mg
• PO Domperidon 10 mg 3x1
Kesimpulan

Pielonefritis biasanya bermanifestasi secara tiba-tiba dengan tanda dan


gejala keduanya berupa peradangan sistemik (misalnya, demam,
01 menggigil, dan malaise) dan peradangan kandung kemih (mis.,
frekuensi kencing, urgensi, dan disuria).

Pada pasien dalam kasus ini didapatkan dari anamnesa,


02 pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang merupakan
pyelonephritis akut

Pemberian antibiotic merupakan hal yang sangat penting


03 untuk mencegah kondisi yang semakin berat seperti
adanya sepsis ataupun syok septic

Terdapat 3 pilar pengobatan pada pyelonefritis akut berupa


04 terapi suportif, Terapi Inisial antimikroba, dan Kontrol
Thank You!
Any Questions?

Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Raden Mattaher

Anda mungkin juga menyukai