Oleh:
- Uji beda dua mean: uji statistik yang membandingkan mean 2 kelompok
data
- Perlu perhatikan apakah dua kelompok data berasal dari dua kelompok
yang independen atau yang dependen/pasangan
-Syarat:
1. distribusi data normal
2. kedua kelompok data dependen
3. jenis variabel: numerik dan kategorik (dua kelompok)
-Rumus: T= d
SD _ d n
Sebelum 12,2 11,3 14,7 11,4 11,5 12,7 1,2 12,1 13,3 10,8
Sesudah 13,0 13,4 16,0 13,6 14,0 13,8 13,5 13,8 15,5 13,2
t = 9,80
Kemudian dari nilai t tersebut dicari nilai p dgn melalui tabel t. Dari soal diperoleh t = 9,80 & df = 10 ‑1 = 9, maka nilainya di sebelah
kanan dari nilai tabel 3,250 (p = 0,005) berarti nilai P < 0,005, oleh karena ujinya two tail maka nilai p = 0,005 x 2 →Nilai P < 0,01
-Tujuan:
untuk mengetahui perbedaan mean dua
kelompok data independen
- Syarat:
1.Data berdistribusi normal/simetris
2.Kedua kelompok data independen
3.Variabel yang dihubungkan: numerik
dan kategorik (dengan hanya 2 kelompok)
Uji Homogenitas Varian
T=
x1 x2
Sp (1 n1 ) (1 n2 )
2 2
Sp 2 (n1 1) s1 (n2 2) s2
n1 n2 2
df = n1 + n2 – 2
ket: n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2
S1 atau S2=standar deviasi kelompok sampel 1 & 2
Contoh Kasus:
Seorang pejabat Depkes berpendapat bhw rata 2 nikotin yg dikandung rokok jarum lebih tinggi dibanding rokok
wismilak. Utk membuktikan pendapatnya, diteliti dgn mengambil sampel scr random 10 batang rokok jarum & 8
batang rokok wismilak. Hasil pengolahan data melaporkan bhw; rata 2 kadar nikotin rokok jarum adalah 23,1 mg dgn
standar deviasi 1,5 mg. Sedang rokok wismilak rata 2 kadar nikotinnya 20,0 mg dgn standar deviasi 1,7 mg. Berdasarkan
data tsb ujilah pendapat pejabat Depkes tsb dgn menggunakan alpha 5 %.
Jawab:
Pertama lakukan pemeriksaan homogenitas varian kedua
data dgn menggunakan UJI F.
Hipotesis:
Ho: 12 = 22 (varian kadar nikotin jarum sama dgn varian
kadar nikotin wismilak)
Ha: 12 = 2 (varian kadar nikotin jarum berbeda dgn varian
2
Hipotesis
Ho: 1 = 2 (mean kadar nikotin jarum sama dengan mean kadar
nikotin wismilak)
Ha: 1 > 2 (mean kadar nikotin jarum lebih tinggi dibandingkan wismilak)
Dgn Ha seperti diatas one tail (satu arah/satu sisi).
Perhitungan Uji T:
df = 10 + 8 – 2 = 16
Dicari nilai p dengan menggunakan tabel distribusi t
(lampiran tabel iv). Pada soal diperoleh nilai t = 4,1
dengan df = 16, maka nilai tersebut terletak di sebelah
kanan dari nilai 2,921 berarti nilai p‑nya adalah <
0,0005 (oleh karena ujinya one tail maka nilai p
langsung dapat digunakan tidak perlu lagi dikalikan
dua).
x1 x2
T= 2 2
( S1 n1 ) ( S 2 n2 )
2 2
[( S1 1 ndf)= ( S
2 n2 )]
df = 2 2
[( S1 n1 ) /( n1 1) ( S 2 n2 ) /( n2 1)]
2
Soal SPSS
1. Varian Homogen
2. Sampel/kelompok independen
3. Data berdistribusi normal
4. Jenis data yang dihubungkan adalah :
numerik dengan kategori (untuk kategori
yang lebih dari 2 kelompok)
Perhitungan uji Anova sbb:
2
F= Sb
Sw2
df = k-1 → untuk pembilang
n-k → untuk penyebut
n1. X 1 n 2. X 2 ........ nk . Xk
X =
N
Ket : N = jumlah seluruh data (n1+n2+…+nk)
Contoh Kasus
Coba buktikan apakah ada perbedaan kadar folat sel darah merah
pada ketiga kelornpok tersebut dengan alpha 5 %
Jawab
Hipotesis
Ho: = =1 2
3
tidak ada perbedaan mean kadar folat sel darah pada ketiga jenis zat
pembius
1 2 3
Ho: = =
ada perbedaan mean kadar folat sel darah pada ketiga jenis zat pembius
= 7758
(8 1)( 58,72 ) 2
(9 1)( 37,12) 2
(5 1)( 33,76 ) 2
Sw2=
22 3
= 2090
7758
F = = 3,71
2090
Dari nilai F=3,71 dan kedua df, yaitu df1=3‑1=2 (numenator) dan
df2=22-3=19 (denominator) kemudian dilihat pada tabel F
(lampiran v). Oleh karena pada tabel F untuk df denominator 19
tidak ada maka digunakan df yang terdekat yaitu df= 18.
Pada soal diatas diperoleh nilai F=3,71 sehingga nilai p‑nya <
0,050 dan > 0,025 (0,025<P<0,05) sehingga keputusannya Ho
ditolak. Dengan demikian dengan alpha 5 % dapat disimpulkan
bahwa secara statistik ada perbedaan kadar folat darah diantara
ketiga jenis zat pembius (p<0,05).
Analisis Multiple Comparison (Posthoc
Test)
Tij = xi x j
VSw2 [(1 / ni ) (1 / nj )]
df = n – k
* =
k
2
Contoh kasus:
Misalnya untuk soal diatas kita akan coba telusuri lebih lanjut
kelompok mana saja yang kadar folat darahnya yang berbeda:
Kombinasi uji t yang mungkin adalah (32) = 3!
2!(3 2)!
316,62 256,44
Tij = = 2,71
2090[(1 / 8) (1 / 9)]
Dgn nilai t=2,71 & df=22‑3=19; nilai P < 0,01&> 0,005 (tabel t), nilai
*
ini < dari nilai = 0,0167 maka hipotesis nol ditolak. Dgn demikian
dpt disimpulkan bhw scr statistik ada perbedaan kadar folat darah antara
kelompok I dan II
T1,3 =
316,62 278,00 = 1,48
2090[(1 / 8) (1 / 5)]
Dgn nilai t=1,48 & df=22‑3=19, maka nilai P > 0,05 (tabel t), nilai
ini > dari nilai = 0,0167 maka hipotesis nol gagal ditolak. Dgn
*
demikian dpt disimpulkan bhw scr statistik tdk ada perbedaan mean
kadar folat darah antara kelompok I & III.
Uji Kelompok II dan III
256,44 278,00
T2,3 = = 0,033
2090[(1 / 9) (1 / 5)]